14 Penyebab Penyakit Meningitis, Gejala dan Faktor Risiko yang Wajib Disimak

Penyebab penyakit meningitis yang perlu diketahui.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 23 Sep 2022, 17:30 WIB
Diterbitkan 23 Sep 2022, 17:30 WIB
Meningitis (Foto: fosterwebmarketing.com)
Meningitis (Foto: fosterwebmarketing.com)

Liputan6.com, Jakarta Meningitis adalah infeksi serius yang terjadi pada meningen, selaput yang menutupi otak dan sumsum tulang belakang. Salah satu penyebab penyakit meningitis yang sering terjadi, dipicu oleh banyak patogen yang berbeda termasuk bakteri, jamur atau virus. Akan tetapi yang memiliki kemungkinan besar meningitis terjadi adalah bakteri.

Penyebab penyakit meningitis bisa terjadi kepada anak - anak maupun orang dewasa. Meningitis merupakan kondisi peradangan yang terjadi di selaput otak. Saat terjadi peradangan, meninges akan membengkak, sehingga beberapa kasus yang terjadi, kondisi kesehatan ini memicu kerusakan sistem saraf dan otak. Beberapa bakteri yang berbeda dapat menyebabkan meningitis adalah Streptococcus pneumoniae, Haemophilus influenzae, dan Neisseria meningitidis 

Penyebab penyakit meningitis juga bisa terjadi saat masa kehamilan, karena pengaruh lingkungan serta melewatkan vaksinasi merupakan faktor pemicu yang harus diwaspadai. Penyebab meningitis jangan sampai disepelekan, karena bisa berdampak buruk pada kesehatan hingga kematian. 

Berikut ini penyebab penyakit meningitis yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (23/9/2022). 

Gejala dan Faktor Risiko Penyakit Meningitis

Meningitis
Meningitis

Gejala penyakit meningitis 

Adapun gejalan yang bisa dialami saat menderita penyebab meningitis, yang awal muncul menyerupai flu, dan bisa berkembang selama beberapa jam atau selama beberapa hari. Berikut gejalanya:

- Mengalami demam tinggi yang mendadak

- Leher menjadi kaku

- Sakit kepala parah yang tampak berbeda dari biasanya

- Sakit kepala yang dapat disertai mual atau muntah

- Mengalami kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi

- Kejang dan mengalami kantuk serta sulit bangun

- Kepekaan terhadap cahaya

- Tidak memiliki nafsu makan atau haus

- Ruam pada kulit 

Bayi yang baru lahir, juga bisa mengidap penyakit meningitis, serta memiliki gejala sebagai berikut: 

- Mengalami demam tinggi

- Menangis terus menerus

- Susah bangun dari tidur

- Menjadi tidak aktif atau lamban

- Mengalami muntah

- Timbul tonjolan di titik lunak di atas kepala bayi (fontanel)

- Mengalami kekakuan di badan dan leher

Faktor risiko

Adapun faktor risiko penyebab penyakit meningitis meliputi:

- Melewatkan vaksinasi yang menjadi salah satu risiko meningkat bagi siapa saja yang belum menyelesaikan jadwal vaksinasi masa kanak-kanak atau dewasa yang sudah direkomendasikan layanan kesehatan.

- Faktor usia serta lingkungan juga menjadi salah satu risiko yang bisa terjadi. Mahasiswa yang tinggal di asrama, personel di pangkalan militer, dan anak-anak di sekolah asrama dan fasilitas penitipan anak berisiko lebih besar terkena meningitis meningokokus, di mana bakteri menyebar melalui jalur pernapasan, dan menyebar dengan cepat melalui kelompok besar.

- Kehamilan meningkatkan risiko listeriosis yang menyebabkan infeksi oleh bakteri listeria, yang juga dapat menyebabkan meningitis. Listeriosis dapat meningkatkan risiko keguguran, lahir mati, dan kelahiran prematur.

- Sistem kekebalan tubuh yang terganggu, seperti mengidap penyakit AIDS, alkoholisme, diabetes, penggunaan obat imunosupresan dan faktor lain yang mempengaruhi sistem kekebalan, akan lebih rentan terhadap meningitis.

Penyebab Penyakit Meningitis

Meningitis, Infeksi Otak yang Mematikan
Meningitis, Infeksi Otak yang Mematikan

1. Meningitis virus

Virus merupakan salah satu penyebab penyakit meningitis yang paling umum, dan biasanya ringan serta sering hilang dengan sendirinya. Sebagian besar kasus di Amerika Serikat disebabkan oleh sekelompok virus yang dikenal sebagai enterovirus, yang paling umum di akhir musim panas dan awal musim gugur. Virus seperti virus herpes simpleks, HIV, virus gondongan, virus West Nile dan lain-lain juga dapat menyebabkan meningitis virus.

2. Meningitis kronis

Penyebab meningitis juga terjadi karena adanya organisme yang tumbuh lambat Mycobacterium tuberculosis yang menyerang selaput dan cairan di sekitar otak, sehingga menyebabkan meningitis kronis. Meningitis kronis berkembang selama dua minggu atau lebih. Tanda dan gejala meningitis kronis - sakit kepala, demam, muntah dan kekeruhan mental - mirip dengan meningitis akut.

3. Meningitis jamur

Meningitis jamur juga relatif jarang terjadi, dan kemungkinan terjadi karena penderita menghirup spora jamur yang dapat ditemukan di tanah, kayu yang membusuk dan kotoran burung. Meningitis jamur tidak menular dari orang ke orang. Meningitis kriptokokus adalah bentuk jamur umum dari penyakit yang menyerang orang dengan defisiensi imun, seperti AIDS. Ini mengancam jiwa jika tidak diobati dengan obat antijamur. Bahkan dengan pengobatan, meningitis jamur dapat kambuh.

4.  Meningitis parasit

Parasit juga dapat menyebabkan meningitis langka yang disebut meningitis eosinofilik. Meningitis parasit juga dapat disebabkan oleh infeksi cacing pita di otak (sistiserkosis) atau malaria serebral. Perlu diketahui bahwa meningitis amuba adalah jenis langka yang kadang-kadang ditularkan melalui berenang di air tawar dan dapat dengan cepat menjadi mengancam jiwa. Parasit utama yang menyebabkan meningitis biasanya menginfeksi hewan, dan orang yang biasanya terinfeksi dengan memakan makanan yang terkontaminasi parasit ini. 

5. Infeksi Virus Herpes Simpleks

Penyebab meningitis radang selaput otak dapat pula kambuh lagi akibat virus herpes simpleks tipe 2 (HSV-2). Jenis recurrent meningitis yang satu ini disebut meningitis Mollaret. Penderita meningitis Mollaret biasanya akan mengalami demam, sakit kepala, dan leher kaku selama 2-5 hari. Pengobatan bisa berupa pemberian antivirus asiklovir hingga pasien sembuh total.

6. Konsumsi Obat NSAID

Melasir dari MSD Manual, Profesor Neurologi dan Ahli Saraf di Veteran Administration Hospital, AS, John E. Greenlee, mengungkapkan bahwa penyebab meningitis radang selaput otak dari penggunaan obat-obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) atau obat lainnya juga bisa meningkatkan risiko recurrent meningitis. Oleh karena itu, sangat penting untuk tidak sembarangan mengonsumsi obat-obatan tanpa rekomendasi dan resep dari dokter. Bakteri juga bisa menjadi penyebab meningitis, serta menular dan disebabkan oleh infeksi dari bakteri tertentu.

Adapun penyebab lain yang sering muncul adalah: 

a. Perawatan medis juga bisa menjadi penyebab meningitis 

b. Pengobatan yang tidak dilakukan secara tuntas

c. Mengalami kelainan bawaan

d. Kista otak yang pecah juga menjadi pemicu utama meningitis

e. Usia

f.  Kehamilan

g. Faktor lingkungan

h. Tidak mengikuti vaksinasi saat bayi maupun dewasa, dan hal ini menjadi penyebab umum yang sering dialami oleh kebanyak orang. 

Jenis Bakteri Meningitis

Meningitis
Bayi Kia harus mengalami meningitis septicemia C yang membuat organ tubuhnya harus diamputasi. (Now to Love)

- Streptococcus pneumoniae (pneumokokus)

Bakteri adalah penyebab penyakit meningitis paling umum pada bayi, anak kecil dan orang dewasa. Bakteri ini juga lebih sering menyebabkan pneumonia atau infeksi telinga atau sinus. Dengan melakukan vaksin dapat membantu mencegah infeksi ini.

- Neisseria meningitidis (meningokokus)

Bakteri ini merupakan salah satu jenis bakteri, yang dapat memicu infeksi saluran pernapasan atas tetapi dapat menyebabkan meningitis meningokokus ketika mereka memasuki aliran darah. Bakteri ini juga menyebabkan epidemi lokal di asrama perguruan tinggi, sekolah asrama dan pangkalan militer. Bahkan jika divaksinasi, siapa pun yang telah melakukan kontak dekat dengan penderita meningitis meningokokus harus menerima antibiotik oral untuk mencegah penyakit.

- Haemophilus influenzae (haemophilus)

Adapun bakteri Haemophilus influenzae tipe b (Hib) yang pernah menjadi penyebab utama meningitis. Jenis bakteri ini, biasanya terjadi pada anak-anak. Tetapi vaksin Hib baru telah sangat mengurangi jumlah kasus meningitis jenis ini.

- Listeria monocytogenes (listeria)

Bakteri ini dapat ditemukan dalam keju yang tidak dipasteurisasi, hot dog, dan daging makan siang. Wanita hamil, bayi baru lahir, orang dewasa yang lebih tua dan orang-orang dengan sistem kekebalan yang lemah paling rentan untuk terjangkit dan menyebabkan meningitis. 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya