Liputan6.com, Jakarta Pilek merupakan salah satu gangguan kesehatan yang sering dialami dengan gejala berupa hidung tersumbat, bersin-bersin dan sakit serta gatal pada tenggorokan. Penyebab pilek yang dialami ini bisa disebabkan oleh berbagai hal dan faktor yang kita temui sehari-hari.
Pilek merupakan infeksi virus yang terjadi di saluran pernapasan atas. Walaupun dikenal sebagai penyakit menular dengan cepat, namun pilek juga diketahui dapat disembuhkan dengan sendirinya oleh imun tubuh.
Umumnya Anda tidak memerlukan penanganan medis yang intensif saat mengalami pilek kecuali saat gejala semakin memburuk seperti demam yang melebihi 38 C, sesak napas, sakit telinga dan gejala parah lainnya pada kepala serta tenggorokan.
Advertisement
Meskipun sering terjadi saat musim dingin, penyebab pilek bukanlah karena cuaca dingin. Namun karena adanya kontak yang dekat dengan orang lain saat udara dingin dan lingkungan yang lembab. Sehingga membuat virus penyebab pilek mudah untuk menyebar hingga akhirnya menyebabkan seseorang mengalami pilek.
Baca Juga
Setidaknya terdapat lebih dari 200 jenis virus yang dapat menyebabkan seseorang terserang pilek. Di mana pilek ini dapat menyerang berbagai usia. Meskipun terdapat banyak virus yang dapat menyebabkan pilek namun rhinovirus merupakan virus yang paling banyak dan umum sebagai penyebab pilek.
Virus penyebab pilek ini dapat masuk kedalam tubuh melalui mulut, mata dan juga hidung, menyebab melalui droplet di udara Ketika seseorang yang terinfeksi betuk, bersin atau berbicara. Selain itu virus ini juga dapat menyebab melalui kontak tangan dan benda-benda yang terkontaminasi.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang penyebab pilek serta cara pencegahannya yang dapat dilakukan untuk mengurangi penyebaran virus agar tidak menular ke orang lain yang masih sehat, Rabu (6/7/2022).
Penyebab Pilek yang Perlu Dihindari
1. Kelembapan udara rendah
Berada di lingkungan yang lembab dan tidak bersih menjadi penyebab pilek pertama yang mungkin menyerang siapa saja. Hal ini karena lingkungan yang lembab dan tidak bersih akan mempermudah virus dan bakteri untuk berkembanga biak.
Virus juga diketahui dapat bertahan hidup lebih lama dalam kondisi lingkungan yang lembab dengan suhu yang relatif rendah. Hal ini karena sinar matahari yang merupakan pembatas kelangsungan hidup virus di lingkungan pun lebih sedikit.
2. Kontak dengan penderita
Penyebab pilek yang paling sering terjadi adalah karena adanya kontak dengan orang lain yang menderita pilek hingga akhirnya ikut tertular dan terserang pilek. Pilek sendiri diketahui sangat mudah untuk menular dan dapat hidup di permukaan benda yang disentuh oleh penderita.
3. Menurunnya sistem imun
Kekebalan sistem imun yang menurun juga turut menjadi penyebab pilek. Hal ini karena individu dengan sistem kekebalan tubuh yang tidak berfungsi maksimal atau dalam kondisi buruk, berpeluang lebih besar untuk terkena virus dan mengembangkannya di dalam tubuh.
Sistem kekebalan tubuh yang menurun ini dapat disebabkan oleh kelelahan yang berlebihan, kurang tidur, memiliki kebiasaan merokok hingga tekanan emosional yang akhirnya membuat tubuh kita menjadi mudah untuk terkena pilek.
4. Memiliki riwayat alergi
Memiliki riwayat alergi juga menjadi salah satu faktor penyebab pilek yang bisa terjadi. Di mana seseorang akan mengalami pilek jika terpapar pemicu dari alergi yang yang dideritanya seperti alergi dingin, alergi debu atau alergi bulu binatang.
Meskipun tidak menular, pilek yang dialami tetap perlu diwaspadai karena dapat menjadi gejala awal untuk komplikasi kain yang mungkin terjadi akibat alergi yang diderita oleh penderita.
5. Kebiasaan Merokok
Penyebab pilek yang jarang diketahui orang adalah kebiasaan merokok yang sering dilakukan. Hal ini karena merokok dapat menyebabkan iritasi dan memicu selaput lendir pada hidung untuk memproduksi lendir dalam jumlah besar yang membuat orang yang menghirupnya mengalami pilek.
Selain itu merokok juga menurunkan dan mengganggu sistem kekebalan tubuh sehingga rentan terkena virus penyebab pilek dan infeksi virus serta bakteri lainnya.
6. Infeksi Saluran Pernapasan
Tidak hanya karena terkena virus penyebab pilek, namun infeksi dari virus dan bakteri lain juga turut dapat menjadi penyebab pilek yang umum terjadi. Infeksi saluran pernapasan yang mengakibatkan pilek dapat disebabkan oleh berbagai macam virus seperti influenza, respiratory syncytial virus dan Covid-19.
Advertisement
Penyebab Pilek yang Perlu Diketahui
7. Sinusitis
Penyebab pilek lainnya adalah munculnya sinusitis akibat infeksi saluran pernapasan yang tidak ditangani dengan baik, mengakibatkan penderita akhirnya sering mengalami pilek dan dapat bersifat akut serta kronis jika tidak segera diobati.
8. Efek Samping Obat
Konsumsi obat-obatan tertentu juga turut menjadi penyebab pilek, di mana obat yang dikonsumsi memicu terjadinya gejala pilek. Hal ini terjadi saat penggunaan obat-obatan melebihi Batasan yang telah ditetapkan sehingga menimbulkan efek samping berupa gejala pilek.
Beberapa obat yang memicu gejala pilek di antaranya adalah obat anti inflamasi nonsteroid, obat penenang, obat antidepresan dan juga obat darah tinggi. Oleh sebab itu sangat disarankan untuk selalu membaca label kemasan obat untuk melihat efek samping yang mungkin ditimbulkan.
9. Stres
Stres yang dialami juga menjadi salah satu penyebab pilek yang mungkin kita alami. Hal ini karena stres yang kita rasakan dapat mempengaruhi cara kerja hormon kortisol yang mana bertugas untuk mengatur peradangan dalam tubuh.
Sehingga ketika anda mengalami stres, hormon kortisol turut menurun dan kurang efektif untuk mengendalikan respon peradangan tubuh melawan virus atau bakteri penyebab pilek. Akibatnya tubuh menjadi lebih rentang dan berpeluang tinggi terkena pilek dan penyakit lainnya.
10. Polip Hidung
Penyebab pilek selanjutnya adalah adanya polip hidung. Polip hidung merupakan jaringan yang tumbuh di bagian dalam saluran hidung yang disebabkan adanya selaput lendir yang meradang hingga akhirnya menyebabkan produksi lendir yang berlebihan.
Polip hidung ini juga turut diikuti gejala lain seperti kehilangan kemampuan untuk membau, mengorok ketika tidur dan merasakan sakit kepala. Untuk mengatasinya anda perlu berkonsultasi dan memeriksakan diri ke dokter untuk mendapatkan Tindakan Kesehatan sesegera mungkin.
11. Terlalu Sering Menggunakan Semprotan Hidung
Semprotan hidung sering digunakan untuk mengurangi peradangan yang terjadi di hidung. Namun penggunaan semprotan hidung secara berlebihan nyatanya dapat menjadi penyebab pilek dan akhirnya memperburuk gejala yang ada.
Penggunaan semprotan hidung dalam jangka panjang juga dapat menyebabkan infeksi sinus kronis yang berbahaya bagi tubuh. Sehingga seseorang tidak diperbolehkan untuk menggunakan semprotan hidung selama lebih dari tiga hari berturut-turut.
12. Konsumsi makanan pedas
Penyebab pilek juga bisa berasal dari konsumsi makanan pedas yang berlebihan seperti konsumsi cabai, bawang, paprika dan lada hitam. Konsumsi makanan pedas ini kemudian memicu terbentuknya rinitis non alergi.
Rhinitis non alergi ini disebabkan karena adanya stimulasi saraf yang berlebihan yang muncul saat seseorang makan atau menghirup sesuatu yang pedan. Selaput lendir kemudian salah mengira makanan pedas sebagai iritasi dan kemudian menghasilkan lender ekstra yang akibatnya menyebabkan gejala pilek.
Penyebab Pilek yang Dapat Berbahaya Bagi Tubuh
13. Udara kering
Penyebab pilek selanjutnya adalah udara kering di lingkungan yang terjadi dalam waktu lama hingga membuat saluran hidung ikut kering sehingga lebih rentang terhadap serangan virus yang masuk ke dalam tubuh melalui hidung.
14. Kehamilan
Kehamilan turut menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami pilek. Hal ini karena pada saat kehamilan, hormon yang terdapat dalam tubuh menjadi tidak seimbang dan mengganggu imun dalam tubuh sehingga rentan terkena virus penyebab pilek.
Pilek yang muncul saat kehamilan bisa muncul kapan saja selama kehamilan dan akan hilang setelah melahirkan. Untuk meringankannya disarankan untuk sering melakukan olahraga ringan yang dapat mengurangi gejala pilek yang muncul.
15. Perubahan Hormon
Tidak hanya karena perubahan hormon yang tidak seimbang saat hamil ataupun stres. Perubahan hormon yang jadi penyebab pilek juga bisa disebabkan oleh faktor lain seperti memasuki masa pubertas, mengonsumsi pil KB, terapi penggantian hormon dan lain sebagainya.
16. Rhinitis vasomotor
Rhinitis vasomotor merupakan penyebab pilek selanjutnya yang akan dibahas. Berbeda dengan alergi, rhinitis vasomotor merupakan kelainan kronis tanpa penyebab yang jelas dan dapat terjadi karena perubahan suhu udara atau terkena paparan bahan kimia sehingga menyebabkan seseorang mengalami gejala pilek.
17. Rhinorrhea CSF
Rhinorrhea CSF merupakan penyebab pilek yang jarang terjadi namun merupakan penyebab paling serius yang perlu diperhatikan. Dimana Rhinorrhea CSF merupakan kebocoran cairan serebrospinal atau cairan otak melalui celah di dura mater atau membrane keras yang melapisi dan melindungi otak.
Hal ini bisa disebabkan akibat trauma kepala saat kecelakaan atau setelah melalui prosedur operasi otak. Gejala lain yang muncul adalah cairan yang keluar bening dan terus mengalir serta terasa asin tanpa gejala tersumbat atau gatal.
18. Deviasi Septum
Penyebab pilek yang terakhir adalah Deviasi Septum yang merupakan kondisi klinis yang bisa disebabkan oleh cedera atau bawaan dari lahir, dimana dinding tipis yang membatasi kedua lubang hidung tidak berada tepat di tengah.
Untuk menanganinya biasanya dokter akan merekomendasikan antihistamin atau semprotan steroid hidung yang dapat membantu untuk mengatasi gejala pilek yang muncul, dan operasi untuk memperbaiki kondisi deviasi septum ini.
Advertisement
Langkah-langkah Pencegahan Penyebaran Penyebab Pilek
Pencegahan Pilek
Hingga saat ini belum ada vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah seseorang terjangkit dan mengalami pilek, tetapi kita dapat mengambil beberapa tindakan pencegahan untuk memperlambat penyebaran virus penyebab pilek agar tidak menular secara luas. Yaitu:
1. Rajin Mencuci Tangan
Langkah pertama untuk mencegah pilek yang bisa dilakukan adalah dengan mencuci tangan secara menyeluruh dan sering dengan sabun dan air setidaknya selama 20 detik sebelum dan setelah makan atau saat beraktivitas di luar rumah.
Jika sabun dan air tidak tersedia, gunakan pembersih tangan berbasis alkohol yang mengandung setidaknya 60% alkohol. Selain rajin mencuci tangan perlu diingat juga untuk menghindari menyentuh mata, hidung, atau mulut dengan tangan.
2. Melakukan Desinfeksi Barang-barang Secara Berkala
Langkah kedua adalah dengan membersihkan dan melakukan desinfeksi pada permukaan benda yang sering disentuh, seperti gagang pintu, saklar lampu, benda-benda elektronik, serta meja dapur dan kamar mandi minimal sekali setiap harinya.
Hal ini sangat penting untuk dilakukan ketika seseorang dalam keluarga terkena pilek untuk mencegah penularan pilek pada anggota keluarga lainnya dan penderita juga bisa segera pulih dan sehat kembali.
3. Menutup Mulut Saat Batuk Atau Bersin
Langkah selanjutnya untuk mencegah pilek adalah dengan menutupi mulut dan hidung saat batuk dan bersin. Anda dapat menutup mulut dan hidung saat bersin serta batuk dengan menggunakan tisu atau tangan.
Kemudian segera buang tisu bekas pada tempat sampah yang ada dan cuci tangan hingga bersih agar virus yang tertempel pada tissue dan juga tangan tidak menyebar ke benda lain hingga akhirnya menular ke orang lain.
4. Menjaga Jarak Dengan Orang-orang Yang Menderita Pilek.
Langkah terakhir untuk mencegah penyebaran virus penyebab pilek adalah dengan menghindari kontak dekat dengan siapa saja yang sedang pilek, kemudian menjauhi keramaian dan jika memungkinkan menghindari menyentuh mata, hidung, dan mulut.
Disarankan juga untuk tidak berbagi gelas minum atau peralatan makan dengan anggota keluarga lainnya. Gunakan peralatan masing-masing atau gelas sekali pakai ketika anda atau orang lain sakit, untuk mencegah penularan virus penyebab pilek.