Liputan6.com, Jakarta Kontravensi adalah suatu bentuk hubungan sosial disosiatif yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Sosial disosiatif adalah suatu proses sosial yang mengarah pada pertentangan dan perpecahan atau pertikaian. Secara sederhana, kontravensi adalah proses pertikaian dan perselisihan dalam hidup masyarakat.
Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, kontravensi adalah suatu proses persaingan dan pertikaian yang ditandai dengan gejala ketidakpastian mengenai diri pribadi seseorang dan juga perasaan tidak suka yang disembunyikan terhadap kepribadian seseorang.
Advertisement
Kontravensi ditandai dengan gejala-gejala adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau suatu rencana, perasaan tidak suka yang disembunyikan, kebencian, atau keragu-raguan terhadap kepribadian seseorang. Dengan adanya kontravensi, maka akan memunculkan dampak positif maupun negatif.
Advertisement
Berikut ini penjelasan mengenai pengertian kontravensi beserta penyebab, bentuk, dampak, dan contohnya dalam kehidupan sehari-hari yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Sabtu (25/12/2021).
Pengertian Kontravensi
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, kontravensi adalah suatu sikap sosial yang dilandasi atas rasa ketidakpercayaan yang terjadi pada suatu individu atau kelompok sosial masyarakat. Di mana sikap ini kemudian menjadi acuan untuk melakukan proses pemberontakan dengan mengeyampingkan kepentingan perdamaian. Jadi, secara umum, kontravensi adalah suatu proses sosial yang berada di antara persaingan persaingan dan pertentangan. Kontravensi dapat tertuju pada suatu pandangan, pikiran, keyakinan, atau rencana yang dikemukakan oleh seseorang atau kelompok lain.
Advertisement
Penyebab Kontravensi
Penyebab kontravensi adalah adanya perbedaan pendirian kalangan tertentu dengan kalangan lain di masyarakat. Wujud kontravensi dapat berupa sikap tidak senang, baik secara tersembunyi maupun terang-terangan. Selain itu perbedaan kepentingan dan pendapat yang terjadi di antara kalangan masyarakat tertentu juga bisa menimbulkan kontravensi sosial.
Bentuk Kontravensi
Setidaknya terdapat lima bentuk kontravensi, yaitu sebagai berikut.
1. Kontravensi umum, yaitu penolakan keengganan, perlawanan, protes, gangguan, kekerasan, dan mengancam.
2. Kontravensi sederhana, yaitu menyangkal pernyataan orang lain di depan umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan memfitnah.
3. Kontravensi intensif, yaitu penghasutan, penyebaran desas-desus, dan mengecewakan pihak lain.
4. Kontravensi rahasia, yaitu pengkhianatan, pengingkaran janji, dan menyebarluaskan rahasia pihak lain.
5. Kontravensi taktis, yaitu intimidasi, ancaman, provokasi, mengejutkan lawan, atau taktik yang dijalankan partai-partai politik untuk memenangkan pemilu.
Advertisement
Dampak Kontravensi
Ada berbagai dampak yang diciptakan daam kontravensi ini, yakni terdapat dampak postif dan juga ada dampak negatif. Berikut inilah penjelasan mengenai dampak kontravensi adalah:
1. Dampak Positif Kontravensi
Dampak positif dari adanya kontravensi, umumnya akan yang mendorong berlangsungnya keteraturan sosial dalam masyarakat, antara lain ialah :
- Dalam diskusi ilmiah, dan seminar-seminar tentang per masalahan tertentu, umumnya perbedaan pendapat justru diharapkan untuk melihat kelemahan-kelemahan suatu pendapat maka bisa dijumpai pendapat atau pilihan-pilihan dalam proses jalannya ilmiah.
- Memberikan rasa memiliki, hal ini sebab dengan adanya kontravensi prilaku yang berada dalam inividu atau kelompok secara tidak langsung menunjukan kecintaannya terhadap budaya, dan kondisi dalam masyarakat.
- Memberikan kesatuan yang kuat (solidaritas), keadaan seperti ini akan terjadi pada kontravensi apabila adanya kesatuan yang diperoleh dalam bentuk kontravensi berkelompok.
- Bisa menjadi dampak pendorong perubahan sosial, dengan adanya kontravensi secara langsung ini akan mengubah kebijakan serta arahan dari pihak-pihak yang bertentangan.
2. Dampak Negatif Kontravensi
Dampak negatif dari adanya kontravensi ini, antara lain ialah:
- Memberikan rasa ketidak percayaan dalam masyarakat, ras ketidakpercayaan dalam kehidupan bermasyarakat seringkali terjadi dikarenakan adanya kontravensi yang dilakukan dalam kehidupan bermasyarakat. Dikarenakan dalam hal ini, kontravensi akan memberikan rasa kecurigaan antar masyarakat.
- Mendorong berlangsungnya konflik sosial, dampak negatif kedua dari adanya kontravensi ialah mendorong terjadinya bentuk konflik sosial yang akhirnya dengan keadaan ini mengakibatkan adanya pertikaian dalam kehidupan bermasyarakat.
- Menghambat proses mobilitasisi masyarakat, proses mobilisasi dalam masyarakat ini bisa terhambat dengan adanya kontravensi, proses ini menjadi sangat penting dalam upaya memberikan dorongan kemajuan untuk menjadi kehidupan dalam masyarakat.
Contoh Kontravensi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Berikut ini ada beberapa contoh kontravensi dalam kehidupan sehari-hari, yaitu:
1. Kontravensi dalam Masyarakat
Contoh nyata yang menjadi cerminan tentang kontravensi di masyarakat ini, contohnya saja tentang menghasut atau menyebarkan berita yang tidak benar atau fitnah pada tetangga yang mempunyai usaha disebabkan merasa iri dengan pencapaian atau karena banyaknya pembeli yang berbelanja di sana, sementara pada usahanya sepi. Termasuk kontravensi intensif.
Fenomena sosial ini masih sangat sering berlangsung dalam masyarakat dan benar-benar tidak terlihat dalam diri seseorang pada orang lainnya. Media televisi dalam bentuk dunia perfilman yang menjadi media penyadaran untuk masyarakat bahwa perilaku itu salah dan tidak seharusnya dilakukan.
2. Kontravensi dalam Politik
Contoh kontravensi dalam politik mengenai kejadian yang tergolong dalam kontravensi di wilayah lembaga politik, contohnya saja persaingan antarcalon anggota legislatif terjadi sangat seru, hingga salah satunya melakukan kampanye hitam. Dengan cara, berusaha untuk menjatuhkan salah satu pihak lain melalui mengumbar fitnah yang merusak citra lawannya demi mencegahnya untuk menang.
3. Kontravensi dalam Lembaga Sekolah
Contoh mengenai kontravensi dalam lembaga sekolah, secara sederhananya yakni pada saat OSIS di sekolah mempunyai suatu rencana atau kegiatan, namun suatu kelas tidak setuju dengan rencana tersebut, maka lahirlah rasa tidak suka atau benci yang timbul dengan tidak membantu dalam melancarkan atau terwujudnya kegiatan tersebut.
4. Kontravensi dalam Kegiatan Ekonomi
Contoh dari kontravensi mengenai kegiatan atau bidang ekonomi tentu saja berkaitan dari persaingan yang positif dan negatif, serta perasaan iri. Pada kenyataannya, sebagian masyarakat masih ada yang memakai jasa preman untuk mengintimidasi usaha saingannya. Hal ini tergolong kontravensi yang tersembunyi dengan cara mengintimidasi.
Advertisement