Liputan6.com, Jakarta Istri nabi Ibrahim perlu kamu kenali kisahnya. Pasalnya, dari kisah istri nabi Ibrahim ini banyak sekali pelajaran yang dapat diambil oleh umat Islam. Kisah Nabi Ibrahim dan anak istrinya memang mengandung banyak pelajaran bagi muslim.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Istri nabi Ibrahim ada dua orang, yaitu Siti Sarah dan Siti Hajar. Istri pertama Nabi Ibrahim adalah Siti Sarah, sedangkan istri keduanya yaitu Siti Hajar. Sarah melahirkan seorang anak laki-laki bernama Ishaq, dan Hajar melahirkan anak laki-laki dengan nama Ismail.
Seperti yang diketahui, Ishak dan Ismail nantinya mengikuti jejak ayahnya menjadi rasul Allah SWT. Kisah istri nabi Ibrahim ini memberikan kamu pelajaran akan kesabaran dan ketetapan hati dalam mengikuti perintah Allah SWT.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (6/3/2023) tentang istri Nabi Ibrahim.
Kisah Siti Sarah yang Lama Tidak Dikarunia Anak
Istri nabi Ibrahim yang pertama yaitu Siti Sarah. Siti Sarah adalah wanita mukmin yang memiliki kecantikan mengagumkan di zamannya. Tak hanya cantik secara fisik, Sarah juga merupakan wanita yang sangat cantik akhlak dan budi pekertinya. Ia juga sebagai seorang wanita yang ramah, murah sedekah, dan begitu patuh dengan sang suami yakni Nabi Ibrahim As.
Kecantikan Sarah yang begitu mengagumkan, membuat seorang raja jahat bernama Raja Fir'aun ingin mempersuntingnya sebagai selirnya. Namun, karena kuasa Tuhan dan doa-doanya yang begitu tulus, Sarah bisa lepas dari raja Fir'aun. Oleh raja itu bahkan ia diminta pulang dan diberi hadiah seorang budak bernama Hajar yang suatu saat nanti menjadi istri Nabi Ibrahim As dan melahirkan seorang Nabi mulia yakni Nabi Ismail.
Sepulangnya dari tempat raja Firaun, Sarah kembali hidup bahagia bersama Nabi Ibrahim dari hari ke hari, bulan ke bulan, dan tahun ke tahun. Namun ada satu hal yang membuat istri nabi Ibrahim ini begitu sedih, dalam pernikahannya yang telah berjalan sangat lama, ia dan suami belum juga dikaruniai seorang anak. Meski begitu, baik ia maupun Nabi Ibrahim tetap sabar dan terus berdoa juga berusaha melakukan yang terbaik agar segera dikaruniai anak.
Nabi Ibrahim bahkan tak henti-hentinya berdoa agar ia dikaruniai seorang anak yang saleh. Haru mendengar doa suaminya, Sarah pun menawarkan Hajar seorang budak yang diberikan Fir'aun untuknya agar dijadikan istri. Kepada Nabi Ibrahim Sarah mengatakan,
"Hai kekasih Allah, sesungguhnya Allah tidak memperkenankan aku melahirkan anak, karenanya menikahlah dengan budakku ini, mudah-mudahan Allah mengaruniakan anak kepadamu melalui dirinya. Inilah Hajar, aku berikan kepadamu, mudah-mudahan Allah memberi kita anak keturunan darinya.”
Advertisement
Kisah Hajar dan Ismail Berpisah dengan Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim kemudian menikahi Hajar. Dan benar, Tuhan mendengarkan doanya, dari Hajar ia dikaruniai seorang anak bernama Ismail. Nabi Ibrahim tentu sangat bahagia dengan kehadiran seorang anak di keluarganya. Namun, rupanya Sarah dilanda api cemburu. Istri nabi Ibrahim yang pertama ini meminta suaminya agar menghindari Hajar atau pun anak mereka.
Rasa cemburu istri nabi Ibrahim yang pertama ini bahkan menjadi-jadi kepada Hajar seiring dengan berjalannya waktu. Melihat kecemburuan istri yang begitu dicintainya, Nabi Ibrahim pun membawa Hajar dan Ismail pergi dari rumahnya sesuai wahyu yang diterimanya dari Tuhan. Nabi Ibrahim membawa Hajar dan anak tercinta ke suatu lembah dekat Baitullah yang kering dan tidak ada tanaman.
“Ya, Tuhan kami, sesungguhnya aku telah menempatkan sebagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai taman-taman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, ya Tuhan kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan salat, maka jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezekilah mereka dari buah-buahan, mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS. Ibrahim: 37)
Atas doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim, lembah tempat tinggal Hajar dan Ismail mulai berubah. Lewat Ismail, muncullah air Zam-Zam yang suci dan bermanfaat hingga kini.
Sarah Melahirkan Ishaq
Setelah meninggalkan Hajar dan Ismail, Nabi Ibrahim pun kembali pulang. Ia lalu menjalani hari-harinya seperti biasa dengan bahagia bersama Sarah. Pada suatu hari ketika usia keduanya sudah sangat tua, malaikat datang ke rumahnya dan memberi kabar gembira.
“Maka kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishaq (akan lahir putranya) Ya`qub.” (Q.S Huud, 71).
Mendengar kabar ini, Sarah begitu terkejut. Mana mungkin ia yang sudah berusia di atas 90 tahun masih bisa mengandung dan melahirkan. Bukankah ia seorang wanita yang tidak bisa memiliki anak?
“Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh." (Q.S Huud, 71).
Tuhan memang Maha Besar, istri nabi Ibrahim yang pertama ini benar-benar mengandung. Melalui ketetapanNya, di usia yang sudah tidak muda lagi yakni 99 tahun, istri Nabi Ibrahim itu dikaruniai seorang anak yang kemudian diberi nama Ishaq.
Advertisement