Liputan6.com, Jakarta Garis bujur adalah garis imajiner yang membentang sejajar dengan sumbu utama bumi dan menghubungkan kutub utara dan kutub selatan. Garis ini membantu kita dalam menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi dalam sistem koordinat geografis. Garis bujur diukur dalam derajat dari 0° hingga 180° ke arah timur atau barat dari garis meridian primer, yang umumnya diambil sebagai garis bujur yang melewati observatorium astronomi di Greenwich, Inggris. Garis meridian primer ini menjadi referensi nol untuk pengukuran garis bujur.
Baca Juga
Advertisement
Setiap garis bujur berbeda waktu lokalnya, karena bumi berputar pada sumbunya. Oleh karena itu, garis bujur adalah patokan yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan zona waktu di seluruh dunia. Dalam teknologi GPS, garis bujur digunakan untuk menentukan posisi suatu objek dengan akurasi yang sangat tinggi.
Secara visual, garis bujur dapat dilihat pada peta atau globe dengan garis-garis yang membentang vertikal dan saling berpotongan dengan garis-garis lintang yang membentang horizontal. Sifatnya yang imajiner menyebabkan garis bujur tidak dapat dilihat secara langsung di permukaan bumi. Berikut ulasan tentang garis bujur adalah garis imajiner yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan, yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (3/4/2023).
Pengertian Garis Bujur
Garis bujur adalah garis imajiner yang digunakan untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi dalam koordinat geografis. Garis bujur berjalan sejajar dengan sumbu utama bumi dan membentang dari kutub utara hingga kutub selatan. Garis bujur diukur dalam derajat dari 0° hingga 180° ke arah timur atau barat dari garis meridian primer, yaitu garis bujur yang ditetapkan sebagai referensi nol. Garis meridian primer yang paling umum digunakan adalah Meridian Greenwich, yang berada di Greenwich, Inggris.
Dalam sistem koordinat geografis, garis bujur dan garis lintang saling berpotongan untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Titik persilangan garis bujur dan garis lintang disebut dengan koordinat geografis.
Garis bujur memiliki peran penting dalam navigasi dan pemetaan bumi. Garis bujur memungkinkan kita untuk menentukan lokasi suatu tempat di permukaan bumi dengan akurasi yang tinggi. Dalam navigasi, garis bujur digunakan untuk menentukan arah pelayaran kapal atau pesawat terbang.
Garis bujur adalah garis yang juga digunakan dalam penghitungan waktu. Bumi yang berputar pada sumbunya menyebabkan setiap garis bujur memiliki waktu lokal yang berbeda-beda. Oleh karena itu, garis bujur juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan zona waktu di seluruh dunia.
Dalam beberapa tahun terakhir, garis bujur juga digunakan dalam teknologi GPS (Global Positioning System) untuk menentukan posisi suatu objek dengan akurasi yang sangat tinggi. Dengan bantuan teknologi ini, kita dapat mengetahui posisi kita dengan sangat mudah dan akurat.
Garis bujur adalah garis imajiner yang sangat penting dalam menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Garis bujur digunakan dalam navigasi, pemetaan, penghitungan waktu, dan teknologi GPS. Garis bujur membantu kita untuk mengenal dan memahami bumi dengan lebih baik dan akurat.
Advertisement
Fungsi Garis Bujur
Garis bujur memiliki fungsi yang sangat penting dalam pemetaan dan navigasi bumi, serta dalam pengukuran jarak dan waktu. Garis bujur adalah garis yang dapat membantu manusia untuk mengenal dan memahami bumi dengan lebih baik dan akurat, serta memudahkan dalam menentukan posisi dan arah perjalanan di permukaan bumi dengan lebih akurat. Berikut fungsi garis bujur.
1. Menentukan Posisi di Permukaan Bumi
Garis bujur digunakan dalam sistem koordinat geografis untuk menentukan posisi suatu titik di permukaan bumi. Setiap garis bujur memiliki nilai yang unik, sehingga dapat digunakan sebagai titik referensi dalam menentukan lokasi suatu tempat. Sebagai contoh, jika suatu tempat terletak pada garis bujur 110° BT (bujur timur), maka kita dapat langsung menentukan posisi tempat tersebut di peta atau globe.
2. Membantu Navigasi
Garis bujur juga digunakan dalam navigasi, khususnya dalam menentukan arah pelayaran kapal atau pesawat terbang. Dalam navigasi maritim, kapal mengikuti garis bujur untuk mencapai tujuan dengan mengikuti arah lintang dan mengukur jarak yang ditempuh. Sedangkan dalam navigasi udara, pesawat terbang mengikuti jalur yang sesuai dengan garis bujur yang dituju, dan menyesuaikan ketinggian penerbangan agar tetap pada jalur tersebut.
3. Menentukan Waktu
Garis bujur juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan zona waktu di seluruh dunia. Setiap garis bujur memiliki waktu lokal yang berbeda-beda, karena bumi berputar pada sumbunya. Oleh karena itu, garis bujur juga digunakan sebagai dasar untuk menentukan zona waktu yang berbeda-beda di seluruh dunia. Setiap zona waktu memiliki perbedaan waktu sekitar satu jam antara satu dengan yang lainnya, tergantung pada letaknya di garis bujur.
4. Pengukuran Jarak
Garis bujur juga digunakan dalam pengukuran jarak di permukaan bumi. Dalam beberapa metode pengukuran jarak, garis bujur adalah patokan yang digunakan sebagai dasar untuk menghitung jarak antara dua titik yang terletak pada garis bujur yang sama. Misalnya, dalam metode pengukuran jarak dengan menggunakan metode paralaks, garis bujur digunakan sebagai dasar untuk mengukur jarak dengan memanfaatkan perbedaan sudut pandang antara dua titik yang terletak pada garis bujur yang sama.
5. Teknologi GPS
Dalam teknologi GPS (Global Positioning System), garis bujur digunakan untuk menentukan posisi suatu objek dengan akurasi yang sangat tinggi. Teknologi ini memanfaatkan sinyal satelit untuk menentukan posisi suatu objek berdasarkan koordinat geografis yang terdiri dari garis bujur dan garis lintang. Setiap satelit GPS memiliki informasi tentang posisinya di bumi, dan dengan menggunakan informasi ini, kita dapat menentukan posisi kita di permukaan bumi dengan akurasi yang sangat tinggi.