Liputan6.com, Jakarta Memahami apa itu distribusi adalah wujud penyaluran atau pengiriman dari produsen ke konsumen. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui kemdikbud.go.id menjelaskan apa itu distribusi adalah proses yang menunjukkan penyaluran barang yang di buat dari produsen kepada konsumen.Â
Baca Juga
Di Indonesia kegiatan apa itu distribusi diatur dalam Peraturan Menteri Perdagangan Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2016 tentang Ketentuan Umum Distribusi Barang. Apa itu distribusi dijelaskan sebagai kegiatan penyaluran barang secara langsung atau tidak langsung kepada konsumen.
Advertisement
Apa itu distribusi adalah bagian dari kegiatan ekonomi yang menghubungkan antara kegiatan produksi dan konsumsi. Dalam buku berjudul Ekonomi untuk SMA dan MA Kelas X oleh S. Alam, apa itu distribusi adalah meliputi perdagangan, pengangkutan, penyimpanan, dan seterusnya sampai barang sampai kepada konsumen.
Berikut Liputan6.com ulas lebih dalam tentang apa itu distribusi, Kamis (23/12/2021).
Jenis-Jenis Saluran Distribusi
Apa itu distribusi adalah kegiatan menyalurkan barang hasil produksi dari produsen kepada konsumen. Ada dua jenis saluran distribusi yang perlu diketahui. Masih mengutip sumber buku yang sama, ada saluran distribusi secara langsung dan saluran distribusi secara tidak langsung. Ini penjelasannya:
1. Saluran Distribusi Langsung
Saluran distribusi langsung adalah jenis saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen dilakukan secara langsung ke konsumen.
Dicontohkan, ada seorang petani menjual barang hasil pertaniannya secara langsung kepada konsumen atau dengan cara mendirikan warung pinggir jalan milik sendiri sehingga harganya lebih murah.
2. Saluran Distribusi Tidak Langsung
Saluran distribusi tidak langsung adalah jenis saluran distribusi yang dalam proses penyaluran barang dari produsen kepada konsumen dilakukan dengan terlebih dahulu melalui suatu lembaga distribusi seperti distributor, pedagang besar, agen, dan pedagang eceran.
Setiap tahapan saluran distribusi biasanya akan menimbulkan biaya sehingga pelaksanaan distribusi cara panjang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi lebih mahal. Semakin panjang jalur distribusi suatu barang, harga barang tersebut akan semakin mahal.
Advertisement
Pelaku Distribusi
Ada enam pelaku kegiatan distribusi yang memiliki peranan penting. Siapa saja? Ini pelaku distribusi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber:
1. Pedagang
Pedagang adalah pihak yang membeli barang dari produsen dan menjualnya kembali ke konsumen akhir. Pedagang dapat menentukan harga jual suatu produk sesuai dengan kondisi pasar dan sosial ekonomi di suatu masyarakat.
2. Agen
Agen adalah pelaku distribusi yang memiliki tanggungjawab untuk menyalurkan barang dari produsen kepada konsumen. Keuntungan yang didapatkan oleh agen adalah dari nilai komisi yang telah ditentukan.
3. Makelar
Makelar adalah pelaku distribusi yang akan mempertemukan produsen dengan calon pembeli suatu produk, baik itu barang atau jasa. Makelar tidak mengeluarkan modal pada proses distribusi dan keuntungan yang didapatkan adalah berupa fee dari produsen dan konsumen atas jasanya.
4. Eksportir
Eksportir adalah pelaku distribusi yang akan menyalurkan barang dari produsen dalam negeri kepada konsumen yang ada di luar negeri.
5. Importir
Berbanding terbalik dengan eksportir, importir adalah pelaku distribusi yang menyalurkan barang dari luar negeri kepada konsumen yang ada di dalam negeri.
6. Komisioner
Komisioner adalah pelaku distribusi yang akan melakukan pembelian dan penjualan atas namanya sendiri.
Contoh Kegiatan Distribusi
Belajar tentang apa itu distribusi, tak lengkap tanpa memahami dari contoh kegiatannya. Ini lima contoh kegiatan distribusi yang bisa dipahami, mengutip dari modul yang diterbitkan Universitas Ciputra tentang distribusi melalui uc.ac.id:
1. Distribusi Bawang
Contoh aktivitas distribusi yang pertama yakni, ketika konsumen membeli bawang dari pedagang bawang di pasar yang mana pedagang tersebut mendapatkan bawang jualannya dari petani bawang.
Tahukah bahwa proses tersebut merupakan salah satu kegiatan distribusi barang secara tidak langsung karena pedagang bawang menjadi distributor yang menyalurkan hasil produksi bawang dari petani bawang kepada konsumen.
2. Distribusi Telur
Contoh aktivitas distribusi yang berikutnya ketika konsumen membeli telur ayam dari seorang peternak ayam. Proses ini termasuk dalam contoh kegiatan distribusi barang secara langsung karena distribusi ini dilakukan tanpa adanya perantara atau dengan kata lain hasil produksi telur ayam disalurkan oleh peternak ayam secara langsung kepada konsumen.
3. Distribusi Jasa
Pernahkah melakukan transaksi pembelian tiket kereta secara online?
Ternyata kegiatan tersebut termasuk dalam proses distribusi jasa. Dalam proses ini pihak penjualan tiket mendistribusikan layanannya melalui aplikasi digital yang bisa diakses. Contoh kegiatan distribusi jasa yang lain adalah ketika menggunakan jasa ojek online untuk pergi ke suatu tempat.
4. Distribusi Film
Contoh distribusi film adalah ketika menonton film di bioskop ataupun melalui aplikasi streaming, proses ini termasuk dalam contoh kegiatan distribusi jasa, yang mana pihak distributor film membeli hak penayangan dari Production House film tersebut untuk kemudian ditayangkan kepada konsumennya.
5. Distribusi Perdagangan Online
Apakah pernah membeli barang melalui e-commerce belanja online bukan?
Ternyata kegiatan belanja online termasuk contoh kegiatan distribusi. Di sini pedagang menggunakan e-commerce sebagai alat untuk memasarkan dan mempromosikan produknya kepada konsumen.
Apabila barang yang dijual merupakan hasil produksinya sendiri maka dapat dikatakan bahwa kegiatan ini termasuk distribusi langsung. Akan tetapi, jika pedagang tersebut hanya berperan sebagai reseller saja maka kegiatan ini tergolong distribusi secara tidak langsung.
Advertisement