12 Penyebab Pengangguran di Indonesia, Pahami Dasar Permasalahannya

Liputan6.com, Jakarta Penyebab pengangguran di Indonesia perlu untuk dipahami mengingat makin tinggi nya tingkat pengangguran di Indonesia. Sebagian besar pengangguran disebabkan oleh ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan yang ada dan orang yang membutuhkan pekerjaan, sehingga hanya sedikit yang mendapatkan kesempatan untuk bekerja.

Penyebab pengangguran di Indonesia penting untuk dipahami karena pengangguran dapat menjadi masalah tersendiri bagi suatu negara. Apalagi melihat penyebab pengangguran di Indonesia disebabkan tidak hanya karena kurangnya lapangan pekerjaan namun juga faktor lain.

Salah satunya penyebab pengangguran di Indonesia yang perlu diperhatikan lainnya adalah ledakan jumlah penduduk di Indonesia tidak dibarengi dengan perkembangan lapangan pekerjaan yang menyebabkan semakin banyak lulusan muda yang menganggur menunggu pekerjaan tersedia.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang penyebab pengangguran di Indonesia, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/8/2022). Tentang penyebab pengangguran di Indonesia dan alasan yang mendasarinya.

1. Kemajuan teknologi

Penyebab pengangguran di Indonesia yang pertama adalah karena adanya kemajuan teknologi. Perkembangan teknologi patut menjadi kebanggaan karena dengan semakin majunya teknologi, pekerjaan manusia akan semakin mudah. Namun perkembangan teknologi juga membuat banyak perusahaan hanya membutuhkan sedikit tenaga kerja karena posisinya telah tergantikan dengan hadirnya teknologi terkini seperti robot.

Alasan utama perusahaan menggunakan robot daripada manusia karena biaya yang lebih murah dengan hasil pengerjaan yang cepat dan akurat. Hal ini membuat banyak perusahaan yang beralih menggunakan robot dan meninggalkan tenaga manusia, yang akhirnya menyebabkan tingkat pengangguran yang tinggi di Indonesia.

2. Keterampilan pelamar tidak memenuhi kriteria

Sebuah perusahaan yang memiliki lowongan pekerjaan akan membutuhkan karyawan yang sesuai dengan kriteria sesuai dengan jabatan yang akan ditempati oleh calon karyawan tersebut. Namun menjadi kendala ketika sebuah perusahaan membutuhkan beberapa karyawan dengan skill yang tinggi.

Secara otomatis, hanya akan ada beberapa pelamar yang memiliki kesempatan. Hal ini disebabkan karena jarangnya pelamar yang memiliki banyak keterampilan untuk menunjang posisi di suatu perusahaan.

3. Kurangnya pendidikan dan keterampilan

Faktor berikutnya yang menyebabkan pengangguran di Indonesia adalah masalah keterampilan dan pendidikan. Kurangnya pendidikan menyebabkan seseorang sangat sulit menyerap sebagai tenaga kerja.  Orang yang tidak berpendidikan tinggi biasanya hanya berakhir sebagai buruh kasar.

Jika pekerjaan kasar tidak ada dan tidak memiliki jiwa wirausaha, maka seseorang dapat menjadi pengangguran tetap. Selain itu, orang-orang yang tidak mendapatkan cukup uang untuk mencapai pendidikan tidak mau meningkatkan keterampilan mereka seperti mengemudi, memasak, atau bertani .

4. Kemiskinan

Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran berasal dari orang-orang yang hidup di bawah garis kemiskinan. Meski angka kemiskinan di Indonesia bisa diturunkan secara bertahap, angka pengangguran bisa dikategorikan tinggi. Kebanyakan orang yang tumbuh dalam keluarga miskin umumnya juga akan miskin.

Hal itu terjadi karena mereka tidak memiliki kesempatan untuk mengenyam pendidikan, atau tidak memiliki bekal yang cukup untuk mengembara. Akhirnya, hal yang akan mereka lakukan adalah menganggur. Kemiskinan merupakan salah satu penyebab utama pengangguran di Indonesia.

5. PHK

Salah satu hal yang paling ditakuti oleh pegawai swasta adalah pemutusan hubungan kerja atau PHK. PHK akan terjadi karena berakhirnya kontrak kerja atau pengurangan karyawan. Sebuah perusahaan bahkan akan melakukan cara ini untuk menstabilkan sistem kerja.

PHK menjadi salah satu penyebab terjadinya pengangguran karena biasanya orang yang di-PHK akan kehilangan pekerjaan dan sulit mencari tempat kerja baru.

6. Domisili jauh dari banyak lowongan pekerjaan

Indonesia merupakan negara kepulauan yang luas, sayangnya persebaran industri belum merata di seluruh wilayah Indonesia. Daerah yang kurang berkembang biasanya akan menjadi sarang banyak pengangguran. Orang-orang di daerah terpencil biasanya memiliki keinginan untuk sukses besar.

Namun, apa daya jika domisili mereka jauh dari lokasi adanya tempat kerja dan tidak memiliki kesempatan yang sama untuk mengadu nasib di negeri perantauan. Akhirnya, orang seperti ini akan berakhir menjadi pengangguran karena memilih untuk tetap tinggal dengan keluarga, istri, dan anak sebagai prioritas.

7. Pasar global

Di era pasar global bebas dan perdagangan global, maka pengangguran akan menjadi masalah terbesar yang pernah ada. Akan ada banyak perusahaan asing yang didirikan, tetapi mereka cenderung memasukkan beberapa pekerja dari negara mereka daripada menggunakan tenaga kerja asli.

Selain itu, mereka memiliki alasan sendiri bahwa sebagian besar keterampilan dan kemampuan bahasa Indonesia tidak sesuai dengan kebutuhan mereka. Akhirnya, penduduk setempat berakhir sebagai pengangguran. Sudah menjadi kewajiban bagi pemerintah untuk membuat kebijakan yang baik terhadap perusahaan asing.

8. Kesulitan untuk bertemu dengan pencari kerja dan lowongan

Lowongan yang tersedia terkadang tidak diumumkan dengan baik. Beberapa calon orang yang mengisi lowongan terkadang kehilangan informasi tentang lowongan itu sendiri. Beberapa perusahaan terkadang tidak menyebarkan lowongan yang mereka butuhkan dengan baik.

Sebenarnya masih banyak pencari kerja yang masih membutuhkan pekerjaan dan siap bekerja kapan saja. Para pencari kerja terkadang kurang aktif dalam mendapatkan informasi tentang lowongan tersebut. Mereka harus mengikuti job fair atau vacancy expo untuk mendapatkan pekerjaan.

9. Harapan yang terlalu tinggi untuk calon pekerja

Penyebab pengangguran di Indonesia yang selanjutnya adalah harapan yang terlalu tinggi dari para calon pencari kerja. Sudah umum bahwa sebagian besar perusahaan di Indonesia mengharapkan tenaga kerja terampil tinggi. Melalui seleksi yang ketat, terkadang mereka tidak dapat memilih siapa pun.

Alasan utamanya adalah karena mereka belum menemukan orang yang cocok untuk bekerja di beberapa posisi tertentu. Itu terjadi ketika perusahaan tidak mau mempekerjakan orang yang tidak terampil dan mereka tidak perlu memberikan pelatihan yang panjang setelah mereka mendapatkan karyawan.

10. Tingkat EQ dan sumber daya manusia yang buruk

Tingkat EQ meliputi kemampuan seseorang dalam mengendalikan emosi, yang mempengaruhi kemampuan berbicara/komunikasi, bersosialisasi, percaya diri, dan sifat-sifat pendukung lainnya dalam kehidupan bermasyarakat.

Orang yang pandai berkomunikasi dan pandai bersosialisasi lebih mudah mendapatkan pekerjaan di banding orang yang selalu pendiam dan tidak berani menggali potensi diri. Apalagi sebagian besar masyarakat Indonesia harus memiliki karakter dan sumber daya manusia yang baik untuk mendapatkan pekerjaan yang mereka butuhkan.

11. Kurangnya keterampilan berwirausaha

Sebagian besar orang di Indonesia tidak memiliki keterampilan wirausaha yang cukup untuk membangun bisnis. Mereka memiliki pola pikir yang salah bahwa mereka harus mendapatkan pekerjaan setelah lulus tanpa berpikir mereka harus menciptakan pekerjaan setelah lulus.

Jadi persaingan untuk mencari pekerjaan lebih besar daripada membuat bisnis. Padahal, Indonesia merupakan negara yang sangat potensial untuk membangun bisnis. Mereka tidak bisa melihat peluang potensial ini untuk menjadi pengusaha.

12. Ketidakseimbangan antara Pekerjaan dan Jumlah Tenaga Kerja

Penyebab pengangguran di Indonesia yang utama adalah karena adanya ketidakseimbangan antara pekerjaan dan jumlah tenaga kerja yang meningkat setiap tahunnya. Hal ini juga membuat adanya persaingan yang ketat antara pencari kerja baru dengan yang yang sudah berpengalaman.

Ledakan jumlah penduduk menjadi salah satu faktor penyebab tingginya pengangguran di Indonesia. Terlalu banyaknya jumlah pekerja yang tidak diiringi dengan bertambahnya lapangan pekerjaan membuat banyak orang yang berakhir menganggur untuk menunggu pekerjaan.