Heboh Munculnya Fenomena Pelangi Api, Ini Penjelasan Pembentukannya

Munculnya pelangi setelah hujan memang mengesankan bagi banyak orang.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 10 Feb 2023, 13:05 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2023, 13:05 WIB
Ilustrasi pelangi
Ilustrasi pelangi. (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Fenomena alam yang terjadi di dunia ini memang selalu menarik untuk dibahas. Pasalnya, bumi sendiri seolah menyimpan banyak misteri yang masih belum diketahui oleh masyarakat.

Tidak heran jika banyak fenomena yang terjadi membuat banyak orang terkesan. Salah satu fenomena alam yang cukup membuat orang senang melihatnya ialah pelangi. Pelangi sendiri terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahri melalui tetesan hujan. Proses pembiasan inilah yang nantinya akan menyebarkan warna putih menjadi beberapa spektrum cahaya.

Namun, tahukah kamu jika pelangi memiliki jenis yang berbeda? Baru-baru ini masyarakat turut dihebohkan dengan munculnya pelangi api. Munculnya pelangi api yang terekam di media sosial di Bandar Baru Bangi, Malaysia ini menjadi viral di media sosial.

Video kemunculan pelangi api ini pun langsung menjadi sorotan banyak netizen. Bahkan, tak sedikit pula netizen yang dibuat penasaran mengenai fenomena pelangi yang tak biasa ini. Dilansir Liputan6.com dari Siakapkeli, berikut ini penjelasan ilmiah mengenai munculnya fenomena pelangi api yang menghebohkan masyarakat, Jumat (10/2/2023).

Pembentukan pelangi

Ilustrasi pelangi
Ilustrasi pelangi. (Photo by Steph Wilson on Unsplash)

Melihat adanya pelangi usai hujan menjadi hal yang sering dilihat. Meski begitu, pelangi sendiri menjadi salah satu fenomena alam yang cukup mengesankan bagi banyak orang.

Fenomena pelangi sendiri terjadi karena adanya pembiasan cahaya matahari saat atau setelah hujan. Biasanya, pembiasan cahaya tersebut membuat satu warna berbeda usai terkena gelombang cahaya.

Menurut Weather channel, Jumat (10/2/2023) pembentukan pelangi sendiri terjadi usai awan pileus mendorong udara ke atmosfer hingga menghasilkan sebuah awan yang berbentuk sebagai kubah di atas awan ribut petir.

Menariknya, lengkungan pada pelangi sendiri akan sebanding dengan sudut dari arah matahari itu berada. Jika maharai berada kurang dari 42 derajat dari ufuk, maka pelangi akan bisa terbentuk. Lengkungan pada pelangi juga terpengaruh pada posisi matahari. Pasalnya, jika matahari semakin rendah, maka lengkungan pelangi yang dihasilkan semakin luas.

Proses adanya pelangi api

Fenomena Langka 'Pelangi Api' di Angkasa
Fenomena pelangi api atau Fire Rainbow. (14news.com)

Masih jarang diketahui, pelangi api sendiri juga sempat menjadi sorotan. Pelangi api atau dikenal pula dengan nama circumhorizontal arcs ini memang berbeda dari pelangi biasanya.

Pasalnya, pembentukan pelangi api ini disebabkan karena adanya cahaya yang melewati awan sirus pada altitud yang tinggi dan tipis. Tak hanya itu saja, pelangi api juga memili waktu tersendiri saat muncul. Pelangi jenis ini akan terbentuk saat matahari berada cukup tinggi melebihi 58 derajat di atas ufuk.

Cahaya matahari yang terbias oleh awan sirus ini akan secara luruh membias ke bagian bawah hingga menbentuk cahaya prisma. Tak sampai disitu saja, bentuk pelangi api ini dapat dibedakan dengan adanya bentuk udara yang bertolak hingga seolah membentuk titisan air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya