Liputan6.com, Jakarta - Memahami apa yang dimaksud dengan gagasan pokok ini bagian dari cara mudah membuat karangan dan mengetahui inti bacaan. Gagasan pokok adalah sama dengan pokok pikiran, pikiran utama, kalimat utama, atau inti pembahasan.
Baca Juga
Advertisement
Dalam sebuah paragraf pasti ada gagasan pokoknya dan letaknya tidak selalu berada di awal paragraf. Gagasan pokok bagi seorang pengarang atau penulis berperan sebagai pengendali paragraf. Lalu, bagi pembaca tentu saja ini memudahkan dalam memahami inti pembahasan.
Ada cara khusus untuk bisa menemukan apa yang dimaksud dengan gagasan pokok dalam sebuah paragraf. Menemukan gagasan pokok bisa dilakukan dengan memahami jenis-jenis paragraf sesuai letak kalimat utamanya. Kemudian memperhatikan kalimat utama dan kalimat penjelas.
Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang apa yang dimaksud dengan gagasan pokok, cara menemukan, dan contohnya, Senin (17/10/2022).
Apa yang Dimaksud dengan Gagasan Pokok?
Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok? Memahami apa yang dimaksud dengan gagasan pokok adalah sesuatu yang menjadi inti bahasan atau inti pembicaraan. Nama lain dari apa yang dimaksud dengan gagasan pokok adalah pokok pikiran atau pikiran utama.
Dalam e-modul berjudul Indahnya Kebersamaan Bahasa Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), apa yang dimaksud dengan gagasan pokok adalah ide utama yang dibahas dalam suatu bacaan yang ada pada kalimat utama.
Gagasan pokok menjadi ide utama suatu karangan bisa dikembangkan oleh penulis atau pengarang. Para ahli menyebut apa yang dimaksud dengan gagasan pokok sebagai pengendali keseluruhan paragraf.
Sementara bagi pembaca atau pendengar, gagasan pokok menjadi bagian terpenting untuk memahami inti dari suatu pembahasan. Apa yang dimaksud dengan gagasan pokok adalah inti bacaan. Ini mengapa dalam sebuah paragraf pasti ada gagasan pokoknya.
Kemudian, memahami cara menemukan apa yang dimaksud dengan gagasan pokok juga penting. Gagasan pokok dalam sebuah bacaan tidak selalu berada di awal paragraf. Melainkan apa yang dimaksud dengan gagasan pokok bisa berada di awal, akhir, atau bahkan awal dan akhir paragraf.
Dalam buku berjudul Bahasa Indonesia oleh E Kosasih, gagasan pokok dapat ditemukan ketika sebuah teks telah dibaca secara keseluruhan. Kalimat gagasan pokok tidak selalu ditempatkan di awal paragraf (deduktif), melainkan bisa di tengah, akhir (induktif), dan bahkan merangkap di awal serta akhir paragraf (campuran).
Advertisement
Bagaimana Cara Menemukan Gagasan Pokok?
Bagaimana cara menemukan gagasan pokok? Memahami cara menemukan gagasan pokok harus dimulai dengan mengetahui bahwa gagasan pokok tidak selalu berada di awal paragraf atau di awal kalimat sebagaimana sudah dijelaskan sebelumnya.
Itu artinya dalam proses menemukan gagasan pokok, ini tidak bisa dilakukan asal-asalan. Ada langkah cara menemukan gagasan pokok yang perlu diketahui. Dalam buku berjudul Master Bahasa Indonesia oleh Ainia Prihatini, begini cara menemukan gagasan pokok:
1. Memahami Jenis Paragraf
Pada proses cara menemukan gagasan pokok dimulai dengan memahami jenis-jenis paragraf. Ada tiga jenis paragraf yang perlu diketahui, yakni paragraf deduktif, induktif, dan campuran (deduktif dan induktif).
- Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang kalimat utamanya berada di awal paragraf. Paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok atau kalimat topik kemudian diikuti dengan kalimat-kalimat penjelas.
- Paragraf Induktif
Paragraf Induktif adalah kebalikan dari paragraf deduktif. Jenis paragraf ini memiliki kalimat utama di akhir paragraf. Paragraf induktif dimulai dengan mengemukakan penjelasan-penjelasan kemudian diakhiri dengan kalimat topik. Paragraf induktif dapat dibagi ke dalam tiga jenis, yaitu generalisasi, analogi, dan kausalitas.
- Paragraf Campuran
Paragraf campuran adalah jenis paragraf yang memiliki kalimat utama di awal dan akhir paragraf. Jenis paragraf ini dimulai dengan mengemukakan persoalan pokok diikuti kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri dengan kalimat utama lagi sebagai penjelas.
2. Membedakan Kalimat Utama dan Kalimat Penjelas
Cara menemukan gagasan pokok kedua, harus memahami perbedaan antara kalimat utama dan kalimat penjelas. Kalimat utama adalah selalu membutuhkan kalimat penjelas yang menjelaskan secara lebih terperinci.
Keberadaan kalimat penjelas dalam sebuah paragraf, umumnya bertujuan untuk mendukung apa yang diungkapkan dalam kalimat utama. Kata lainnya, kalimat utama dan kalimat penjelas akan saling berhubungan satu sama lain.
3. Menemukan Kalimat Utama
Cara menemukan gagasan pokok selanjutnya menemukan kalimat utama yang berisi gagasan pokok. Umumnya kalimat utama berada di awal atau akhir sebuah paragraf.
Kemudian, kalimat utama berbentuk pernyataan umum dan diperinci kalimat yang lain. Perhatikan, kalimat utamanya tidak memiliki kata acuan, contohnya (tersebut), (itu), atau (-nya).
4. Memasukkan Kata Kunci
Cara menemukan gagasan pokok berikutnya, memasukkan kata kunci kalimat utama misalnya: yang terpenting, adalah, merupakan,sebagai, dengan, kesimpulannya, pada prinsipnya, jadi, dengan demikian, intinya, dan sebagainya
Kemudian, cara menemukan gagasan pokok mulai memasukkan kata kunci yang ada di kalimat penjelas misalnya: akibatnya, sebagai contoh, selain itu, hal itu, artinya, dan lainnya.
Seperti Apa Contoh Gagasan Pokok?
Seperti apa contoh gagasan pokok yang dimaksudkan? Memahami contoh gagasan pokok akan lebih memudahkan dalam menemukannya. Ini contoh gagasan pokok melansir dari e-modul berjudul Indahnya Kebersamaan Bahasa Indonesia yang dipublikasikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud):
1. Berkunjung ke Taman Mini Indonesia Indah
Hari Minggu para siswa PKBM Pelita mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Mereka ingin melihat keragaman budaya Indonesia melalui rumah adat yang ada di sana. Mereka naik bus berukuran sedang ke sana. Perjalanan ke TMII hanya memerlukan waktu satu jam saja.
Taman Mini Indonesia Indah memiliki memiliki anjungan daerah berupa bangunan rumah-rumah adat yang memiliki ciri khas tradisonal. Bentuk rumah adat dibuat sesuai dengan bangunan asli, baik ukuran, bentuk atap, dan ragam hias. Selain itu, susunan ruangan, bentuk jendela, tangga, dan detail lainnya juga dibuat sama seperti bangunan aslinya.
Setelah sampai di TMII, tempat pertama yang dikunjungi adalah anjungan Sumatera Barat untuk melihat Rumah Gadang. Rumah ini merupakan rumah panggung karena lantainya jauh di atas tanah. Rumah Gadang disebut juga rumah Bagonjong atau rumah Gonjong karena atapnya runcing. Lengkungan pada atapnya mirip dengan bentuk tanduk kerbau, sedangkan badan rumahnya juga melengkung, landai seperti badan kapal.
- Gagasan Pokok 1: Hari Minggu para siswa PKBM Pelita mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah.
- Gagasan Pokok 2: Taman Mini Indonesia Indah memiliki memiliki anjungan daerah berupa bangunan rumah-rumah adat yang memiliki ciri khas tradisonal.
- Gagasan Pokok 3: Tempat pertama yang dikunjungi adalah anjungan Sumatera Barat untuk melihat Rumah Gadang.
2. Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa.
Kisah Tari Pakarena berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langit (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu. Konon, sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu. Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian.
Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perempuan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat.
Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan. Tarian ini sudah menjadi tradisi di kalangan masyarakat Gowa yang merupakan bekas Kerajaan Gowa. Kisahnya berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langi (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi) pada zaman dahulu.
Konon, sebelum berpisah, penghuni Boting Langi sempat mengajarkan kepada penghuni Lino cara menjalani hidup, seperti bercocok tanam, beternak, dan berburu.Cerita itu diabadikan dalam gerakan tarian.
Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia. Gerakan naik turun mencerminkan roda kehidupan yang kadang berada di bawah dan kadang di atas. Cara menari yang lembut mencerminkan karakter perem- puan Gowa yang sopan, setia, patuh, dan hormat. Secara keseluruhan gerakan tari ini mengungkapkan rasa syukur.
- Gagasan Pokok 1: Tari Kipas Pakarena merupakan kesenian tari yang berasal dari Gowa, Sulawesi Selatan.
- Gagasan Pokok 2: Kisah Tari Pakarena berawal dari perpisahan antara penghuni Boting Langit (negeri khayangan) dan penghuni Lino (bumi).
- Gagasan Pokok 3: Makna gerakan tari Kipas Pakarena, seperti gerakan berputar searah jarum jam, melambangkan siklus hidup manusia.
Advertisement