Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah, Ciri-Ciri Serta Sistematika Penyusunan yang Perlu Dipahami

Cara membuat karya tulis ilmiah serta sistematika penyusunannya.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 08 Agu 2022, 15:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2022, 15:00 WIB
Ilustrasi membaca sinopsis, buku
Ilustrasi membaca sinopsis, buku. (Photo by Nathan Aguirre on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Menulis merupakan salah satu kegiatan atau aktivitas yang sering dilakukan oleh banyak orang, terutama pelajar. Hampir semua siswa maupun mahasiswa, pernah mendapatkan tugas untuk menulis karya ilmiah. Oleh sebab itu, cara membuat karya tulis ilmiah juga merupakan satu metode yang sering digunakan dalam penugasan agar siswa maupun mahasiswa mampu membuat tulisan sesuai kemampuan akademiknya.

Melansir dari repository.uhamka.ac.id, karya ilmiah merupakan tulisan yang berisi laporan secara sistematis mengenai hasil penelitian yang disajikan bagi masyarakat ilmiah tertentu. Pada umumnya, artikel akan dibagi menjadi beberapa jenis, di antaranya artikel hasil penelitian, artikel non-penelitian, tinjauan buku, obituary, hingga laporan khusus. Oleh karena itu, penulis perlu mengetahui cara membuat karya tulis ilmiah agar karya tulis yang dibuat sistematis juga objektif

Cara membuat karya tulis ilmiah dilakukan untuk memecahkan suatu permasalahan dengan landasan teori juga metode-metode ilmiah. Umumnya, karya ilmiah berisi tentang data, fakta, hingga solusi mengenai masalah yang diangkat. Selain itu, karya ilmiah juga memiliki ciri-ciri yang khas serta berbeda dengan jenis karya lainnya.

Berikut ini cara membuat karya tulis ilmiah yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/8/2022).

Ciri-ciri Karya Ilmiah

Mahasiswa Membaca Buku
Ilustrasi Mahasiswa Membaca Buku Credit: pexels.com/cottonbro

Sebelum mengetahui tentang cara membuat karya tulis ilmiah, penulis perlu mengetahui ciri – ciri karya ilmiah, mulai dari penulisan reproduktif hingga metode penelitiannya. Adapun ciri-ciri karya penulisan karya ilmiah diantaranya:

a. Reproduktif dan Tidak Ambigu

Salah satu ciri-ciri dari karya ilmiah adalah reproduktif dan tidak ambigu. Setiap penulisan karya ilmiah, harus mampu diterima dan juga dimengerti oleh para pembacanya. Sehingga, akan ada perkembangan lebih lanjut terkait dengan permasalahan yang terdapat pada karya ilmiah tersebut. Selain itu, karya ilmiah juga harus memiliki data yang lengkap serta jelas. Dengan begitu, hasilnya dapat memberi manfaat bagi kemajuan ilmu pengetahuan.

b. Objektif dan Tidak Emosional

Ciri-ciri karya ilmiah selanjutnya yaitu objektif serta tidak emosional. Dengan kata lain, karya ilmiah tidak boleh berpihak dan harus netral. Sehingga, penulis juga tidak boleh menafsirkan opini pribadi yang tanpa berlandaskan pada fakta dan data di lapangan. Dalam membuat karya ilmiah, penulis harus menghindari kesan emotif. Hal ini menjadi sangat penting agar karya ilmiah yang dibuat bisa menjadi suatu karya yang objektif dan tidak berpihak pada emosi penulis

c. Memperhatikan Kaidah Penulisan

Salah satu ciri-ciri karya ilmiah yang cukup penting adalah selalu memperhatikan kaidah penulisan. Hampir semua karya ilmiah, akan selalu menggunakan bahasa yang baku serta kaidah penulisan yang tepat. Dengan kata lain, bahasanya formal dan resmi sesuai dengan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).

d. Menggunakan Metode Penelitian

Dengan menggunakan metode penelitian juga menjadi ciri-ciri karya ilmiah. Hal inilah yang paling membedakan antara karya ilmiah dengan jenis karya lainnya. Karya ilmiah harus memiliki sebuah metodologi yang tepat dan kerangka pemikiran yang logis.

