Liputan6.com, Jakarta Apakah kamu sering mengatakan tentang seseorang yang berasumsi? Apakah kamu sendiri bahkan pernah berasumsi? Kemudian apakah sebenarnya yang dimaksud dengan asumsi? Ya, secara sederhana asumsi adalah dugaan. Asumsi adalah hal yang mungkin sering kamu temui dalam kehidupan sehari-hari dalam berbagai bidang kehidupan. Ini karena seseorang membuat asumsi disebabkan adanya rasa ingin mengetahui, menanyakan serta memperkirakan atau menduga tentang sesuatu yang akan atau sudah terjadi sebelumnya.
Asumsi dapat dilakukan oleh siapa pun dan tentang apapun, karena merupakan sesuatu yang bukan sebuah kepastian. Ini karena secara umum, asumsi adalah suatu anggapan dugaan sementara yang belum dapat dibuktikan kebenarannya. Dengan demikian, asumsi juga biasanya berkaitan dengan pernyataan. Setiap di antara kita pasti pernah membuat suatu asumsi. Dari bangun tidur hingga kembali tidur, entah berapa banyak asumsi yang mungkin dibuat oleh seseorang.
Advertisement
Dalam buku “Psikologi” edisi kesembilan milik Carole Wade dan Carol Travis yang telah diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia disebutkan bahwa asumsi juga merupakan keyakinan-keyakinan yang diterima begitu saja, tanpa dipertanyakan lebih lanjut. Bahkan para pemikir kritis telah mencoba identifikasi dan mengevaluasi yang sudah tidak diperdebatkan lagi dan masih menjadi dasar beragam pernyataan dan argumen.
Advertisement
Asumsi dapat terjadi dalam berbagai hal. Dengan demikian, setiap bidang, terutama bidang keilmuan juga memandang asumsi dengan penjelasan yang tidak sama. Berikut liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang pengertian asumsi, asumsi dalam berbagai bidang dan hubungannya dengan pernyataan, Kamis (22/12/22) :
Pengertian Asumsi dan Hubungannya dengan Pernyataan
Beberapa pengertian asumsi adalah sebagai berikut :
1. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
Berdasarkan KBBI, asumsi memiliki dua pengertian. Pertama, asumsi merupakan dugaan yang diterima sebagai dasar. Kedua, asumsi merupakan landasan berpikir karena dianggap benar.
2. Menurut Merriam-Webster
Terdapat beberapa pengertian asumsi menunurt Merriam-Webster. Pertama, asumsi memiliki arti mengambil ke atau pada diri sendiri. Kedua, asumsi berarti tindakan mengklaim atau mengambil kepemilikan sesuatu. Ketiga, sebuah asumsi bahwa sesuatu itu benar, berupa fakta atau pernyataan (seperti proposisi, aksioma, dalil, gagasan) yang diterima begitu saja.
3. Menurut Cambridge Dictionary
Dalam Cambridge Dictionary, asumsi juga memiliki beberapa pengertian. Pertama, asumsi merupakan sesuatu yang Anda terima sebagai kebenaran tanpa pertanyaan atau bukti. Kedua, asumsi merupakan tindakan mengambil atau mengklaim posisi kekuasaan, tanggung jawab dsb.
Hubungan Asumsi dan Pernyataan
Dalam buku “Modul Ringkasan SBMPTN TPA” oleh The King Eduka pada tahun 2018, dijelaskan bahwa asumsi adalah tanggapan; dugaan; pikiran. Sementara itu, pernyataan merupakan pemberitahuan sesuatu kejadian yang disampaikan dalam bentuk opini atau laporan tentang sebuah fakta yang bisa menimbulkan suatu anggapan. Anggapan atau asumsi ini bisanya muncul karena terdapat makna yang tidak secara jelas disampaikan dalam sebuah pernyataan atau disebut dengan implisit. Asumsi yang memiliki sifat implisit jikka makna atau artinya sesuai dengan isi dari pernyataan. Berikut beberapa contoh yang menunjukkan hubungan pernyataan dan asumsi :
1. Pernyataan : Pemerintah provinsi sudah memutuskan untuk mengangkat 4000 guru SD selama tahun anggaran berikutnya.
Asumsi : Terdapat cukup sekolah di provinsi tersebut untuk mengakomodasi 4000 guru SD tambahan.
2. Pernyataan : Indonesia adalah target pasar utama sebagai berbagai jenis kendaraan bermotor dari seluruh dunia.
Asumsi implisit : Rakyat Indonesia mungkin belum dapat membuat kendaraan bermotor sendiri.
Advertisement
Asumsi dalam Berbagai Bidang
1. Asumsi dalam Penelitian
Berdasarkan buku “Prosedur Penelitian Pendidikan” oleh Mukhtazar tahun 2020, asumsi perlu disusun dalam penelitian sebagai stimulus agar peneliti mencari pembuktian kebenarannya. Asumsi dalam penelitian tidak boleh disusun dengan sembarangan, asumsi harus dilihat dari konteks dan objek yang diteliti. Arti lain asumsi adalah suatu tindakan memprediksi suatu keadaan yang belum terjadi.
Asumsi juga berarti skenario untuk melakukan stimulasi situasi yang mungkin terjadi dengan memerhatikan beragam faktor yang kompleks dan menyeluruh. Selain itu, asumsi merupakan suatu landasan berpikir yang dianggap benar meskipun hanya sementara karena asumsi bukan merupakan kepastian.
Sementara itu, menurut Erwin Widiasworo dalam “Menyusun Penelitian Kuantitatif untuk Skripsi dan Tesis” Asumsi merupakan kondisi yang ditetapkan sehingga jangkauan penelitian atau riset memiliki batasan yang jelas. Asumsi merupakan gagasan primitif dan/ atau gagasan tanpa diperlukannya penumpu untuk menumpu gagasan lain yang akan muncul nantinya. Asumsi dibutuhkan untuk menyuratkan segala hal yang tersirat. Asumsi adalah titik awal untuk memulai segala kegiatan atau proses.
2. Asumsi dalam Ekonomi
Berdasarkan buku “Aspek Dasar Ekonomi Mikro” oleh Tri Kunawangsih Pracoyo dan Antyo Pracoyo, selain variabel, unsur penting dari teori adalah asumsi. Asumsi menyatakan suatu hubungan perilaku antarvariabel. Suatu peristiwa atau keputusan sangat dipengaruhi oleh tidak sedikit faktor. Untuk memudahkan pemahaman tersebut, maka dibutuhkan suatu penyederhanaan.Penyederhanaan itu dilakukan dengan membuat berbagai asumsi. Asumsi adalah batasan-batasan yang dibuat dengan sengaja untuk menyederhanakan analisis.
Contoh asumsi yang terkenal di ilmu ekonomi adalah ceteris paribus. Ini memiliki makna bahwa faktor lainnya dianggap tidak berubah atau tetap. Contohnya , permintaan sebuah tas, dipengaruhi oleh harga, pendapatan, model, warna dsb. Mengacu pada teori permintaan, maka permintaan akan tas dipengaruhi oleh harga. Jika harga tas naik, maka permintaan turun. Demikian sebaliknya dengan asumsi ceteris paribus.
Asumsi dalam Berbagai Bidang
3. Asumsi dalam Psikologi
Menutuy Nisa Rachmah dalam “Psikologi Kepribadian dalam Perspektif Spiritual Ilmiah”, asumsi adalah hal-hal yang bersifat praduga, tetapi diterima oleh akah sehat. Asumsi dasar dari komponen kepribadian, termasuk asumsi kecenderungan dasar, seperti asumsi individualitas, asumsi asal, asumsi perkembangan, asumsi struktur dan asumsi dari komponen ciri adaptasi.
4. Asumsi dalam Komunikasi
Berdasarkan buku “Pengantar Studi Ilmu Komunikasi : Komunikasi sebagai Kegiatan Komunikasi sebagai Ilmu” oleh Redi Panuju, Ilmu Komunikasi mempunyai asumsi-asumsi. Asumsi adalah pernyataan yang sangat mendasar. Asumsi dipakai sebagai persyaratan yang menjadi penentu sebuah teori yang bisa memprediksi suatu gejala. Contohnya, dalam teori Peluru, suatu gejala dapat dianalisis dengan teori peluru tergantung pada ada atau tidaknya asumsi yang relevan.
Teori peluru memiliki keterbatasan dalam mengartikan gejala tergantung pada ada tidaknya asumsi. Media massa mempunyaii pengaruh yang sangat kuat dan spontan serta memiliki syarat terjadi pada khalayak pasif. Khalayak pasif ini yang disebut sebagai asumsi teori peluru.
5. Asumsi dan Filsafat
Menurut Creswell dan Poth (2018) dalam artikel milik Takako Moroi yang berjudul “Quantitative and Qualitative Research and Philosophical Assumpptions”, disadari atau tidak, kita selalu membawa keyakinan dan asumsi filosofis tertentu ke dalam penelitian kita. Mereka memengaruhi bagaimana seorang peneliti mencari informasi untuk menjawab pertanyaan dan menjadi dasar evaluasi penelitian.
Pernyataan Creswell dan Poth (2018) menggarisbawahi pentingnya menyadari asumsi ini saat mereka membentuk arah penelitian. Peneliti merumuskan pertanyaan penelitian, merencanakan bagaimana masalah tersebut dapat diselidiki, merancang penelitian dan mengidentifikasi metode pengumpulan dan analisis data. Empat asumsi filosofis adalah ontologi, epistemologi, metodologi dan aksiologi.
Reporter magang : Friska Nur Cahyani
Advertisement