Kompromi adalah Mengurangi Tuntutan, Berikut Ciri, Manfaat, dan Contohnya

Kompromi adalah persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 03 Jan 2023, 17:25 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2023, 17:25 WIB
Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ilustrasi Kesepakatan Transaksi Bisnis Credit: pexels.com/fauxels

Liputan6.com, Jakarta Kompromi adalah tindakan yang hampir ada di setiap lini kehidupan manusia. Kompromi adalah hal yang sering dilakukan ketika manusia melakukan transaksi jual beli, mengadakan perjanjian, menentukan target suatu organisasi atau kelompok, bahkan ketika menentukan suatu kebijakan suatu negara.

Kompromi adalah hal yang perlu dilakukan setiap pihak untuk mencapai kesepakatan, sehingga masing-masing pihak tidak merasa dirugikan. Dalam konteks transaksi jual beli misalnya, penjual dan pembeli harus sepakat dengan harga barang.

Untuk mencapai kesepakatan tersebut, biasanya penjual dan pembeli akan melakukan tawar-menawar agar kedua belah pihak bisa mencapai harga yang disepakati bersama, yang dinilai menguntungkan kedua belah pihak. Dalam konteks transaksi jual beli, kompromi adalah tindakan tawar menawar.

Selain itu, masih banyak lagi bentuk dari kompromi. Untuk lebih memahami apa itu kompromi, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/1/2012).

Pengertian Kompromi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompromi adalah persetujuan dengan jalan damai atau saling mengurangi tuntutan (tentang persengketaan. Dalam bahasa Inggris, kompromi memiliki padanan kata, yakni "compromise."

Menurut Cambridge Dictionary, kompromi adalah kesepakatan dalam argumen di mana orang-orang yang terlibat mengurangi tuntutan mereka atau mengubah pendapat mereka untuk setuju. Sedangkan menurut Merriam-Webster, kompromi adalah penyelesaian perbedaan melalui arbitrase atau dengan persetujuan yang dicapai dengan konsesi bersama.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa kompromi adalah suatu tindakan, di mana pihak-pihak yang terlibat saling mengurangi tuntutan untuk mencapai suatu kesepakatan yang tidak merugikan semua pihak. selain itu, dapat dipahami pula bahwa kompromi adalah salah satu metode penyelesaian masalah di antara dua belah secara damai.

Kompromi adalah metode untuk mencapai kesepakatan antara dua belah pihak yang memiliki berbagai macam bentuk, antara lain seperti tawar-menawar, musyawarah, konsensus, pakta, kontrak, dan sebagainya. Dalam kompromi, masing-masing pihak terlibat dalam pembicaraan dan mengurangi tuntutan masing-masing agar mencapai kesepakatan.

Kompromi adalah Kontrak

Buruh Bandung Minta Kenaikan Upah
Seorang demonstran memainkan golek pada aksi penolakan sistem kerja kontrak dan outsourcing, dalam rangka Hari Buruh Internasional, di depan Kantor Gubernur Jabar, jalan Diponegoro, Kota Bandung, Minggu (1/5). (Aries Rachmandy)

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kompromi adalah metode untuk mencapai kesepakatan yang bisa terjadi dalam berbagai macam hal, termasuk dalam kesepakatan kerja atau kontrak kerja. Dengan kata lain, kompromi juga terkait dengan hubungan antara perusahaan dan karyawan.

Dalam kaitannya dengan hal tersebut, kompromi adalah perjanjian yang mengikat secara hukum antara bisnis dan karyawan di mana karyawan setuju untuk menyelesaikan klaim potensial mereka dan sebagai imbalannya majikan akan setuju untuk membayar kompensasi finansial. Kadang-kadang perjanjian tersebut akan mencakup hal-hal lain yang bermanfaat bagi karyawan tersebut, seperti surat referensi yang disepakati.

Dalam kaitannya dengan hubungan kerja, kompromi adalah suatu perjanjian yang memiliki kekuatan hukum. Meski demikian, ada beberapa hal yang membuat sebuah kontrak menjadi suatu kompromi yang memiliki kekuatan hukum. Menurut DFA Law, ada beberapa syarat sehingga kompromi dalam hubungan kerja dianggap sah, antara lain sebagai berikut:

a. Perjanjian itu harus tertulis.

b. Perjanjian tersebut harus berhubungan dengan keluhan tertentu atau proses tertentu.

c. Perjanjian harus menyatakan bahwa syarat-syarat yang mengatur perjanjian kompromi telah dipenuhi.

Kompromi adalah Tawar Menawar

Prinsip Bank Syariah
Ilustrasi Kesepakatan dalam Jasa Layanan Perbankan Syariah Credit: shutterstock.com

Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kompromi adalah di mana kedua belah pihak berusaha mencapai kesepakatan dengan mengurangi tuntutan masing-masing. Hal semacam ini juga umum terjadi pada aktivitas ekonomi, yakni dalam transaksi jual beli.

Agar transaksi jual beli bisa terjadi, penjual maupun pembeli harus sepakat dengan harga suatu barang. Misalnya saja ketika seorang penjual telah menetapkan harga suatu barang di angka 1 juta. Akan tetapi, pembeli merasa bahwa barang tersebut tidak layak untuk dihargai sebesar 1 juta.

Jika terjadi hal seperti itu, biasanya akan terjadi kompromi, di mana penjual dan pembeli akan melakukan tawar menawar. Dalam proses tawar menawar tersebut penjual akan mengurangi tuntutannya dengan menurunkan harga barang yang dia jual. Sementara itu, pembeli juga akan mengurangi tuntutannya dengan cara meningkatkan penawarannya.

Sampai kedua belah pihak mencapai titik temu, di mana keduanya menyepakati harga barang yang telah disepakati, terjadinya transaksi jual beli. Apabila kesepakatan tidak terjadi, biasanya transaksi jual beli tidak akan terjadi.

Jenis-Jenis Kompromi

Ilustrasi sepakat
© Shutterstok.

Kontrak dan tawar menawar merupakan contoh dari contoh dari kompromi. Selain itu masih ada banyak lagi jenis kompromi di berbagai kehidupan, termasuk kehidupan rumah tangga maupun kehidupan bernegara. Namun berdasarkan cara untuk mencapai kesepakatannya, kompromi adalah cara mencapai kesepakatan yang dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni konsensus, konfrontasi, dan kompromi distributif.

Konsensus

Konsensus merupakan jenis kompromi di mana pihak-pihak yang terlibat konflik dipertemukan di suatu tempat untuk berbicara mencari penyelesaian terbaik atas masalah yang ada. Dalam konsensus, kesepakatan tidak hanya didasarkan pada satu pihak saja.

Konfrontasi

Konfrontasi merupakan jenis kompromi di mana pihak yang terlibat bertemu dengan cara tatap muka. Dalam pertemuan itu kedua belah pihak langsung menyampaikan pendapat dan tuntutannya. Kemudian masing-masing pihak akan mencoba untuk mengurangi tuntutan mereka untuk mencapai kesepakatan.

Kompromi Distributif

Kompromi distributif merupakan jenis kompromi di mana pihak-pihak yang terlibat berdiskusi tentang penyelesaian masalah. Biasanya, menggunakan cara berupa membagi beberapa keuntungan dan kerugian yang dialami oleh kedua belah pihak.

Ciri-Ciri dan Manfaat Kompromi

Pesan Hotel Menginap Bareng Keluarga Besar? Pastikan 3 Hal Ini
Ilustrasi keluarga sepakat.

Kompromi adalah salah satu metode penyelesaian masalah secara damai. Sebagai cara penyelesaian masalah secara damai, kompromi tentunya dipilih karena memiliki berbagai manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat. Adapun manfaat kompromi antara lain adalah sebagai berikut:

a. Menyelesaikan masalah tanpa menimbulkan korban jiwa atau kerugian yang lebih besar.

b. Mencegah pertentangan yang berkelanjutan antara dua belah pihak.

c. Menyelesaikan konflik dengan dasar kekeluargaan.

d. Menuntaskan permasalahan dengan solusi yang tidak merugikan dua belah pihak.

e. Meredakan konflik.

Adapun ciri-ciri kompromi antara lain sebagai berikut:

a. Kedudukan kedua belah pihak yang terlibat dalam kompromi adalah sama.

b. Bersifat kekeluargaan dalam upaya mencapai kesepakatan bersama.

c. Dapat dilakukan dengan keadaan kepala dingin alias secara sabar dan tenang.

d. Mengutamakan langkah diskusi dalam proses pemecahan permasalahannya demi mendapatkan solusi terbaik.

e. Dilakukan supaya mengurangi atau bahkan tanpa menimbulkan tuntutan secara hukum.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya