Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia sudah mulai mendatangkan 200 vial obat fomepizole dari Singapura dan Australi, di mana jenis obat ini berfungsi sebagai obat penawar untuk mengatasi keracunan. Adapun keputusan untuk menggunakan fomepizole adalah hasil diskusi antara pemerintah dengan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dengan cara melakukan injeksi pada pembuluh darah vena (intravena).
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Perlu diketahui bahwa fomepizole digunakan sebagai terapi untuk gagal ginjal akut, yang memang diberikan untuk menghentikan enzim Alcohol Dehydrogenase. Fomepizole juga digunakan untuk mengurangi tingkat keparahan dan kematian pada anak penderita gangguan ginjal akut pada anak, yang dilakukan berdasarkan hasil pemeriksaan.
Obat Fomepizole menjadi salah satu obat yang didatangkan oleh Kemenkes karena dinilai efektif untuk mencegah tingkat keparahan gangguan ginjal akut pada anak. Fomepizole adalah penawar. Ia bukanlah obat untuk mengobati gagal ginjal akut, namun obat untuk menghilangkan racun dan mencegah tingkat keparahan gangguan gagal ginjal akut yang disebabkan oleh Etilen Glikol dari obat sirup.
Berikut ini fungsi, efek samping dan dosis fomepizole yang digunakan untuk mengobati gagal ginjal akut yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/10/2022).
Mengenal Fomepizole
Fomepizole merupakan obat yang digunakan untuk mengobati keracunan dari etilen glikol (antibeku) atau metanol (terkandung dalam pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia rumah tangga atau otomotif lainnya). Fomepizole merupakan salah satu obat yang memiliki indikasi sebagai penangkal untuk mengatasi keracunan metanol, baik sendiri atau dalam kombinasi dengan hemodialisis.
Fomepizole adalah sejenis obat yang dianjurkan untuk menghambat enzim Alcohol dehydrogenase. Adapun cara kerja penangkal ini, yakni dengan mengubah etilen glikol menjadi glikoaldehida yang kemudian mengalami oksidasi menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat.
Fomepizole adalah inhibitor kompetitif alkohol dehidrogenase, yang mengandung enzim yang mengkatalisis langkah-langkah awal dalam metabolisme etilen glikol dan metanol menjadi metabolit toksiknya. Etilen glikol pertama akan dimetabolisme menjadi glikoaldehida yang kemudian mengalami oksidasi lebih lanjut menjadi glikolat, glioksilat, dan oksalat.
Glikolat dan oksalat terutama bertanggung jawab atas asidosis metabolik dan kerusakan ginjal yang terlihat pada toksisitas etilen glikol. Sedangkan metanol pertama-tama dimetabolisme menjadi formaldehida dan kemudian mengalami oksidasi berikutnya, yang melalui formaldehida dehidrogenase menjadi asam format. Ini adalah asam format yang terutama bertanggung jawab untuk asidosis metabolik dan gangguan visual yang berhubungan dengan keracunan metanol.
Advertisement
Gagal Ginjal Akut & Gejalanya
Sebelum mengetahui efek samping yang ditimbulkan dari obat fomepizole, maka Anda harus mengetahui gejala gagal ginjal akut, yang bisa membuat penderita mengalami sesak napas.
Gagal ginjal akut biasanya terjadi ketika ginjal secara tiba-tiba menjadi tidak dapat menyaring produk limbah dari darah Anda. Ketika ginjal kehilangan kemampuan untuk menyaring, maka tingkat limbah berbahaya dapat menumpuk, dan susunan kimiawi darah Anda mungkin tidak seimbang. Gagal ginjal akut juga disebut cedera ginjal akut, yang berkembang pesat, dalam waktu kurang dari beberapa hari. Gagal ginjal akut paling sering terjadi pada orang yang sudah dirawat di rumah sakit, terutama pada orang sakit kritis yang membutuhkan perawatan intensif.
Gagal ginjal akut bisa berakibat fatal dan membutuhkan perawatan intensif. Namun, gagal ginjal akut mungkin reversibel, berikut tanda dan gejala gagal ginjal akut dapat meliputi:
- Mengalami penurunan output urin, meskipun terkadang output urin tetap normal
- Retensi terhadap cairan, yang menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki atau kaki
- Mengalami sesak napas, kelelahan dan kebingungan
- Mual serta detak jantung tak teratur
Terkadang gagal ginjal akut tidak menimbulkan tanda atau gejala dan terdeteksi melalui tes laboratorium yang dilakukan karena alasan lain.
Efek Samping Fomepizole
Fomepizole adalah penangkal racun jenis tertentu, di mana digunakan untuk mengobati keracunan dengan etilen glikol (antibeku) atau metanol (terkandung dalam pelarut, bahan bakar, dan bahan kimia rumah tangga atau otomotif lainnya). Fomepizole kadang-kadang digunakan bersama dengan hemodialisis untuk membersihkan tubuh dari racun.
Namun sebelum minum obat ini, jika memungkinkan sebelum menerima fomepizole, maka Anda harus melakukan konsultasi dengan layanan kesehatan, apalgi jika Anda memiliki alergi terhadap obat.
Adapun efek samping yang mungkin muncul, ketika Anda mengonsumsi fomepizole:
- Mengalami ruam kulit ringan
- Maag, hingga mual dan muntah
- Diare
- Kehilangan selera makan
- Menjadi pusing dan mengantuk
- Merasa cemas dan sakit kepala
- Rasa logam di mulut
- Perasaan mabuk hingga merasa sakit punggung
- Sakit tenggorokan
- Telinga berdenging
- Perubahan penglihatan dan indra penciuman atau rasa
Advertisement
Dosis Penggunaan Fomepizole
Fomepizole adalah penawar racun, yang tentu memiliki dosis penggunaan. Saat menggunakan fomepizole, Anda disarankan untuk tidak menggunakan jarum suntik polikarbonat atau jarum yang mengandung polikarbonat (termasuk jarum filter polikarbonat) saat mengencerkan atau memberikan Antizol, karena bisa mengganggu integritas jarum suntik dan/atau komponen jarum yang mengandung polikarbonat.
Adapun dosis awal pemberian fomepizole adalah 15 mg/kg, kemudian diikuti dengan dosis 10 mg/kg setiap 12 jam untuk 4 dosis, kemudian 15 mg/kg setiap 12 jam setelahnya sampai konsentrasi etilen glikol atau metanol tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL. Pastikan juga pasien tidak menunjukkan gejala dengan pH normal.
Pengobatan dengan Fomepizole dapat dihentikan bila konsentrasi etilen glikol atau metanol dalam tubuh tidak terdeteksi atau telah berkurang di bawah 20 mg/dL, dan pasien tidak menunjukkan gejala keracunan dan memiliki pH normal. Jika keracunan etilen glikol atau metanol tidak diobati, maka secara alami keracunan menyebabkan akumulasi metabolit beracun, termasuk asam glikolat dan oksalat (keracunan etilen glikol) dan asam format (keracunan metanol).