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah

Ciri Teks Biografi
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Proverbs

1. Menentukan Tema

Cara membuat karya tulis ilmiah yang paling utama adalah menentukan tema. Sebelum menulis artikel, pastikan telah menentukan tema yang sesuai dengan keinginan. Selain itu, usahakan juga mencari tema yang mudah dipahami oleh kalangan masyarakat luas. Agar mudah dalam menentukan tema, penulis harus melakukan observasi atau penelitian terlebih dahulu. Karena hal ini menjadi salah satu cara efektif agar artikel yang ingin Anda tulis memiliki dasar atau landasan kuat.

2. Membuat Kerangka Tulisan

Cara membuat karya ilmiah juga bisa dilakukan dengan membuat kerangka tulisan. Langkah ini perlu penulis lakukan agar tulisan bisa tersusun secara sistematis. Kerangka tulisan juga dibuat sebagai perencanaan garis besar dan poin penting yang ingin diinformasikan. Beberapa hal yang juga perlu diperhatikan saat membuat kerangka tulisan adalah analisis masalah, teori, hingga hasil penelitian. Selain itu, penulis juga bisa menempatkan isi dari artikel tersebut ke dalam beberapa sub judul.

3. Memahami Bahasa Tulisan

Salah satu cara dalam membuat karya ilmiah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah memahami bahasa tulisan. Berdasarkan bentuk bahasa, penulisan artikel ilmiah juga sedikit berbeda dengan penulisan karya ilmiah. Pasalnya, dengan menulis artikel ilmiah cenderung lebih sederhana karena pembacanya sangat universal. Perlu juga memahami bahasa tulisan, karena sangat penting dilakukan pada media massa tertentu, yang memiliki gaya bahasanya sendiri. Jika Anda ingin mengirimkan artikel ke media tertentu, sebaiknya pelajari terlebih dahulu gaya bahasa yang sering dipakai media tersebut.

Cara Membuat Karya Tulis Ilmiah

Ilustrasi buku, teks eksposisi
Ilustrasi buku, teks eksposisi. (Foto oleh Dina Nasyrova: https://www.pexels.com/id-id/foto/mug-keramik-putih-di-atas-tekstil-putih-3808243/)

4. Buat Pembukaan Menarik

Ketika memulai menulis karya ilmiah, hal yang juga perlu diperhatikan ialah membuat paragraf pembuka yang menarik. Hal ini menjadi kunci utama agar pembaca lebih tertarik dengan tulisan yang Anda buat. Dengan begitu, pembaca akan membaca artikel yang telah Anda buat sampai akhir. Namun, hal yang perlu diperhatikan dalam menulis artikel ilmiah adalah harus tetap bersifat sistematis. Sehingga, tulislah paragraf pembuka dengan bahasa yang mudah dipahami dan dimengerti oleh pembaca pada umumnya.

5. Menulis Isi

Cara membuat artikel yang baik dan menarik juga tergantung dari isi yang menarik secara sistematis. Semakin Anda menulisnya dengan sistematis, maka artikel tersebut akan menarik dan mudah dipahami oleh pembaca. Hindari juga penggunaan kata yang bersifat ambigu atau susah dimengerti oleh pembaca umum. Ketika menulis bagian isi, lengkapi juga dengan analisis masalah, teori, fakta, hingga hasil penelitian yang telah Anda lakukan. Sebab, artikel ilmiah bersifat objektif dan harus didasari dengan pemikiran ilmiah pula. Sehingga, Anda harus menuliskannya secara logis dan empiris.

Susunan Artikel Ilmiah

Ilustrasi buku, buku elektronik, e-book, ebook
Ilustrasi buku, buku elektronik, e-book, ebook. Kredit: Perfecto_Capucine via Pixabay

Artikel ilmiah cukup memiliki perbedaan dengan artikel populer. Artikel ilmiah memiliki sistematika yang terstruktur. Secara umum sistematika penulisan artikel ilmiah hampir mempunyai kesamaan satu sama lain. Namun biasanya perbedaan hanya terletak pada susunan bab.

Oleh sebab itu, sangat penting mengetahui petunjuk dan sistematika artikel ilmiah sesuai dengan institusi atau penerbit artikel. Secara umum, berikut susunan artikel ilmiah yang baik:

1. Judul

2. Abstrak atau ringkasan

3. Pendahuluan

4. Metode

5. Hasil penelitian

6. Diskusi

7. Kesimpulan dan saran

8. Ucapan terima kasih (jika ada)

9. Daftar pustaka

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya