Tahfidz Adalah Program Menghafal Al-Quran, Kenali Metode dan Keutamaannya

Tahfidz adalah istilah yang berkaitan dengan menghafal Al-Quran dalam agama Islam.

oleh Husnul Abdi diperbarui 27 Jan 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 27 Jan 2023, 19:40 WIB
Ilustrasi Islam, muslim, membaca Al-Qur'an
Ilustrasi Islam, muslim, membaca Al-Qur'an. (Photo by Syed Aoun Abbas on Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta Tahfidz adalah istilah yang mungkin sudah tidak asing lagi bagi kebanyakan umat Islam. Istilah ini berkaitan dengan orang-orang yang membaca Al-Quran, terutama yang menghafalkannya. Tahfidz berhubungan dengan proses menghafal.

Tahfidz adalah menghafal, yaitu tindakan seseorang untuk berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Menghafal biasanya dilakukan dengan mengulang-ulang suatu materi, baik dengan membaca kembali atau mendengarkan kembali.

Tahfidz adalah istilah yang berkaitan dengan menghafal Al-Quran dalam agama Islam. Hal ini dilakukan dengan mengulang-ulang membaca dan mendengarkan Al-Quran, sehingga nantinya seseorang dapat mengingat seluruh ayat tanpa membaca kitab suci umat Islam tersebut.

Berikut Liputan6.com rangkum dari repository.um-surabaya.ac.id dan berbagai sumber lainnya, Jumat (27/1/2023) tentang tahfidz adalah.

Mengenal Tahfidz

Ilustrasi Al-Quran
Ilustrasi Al-Quran (Sumber: steemit.com)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tahfiz atau tahfidz adalah hafalan. Tahfidz adalah istilah yang berasal dari kata hafidza - yahfadzu – hifdzan yang berarti menghafal. Tahfidz adalah menghafal, yaitu tindakan seseorang untuk berusaha meresapkan ke dalam pikiran agar selalu ingat. Tahfidz adalah istilah yang dikenal juga sebagai program menghafal Al-Quran.

Secara etimologi, hafal merupakan lawan dari lupa, yaitu selalu ingat dan sedikit lupa. Sementara secara terminologi, penghafal adalah orang yang menghafal dengan cermat dan termasuk sederet kaum yang menghafal.

Penghafal Al-Quran adalah orang yang menghafal setiap ayat-ayat dalam Al-Qur’an mulai ayat pertama sampai ayat terakhir. Penghafal Al-Qur’an dituntut untuk menghafal secara keseluruhan baik hafalan maupun ketelitian.

Sebab itu tidaklah disebut penghafal yang sempurna orang yang menghafal Al-Quran setengahnya saja atau sepertiganya dan tidak menyempurnakannya. Penghafal Al-Quran disebut juga sebagai Hafidz. Jadi, tahfidz adalah program menghafal Al-Quran, sedangkan hafidz adalah penghafal Al-Quran.

Metode Menghafal Al-Quran

Ilustrasi Al-Qur’an
Ilustrasi Al-Qur’an (sumber: pixabay)

Metode merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan seseorang menghafal Al-Quran. Penerapan metode yang tepat sesuai dengan situasi dan kondisi penghafal dapat mempermudah menghafal Al-Quran. Berkaitan dengan hal tersebut, para ulama sudah merumuskan beberapa metode yang dapat diterapkan bagi penghafal Al-Quran. Metode mengahfal Al-Quran adalah sebagai berikut:

1. Metode wahdah

Metode wahdah adalah menghafal satu persatu terhadap ayat-ayat yang hendak dihafalkannya.

2. Metode kitabah

Metode kitabah adalah menghafal dengan cara menulis ayat-ayat yang akan dihafalkan pada secarik kertas yang telah disediakan terlebih dahulu.

3. Metode sima’i

Metode sima’i atau biasa dikenal dengan metode tasmi’ adalah menghafal dengan mendengarkan suatu bacaan untuk dihafalkan. Metode ini biasanya dilakukan dengn cara murid memperdengarkan hafalannya di depan guru, atau disebut “setoran hafalan”. Ada dua cara dalam metode sima’i, yaitu: mendengarkan langsung dari guru yang membimbing dan mengajar serta merekam terlebih dahulu ayat-ayat yang akan dihafalkan ke dalam pita kaset sesuai dengan kebutuhan dan secara seksama mengikutinya secara perlahan-lahan.

4. Metode jama’

Metode jama’ adalah cara menghafal yang dilakukan secara kolektif, yakni ayat-ayat yang dihafal, dibaca secara kolektif atau bersama-sama dipimpin oleh seorang instruktur.

Metode Menghafal Al-Quran

5. Metode Talaqqi

Talaqqi berasal dari kata laqia yang berarti berjumpa, maksudnya adalah bertemunya antara murid dengan guru. Maksud metode talaqqi dalam tahfidz adalah menyetorkan atau memperdengarkan hafalan yang baru dihafalkan kepada seorang guru atau instruktur. Proses talaqqi ini dilakukan untuk mengetahui hasil hafalan seorang hafizh dan mendapatkan bimbingan seperlunya.

Metode ini adalah metode pertama yang dilakukan Rasul dalam mengajarkan Al-Quran kepada sahabat. Ada dua bentuk metode audio/talaqqi, yaitu siswa mendengarkan ayat-ayat yang akan dihafal dari bacaan guru, dan pada era sekarang, peran guru dapat digantikan dengan cara mendengarkan murattal syekh yang telah direkam dalam kaset/cd dan program Quran player.

6. Metode Muraja`ah (pengulangan hafalan)

Teknisnya sangat banyak, bisa dilakukan sendiri dengan merekam atau memegang Al-Quran di tangan, bisa dengan berpasangan. Ini sangat berguna untuk memperkuat hafalan.

7. Metode tafsir

Metode tafsir adalah menghafal Al-Quran dengan mengkaji tafsirnya, baik secara sendiri maupun melalui guru. Hal ini sangat membantu menghafal atau memperkuat hafalan, terutama bila surat atau ayat tersebut dalam bentuk kisah.

8. Metode tajwid

Metode tajwid dalam tahfidz adalah menghafalkan Al-Quran dengan memperhatikan bacaan dan hukumnya.

9. Metode gabungan

Metode gabungan dilakukan dengan dua atau lebih metode, misalnya metode wahdah dengan kitabah, dan lain sebagainya.

Keutamaan Menghafal Al-Quran

Keutamaan Menghafal Al-Quran
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Melansir laman Majelis Ulama Indonesia, berikut keutamaan menghafal Al-Quran:

- Mendapatkan kedudukan yang tinggi dalam pandangan Allah SWT.

- Meraih banyak sekali pahala.

- Penghafal Al-Quran yang menjunjung tinggi nilai Al-Quran dijuluki dengan ‘’Ahlullah’’ yang berarti keluarga Allah atau orang yang dekat dengan Allah.

- Nabi Muhammad SAW pernah menyegerakan penguburan sahabat yang meninggal dunia dalam perang Uhud, yang hafalannya lebih banyak daripada lainnya.

- Nabi Muhammad SAW memerintahkan para sahabat agar yang menjadi imam sholat adalah mereka yang paling bagus membaca Alquran, sekaligus juga menghafalnya.

- Nabi menjanjikan bahwa orang tua yang memiliki anak penghafal Al-Quran akan diberikan mahkota oleh Allah SWT pada hari kiamat nanti..

- Penghafal Al-Quran berpotensi untuk memiliki otak yang kuat dan cerdas.

- Penghafal Alquran termasuk orang-orang terdepan dalam menjaga keaslian, kemurnian dan kelestarian kitab suci Alquran.

- Seseorang yang menghafal Al-Quran dan selalu membaca ayat-ayat suci Al-Quran akan menciptakan dirinya sebagai manusia yang saleh.

- Penghafal Al-Qquran akan mendapatkan syafaat Alquran pada hari kiamat.

- Penghafal Alquran yang selalu mengulang hafalannya sebenarnya tengah melakukan olahraga otak dan lidah. Hal ini tentunya bermanfaat bagi kesehatan otak dan saraf.

- Para penghafal Alquran akan mendapatkan keberkahan dalam hidupnya. Tidak hanya itu, Allah SWT juga akan memberikan penghargaan di dunia sebelum penghargaan di akhirat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya