Hematokrit adalah Kadar Darah Merah, Ketahui Perbedaannya dengan Hemoglobin

Hematokrit adalah persentase volume sel darah merah dalam darah.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 26 Apr 2023, 11:00 WIB
Diterbitkan 26 Apr 2023, 11:00 WIB
Ayo Membuat Sel Darah Merah
Kemajuan teknologi sel punca memungkinkan pembuatan sel darah merah di laboratorium. Temuan ini bisa menolong di kala bencana.

Liputan6.com, Jakarta Hematokrit adalah persentase volume sel darah merah dalam darah. Seperti diketahui, sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih dan trombosit, yang tersuspensi dalam plasma. Kadar darah merah dalam sel darah ini akan sangat memengaruhi kondisi kesehatan seseorang.

Hematokrit yang normal bisa berbeda-beda, tergantung usianya. Namun secara umum, hematokrit yang normal bagi laki-laki dewasa adalah sekitar 38,8%-50%. Untuk wanita, kisaran normalnya sedikit lebih rendah: 34,9%-44,5%.

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, hematokrit adalah kadar darah merah di dalam darah secara keseluruhan. Darah merah ini bisa saja kadarnya di bawah atau di atas normal. Jika hematokrit terlalu rendah dari ukuran normal, makan seseorang mengalami masalah kesehatan yang disebut sebagai anemia.

Sedangkan jika seseorang memiliki hematokrit yang terlalu tinggi, yang berarti terlalu banyak sel darah merah, dapat mengindikasikan polisitemia atau eritrositosis.

Untuk lebih memahami apa itu hematokrit, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (26/4/2023).

Tes Hematokrit

Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah. Kadar sel darah merah ini dapat diketahui dengan sebuah tes, yang disebut sebagai tes hamtokrit. Tes hematokrit adalah bagian dari prosedur menghitung darah secara keseluruhan. Prosedur ini bertujuan untuk mengukur proporsi sel darah merah dalam darah. Dengan mengetahui bagaimana hematokrit, dokter dapat membuat diagnosis atau memantau respons seseorang terhadap pengobatan.

Selain untuk mengetahui kadar sel darah merah, tujuan dari tes hematokrit adalah untuk mengetahui kadar hemoglobin (Hb). Secara umum, tujuan dari tes hematokrit adalah mengukur kadar sel darah merah di dalam darah yang bertugas membawa oksigen dan berbagai nutrisi lainnya ke seluruh tubuh. Tubuh membutuhkan kadar sel darah merah yang tepat untuk menjaga seseorang agar tetap sehat.

Perlu diketahui, jika kadar hematokrit diukur dengan takaran persentase. Sebagai contohnya, jika kadar hematokrit seseorang pada takaran 20 persen, berarti terdapat 20 mililiter sel darah merah di dalam 100 mililiter darah.

Untuk pria dewasa, level hematokrit yang normal adalah 38,8–50 persen, dan untuk perempuan dewasa adalah 34,9–44,5 persen. Sementara, anak-anak yang berusia 15 tahun ke bawah memiliki rentang level hematokrit yang berubah-ubah sesuai dengan pertambahan usia mereka.

Kadar hematokrit normal dapat berbeda dari satu laboratorium dengan yang lainnya, namun biasanya perbandingan rentang angka tersebut tidak akan melebihi 7%.

Kondisi yang Memengaruhi Hematokrit

Penyebab Kurang Darah atau Anemia
Ilustrasi Penyebab Kurang Darah atau Anemia Credit: pexels.com/Nataliya

Hematokrit adalah kadar sel darah merah dalam darah. Hematokrit bisa naik ataupun turun. Ada beberapa kondisi yang dapat menyebabkan hematokrit menjadi rendah. Bahkan di antara beberapa faktor yang dapat membuat hematokrit menjadi rendah, di antaranya adalah sejumlah penyakit yang patut diwaspadai. Adapun sebab-sebab yang dapat membuat membuat hematokrit menjadi rendah antara lain adalah sebagai berikut:

1. Anemia

Anemia adalah kondisi kesehatan yang terjadi akibat kekurangan sel darah merah atau disfungsi sel darah merah di dalam tubuh. Hal ini menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke organ tubuh. Gejala anemia antara lain adalah mungkin termasuk kelelahan, kulit pucat, sesak napas, pusing, pusing atau detak jantung yang cepat.

2. Peradangan Kronis

Faktor lain yang dapat menyebabkan hematokrit rendah adalah peradangan kronis. Peradangan kronis adalah ketika sistem imun bekerja terlalu keras untuk menangkis ancaman dan mempertahankan mode serangan ini untuk jangka waktu yang lama. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh.

3. Gagal Ginjal

Faktor selanjutnya yang dapat membuat hematokrit rendah adalah gagal ginjal. Gagal ginjal adalah suatu kondisi penurunan fungsi ginjal dalam menyaring limbah sisa metabolisme tubuh dari dalam darah dan membuangnya melalui urin.

Kondisi tersebut menyebabkan kadar racun dan cairan berbahaya akan mengendap dalam tubuh dan dapat berakibat fatal apabila tidak ditangani.

Ginjal merupakan organ tubuh yang terletak di belakang rongga perut, di bawah hati dan ginjal, dan memiliki bentuk menyerupai kacang. Fungsi utama ginjal adalah menyaring darah yang akan menghasilkan zat sisa atau kelebihan cairan yang nantinya dibuang melalui urine.

4. Limfoma

Kondisi lain yang dapat menjadi penyebab hematokrit rendah adalah limfoma. Limfoma adalah istilah umum untuk berbagai tipe kanker darah yang muncul dalam sistem limfatik, sehingga dapat menyebabkan pembesaran kelenjar getah bening.

Menurut tipenya, limfoma dibagi menjadi 2, yaitu limfoma hodgkin dan limfoma non-hodgkin. Limfoma Hodgkin terjadi karena adanya mutasi sel B pada sistem limfatik, dengan hasil deteksi yaitu dengan adanya sel abnormal Reed-Stenberg dalam sel kanker. Sedangkan Limfoma Non-Hodgkin terjadi karena adanya mutasi DNA pada sel B dan sel T pada sistem limfatik.

5. Leukemia

Kondisi kesehatan lain yang juga dapat menjadi penyebab hematokrit adalah leukemia. Leukemia adalah kanker jaringan pembentuk darah tubuh, termasuk sumsum tulang dan sistem limfatik. Ada banyak jenis leukemia. Beberapa bentuk leukemia lebih sering terjadi pada anak-anak. Bentuk lain dari leukemia kebanyakan terjadi pada orang dewasa. Leukemia biasanya melibatkan sel darah putih.

6. Thalassemia

Thalasemia adalah kelainan darah yang diwariskan (yaitu diturunkan dari orang tua ke anak melalui gen) yang disebabkan ketika tubuh tidak memproduksi cukup protein yang disebut hemoglobin, bagian penting dari sel darah merah.

Selain berbagai kondisi di atas, kadar hematokrit juga bisa dipengaruhi oleh kehamilan, transfusi darah, kehilangan banyak darah dalam jumlah banyak (misalnya akibat pendarahan), atau tinggal di dataran tinggi.

Perbedaan Hematokrit dengan Hemoglobin

Fungsi Hemoglobin Dalam Darah
Ilustrasi Hemoglobin / Sumber: Pixabay

Hemoglobin (Hb) adalah protein yang terkandung dalam sel darah merah yang bertanggung jawab untuk pengiriman oksigen ke jaringan. Untuk memastikan oksigenasi jaringan yang memadai, tingkat hemoglobin yang cukup harus dipertahankan. Karena hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah, tentu ada hal itu juga ada kaitannya dengan hematokrit. Meski demikian, hematokrit dan hemoglobin adalah dua hal yang berbeda. Adapun perbedaan antara hemoglobin dan hematokrit adalah sebagai berikut.

Hematokrit adalah persentase sel darah merah dalam darah Anda. Hemoglobin adalah bagian dari sel darah merah Anda. Hemoglobin membantu sel darah merah Anda membawa oksigen ke seluruh tubuh Anda. Hemoglobin juga memberi warna pada sel darah merah Anda. Tes hemoglobin mengukur jumlah hemoglobin dalam sel darah merah Anda.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya