Listrik Dinamis Adalah Bergerak di Konduktor, Ini Bedanya dengan Listrik Statis

Berikut adalah pengertian listrik dinamis dan perbedaannya dengan listrik statis.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 15 Sep 2022, 16:00 WIB
Diterbitkan 15 Sep 2022, 16:00 WIB
Rencana Kenaikan Daya Listrik Subsidi
Warga memeriksa meteran listrik prabayar di Rumah Susun Benhil, Jakarta, Kamis (14/9/2022). Pemerintah akan menaikkan daya listrik bagi pelanggan yang mendapatkan subsidi, sehingga daya listrik yang semula 450 Volt Ampere (VA) akan dinaikkan menjadi 900 VA, dan yang semula daya 900 VA juga akan dinaikkan menjadi 1.200 VA. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Listrik dinamis adalah aliran listrik yang dapat bergerak melalui bahan konduktif seperti kawat tembaga. Listrik dinamis adalah listrik yang digunakan untuk menyalakan komputer, mengisi daya batre ponsel, menyalakan AC, dan televisi.

Sebagian besar perangkat elektronik yang kita gunakan memanfaatkan energi listrik dinamis. Listrik dinamis adalah listrik yang dapat dialirkan ke sebuah perangkat elektronik melalui konduktor, seperti kabel atau kawat. Sebagian besar logam bersifat konduktif, sehingga dapat mengalirkan arus listrik ke perangkat elektronik.

Untuk lebih memahami lebih dalam mengenai apa itu listrik dinamis, penting bagi kita untuk memahami proses terjadi listrik terlebih dahulu, termasuk perbedaan listrik dinamis dan listrik statis.

Berikut adalah ulasan lebih lengkap mengenai listrik dinamis, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com, dari berbagai sumber, Kamis (15/9/2022).

Listrik

Listrik adalah fenomena pergerakan fisik. Listrik terjadi karena adanya pergerakan elektron, yang merupakan bagian dari atom. Pergerakan inilah yang menimbulkan muatan listrik atau tegangan yang melepaskan energi.

Elektron adalah partikel subatom yang berputar mengelilingi inti atom. Elektron memiliki muatan negatif. Jika elektron mengalami gaya tarik menarik atau tolak menolak, elektron dapat berpindah dari satu atom ke atom lain melalui konduktor.

Dengan kata lain, dengan membangkitkan tenaga listrik berarti telah terjadi banyak pergerakan elektron, yang berpindah satu atom ke atom lain.

Pembangkit listrik adalah fasilitas yang mampu menghasilkan tenaga listrik. Untuk dapat menghasilkan tenaga listrik, pembangkit listrik dapat menggunakan energi terbarukan seperti energi matahari, energi eolik, tenaga air, atau energi tidak terbarukan seperti energi fosil atau nuklir.

Ada dua jenis energi listrik, yakni listrik dinamis dan listrik dinamis. Lalu yang mana yang paling sering kita manfaatkan?

Listrik Dinamis

[Bintang] 4 Cara Hemat Listrik di Rumah
Ilustrasi charger handphone | Via: lebahmaster.com

Listrik dinamis adalah muatan listrik yang bergerak melalui konduktor, atau disebut juga sebagai arus listrik. Listrik dinamis adalah listrik yang terjadi ketika elektron dilepaskan dari suatu zat dan harus mengalir ke suatu bahan.

Listrik dinamis adalah jenis energi listrik yang paling sering kita manfaatkan, yang dialirkan dari perusahaan listrik negara. Dalam pemanfaatan listrik dinamis, ada peristiwa di mana elektron melalui sirkuit listrik yang terbuat dari bahan konduktif.

Arus listrik adalah aliran elektron yang bergerak melalui suatu bahan konduktif. Adapun arus listrik dapat dibedakan menjadi dua, yakni arus searah (DC), atau arus bolak-balik (AC).

Arus searah (DC) adalah ketika elektron mengalir hanya dalam satu arah. Arah pengaliran arus listriknya hanya positif atau hanya negatif saja. Contoh sumber listrik yang memiliki arus searah adalah batu baterai dan akumulator atau aki.

Arus bolak-balik (AC) ada aliran arus yang terjadi ketika elektron mengubah arahnya berulang-ulang dari positif ke negatif. AC adalah jenis listrik yang kita gunakan di rumah kita. Penggunaannya merupakan tonggak penting dalam sejarah listrik. Tenaga listrik adalah asal mula revolusi industri kedua.

Listrik Statis

Ilustrasi palang sengatan listrik (pixabay)
Ilustrasi palang sengatan listrik (pixabay)

Listrik dinamis adalah listrik yang terjadi akibat pergerakan elektron pada bahan konduktif. Sebaliknya, listrik statis adalah muatan listrik yang terjadi pada bahan non-konduktif. Karena terjadi pada bahan non-konduktif, makan muatan listrik tidak mengalir. Hanya bahan konduktif saja yang dapat mengalirkan muatan listrik.

Listrik statis adalah peristiwa yang terjadi pada isolator. Ketika dua bahan isolasi, seperti balon karet dan sepotong plastik, bergesekan, keduanya menjadi bermuatan listrik. Elektron dipindahkan dari suatu benda ke benda lain.

Sementara yang satu kehilangan beberapa elektron, yang lain mendapatkan beberapa elektron. Untuk alasan ini, balon dapat menempel ke dinding sementara potongan plastik memperoleh kemampuan untuk menarik potongan-potongan kertas kecil.

Benda yang kehilangan elektron menjadi bermuatan positif, dan benda yang mendapatkan elektron menjadi bermuatan negatif. Muatan ini tidak bergerak dan tetap berada di permukaan material.

Arah Arus Listrik

ilustrasi listrik
ilustrasi listrik (sumber: Freepik)

Sejak awal bahwa bahwa listrik dinamis adalah listrik yang terjadi akibat pergerakan elektron pada bahan konduktif. Namun, arah dari arus listrik sebenarnya berlawanan dengan arah mengalirnya elektron.

Arus listrik sebenarnya adalah aliran partikel bermuatan negatif (elektron bebas). Penentuan arah arus ini didasarkan pada kesepakatan historis, karena mula-mula dianggap bahwa adanya arus listrik pada logam itu, disebabkan= oleh gerakan muatan positif, sedangkan yang sebenarnya yang bergerak adalah elektron.

Besaran dan Satuan Listrik

Ilustrasi hemat listrik (unsplash)
Ilustrasi hemat listrik (unsplash)

Tegangan Listrik

Tegangan listrik atau beda potensial adalah tegangan yang bekerja pada elemen atau komponen dari satu terminal/kutub ke terminal/kutub lainnya yang dapat menggerakkan muatan listrik. Tegangan listrik diukur dengan satuan volt (V).

Kuat Arus Listrik

Listrik dinamis adalah jenis listrik yang paling banyak dimanfaatkan dalam kehidupan manusia. Listrik dinamis adalah listrik yang terjadi akibat muatan listrik yang mengalir dalam penghantar seperti kabel atau bahan konduktif lainnya.

Muatan listrik dalam jumlah tertentu yang menembus suatu penampang dari suatu penghantar dalam satuan waktu tertentu disebut sebagai kuat arus listrik. Bisa juga dipahami bahwa kuat arus listrik adalah jumlah muatan listrik yangmenembus penampang konduktor tiap satuan waktu; atau banyaknya muatan yang mengalir dalam satu detik.

Dari definisi kuat arus dapat dipahami bahwa semakin banyak jumlah muatan listrik (elektron) yang bergerak, makin besar pula kuat arusnya. Demikian juga semakin besar luas penampang penghantar makin banyak arus elektron yang mengalir. Selain karena pengaruh luas penampang kuat arus listrik ditentukan juga oleh faktor-faktor lainnya seperti beda potensial listrik pada penghantar dan jenis penghantar.

Karena kuat arus listrik bisa berbeda-beda, makan hal ini pun bisa diukur. Rumus untuk menghitung kuat arus adalah: I = Q / t

I : kuat arus listrik (Ampere)

Q : muatan listrik (Coulomb)

t : waktu (sekon)

Hambatan/Resistan

Hambatan listrik merupakan ukuran sejauh mana suatu objek menentang aliran arus listrik. Sifat-sifat hambatan listrik secara umum terbagi dua. Hambatan listrik akan semakin besar jika bahan listrik yang digunakan semakin panjang. Kedua, hambatan listrik akan semakin kecil jika ukuran penampang bahan listrik semakin besar.

Satuan dari hambatan listrik adalah Ohm. Hambatan listrik dapat dirumuskan secara sederhana dengan persamaan R= V/I.

R: hambatan

V: tegangan

I: arus listrik.

Muatan Listrik

Muatan listrik adalah muatan dasar yang dimiliki oleh partikel penyusun atom, kecuali neutron. Karakteristik muatan dasar hanya dimiliki oleh proton dan elektron.

Muatan listrik hanya dibedakan menjadi muatan positif dan muatan negatif, serta muatan netral yang tersusun dari gabungan muatan positif dan muatan negatif dalam jumlah yang sama. Satuan muatan listrik adalah Coulomb dengan simbol C.

Daya Listrik

Daya listrik adalah kemampuan suatu peralatan listrik untuk melakukan usaha akibat adanya perubahan kerja dan perubahan muatan listrik tiap satuan waktu. Besarnya daya listrik yang dilakukan oleh peralatan listrik dipengaruhi oleh keberadaan tegangan listrik, kuat arus listrik, dan hambatan listrik di dalam rangkaian listrik.

Rumus daya listrik:

P=VI

P: daya listrik (watt atau W)

V: tegangan listrik (volt atau V)

I: kuat arus(ampere atau A)

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya