Liputan6.com, Jakarta Cerita fantasi adalah salah satu dari banyaknya genre cerita. Kamu mungkin sering menemui genre cerita yang satu ini dalam buku ataupun film. Cerita fantasi adalah salah satu genre cerita yang paling populer hingga saat ini. Cerita fantasi dikemas dalam berbagai alur dan karakter dan digemari oleh anak-anak hingga orang dewasa di berbagai kalangan.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari The Guardian, fantasi telah menjadi produk pokok hiburan massal. Seperti yang ditunjukkan oleh "Harry Potter", cerita fantasi adalah produk media massa yang ideal dengan risiko minimal dan keuntungan maksimal. Sasha Vasilyic dalam Niles-Marine Distric Library menyebutkan bahwa cerita fantasi biasanya melibatkan makhluk mistis, latar yang lebih abad pertengahan dan sihir.
Berdasarkan jurnal milik Dilshod Nasriddinov pada tahun 2022 yang berjudul “The Characteristics of Fantasy and Fiction Works“, dalam budaya massa modern, fantasi sendiri merupakan sejenis konsep dan penting untuk tercermin dalam teksnya. Ini adalah penampilan public speaking, berasal dari tahun 80-90 abad kedua puluh dan saat ini konsep ini merupakan unit leksikal yang cukup populer.
Cerita fantasi yang begitu populer ini memiliki beberapa tujuan dan ciri-ciri lainnya. Berikut liputan6.com rangkum dari berbagai sumber tentang pengertian, tujuan dan ciri-ciri cerita fantasi, Jum’at (24/12/22)
Definisi dan Struktur Cerita Fantasi
Secara lebih lanjut, Nasriddinov menjelaskan bahwa dalam karya kritik sastra barat, istilah fantasi mulai digunakan pada tahun 70-an abad XX. Empat puluhan dalam pekerjaan penelitian mereka menghadapi dua pendekatan berbeda terhadap fantasi yang disebabkan oleh karakter yang kita tuju: "Fantasi Atas", yaitu karya yang membentuk dunia imajiner atau fiksi. Dapat dikatakan bahwa fantasi biasanya mengarah pada fiksi yang fantastis. Dalam hal ini, dalam kesadaran individu terdapat keraguan antara kebenaran dan keberadaan rahasia.
Menurut beberapa ilmuwan, cerita fantasi adalah gambaran sastra fantastis, yang menceritakan plot karakter irasional imajiner yang didasarkan. "Dunia fantasi seolah-olah dia terjadi dengan alam semesta kita dalam makhluk kondisional, sebagai dunia paralel" di suatu tempat atau kapan saja", secara geografis, dan fenomena ini, tanpa ketepatan waktu".
Sementara itu, berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia, salah satu arti fantasi adalah gambar (bayangan) dalam angan-angan; khayalan. Ini mungkin arti yang sejalan dengan cerita fantasi. Sementara itu, menurut Marie Muhammad dkk dalam “Teks Cerita Fantasi”, cerita fantasi adalah sebuah karya tulis yang dibangun dengan alur cerita yang normal. Tetapi memiliki sifat imajinatif dan khayalan semata.
Pada cerita fantasi, hal yang tidak mungkin adalah hal yang biasa dan bahkan sengaja dibangun secara berlebihan, yang dengan logis tidak akan pernah terjadi di dunia nyata. Kemudian, menurut Cikawati dalam “Sastra Indonesia untuk Siswa Madrasah Aliyah (MA)” menyebutkan bahwa cerita fantasi merupakan cerita yang bersifat imajinatif dan hal yang dikisahkan atau disampaikan diragukan kebenarannya karena kurang masuk akal.
Advertisement
Struktur dan Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Struktur Teks Cerita Fantasi
Pada teks cerita fantasi, terdapat beberapa struktur yang mungkin kamu temukan. Cikawati menyebutkan beberapa struktur cerita fantasi adalah sebagai berikut :
1. Orientasi, merupakan struktur yang terdiri dari pengenalan berbagai latar cerita, baik latar waktu, ruang dan suasanya terjadinya peristiwa.
2. Komplikasi, terdiri dari urutan kejadian yang terhubung karena sebab akibat. Berbagai konflik akan muncul pada bagian ini yang akan mengarah ke bagian klimaks atau tingkat intensitas tertinggi dari konflik.
3. Resolusi, merupakan solusi untuk berbagai konflik.
4. Reorientasi, merupakan penegasan ulang, yang teridri dari sikap dan/ atau perilaku serta kondisi akhir tokoh.
Ciri-Ciri Cerita Fantasi
Berdasarkan artikel milik Dilshod Nasriddinov dan buku milik Marie Muammad, ciri-ciri cerita fantasi adalah sebagai berikut :
1. Terdapat keajaiban, kemisteriusan dan keanehan
Maksudnya adalah unsur-unsur yang ada di dalam cerita fantasi tidak bisa dinalar atau dilogika. Selain itu, juga tidak ada unsur-unsur yang ada di dunia nyata. Dari sains ke sains, yaitu kekuatan peristiwa berdasarkan sihir. Kondisi teknis, di mana, singkatnya, tanpa teknik mengungkapkan perasaan dan segala hal lainnya untuk para penyihir yang menjadi dasarnya. Contohnya adalah hewan tak terlihat, hukum alam, yaitu matahari, guntur atau gambar awan masuk.
2. Pada dasarnya dongeng dan motivasi mitologis (sebagai pola dasar)
3. Ide cerita terbuka
Ini maksudnya adalah ide di dalam cerita fantasi tidak memiliki batas kenyataan atau realita. Dengan demikian, penulis atau pengarang dapat mengembangkannya dengan sesuka hati. Beberapa tema yang sering dikaitkan dengan cerita fantasi, seperti mistis, supernatural, horror, fiksi ilmiah dsb.
4. Menggunakan berbagai macam latar
Ruang tempat dan waktu yang digunakan jauh melewati batasan yang berlaku di realita. Misalnya, kisah alien atau makhluk luar angkasa dalam The Guardian of The Galaxy.
5. Tokoh unik
Tokoh yang unik pada cerita fiksi diakibatkan dari kebebasan imajinasi penulisnya. Dengan demikian, tokoh yang muncul di dalam cerita bisa menjadi sangat unik atau bahkan tidak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.
6. Bersifat fiksi
Sebagai bagian dari karya fiksi, cerita fantasi bersifat fiktif atau bukan kejadian nyata. Fiksi dan fantasi muncul di alam semesta yang hampir sama, yaitu dalam imajinasi manusia, tetapi kita dapat memahami bahwa fantasi ini mengarah pada kenyataan, yaitu dalam perkembangan karya di antara mereka ada perbedaan batas tertentu.
Unsur-Unsur Cerita Fantasi
Unsur-Unsur Cerita Fantasi
Berdasarkan buku milik Erwan Rachmat “Explore Bahasa Indonesia Jilid 1 untuk SMP/MTS Kelas VIII”, setiap cerita, termasuk cerita fantasi memiliki unsur-unsur pembangunnya yang disebut dengan unsur intrinsik. Unsur intrinsik cerita fantasi adalah sebagai berikut :
1. Tema
Tema adalah inti dari sebuah cerita. Konflik di dalam cerita ditentukan oleh tema tersebut.
2. Tokoh dan Penokohan
Tokoh merupakan orang-orang yang terlibat di dalam cerita dan penokohan merupakan karakter, sifat atau watak tokoh-tokohnya. Tiga jenis tokoh yang biasanya ada dalam cerita fantasi, yaitu protagonis, antagonis dan tritagonis.
3. Alur
Alur merupakan rangkaian atau jalannya cerita. Terdapat beberapa tahapan alur, termasuk perkenalan, penanjakan, klimaks, antiklimaks dan penyelesaian. Selain itu, terdapat juga alur maju, yaitu jalan cerita dengan waktu yang berjalan ke depan dari awal hingga akhir atau alur mundur dengan jalan cerita tidak urut.
4. Latar
Latar pada cerita fantasi adalah latar tempat, latar waktu dan latar suasana. Ini semua merupakan tempat, suasana dan waktu terjadinya berbagai peristiwa dalam cerita.
5. Sudut Pandang
Sudut pandang adalah cara pengarang menempatkan dirinya di dalam cerita yang dibuat. Pengarang dapat menjadi orang pertama, kedua, ketiga atau bahkan di luar cerita.
6. Gaya Bahasa
Gaya bahasa adalah yang menjadi ciri khas dari pengarang dalam menuliskan cerita. Hal ini termasuk pemilihan kata, penggunaan kalimat dsb.
7. Amanat
Amanat merupakan pesan moral yang dapat diambil dari sebuah cerita. Ini biasanya tersirat dan tergantung dari sejauh mana pemahaman pembaca atau penonton.
Advertisement
Jenis-Jenis Cerita Fantasi
Jenis-Jenis Cerita Fantasi
Erwan Rachmat secara lebih lanjut menjelaskan tentang jenis-jenis cerita fantasi adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Kesesuaian dengan Kehidupan Nyata
Terdapat dua jenis cerita fantasi yang berdasarkan kesesuaian dengan kehidupan nyata. Dua jenis cerita fantasi ini adalah sebagai berikut :
a. Cerita fantasi total atau keseluruhan
Cerita fantasi total adalah cerita yang semuanya, secara keseluruhan adalah hasil khayalan atau imajinasi pengarang terhadap suatu objek. Semua yang terjadi pada jenis cerita fantasi ini tidak pernah terjadi dan tidak ada dalam realita. Contohnya adalah kisah fantasi dari semua serial novel Harry Potter. Semua cerita “Harry Potter” adalah khayalan atau imajinasi dari pengarangnya, yaitu J.K Rowling. Nama orang, nama tempat dan semuanya adalah hasil rekaan pengarang.
b. Cerita fantasi sebagian atau irisan
Jenis cerita fantasi yang satu ini berasal dari khayalan pengarang dan juga masih menggunakan nama-nama yang ada di dalam dunia nyata, termasuk nama tempat dan peristiwa yang benar-benar pernah terjadi. Contohnya adalah “Anak Rembulan” oleh Djokolelono.
2. Berdasarkan Latar Cerita
Berdasarkan latar cerita, cerita fantasi dibagi menjadi tiga, yaitu :
a. Latar waktu sezaman
Cerita fantasi dengan latar waktu sezaman yaitu cerita yang memakai latar dalam satu masa, baik masa kini, masa lampa maupun masa depan atau futuristis.
b. Latar lintas waktu
Latar lintas waktu adalah cerita fantasi yang memakai dua latar waktu berbeda. Ini contohnya, pada masa kini dan masa ratusan tahun mendatang.
Reporter magang : Friska Nur Cahyani