Jenis-Jenis Teater, Pengertian, Unsur, dan Fungsinya yang Perlu Diketahui

Jenis-jenis teater bisa kamu lihat langsung dari pertunjukan yang ditampilkan.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Des 2021, 11:05 WIB
Diterbitkan 11 Des 2021, 11:05 WIB
Jenis-Jenis Teater
Jenis-Jenis Teater (sumber: Pexel)

Liputan6.com, Jakarta Jenis-jenis teater perlu diketahui setiap orang, terutama bagi kamu yang tertarik menggeluti seni ini. Teater merupakan salah satu bidang seni yang berupa pertunjukan di sebuah pentas. Pertunjukan teater juga sering kali disamakan dengan drama.

Teater adalah sebuah kisah hidup yang digambarkan dalam bentuk gerakan dan dialog. Biasanya pertunjukan seni teater berisikan cerita kehidupan yang melibatkan konflik dan emosi, sehingga penonton akan ikut terbawa suasana pertunjukan tersebut.

Jenis-jenis teater bisa kamu lihat langsung dari pertunjukan yang ditampilkan. Selain itu, kamu juga bisa mengenal jenis-jenis teater tradisional dan modern.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Sabtu (11/12/2021) tentang jenis-jenis teater.

Pengertian Teater

Pengertian Teater
Pengertian Teater Credit: pexels.com/Pico

Sebelum mengetahui jenis-jenis teater, kamu perlu memahami pengertiannya terlebih dahulu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teater adalah istilah yang merujuk pada tempat pertunjukan. Teater adalah gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dan sebagainya. Teater juga dimaknai sebagai ruangan besar dengan deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau peragaan ilmiah.

Dalam KBBI, selain merujuk pada gedung pertunjukan, teater juga dimaknai sebagai pertunjukan itu sendiri. Teater adalah pementasan drama sebagai suatu seni atau profesi. Teater sering kali disamakan dengan seni drama ataupun sandiwara.

Pengertian Teater Menurut Para Ahli

- Anne Civardi. Pengertian seni teater merupakan suatu seni drama yang menceritakan mengenai sebuah kisah dengan melalui kata-kata serta gerakan.

- RMA. Harymawan. Pengertian seni teater merupakan aktivitas melakukan kegiatan atau aktivitas di dalam seni pertunjukan (to act) sehingga kemudian tindak tanduk pemain di atas pentas disebut dengan sebutan acting.

- Seni Handayani dan Wildan. Pengertian seni teater merupakan suatu bentuk karangan yang berpijak di dua cabang kesenian, yaitu seni sastra serta seni pentas.

- Balthazar Vallhagen. Pengertian seni teater merupakan seni drama yang melukiskan mengenai sifat serta watak manusia dengan melalui gerakan.

- Moulton. Pengertian seni teater merupakan suatu kisah hidup yang digambarkan atau diilustrasikan di dalam bentuk gerakan atau disebut dengan life presented in action.

Jenis-Jenis Teater

Jenis-jenis teater terdiri dari 5, yaitu teater boneka, teater dramatik, teater gerak, teaterikal puisi, dan drama musikal. Seperti Liputan6.com kutip dari student-activity.binus.ac.id, berikut jenis-jenis teater yang perlu kamu ketahui:

Teater Boneka

Jenis-jenis teater yang pertama adalah teater boneka, yang sering digunakan untuk mencerikan legenda atau kisah yang bersifat religius. Teater boneka terdiri dari beberapa jenis, yaitu:

- Boneka yang cara memainkannya dengan memasukan tangan kedalam boneka tersebut.

- Boneka tongkat, cara memainkannya dengan menggerakkan tongkat pada boneka dan di pegang dari bawah.

- Boneka tali, boneka tali tentu saja memainkannya dengan menggerakkan kayu silang dan tempat tali boneka yang diikatkan.

Teater Dramatik

Jenis-jenis teater selanjutnya adalah teater dramatik. Dalam teater dramatik, perubahan karakter secara psikologis sangat diperhatikan. Situasi cerita maupun latar belakang dalam pementasan ini dibuat dengan sedetail mungkin dan mengikuti alur plot. Dalam pementasan teater dramatik, aksi dari aktor harus sangat ditonjolkan dan berkaitan dengan kejadian lain agar membentuk keseluruhan cerita.

Teater Gerak

Teater gerak adalah jenis-jenis teater yang berupa pertunjukan dengan unsur utamanya adalah gerak dan ekspresi wajah pemainnya. Teater gerak sangat minim penggunaan dialog, bahkan tidak ada dialog sama sekali. Teater gerak yang paling populer dan bertahan hingga saat ini adalah pantomim, yaitu sebuah pertunjukan yang sunyi karena tidak menggunakan suara sama sekali. Pantomim mencoba mengungkapkan ekspresinya melalui tingkah laku gerak dan mimik para pemainnya.

Teaterikalisasi Puisi

Teatrikalisasi puisi adalah pertunjukan teater yang dibuat berdasarkan karya sastra puisi. Karya puisi yang biasanya hanya dibacakan, di dalam teatrikal puisi dicoba untuk diperankan di atas pentas.

Bahan dasar untuk teatrikalisasi puisi yaitu mementingkan estetika puitik diatas pentas. Tata panggung dan blocking dirancang sedemikian rupa, gunanya untuk menegaskan makna puisi yang dimaksud.

Drama Musikal

Drama musikal adalah pertunjukan teater yang menggabungkan seni tari, musik, dan seni peran. Drama musikal lebih mementingkan tiga unsur tersebut dibandingkan dialog para pemainnya.

