Apa yang Dimaksud dengan Masa Pubertas? Ciri, Tahapan dan Risikonya Jika Terlalu Dini

Masa pubertas merupakan masa krusial yang banyak melibatkan perubahan, baik secara fisik maupun psikologis karena pergeseran hormon.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Des 2022, 16:10 WIB
Diterbitkan 14 Des 2022, 16:10 WIB
pubertas
pubertas

Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan masa pubertas? Masa pubertas merupakan saat yang dialami sebagai tanda awal seseorang memasuki fase remaja. Dilansir dari Medical News Today, pubertas merupakan tahap kunci dalam transisi dari masa kanak-kanak ke dewasa dan ini adalah bagian normal dari tumbuh. Apakah kamu pernah mendengar bahwa masa pubertas menjadi masa setiap orang menjadi lebih liar?

Pada dasarnya pubertas bisa menjadi saat yang menantang dan membingungkan di saat yang bersamaan. Apa yang tidak kamu rasakan dan alami ketika masa anak-anak, perlahan kamu alami dan kamu ketahui. Akan tetapi, melewati masa ini dengan baik akan membantu seseorang merasa bisa lebih memegang kendali atas dirinya sendiri. Apa yang dimaksud dengan masa pubertas memang menjadi fase yang banyak melibatkan perubahan, baik secara fisik maupun psikologis karena pergeseran hormon. Sementara itu, pubertas biasanya terjadi di antara usia 8 dan 13 tahun pada anak perempuan dan antara usia 9-14 pada anak laki-laki.

Dilansir dari buku yang berjudul “Child and Adolescent Health and Development. 3rd edition” oleh Bundy DA et al., tahun 2017, lebih tepatnya pada Chapter 9 : Puberty, Developmental Processes, and Health Interventions oleh Russell M Viner et al., masa remaja juga diakui sebagai periode kritis dalam perjalanan hidup karena saat ini adalah saat perkembangan otak, tubuh dan perilaku yang lebih cepat membuka jendela peluang untuk intervensi yang bisa memengaruhi kesehatan sepanjang hidup.

Masa pubertas menghasilkan pertumbuhan somatik yang sangat cepat, perkembangan orak, pematangan sosial dan pencapaian kapasitas reproduksi. Hal ini juga disertai dengan pematangan akhir dari beberapa sistem organ dan perubahan besar pada sistem saraf pusat dan perilaku psikososial. Meskipun demikian, kamu atau mungkin orang yang kamu kenal akan menuju masa pubertas tidak perlu merasa takut. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang penjelasan lengkap apa yang dimaksud dengan masa pubertas, ciri-ciri dan tips menghadapinya, Rabu (14/12/2022).

Apa Itu Pubertas?

ilustrasi anak dan remaja
ilustrasi anak dan remaja (sumber: freepik)

Apa yang dimaksud dengan masa pubertas adalah masa pertumbuhan yang cepat di semua sistem tubuh dan perubahan fungsi otak dan perkembangan kognitif. Masa ini menjadi pertanda seseorang memasuki masa remaja. Masa remaja dilansir dari jurnal yang berjudul “The role of puberty in the developing adolescent brain” oleh Sarah‐Jayne Blakemore et al., adalah periode pematangan fisik, kognitif dan sosial antara masa kanak-kanak dan dewasa.

Apa yang dimaksud dengan masa pubertas ini diawali dengan ditandai dengan perubahan yang signifikan dalam kadar hormon dan penampilan fisik (termasuk pertumbuhan fisik yang cepat, perubahan struktur wajah dan munculnya karakteristik seksual sekunder). Selama interval yang sama, remaja akan mengalami banyak perubahan dalam pengaruh sosial, akademik serta lingkungan lainnya dan biasanya memasuki tahap transisi psikologis yang mendalam. Sementara itu, akhir masa remaja dikatakan terjadi ketika seorang individu telah mencapai peran dewasa yang stabil, dimana sebagian besar transisi pubertas telah selesai.

Secara sederhana, Medical News Today menyebutkan bahwa apa yang dimaksud dengan masa pubertas adalah masa yang dimulai ketika area otak yang dikenal dengan hipotalamus mulai memberikan sinyal ke seluruh tubuh bahwa sudah tiba waktunya untuk mengembangkan karakter dewasa. Pada masa ini juga seseorang telah memiliki kemampuan untuk bereproduksi. Otak ini mengirimkan berbagai sinyal melalui hormon yang menyebabkan organ reproduksi, yakni ovarium pada perempuan dan testis pada laki-laki menghasilkan berbagai hormon lainnya.

 

Tahapan Pubertas

Pubertas anak laki-laki
Ilustrasi anak laki-laki mulai memasuki masa pubertas. (Sumber foto: Pexels.com).

Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan masa pubertas, sekarang kamu perlu mengetahui tentang tahapannya. Berikut tahapan pubertas dilansir dari jurnal milik Sarah‐Jayne Blakemore et al., dan tulisan Russell M Viner et al., :

1. Adrenarche

Daripada yang diketahui oleh kebanyakan orang, proses pubertas nyatanya dimulai lebih awal, yaitu di antara usia enam dan delapan tahun dengan fase yang dikenal dengan fase awal adrenarche atau pengaktifan kelenjar adrenal. Adrenarche memiliki sedikit tanda fenotipik pada kebanyakan anak, tetapi semakin berjalannya waktu, semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa androgen adrenal dapat berkontribusi pada perkembangan struktural dan fungsional otak dan perilaku terkait pada masa remaja.

Androgen adrenal (bentuk testosteron gonad yang lebih lemah) mulai meningkat pada awal adrenarche dan terus meningkat hingga mencapai puncaknya di awal usia 20-an. Peningkatan androgen adrenal ini berkontribusi pada perkembangan karakteristik seksual sekunder seperti rambut ketiak dan kemaluan serta perubahan kelenjar keringat/bau badan. Waktu adrenarche juga memengaruhi risiko masalah kesehatan mental dan serangkaian masalah kardiometabolik.

 Indeks massa tubuh dikaitkan dengan androgen adrenal. Anak-anak yang menunjukkan adrenarche prematur telah ditemukan memiliki tingkat insulin dan resistensi insulin yang lebih tinggi dan kecenderungan untuk indeks massa tubuh yang lebih tinggi.

Tahapan Pubertas

pubertas-130909b.jpg
Ilustrasi Remaja Pubertas

2. Gonadarche

Fase kedua dari apa yang dimaksud dengan pubertas ini adalah proses pematangan seksual dan pencapaian kapasitas reproduksi. Fase ini adalah fase yang sering disebut dengan pubertas, proses biologis yang diawali dengan aktivasi sumbu hipotalamus-hipofisis-gonad dan diakhiri dengan pencapaian kompetensi reproduksi.

Produksi steroid gonad tersebut merangsang pertumbuhan dan perkembangan karakteristik seksual sekunder, yang mana juga menyulut perkembangan di semua sistem organ, termasuk sistem saraf pusat. Sistem endokrin lainnya matang selama masa pubertas, termasuk hormon pertumbuhan atau faktor pertumbuhan seperti insulin dan aksis tiroid.

Perubahan eksternal yang paling awal, seperti kuncup payudara pada anak perempuan dan pembesaran testis pada anak laki-laki, yang biasanya muncul sekitar usia 11 tahun dan bervariasi antar individu. Meskipun usia gonadarche mirip pada anak laki-laki, perubahan awal ini lebih terlihat pada anak perempuan.

Sementara itu, menarche atau permulaan periode haid (mens), biasanya terjadi pada akhir masa pubertas, kira-kira dua tahun setelah payudara bertunas. Pubertas biasanya selesai dalam dua sampai empat tahun setelah gonadarche, tetapi perubahan lain termasuk pola lemak dan otot terus berlanjut hingga masa remaja. Waktu pubertas sebagian bersifat genetik,  tetapi peristiwa intrauterin, nutrisi, faktor keluarga, stres, dan kondisi sosial ekonomi juga berperan di dalamnya.

3. Aktivasi Sumbu Pertumbuhan

Peristiwa hormonal ketiga yang terjadi selama apa yang dimaksud dengan masa pubertas adalah aktivasi sumbu pertumbuhan. Masa ini menghasilkan percepatan pertumbuhan linear sekitar usia 12 tahun pada anak perempuan dan usia 14 tahun pada anak laki-laki, serta perubahan ukuran dan komposisi tubuh.

Anak laki-laki biasanya tumbuh sampai 30 cm dan anak perempuan tumbuh 25-27 cm karena sinergi antara steroid seks dan hormon pertumbuhan.  Untuk anak perempuan, percepatan pertumbuhan terjadi lebih awal, dengan puncak pertumbuhan biasanya terjadi sekitar waktu dimulainya perkembangan payudara. Untuk anak laki-laki, ini terjadi kemudian.

Ciri-Ciri Fisik dan Efek Psikologis Masa Pubertas

8 Tanda Anak Laki-Laki Alami Pubertas
Ilustrasi remaja laki-laki yang alami pubertas. (Sumber foto: Pexels.com).

Setelah memahami makna apa yang disebut dengan masa pubertas dan tahapannya. Berikut ciri-ciri fisik dan efek psikologis seseorang mulai mengalami masa pubertas dilansir dari Medical News Today :

1. Laki-Laki

a. Tumbuhnya testis, lalu penis.

b. Mulai tumbuh rambut pada wajah, dada, ketiak, punggung dan area kemaluan.

c. Suara menjadi lebih rendah dan lebih dalam.

d. Tumbuh jakun atau tonjolan yang terlihat di tenggorokan dan biasanya membesar.

e. Beberapa anak laki-laki mengalami pembengkakan di sekitar putting dan nanti akan hilang.

f. Dada dan bahu cenderung lebih besar.

g. Mengalami percepatan pertumbuhan dan jumlah total lemak tubuh mulai turun ketika otot berkembang.

h. Mimpi basah.

2. Perempuan

a. Munculnya kuncup payudara, yaitu sejumlah jaringan keras di bawah puting.

b. Menstruasi, sekitar dua tahun pasca perkembangan payudara.

c. Keputihan.

d. Bau badan.

e. Tumbuh rambut di sekitar kemaluan, ketiak, di bawah lengan dan di kaki.

f. Pinggul melebar, pinggang menjadi kecil secara proporsional dan lemak berlebih terbentuk di sekitar perut dan bokong. Akan tetapi setiap orang mengembangkan bentuk dan ukuran yang unik.

3. Efek Psikologis

Beberapa hormon yang berhubungan dengan pubertas, termasuk testosteron, dihidrotestosteron, estrogen dan hormon pertumbuhan. Perubahan hormon ketika pubertas dapat memengaruhi emosi dan pikiran seseorang, efek psikologis yang ditimbulkan biasanya adalah sebagai berikut :

a. Emosi meningkat.

b. Emosi sering berubah.

c. Awal dari pikiran dan hasrat seksual.

d. Awal ketertarikan seksual dan romantis kepada orang lain.

Waktu Pubertas dan Risiko Pubertas Dini

Penyebab Terjadinya Pubertas Dini Pada Anak
Ilustrasi Pubertas Dini Pada Anak Credit: pexels.com/Daria

Russell M Viner et al., menjelaskan bahwa urutan peristiwa pubertas sangat konsisten di seluruh negara dan kelompok etnis, meskipun waktunya bervariasi di setiap negara. Waktu pubertas dipengaruhi sebagian oleh genetika, tetapi sebagian besar lainnya oleh nutrisi dan perkembangan ekonomi. Usia rata-rata saat menarche sekarang adalah 12-13 tahun di sebagian besar negara berpenghasilan tinggi dan biasanya terjadi belakangan di negara berpenghasilan rendah, bahkan di populasi yang makmur.

Usia rata-rata menarche berhenti menurun di sebagian besar negara yang berpenghasilan tinggi setelah tahun 1960-an, tetapi masih menurun di negara-negara berpenghasilan rendah. Akan tetapi, data dari Amerika Serikat dan baru-baru ini, Eropa menunjukkan bahwa pubertas dini terjadi pada usia yang lebih muda tetapi pubertas akhir tidak. Alasan perluasan pubertas ini tidak jelas, meskipun paparan bahan kimia pengganggu endokrin dan stres psikososial adalah mekanisme yang mungkin terjadi. Studi terbaru juga menunjukkan bahwa perkembangan pubertas lebih awal kemungkinan merupakan respons terhadap keadaan lingkungan yang berubah.

Telah banyak penelitian yang dilakukan untuk mengidentifikasi risiko atau bahaya dari pubertas dini. Hal ini karena pubertas dini dikaitkan dengan risiko kardiometabolik, peningkatan risiko kejadian kardiovaskular dan kematian, diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi. Pubertas dini juga dikaitkan dengan kanker di kemudian hari melalui beberapa mekanisme.

Paparan steroid gonad yang lebih lama dapat meningkatkan risiko kanker yang bergantung pada steroid seperti kanker payudara dan ovarium pada wanita dan kemungkinan kanker prostat pada pria. Dilansir dari New York Times, anak perempuan yang mengalami pubertas dini juga berisiko lebih tinggi mengalami depresi, kecemasan, penyalahgunaan zat dan masalah psikologis lainnya, dibandingkan dengan teman sebayanya yang mengalami pubertas belakangan.

Nah, demikian pembahasan tentang apa yang dimaksud dengan masa pubertas, tahapan, ciri-ciri serta bagaimana risiko pubertas dini. Ketika menghadapi pubertas, karena hal ini mungkin tidak mudah bagi sebagian anak-anak, maka sebagai orang tua atau seseorang yang telah melaluinya, kamu bisa senantiasa membantu dan atau mendampingi orang-orang terdekat yang baru memulainya. Dengan ini, mungkin akan membantu membuat mereka lebih tenang dan percaya diri.

 

Reporter magang : Friska Nur Cahyani

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya