Liputan6.com, Jakarta Penyebab bayi susah BAB perlu diketahui orang tua supaya dapat mengatasinya dengan tepat. Susah BAB atau sembelit merupakan ketidakmampuan mengeluarkan feses secara sempurna. Sehingga feses menjadi keras, frekuensi BAB berkurang dari biasanya, dan nyeri.
Penyebab bayi susah BAB dapat terjadi karena beberapa faktor. Umumnya, penyebab bayi susah BAB karena orang tua yang belum mengetahui pemberian makan yang benar kepada bayi. Perlu diketahui, bagi berusia 0-6 bulan hanya boleh diberikan ASI atau susu formula saja, baru setelah usia 6 bulan bayi baru boleh makan makanan pendamping ASI atau MPASI.
Cara mengetahui bayi sedang sembelit adalah dengan buang air besar yang tidak teratur pada bayi. Kondisi susah BAB ini akan membuat bayi tidak nyaman, sehingga membuat bayi rewel dan menangis terus-menerus. Untuk itu, ketahui penyebab bayi susah BAB supaya dapat mengatasinya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai penyebab bayi susah BAB dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (17/8/2022).
Penyebab Bayi Susah BAB
Berikut ini terdapat beberapa penyebab bayi susah BAB, antara lain:
1. Pemilihan susu formula
Penyebab bayi susah BAB yang pertama adalah pemilihan susu formula yang kurang tepat. Pemberian susu formula pada bayi di tahun-tahun awal mereka dapat membuat bayi sembelit. Susu formula memiliki komposisi nutrisi yang berbeda dengan ASI, sehingga susu formula sulit dicerna. Susu formula bahkan mengandung protein kompleks yang dapat mengeraskan kotoran dan menyebabkan sembelit.
2. Kekurangan cairan
Penyebab bayi susah BAB yang berikutnya adalah kekurangan cairan. Apabila kekurangang cairan maka bayi dapat dehidrasi. Kondisi ini bisa memicu respons tubuh dengan menyerap lebih banyak cairan dari apapun yang ia makan dan minum, bahkan dari kotoran di dalam ususnya. Hal ini menyebabkan feses bayi keras dan kering, sehingga susah untuk dikeluarkan.
3. Pemberian makanan MPASI
Penyebab bayi susah BAB yang berikutnya adalah pemberian makanan MPASI. Bayi setelah usia 6 bulan sudahj boleh diberikan MPASI, namun pada beberapa kasus bayi akan susah menerima MPASI. Ketika baru mengenal makanan atau MPASI, tubuhnya membutuhkan waktu beradaptasi untuk mencerna jenis makanan yang baru.
Pada masa ini, biasanya sembelit yang dialami bayi cenderung ringan. Namun, jika MPASI yang diberikan cenderung rendah serat atau makanan tertentu, juga bisa menjadi alasan bayi mengalami sembelit. Beberapa makanan yang bisa membuat bayi sembelit, seperti sereal beras, susu sapi, pisang, pasta putih, wortel, apel, keju, kentang dan roti.
Advertisement
Penyebab Bayi Susah BAB
4. Muntaber
Penyebab bayi susah BAB yang berikutnya adalah muntaber. Bayi berusia dibawah satu tahun yang mengalami muntaber (muntah dan diare) atau flu perut bisa mengalami dehidrasi dan susah BAB. Ketika ada banyak cairan yang keluar dari tubuh bayi karena muntah dan diare, sangat mungkin bayi Anda mengalami susah BAB. Â
5. Kondisi medis tertentu
Penyebab bayi susah BAB yang berikutnya adalah kondisi medis tertentu. Dalam beberapa kasus, pada bayi yang berusia 6 bulan, ada beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab bayi susah BAB adalah penyakit Celiac, hiperkalsemia, hipotiroid, penyakit Hirschprung, dan kelainan sumsum tulang belakang. Selain itu, penyebab bayi susah BAB adalah keracunan makanan dan alergi makanan tertentu.
6. Perubahan lingkungan
Penyebab bayi susah BAB yang berikutnya adalah perubahan lingkungan. Biasanya apabila bayi dibawa bepergian ke suatu wilayah baru atau lingkungan baru dapat menimbulkan stres yang menjadi pemicu susah BAB. Stres bisa dipicu dari situasi yang membuatnya tidak nyaman, lingkungan baru, perubahan cuaca, ataupun traveling. Beberapa hal tersebut bisa mempengaruhi kesehatannya secara keseluruhan, termasuk kelancaran sistem pencernaan.
Cara Mengatasi Bayi Susah BAB
Setelah mengetahui penyebab bayi susah BAB, anda perlu mengetahui cara mengatasi atau mengobatinya. Berikut ini penjelasan mengenai cara mengatasi bayi susah BAB, yakni:
1. Ubah menu makan bayi sesuai anjuran di atas. Idealnya bayi harus mendapat cukup lemak, sedikit serat, dan cukup cairan (baik dari ASI, susu formula, maupun air putih).
2. Tekuk paha bayi anda ke arah perut dan lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda dengan kedua kakinya. Ini dapat membantu feses terdorong keluar.
3. Lakukan pijatan di bawah pusar atau dikenal sebagai pijat dengan pola ILU secara lembut selama 3-5 menit. Pijatan lembut ini dapat merangsang buang air besar.
4. Hindari menggunakan obat pencahar pada bayi.
5. Anda juga dapat memmandikan bayi dengan air hangat, hal ini berguna untuk mengendurkan otot perutnya dan membantunya berhenti mengejan.
6. Cara mengatasi bayi susah BAB yang lainnya adalah dengan mengukur suhu rektal. Langkah ini dapa dilakukan dengan mengukur suhu dubur bayi dengan termometer yang bersih dan dilumasi dapat membantu melancarkan BAB.
Advertisement