Liputan6.com, Jakarta Fungsi darah perlu dipahami oleh setiap orang. Pasalnya, darah sangat penting bagi tubuh manusia. Tanpa darah, bisa dipastikan kalau oksigen dan sari makanan akan sulit untuk dihantarkan dengan baik ke seluruh tubuh.
Fungsi darah bisa kamu kenali dari komponen-komponennya. Komponen-komponen darah tersebut adalah plasma darah dan sel-sel darah. Sel-sel darah terdiri dari sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Baca Juga
Semua komponen darah ini beredar di seluruh tubuh, dan memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Volume dari sel darah merah jauh lebih banyak daripada sel darah putih. Sementara itu, plasma darah memiliki jumlah yang lebih banyak dari kedua sel darah tersebut.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (2/3/2023) tentang fungsi darah.
Komponen Darah dalam Tubuh Manusia
Sebelum mengetahui fungsi darah berdasarkan komponennya, kamu perlu memahami komponen-komponen darah tersebut terlebih dahulu. Seperti yang disebutkan sebelumnya, ada 4 komponen darah yaitu plasma darah, dan sel darah yang terbagi menjadi sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Jika plasma darah terdiri dari sekitar 55-60 persen dalam darah, maka sel darah mengisi sisanya yakni kurang lebih sekitar 40-45 persen. Terutama, yang terdiri atas sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit.
Fungsi darah dilihat dari sel darah merah, sel darah putih, serta leukosit yang merupakan bagian dari sel darah berbeda-beda. Begitu pula dengan plasma darah. Kamu perlu memahaminya satu persatu agar lebih mengenal fungsi darah pada tubuh manusia.
Advertisement
Fungsi Darah Berdasarkan Komponennya
Sel Darah Merah (Eritrosit)
Fungsi darah bisa kamu lihat dari salah satu komponennya, yaitu sel darah merah. Sel darah merah berwarna merah pekat dengan jumlah sel yang cukup banyak di dalam darah. Sel darah merah ini berbentuk bulat yang dilengkapi dengan cekungan (bikonkaf) di bagian tengahnya. Sel darah merah dilengkapi dengan protein khusus yang disebut dengan hemoglobin.
Fungsi darah, terutama pada sel darah merah ini selain memberikan warna merah yang khas dengan hemoglobin-nya, juga bertugas dalam membantu sel darah merah untuk membawa oksigen dari paru untuk diedarkan ke seluruh tubuh, serta mengangkut kembali karbon dioksida dari seluruh tubuh ke paru untuk dikeluarkan.
Biasanya masa hidup sel darah merah hanya bertahan sekitar empat bulan atau 120 hari. Selama masa itu, tubuh akan secara teratur mengganti dan memproduksi sel darah merah baru. Persentase volume darah keseluruhan yang terdiri dari sel darah merah disebut hematokrit.
Tidak seperti sel lainnya, sel darah merah tidak memiliki nukleus (inti) sehingga mampu berubah bentuk dengan mudah. Ini yang membantu sel darah merah menyesuaikan diri saat melewati berbagai pembuluh darah di dalam tubuh.
Sel Darah Putih (Leukosit)
Jumlah sel darah putih jauh lebih sedikit daripada sel darah merah. Meski begitu, fungsi darah, pada sel darah putih ini tidak main-main, yaitu melawan infeksi virus, bakteri, dan jamur, yang memicu perkembangan penyakit. Hal ini karena sel darah putih memproduksi antibodi yang akan membantu memerangi zat asing tersebut.
Sel darah putih diproduksi oleh sumsum tulang dengan berbagai jenis yang berbeda, meliputi neutrofil, limfosit, monoctyes, eosinofil, dan basofil. Semuanya memiliki tugas yang sama untuk menjaga sistem kekebalan tubuh. Masa hidup sel darah putih pun cukup lama, bisa dalam hitungan hari, bulan, hingga tahun, tergantung jenisnya.
Fungsi Darah Berdasarkan Komponennya
Keping Darah (Trombosit)
Fungsi darah tentunya bisa juga dikenali dari trombosit. Trombosit sebenarnya bukan sel melainkan fragmen sel berukuran kecil. Fungsi trombosit sangat penting dalam proses pembekuan darah (koagulasi) saat tubuh terluka. Tepatnya, trombosit akan membentuk sumbatan bersama benang fibrin guna menghentikan perdarahan, sekaligus merangsang pertumbuhan jaringan baru di area luka.
Jumlah trombosit normal di dalam darah yakni antara 150.000 sampai 400.000 trombosit per mikroliter darah. Jika jumlah trombosit lebih tinggi dari kisaran normal, maka dapat mengakibatkan pembekuan darah yang tidak diperlukan. Akhirnya, bisa berisiko menimbulkan penyakit stroke dan serangan jantung. Sementara, bila seseorang kekurangan jumlah trombosit dalam darah, maka akan menyebabkan perdarahan hebat karena darah sulit membeku.
Plasma Darah
Selain sel darah, ada juga plasma darah sebagai komponen darah berbentuk cairan yang mengisi sekitar 55-60 persen dari volume darah dalam tubuh. Secara rincinya, plasma darah tersusun dari air kurang lebih 92 persen, dan 8 persen sisanya merupakan karbondioksida, glukosa, asam amino (protein), vitamin, lemak, serta garam mineral.
Fungsi darah, atau plasma darah yang paling utama adalah mengangkut sel-sel darah, untuk kemudian diedarkan ke seluruh tubuh bersama nutrisi; hasil limbah tubuh; antibodi; protein pembeku; serta bahan kimia seperti hormon dan protein yang bantu menjaga keseimbangan cairan tubuh.Â
Protein pembeku yang dibawa oleh plasma, nantinya akan bekerja bersama trombosit untuk mempercepat proses pembekuan darah. Dilansir dari Livestrong, selain mengedarkan berbagai bahan penting, fungsi plasma darah lainnya adalah untuk menyeimbangkan volume darah serta kadar elektrolit (garam), termasuk natrium; kalsium; kalium; magnesium; klorida; dan bikarbonat.
Jadi dengan ini kamu sudah mengetahui fungsi sel darah merah dan putih, hingga fungsi komponen darah lainnya seperti trombosit dan plasma darah. Dengan mengenal berbagai fungsi sel darah merah dan putih ini, kamu jadi lebih mengerti dengan berbagai peranan darah di dalam tubuh.
Advertisement