Liputan6.com, Yogyakarta - Hari Teater Sedunia atau World Theatre Day diperingati setiap 27 Maret. Peringatan ini pertama kali diperingati pada 1962 sejak diusulkan pada 1961 oleh International Theatre Institute (ITI).
Sejak dahulu, teater telah menjadi salah satu seni pertunjukkan yang banyak digandrungi masyarakat, termasuk di Indonesia. Dunia teater Tanah Air hidup dan berkembang cukup pesat hingga melahirkan beberapa grup teater.
Mengutip dari laman Kemenparekraf RI, setidaknya ada lima grup teater legendaris di Indonesia yang menjadi bukti perkembangan teater Indonesia. Apa saja?
Advertisement
Baca Juga
1. Bengkel Teater Rendra
Bengkel Teater Rendra pertama kali berdiri di Yogyakarta pada 1961. Dalam perjalanannya, grup teater ini dipindahkan atau didirikan untuk kali kedua di Depok pada 1986.
WS Rendra adalah seorang tokoh teater dan sastra yang disegani di Indonesia. Bahkan, ia menjadi barometer pertunjukan teater modern di Indonesia. Semua pertunjukan Bengkel Teater Rendra juga ikut menjadi barometer pertunjukan teater modern.
2. Teater Populer
Teater Populer didirikan oleh Teguh Karya. Kelompok ini beranggotakan Nano Riantiarno, Christine Hakim, Slamet Rahardjo, El Malik, Hengki Sulaiman, dan beberapa nama lainnya.
Selepas kepergian Teguh Karya, beberapa anggota Teater Populer beralih ke industri film. Sementara itu, Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma.
Sebelum meninggal dunia, Teguh Karya sempat memberi wasiat untuk menghidupkan kembali Teater Populer. Oleh sebab itu, beberapa waktu terakhir, Slamet Rahardjo menghidupkan kembali grup teater legendaris Indonesia ini.
Ā
Teater Koma
3. Teater Koma
Selepas dari Teater Populer, Nano Riantiarno mendirikan Teater Koma. Grup teater legendaris di Indonesia ini disebut sebagai grup teater paling produktif di Indonesia. Baik di atas panggung maupun di layar kaca.
Nano Riantiarno tak hanya berperan sebagai pendiri, melainkan sutradara, aktor, serta penulis naskah. Grup teaternya juga kerap membawakan naskah garapannya.
4. Teater Kecil
Arifin C. Noer adalah salah satu penulis naskah paling produktif asal Indonesia. Ia membuat naskah-naskah drama yang fenomenal dan kerap dipentaskan oleh beberapa grup teater. Namun, naskah buatannya dikenal cukup sulit untuk dipentaskan oleh grup teater amatir.
Tak hanya menulis naskah, Arifin C. Noer juga mendirikan grup teater bernama Teater Kecil. Grup ini kerap menggelar pementasan dan berhasil mendapatkan penilaian positif dari para kritikus.
5. Teater Mandiri
Teater Mandiri adalah grup teater yang didirikan oleh Putu Wijaya, seorang seniman asal Bali. Putu Wijaya juga merupakan mantan anggota Bengkel Teater Rendra yang kemudian mendirikan dan memimpin kelompok teaternya sendiri.
Teater Mandiri kerap mementaskan naskah drama yang dikarang Putu Wijaya. Hal ini menjadi salah satu daya tarik dalam setiap pementasan Teater Mandiri.
Penulis: Resla
Advertisement