Kualitas pemainnya tidak hanya dinilai pada penghayatan karakter melalui untaian dialog saja, tetapi juga melalui keharmonisan lagu maupun gerak tari.

Jenis-Jenis Teater

Ilustrasi pertunjukkan wayang kulit (wikimedia commons)
Ilustrasi pertunjukkan wayang kulit (wikimedia commons)

Jenis-jenis teater juga bisa dibedakan menjadi seni teater tradisional dan modern. Jenis-jenis seni teater tradisional di Indonesia biasanya mengusung budaya setempat, sedangkan teater modern memiliki sumber ilmu dari dunia barat.

Berikut jenis-jenis teater berikutnya:

Seni Teater Tradisional

Di Indonesia, seni teater tradisional biasa juga disebut teater daerah, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Biasanya cerita dalam seni teater tradisional mengusung budaya setempat dan disampaikan secara improvisasi (tanpa naskah).

Contoh seni teater tradisional ialah wayang kulit, banjet, longser, ogel, reog, wayang orang, topeng Cirebon, angklung badut, wayang golek dari Jawa Barat, reog Ponorogo, ludruk dari Jawa Timur, ketoprak, wayang suket, kethek ogleg, dagelan, scandul dari Jawa Tengah, Lenong dan topeng blantik dari Betawi.

Seni Teater Modern

Seni teater modern adalah teater yang penyampaian ceritanya berdasarkan pada naskah dan sumber ilmunya dari dunia barat, dan bahannya dari kejadian-kejadian sehari-hari atau karya sastra. Contoh seni teater modern ialah drama, teater, sinetron, film.

Unsur-Unsur Seni Teater

Berikut unsur-unsur teater:

Unsur Internal Seni Teater

Unsur internal merupakan unsur yang menyangkut tentang bagaimana keberlangsungan pementasan suatu teater. Tanpa unsur internal tidak akan ada suatu pementasan teater. Unsur internal yang terdapat dalam seni teater yaitu:

- Naskah atau skenario.

- Pemain atau pemeran atau tokoh.

- Sutradara.

- Properti.

- Penataan.

- Seluruh pekerja yang terkait dengan pendukung pementasan teater, antara lain: tata rias, tata busana, tata lampu dan tata suara.

 

Unsur Eksternal Seni Teater

Unsur eksternal teater adalah unsur yang mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan hal-hal yang dibutuhkan dalam sebuah pementasan. Unsur eksternal di antaranya, yaitu:

- Staf produksi

Staf produksi adalah sekelompok tim atau individual yang berkenaan dengan pimpinan produksi sampai semua bagian yang ada di bawahnya. Adapun tugasnya yaitu menjadi produser/pimpinan produksi, mengurus semua hal tentang produksi, dan menetapkan personal (petugas), anggaran biaya, fasilitas, program kerja, dan lain sebagainya.

- Sutradara

Tugas sutradara teater adalah sebagai pembawa sekaligus pengarah jalannya naskah, koordinator semua pelaksanaan yang menyangkut pementasan, mencari dan menyiapkan aktor, menyiapkan makeup dan juga men-setting segala sesuatu yang dipegang oleh bagian desainer beserta kru.

- Stage manager

Tugas stage manager adalah menjadi pemimpin dan penanggung jawab panggung, serta membantu sutradara.

- Desainer

Tugas desainer adalah menyiapkan semua aspek visual yang menyangkut setting tempat atau suasana, properti atau perlengkapan pementasan, kostum, tata lampu dan pencahayaan, serta perlengkapan lain (seperti audio).

- Crew

Crew merupakan pemegang divisi dari setiap sub yang dipegang bagian desainer, di antaranya bagian pentas/tempat, bagian tata lampu (lighting), bagian perlengkapan, dan tata musik.

Fungsi Seni Teater

Fungsi Seni Teater
Fungsi Seni Teater (Sriwedari). Foto: Istimewa.

Tak hanya mengetahui mengenai ciri-ciri seni teater, anda juga perlu memahami fungsi seni teater, yaitu:

Sebagai Media Hiburan

Dalam perannya sebagai sarana hiburan, sebelum pementasannya sebuah teater itu harus dengan persiapkan dengan usaha yang maksimal. Sehingga harapannya penonton akan terhibur dengan pertunjukan yang digelar.

Sebagai Media Pendidikan

Teater adalah seni kolektif, dalam artian teater tidak dikerjakan secara individual. Melainkan untuk mewujudkannya diperlukan kerja tim yang harmonis. Jika suatu teater dipentaskan diharapkan pesan-pesan yang ingin diutarakan penulis dan pemain tersampaikan kepada penonton. Melalui pertunjukan biasanya manusia akan lebih mudah mengerti nilai baik buruk kehidupan dibandingkan hanya membaca lewat sebuah cerita.

Sebagai Sarana Upacara

Pada awal munculnya, teater hadir sebagai sarana upacara persembahan kepada dewa Dyonesos dan upacara pesta untuk dewa Apollo. Teater yang  berfungsi untuk kepentingan upacara tidak membutuhkan penonton karena  penontonnya adalah bagian dari peserta upacara itu sendiri. Di Indonesia seni teater yang dijadikan sebagai sarana upacara dikenal dengan istilah teater tradisional.

Sebagai Media Ekspresi

Teater merupakan salah satu bentuk seni dengan fokus utama pada laku dan dialog. Berbeda dengan seni musik yang mengedepankan aspek suara dan seni tari yang menekankan pada keselarasan gerak dan irama. Dalam praktiknya, Seniman teater akan mengekspresikan seninya dalam bentuk gerakan tubuh dan ucapan-ucapan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya