5 Penyebab Erosi yang Patut Diwaspadai, Ketahui Pengertian dan Cara Pencegahan

Ketahui penyebab erosi, salah satunya adalah eksploitasi alam yang dilakukan manusia.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 08 Agu 2022, 13:15 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 13:15 WIB
Turap Rumah Makan di Jagakarsa Longsor
Alat berat mengeruk beton turap saluran air yang longsor di kawasan Jagakarsa, Jakarta, Kamis (17/9/2020). Selain karena hujan lebat, longsor diduga karena erosi tanah akibat pembuangan saluran air pencuci piring dan toilet dari warung makan di sekitar bantaran. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta Penyebab erosi terdiri atas beberapa faktor. Selain faktor alam, penyebab erosi adalah manusia sendiri. Manusia menjadi salah satu faktor penyebab erosi umumnya didorong oleh keinginan untuk mengeksploitasi sumber daya alam.

Dari faktor alam sendiri, penyebab erosi bisa disebabkan oleh iklim, jenis tanah, vegetasi, dan topografi. Hal tersebut bisa menjadi penyebab erosi.

Meski demikian, bukan berarti erosi tidak bisa dicegah atau ditanggulangi. Setidaknya ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mencegah atau meminimalkan dampak dari penyebab erosi.

Sebagai salah satu dari penyebab erosi, manusia tentu saja harus melakukan upaya, termasuk menahan diri untuk tidak terlalu banyak mengeksploitasi sumber daya alam. Sebab, alam akan senantiasa memenuhi kebutuhan manusia, tapi alam tidak bisa memenuhi keserakahan manusia.

Pengendalian diri dari manusia tentu menjadi sangat penting, selain melakukan langkah upaya pencegahan erosi. Sebelum lebih jauh mengenai penyebab erosi dan pencegahannya, penting bagi kita untuk mengetahui pengertian erosi, seperti yang telah Liputan6.com rangkung dari berbagai sumber, Senin (8/8/2022).

Pengertian Erosi

Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia (KBBI), erosi adalah sebuah kondisi pengikisan permukaan bumi oleh tenaga yang melibatkan pengangkatan benda-benda seperti air mengalir, es, angin, dan gelombang atau arus.

Sementara itu, dikutip dari situs Encyclopaedia Britannica, erosi adalah pemindahan material permukaan dari kerak bumi terutama puing-puing tanah dan batu dan pengangkutan material yang terkikis oleh agen alami (seperti air atau angin) dari titik pemindahan.

Selain kedua pengertian tersebut, ada banyak pengertian erosi dari sudut pandang para ahli. berikut adalah definisi erosi menurut para ahli:

Sitanala Arsyad

Menurut Arsyad, erosi adalah peristiwa pindahnya atau terangkutnya tanah atau bagian-bagian tanah dari suatu tempat ke tempat lain oleh media alami. Pada peristiwa erosi, tanah atau bagian-bagian tanah terkikis dan terangkut kemudian diendapkan di tempat lain.

Suripin

Suripin menerangkan bahwa erosi adalah proses atau peristiwa hilangnya lapisan permukaan tanah atas baik disebabkan oleh pergerakan air maupun angin. Proses erosi ini dapat menyebabkan merosotnya produktivitas tanah, daya dukung tanah dan kualitas lingkungan hidup.

Sarwono Hardjowigeno

Hardjowigeno menjelaskan bahwa erosi adalah suatu proses di mana tanah dihancurkan dan kemudian dipindahkan ke tempat lain oleh kekuatan air, angin, sungai atau gravitasi.

AG Kartasapoetra dan MM Sutedjo

Menurut Kartasapoetra dan Sutedjo, erosi adalah proses penghanyutan tanah oleh desakan-desakan atau kekuatan air dan angin. Desakan ini bisa berlangsung secara alamiah ataupun sebagai akibat tindakan atau perbuatan manusia.

Penyebab Erosi

Sampah plastik
Selain sampah plastik, erosi mulai mengikis beton bibir Pantai Losari, Sulawesi Selatan. (Liputan6.com/Ahmad Yusran)

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, ada sejumlah faktor penyebab erosi, termasuk salah satunya adalah manusia. Alam adalah faktor utama penyebab erosi, sedangkan manusia adalah faktor yang membuat proses erosi terjadi lebih parah. Dari faktor alam, penyebab erosi antara lain adalah iklim, topografi, vegetasi, tanah.

a. Faktor Iklim

Penyebab erosi tanah yang pertama adalah karena faktor iklim. Intensitas curah hujan yang tinggi dapat menyebabkan erosi. Hal ini karena buliran hujan yang jatuh ke tanah menyebabkan agregat tanah pecah dan menghasilkan energi kinetik yang besar. Terlebih jika curah hujan lebat dan terjadi dalam waktu singkat. Kemungkinan terjadinya erosi semakin meningkat.

b. Topografi

Penyebab erosi tanah yang selanjutnya karena topografi. Unsur topografi juga ikut memengaruhi terjadinya erosi karena berkaitan dengan kemiringan lereng dan panjang lereng. Semakin besar kemiringan lereng, maka intensitas erosi air akan semakin tinggi.

c. Vegetasi

Penyebab erosi tanah yang berikutnya adalah karena vegetasi. Vegetasi adalah lapisan pelindung antara atmosfer dan tanah. Vegetasi yang baik berupa rumput tebal atau hitam rimba akan mengurangi pengaruh hujan dan topografi terhadap erosi. Sebaliknya, penebangan hutan akan merusak lapisan permukaan dan menyebabkan erosi.

d. Tanah

Tanah menjadi faktor penyebab erosi berikutnya. Kerusakan pada tanah atau tempat terjadinya erosi bisa dikarenakan oleh sifat kimia dan fisika tanah seperti kehilangan unsur hara, bahan organik, meningkatnya kepadatan dan ketahanan penetrasi tanah, hingga menurunnya kapasitas tanah saat menahan air.

e. Manusia

Jika dilihat dari sejumlah pengertian para ahli, erosi merupakan proses pengikisan tanah yang terjadi secara natural. Sebab, perpindahan tanah dari suatu tempat ke tempat lainnya hanya melibatkan faktor alam seperti air dan angin.

Namun hal itu bisa diperparah oleh keberadaan manusia. Seperti yang sudah diketahui, manusia sangat bergantung pada alam untuk memenuhi segala kebutuhannya. Manusia makan, minum, membuat pakaian, sampai perkakas rumah tangga membutuhkan bahan-bahan dari alam. Manusia juga membutuhkan tempat tinggal dengan membangun rumah di atas tanah.

Untuk memenuhi kebutuhan itu, manusia menebang kayu di hutan, mengubah hutan untuk pemukiman, Mengubah hutan menjadi pertanian dan terasering, hingga penggunaan pupuk yang berpengaruh pada struktur tanah. Hal itulah yang membuat manusia menjadi salah satu faktor penyebab erosi.

Jenis-Jenis Erosi

Ladang Sayur di Kawasan Pegunungan Drajat
Ladang sayur di kawasan Pegunungan Darajat yang diduga menyumbang erosi ke Anak Sungai Cimanuk (Liputan6.com/Mochamad Khadafi)

Menurut proses terjadinya, erosi pun dapat dibedakan menjadi 4 kategori sebagai berikut:

1. Erosi Air atau Ablasi

Pengikisan ini terjadi karena adanya pengaruh dari air sungai dan hujan. Intensitas dan curah hujan yang tinggi akan semakin meningkatkan peluang terjadinya ablasi. Setidaknya ada empat jenis ablasi yang bisa terjadi.

a. Erosi percik

Yaitu disebabkan oleh air hujan yang jatuh ke dalam tanah dan menghanyutkan tanah tersebut.

b. Erosi lembar

Yaitu terjadi di tanah pada daerah lereng gunung. Lapisan bagian atas tanah akan hanyut bersama air hujan.

c. Erosi alur

Yaitu pengikisan pada tanah yang sudah berlangsung dan menyebabkan terbentuknya alur yang nantinya menjadi tempat air mengalir.

d. Erosi parit

Yaitu pengikisan yang terjadi ketika alur yang terbentuk sudah memiliki kedalaman lebih dari 0,3 meter.

2. Erosi korasi atau Deflasi

Deflasi merupakan pengikisan yang disebabkan oleh angin. Biasanya terjadi di daerah gurun. Angin di tempat tersebut akan menyebabkan pasir berpindah ke tempat lain secara konstan.

3. Abrasi

Abrasi adalah pengikisan yang terjadi di daerah pantai. Pengikisan tersebut terjadi karena adanya gelombang laut dan arus laut yang merusak.

4. Eksarasi

Yaitu pengikisan yang disebabkan oleh adanya gerakan es yang mencair. Pencairan ini membuat bebatuan ikut bergerak ke bawah kemudian mengendap. Hasil dari pengikisan tersebut dikenal dengan nama fjord. Kejadian ini biasanya ada di pegunungan bersalju.

Dampak Buruk Erosi

Akibat Perubahan Iklim, 7 Pulau Ini Terancam 'Hilang' Selamanya
Perubahan iklim membuat terjadinya erosi pantai di kepulaun ini sehingga menyebabkan beberapa dari daratan itu tenggelam (News.com.au).

Erosi merupakan proses pengikisan tanah yang terjadi secara natural, karena erosi proses pengikisan tanah yang melibatkan faktor-faktor alam seperti air dan angin. Dengan kata lain, pengikisan tanah di permukaan bumi ini memang wajar terjadi.

Meski erosi merupakan hal yang sebenarnya wajar terjadi pada alam, namun erosi akan memberikan dampak yang buruk jika erosi sangat parah. Misalnya saja, erosi terjadi karena penggundulan hutan, sehingga terjadi tanah longsor, dan sebagainya.

Selain itu, ada sejumlah dampak lain dari erosi, antara lain sebagai berikut:

Dampak erosi di tempat terjadinya (on-site) antara lain:

1. Kehilangan unsur hara dan kerusakan struktur tanah.

2. Kemerosotan produktivitas tanah atau bahkan menjadi tidak dapat dipergunakan untuk berproduksi.

3. Kerusakan bangunan konservasi dan bangunan lainnya.

4. Kemiskinan petani.

 

Dampak erosi di luar tempat kejadian (off-site) antara lain:

1. Pelumpuran dan pendangkalan waduk, sungai, saluran dan badan air lainnya.

2. Tertimbunnya lahan pertanian, jalan, dan bangunan lainnya.

3. Hilangnya mata air dan memburuknya kualitas air.

4. Kerusakan ekosistem perairan.

5. Kehilangan nyawa dan harta akibat banjir.

6. Meningkatnya frekuensi dan masa kekeringan.

7. Kerugian akibat memendeknya umur waduk.

8. Meningkatnya frekuensi dan besarnya banjir.

Cara Mencegah Erosi

Akibat Perubahan Iklim, 7 Pulau Ini Terancam 'Hilang' Selamanya
Perubahan iklim membuat terjadinya erosi pantai di kepulaun ini sehingga menyebabkan beberapa dari daratan itu tenggelam (News.com.au).

Erosi yang parah hingga memicu bencana sebenarnya bisa dicegah, atau setidaknya bisa diminimalkan. Berikut adalah sejumlah upaya pencegahan erosi, antara lain sebagai berikut:

1. Konservasi Tanah

Cara pertama yang bisa dilakukan yakni dengan melakukan konservasi tanah. Upaya ini dilakukan untuk mencegah dan menghambat terjadinya pengikisan tanah. Pemilihan vegetasi yang tepat menjadi kunci suksesnya upaya konservasi. Pastikan menggunakan vegetasi yang memiliki kemampuan untuk bertahan pada berbagai kondisi cekaman.

2. Terasering

Cara mencegah erosi yang berikutnya adalah dengan melakukan terasering. Sistem terasering yang biasanya dijumpai pada lahan pertanian di dataran tinggi. Terasering ini sebenarnya memiliki peranan yang sangat penting terutama dalam menjaga agar air hujan tidak langsung mengalir ke bawah dan menyebabkan pengikisan. Dengan lahan berbentuk teras, maka tanah akan lebih stabil dan tanaman juga tumbuh lebih baik.

3. Contour Farming

Upaya selanjutnya untuk mencegah terjadinya pengikisan tanah yaitu dengan contour farming atau penanaman berdasarkan garis kontur. Cara bercocok tanam seperti ini akan membuat akar tanaman lebih kuat, sehingga bisa menahan tanah agar tidak mudah terkikis saat hujan deras.

4. Reboisasi

Cara mencegah erosi yang berikutnya yaitu dengan reboisasi atau penanaman kembali hutan yang telah gundul. Cara ini sangat penting untuk dilakukan sebab pohon di hutan merupakan penghasil oksigen sekaligus penahan air. Dengan ekosistem hutan yang terjaga maka bencana alam lain seperti banjir juga bisa dicegah.

5. Hentikan Eksploitasi Alam Berlebihan

Hal yang menjadikan manusia sebagai salah satu faktor penyebab erosi adalah sifatnya yang eksploitatif. Alam dijadikan tidak hanya sebagai pemenuhan kebutuhan, melainkan sebagai komoditas untuk meraup banyak keuntungan. Sehingga pemanfaatan alam menjadi berlebihan, jumlah kayu yang ditebang melebihi kebutuhan, sehingga tanah kehilangan kemampuan menahan air.

Oleh karena itu, penting bagi manusia untuk mengendalikan diri, dan memanfaatkan sumber daya alam sesuai dengan yang dibutuhkan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya