Liputan6.com, Jakarta Penyebab bayi gumoh wajib diperhatikan orangtua baru. Sebenarnya gumoh bukanlah kasus yang langka pada bayi. Menurut situs web Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), gumoh sering terjadi pada bayi hingga usia 1 tahun. Gumoh pada bayi akan mulai berkurang dan hilang ketika bayi mencapai usia 18 hingga 24 bulan.
Sebagian orang menganggap gumoh dan muntah adalah hal yang sama, akan tetapi kedua hal tersebut sebenarnya berbeda. Mengutip dari situs web MayoClinic, gumoh adalah ketika sebagian isi perut bayi keluar melalui mulut secara perlahan, biasanya disertai dengan sendawa. Muntah terjadi ketika aliran isi perut yang keluar cukup kuat dan bisa menyembur hingga beberapa sentimeter.
Bayi gumoh dapat menimbulkan kekhawatiran bagi orang tua. Selain itu, orang tua juga sering mengeluh karena gumoh dapat membuat anak menangis atau rewel. Oleh sebab itu, orang tua perlu mengetahui penyebab bayi gumoh supaya dapat diatasi dengan tepat.
Advertisement
Berikut ini beberapa penyebab bayi gumoh beserta cara mencegahnya yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (15/7/2022)
Penyebab Bayi Gumoh
Ada berbagai hal yang bisa menjadi penyebab bayi gumoh. Menurut situs IDAI, bayi gumoh terjadi karena ukuran lambung bayi yang masih terlalu kecil dan katup lambung bayi yang masih belum benar-benar kuat. Penyebab bayi gumoh biasanya terkait dengan kondisi bayi ketika sedang menyusu. Berikut ini beberapa penyebab bayi gumoh:
1. Mengonsumsi ASI atau Makanan Terlalu Banyak
Mengonsumsi ASI terlalu banyak dapat menjadi penyebab bayi gumoh. Ukuran lambung bayi yang masih sangat kecil membuatnya tidak bisa terlalu banyak mengkonsumsi ASI ataupun makanan. Ketika bayi mengkonsumsi terlalu banyak ASI atau makanan, maka makanan yang tidak tertampun dalam lambung bayi bisa mengalir keluar dan menyebabkan gumoh.
2. Bayi Menelan Terlalu Banyak Udara Ketika Sedang Menyusu
Penyebab bayi gumoh yang berikutnya adalah terlalu banyaknya udara yang ditelan bayi saat sedang menyusu. Saat bayi sedang menyusu, bayi juga dapat menelan udara, terutama ketika bayi meminum ASI dengan sangat cepat. Hal ini sering terjadi apabila sang ibu memiliki terlalu banyak ASI.
3. Alergi
Penyebab bayi gumoh berikutnya ialah alergi. Alergi pada bayi disebabkan oleh makanan ataupun minuman yang dikonsumsi oleh ibu yang kemudian masuk ke bayi melalui ASI. Hal ini bisa menyebabkan bayi gumoh.
4. Lain-Lain
Selain tiga faktor di atas, ada berbagai hal lain yang bisa menyebabkan bayi gumoh. seperti posisi bayi saat menyusu, ukuran dot terlalu besar, Menidurkan bayi setelah menyusu, memasang gurita terlalu kencang, juga menidurkan bayi dengan posisi tengkurap.
Advertisement
Cara Mengatasi Bayi Gumoh
Setelah mengetahui penyebab bayi gumoh, ada baiknya kita mengetahui bagaimana cara untuk mengatasi masalah ini. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah gumoh pada bayi. Berikut ini beberapa cara untuk mencegah bayi gumoh. Berikut ini cara-cara untuk mencegah gumoh pada bayi yang dikutip dari situs web MayoClinic:
1. Jaga posisi bayi agar tetap tegak. Biarkan bayi menyusu dengan posisi yang lebih tegak dan biarkan bayi dalam keadaan tegak selama kurang lebih 30 menit setelah menyusu. Hindari bayi langsung bermain atau menggunakan ayunan setelah makan.
2. Hindari menyusui atau memberi makan bayi terlalu banyak. Memberi makan bayi sedikit-sedikit tetapi lebih sering dapat membantu mencegah gumoh.
3. Biarkan bayi tidur dalam keadaan telentang untuk menurunkan resiko sindrom kematian bayi mendadak.
4. Bereksperimenlah dengan pola makan anda sendiri.
Gejala yang Patut Diwaspadai
Gumoh pada bayi biasanya adalah hal yang wajar. Pada umumnya, gumoh tidak berpengaruh pada kesehatan bayi. Tetapi, ada beberapa gejala yang bisa menyertai gumoh yang patut diwaspadai. Berikut ini beberapa gejala tersebut yang dikutip dari sumber yang sama:
1. Berat badan bayi tidak naik
2. Terus-terusan muntah dengan keras sampai muncrat
3. Mengeluarkan cairan berwarna hijau atau kuning
4. Memuntahkan darah atau materi yang terlihat seperti bubuk kopi
5. Menolah makan
6. Ada darah di tinjanya
7. Mengalami kesulitan bernapas atau batuk kronis
8. Mulai gumoh pada usia 6 bulan atau lebih
9. Bayi mudah gelisah setelah makan.
Apabila gejala-gejala di atas muncul pada bayi, segera periksakan ke dokter. Gejala-gejala tersebut bisa menandakan kondisi medis lainnya yang memerlukan perawatan.
Advertisement