5 Cara Membuat Dry Ice yang Benar, Ketahui Bahaya dan Cara Penggunaannya

Dry ice adalah bentuk padat dari gas karbon dioksida (CO2) yang sangat dingin.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 20 Mar 2023, 12:40 WIB
Diterbitkan 20 Mar 2023, 12:40 WIB
Ilustrasi Karbon dioksida (CO2)
Karbon dioksida (CO2) (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Dry ice adalah bentuk padat dari gas karbon dioksida (CO2) yang sangat dingin, di mana cara membuat dry ice akan menjaga gas karbon dioksida dalam tekanan tinggi, sehingga gas tersebut mengalami kondensasi dan membentuk padatan. Dry ice dapat mencapai suhu yang sangat rendah sekitar -78,5 derajat Celsius, sehingga digunakan dalam berbagai aplikasi yang memerlukan suhu rendah seperti pengiriman barang, penyimpanan makanan beku, dan bahkan dalam efek teatrikal.

Dry ice juga dapat digunakan sebagai agen pendingin dalam proses industri, seperti pengeboran minyak dan gas. Karena sifatnya yang sangat dingin dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar, maka dry ice harus disimpan dan ditangani dengan hati-hati dan hanya digunakan oleh orang-orang yang terlatih dalam penanganannya. 

Cara membuat dry ice cukup mudah dilakukan, namun setelah dibuat perlu disimpan dalam kondisi normal, karena suhunya yang sangat rendah. Saat disimpan dalam suhu normal, dry ice akan menguap dan berubah kembali menjadi gas karbon dioksida. Oleh karena itu, dry ice harus disimpan dalam tempat yang tertutup dan kedap udara, seperti kotak styrofoam atau kantong vakum. 

Penggunaan dry ice juga memiliki risiko dan bahaya, jika tidak ditangani dengan benar. Dry ice dapat menyebabkan kecelakaan yang serius, dan bahaya terbesar dari dry ice adalah ketika ia menguap, karena gas karbon dioksida yang dihasilkan dapat menggeser oksigen dalam udara, dan menyebabkan asfiksia atau kekurangan oksigen dalam tubuh. Berikut ini cara membuat dry ice yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (20/3/2023). 

Langkah Praktis Membuat Dry Ice

Ilustrasi Karbon Dioksida (CO2).
Ilustrasi Karbon Dioksida (CO2) Kredit: Gerd Altmann via Pixabay

Dry ice adalah bentuk padat dari gas karbon dioksida (CO2) yang sangat dingin dan sering digunakan dalam berbagai aplikasi seperti pengiriman barang yang memerlukan suhu rendah, penyimpanan makanan beku, dan bahkan dalam efek teatrikal. Dry ice dibuat dengan menjaga gas karbon dioksida dalam tekanan tinggi sehingga gas tersebut mengalami kondensasi dan membentuk padatan yang disebut dry ice.

Berikut ini adalah cara membuat dry ice yang wajib dicoba:

1. Persiapkan Alat dan Bahan

Anda akan membutuhkan beberapa bahan dan alat untuk membuat dry ice, termasuk gas CO2 cair, alat untuk menangani gas seperti selang dan katup, serta alat pembuat dry ice seperti pelatihan dan dry ice maker. Pastikan untuk membeli bahan dari penjual yang terpercaya dan mengikuti instruksi penggunaan dengan benar.

2. Siapkan CO2 Cair

CO2 cair adalah bahan mentah utama, yang dibutuhkan untuk membuat dry ice. Anda dapat membeli CO2 cair di toko pengisian tabung gas atau toko perlengkapan teknik, tetapi pastikan untuk membeli dalam jumlah yang cukup besar untuk membuat dry ice yang diinginkan. Pastikan juga bahwa tabung gas CO2 dalam kondisi baik dan tidak rusak.

3. Buat Dry Ice dengan Pembuat Dry Ice

Setelah mempersiapkan CO2 cair, langkah selanjutnya adalah menggunakan pembuat dry ice untuk mengubah CO2 cair menjadi dry ice. Pembuat dry ice bekerja dengan memanfaatkan perbedaan tekanan pada CO2 cair, sehingga CO2 cair mengalami pendinginan dan membeku menjadi dry ice. Untuk menggunakan pembuat dry ice, sambungkan selang pada tabung gas CO2 dan arahkan ujungnya ke dalam pembuat dry ice. Pastikan untuk mengikuti instruksi pembuat dry ice dan menyesuaikan suhu sesuai dengan kebutuhan.

4. Kumpulkan Dry Ice

Setelah dry ice terbentuk, ia akan keluar dari pembuat dry ice dalam bentuk pelet atau batang. Gunakan sarung tangan yang tahan dingin, untuk mengumpulkan dry ice dan letakkan dalam wadah yang cocok untuk penyimpanan.

5. Simpan Dry Ice dalam Tempat yang Aman

Dry ice sangat dingin dan dapat menyebabkan cedera jika tidak ditangani dengan hati-hati. Pastikan untuk menyimpan dry ice dalam wadah yang kedap udara, dan jangan menyimpannya di ruangan yang tidak memiliki ventilasi yang cukup. Dry ice juga harus disimpan pada suhu yang sangat rendah, sekitar -78,5 derajat Celsius, sehingga pastikan untuk menyimpannya dalam lemari es atau freezer yang cocok.

Namun, perlu diingat bahwa membuat dry ice sendiri memiliki risiko yang cukup besar. Gas CO2 dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan jika tidak ditangani dengan benar. Jadi, jika Anda tidak memiliki pengalaman dalam menangani gas atau tidak memiliki alat yang tepat, lebih baik membeli dry ice yang sudah jadi.

Bahaya

Ilustrasi Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida (CO2) (Sumber: Pixabay)

1. Risiko asfiksia

Dry ice dapat menyebabkan risiko asfiksia atau kekurangan oksigen dalam tubuh, jika terhirup dalam jumlah yang cukup banyak. Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh dry ice lebih berat dari udara, dan cenderung menumpuk di lantai atau di dalam ruangan yang tertutup. Oleh karena itu, penggunaan dry ice harus dilakukan di tempat yang memiliki ventilasi yang memadai untuk menghindari risiko asfiksia.

2. Risiko luka bakar

Dry ice memiliki suhu yang sangat rendah, yaitu sekitar -78,5 derajat Celsius. Oleh karena itu, kontak langsung dengan tangan atau kulit lainnya dapat menyebabkan luka bakar kulit yang serius. Selain itu, jika dry ice terkena cairan atau bahan yang mudah terbakar, hal ini dapat menyebabkan terjadinya ledakan atau kebakaran.

3. Risiko ledakan

Dry ice yang disimpan dalam wadah yang tertutup, dapat menyebabkan risiko ledakan jika terlalu banyak gas karbon dioksida yang dihasilkan akibat penguapan. Hal ini dapat terjadi terutama jika dry ice disimpan dalam wadah yang rapat atau tertutup tanpa ventilasi yang memadai. Oleh karena itu, pastikan bahwa dry ice selalu disimpan di tempat yang terbuka atau dengan ventilasi yang memadai.

4. Risiko keracunan

Gas karbon dioksida yang dihasilkan oleh dry ice dapat menumpuk dalam ruangan tertutup, dan menyebabkan risiko keracunan. Jika terhirup dalam jumlah yang cukup banyak, gas karbon dioksida dapat menyebabkan sakit kepala, pusing, mual, dan kesulitan bernapas. Oleh karena itu, penggunaan dry ice harus selalu dilakukan di tempat yang memiliki ventilasi yang memadai.

 

Cara Penggunaan yang Aman dan Benar

Ilustrasi Karbon Dioksida (CO2).
Karbon dioksida (CO2) (Sumber: Pixabay)

1. Gunakan sarung tangan yang sesuai

Dry ice memiliki suhu yang sangat rendah, yaitu sekitar -78,5 derajat Celsius, sehingga dapat menyebabkan luka bakar kulit yang serius jika terkena langsung. Oleh karena itu, pastikan untuk selalu menggunakan sarung tangan yang sesuai ketika menangani dry ice. Sarung tangan yang direkomendasikan adalah sarung tangan khusus, yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap suhu rendah dan dapat melindungi kulit dari kontak langsung dengan dry ice. Pastikan juga bahwa sarung tangan yang digunakan tidak rusak atau robek.

2. Hindari kontak langsung dengan kulit atau bahan yang mudah terbakar

Selain menggunakan sarung tangan, hindari juga kontak langsung dengan kulit atau bahan yang mudah terbakar saat menangani dry ice. Jangan memegang atau memindahkan dry ice dengan tangan kosong. Sebaiknya gunakan alat seperti sumpit atau sendok logam untuk memindahkan dry ice. Pastikan juga untuk selalu menempatkan dry ice di atas wadah atau permukaan yang tidak mudah rusak atau terbakar.

3. Gunakan alat pelindung pernapasan

Jika Anda menggunakan dry ice dalam ruangan yang tertutup, pastikan untuk menggunakan alat pelindung pernapasan yang sesuai. Hal ini diperlukan untuk menghindari risiko asfiksia atau keracunan karbon dioksida, yang dapat terjadi jika gas yang dihasilkan oleh dry ice menumpuk dalam ruangan yang tertutup. Alat pelindung pernapasan yang direkomendasikan, adalah masker yang memiliki filter untuk menghilangkan karbon dioksida.

4. Simpan dengan aman

Dry ice harus disimpan dengan aman untuk mencegah risiko ledakan. Hindari menyimpan dry ice dalam wadah yang tertutup atau rapat, karena hal ini dapat menyebabkan penumpukan gas karbon dioksida dan menyebabkan ledakan. Sebaiknya simpan dry ice dalam wadah yang terbuka atau dengan ventilasi yang memadai. Pastikan juga untuk menyimpan dry ice di tempat yang terpisah dari bahan yang mudah terbakar.

5. Ikuti panduan penggunaan

Pastikan untuk selalu mengikuti panduan penggunaan yang disediakan oleh produsen, dan memastikan bahwa tempat penyimpanan dan penggunaannya sesuai dengan standar keselamatan. Panduan penggunaan dapat memberikan informasi, tentang cara yang aman dan benar dalam penggunaan dry ice, serta cara penanganan dan penyimpanannya yang aman.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya