Sastra adalah Bentuk Ekspresi dalam Bahasa, Berikut Pengertian Hingga Jenis-Jenisnya

Sastra adalah bentuk ekspresi diri yang dituangkan dalam bahasa.

oleh Ayu Rosiana Angelia diperbarui 02 Mei 2023, 18:45 WIB
Diterbitkan 02 Mei 2023, 18:45 WIB
Sastra
Ilustrasi membaca buku sastra (Shutterstock/arisara) 

Liputan6.com, Jakarta Sastra berasal dari bahasa Sansekerta “Shastra”, kata shas dalam kata kerja turunan memiliki arti mengarahkan, mengajar, memberi petunjuk, atau instruksi. Sedangkan kata tra berarti alat atau sarana. Dengan begitu, dapat disimpulkan bahwa sastra adalah sarana mengajar yang mengandung makna tertentu.

Sastra memiliki pengertian yang luas, sastra dapat diartikan sebagai ungkapan spontan dari perasaan yang mendalam, atau sebagai inspirasi kehidupan yang dimaterikan dalam sebuah bentuk keindahan, bisa juga diartikan menjadi semua buku yang memuat perasaan kemanusiaan yang mendalam dan kekuatan moral dengan sentuhan kesucian kebebasan pandangan dan bentuk yang mempesona.

Sejatinya, pengertian sastra kembali pada sudut pandang masing-masing terkait bagaimana dalam memaknainya. Berikut pengertian, ciri-ciri dan fungsi, serta jenis-jenis sastra yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (2/5/2023).

Pengertian Sastra Menurut Para Ahli

Ilustrasi membaca, buku, kumpulan pantun
Ilustrasi membaca, buku, kumpulan pantun. (Photo by Amy Benton Blake on Unsplash)

Menurut KBBI, sastra adalah bahasa yang mencakup kata-kata dan gaya bahasa yang dipakai dalam kitab-kitab (bukan bahasa sehari-hari). Di samping itu, perlu juga diketahui pengertian sastra dari para ahli, berikut beberapa pengertian sastra menurut para ahli:

Plato

Sastra adalah suatu gambaran dari kondisi kenyataan. Maksudnya adalah suatu karya harus menjadi model kenyataan kehidupan manusia.

Sapardi Djoko Damono (1979)

Menurut Sapardi Djoko Damono, sastra adalah sebuah lembaga sosial yang menggunakan bahasa sebagai medium penyampaiannya. lebih lanjut, disebutkan bahwa di dalam sastra menampilkan gambaran kehidupan manusia sesuai dengan kenyataan sehari-hari. 

Mursal Esten (1978)

Sastra adalah suatu pengungkapan dari elemen artistik dan imajinatif sebagai perwujudan dalam menggambarkan kehidupan manusia dan masyarakat. Sastra harus disampaikan dengan bahasa yang memiliki dampak positif bagi kehidupan masyarakat. 

Sumardjo dan Saini (1988)

sastra adalah ungkapan pribadi manusia yang berupa pengalaman, pemikiran, perasaan, ide, semangat keyakinan dalam suatu bentuk gambaran konkret yang membangkitkan pesona dengan alat bahasa

Taum (1997)

Sastra adalah salah satu bentuk karya cipta atau fiksi yang bersifat imajinatif dengan menggunakan bahasa yang indah dan kehadirannya dapat berguna untuk hal lainnya.

Ciri-ciri dan Fungsi Sastra

Ilustrasi menulis, pantun, puisi
Ilustrasi menulis, pantun, puisi. (Photo by Álvaro Serrano on Unsplash)

Karya sastra memiliki ciri utama yang terdiri dari beberapa hal di bawah ini, yakni:

1. Fiksionalitas

Sastra memiliki ciri fiksionalitas yang berarti fiksi atau bukan sesuatu yang nyata, rekaan, sesuatu yang dikonstruksikan, atau konvensi masyarakat. 

2. Ciptaan

Suatu sastra sengaja diciptakan oleh pengarang, dengan kata lain sastra sendiri diadakan oleh pengarangnya dengan tujuan yang tidak praktis.

3. Imajinasi

Sastra adalah bentuk imaji atau penggambaran akan sesuatu. Oleh sebab itu, sastra dapat menimbulkan efek yang mengasingkan bagi para penikmatnya.

4. Penggunaan bahasa yang khas

Penggunaan bahasa dalam sastra berbeda dengan bahasa ilmiah, bahasa dalam percakapan sehari-hari dan mengandung konotasi atau gaya bahasa.

 

Setelah mengetahui pengertian dan ciri-ciri sastra, perlu diketahui pula berbagai fungsi sastra yang secara langsung maupun tidak dapat berpengaruh bagi penikmatnya. Beberapa fungsi sastra adalah sebagai berikut:

1. Fungsi Rekreatif

Sastra berfungsi memberikan hiburan yang menyenangkan bagi penikmatnya

2. Fungsi Didaktif

Sastra mampu mengarahkan penggemarnya melalui nilai-nilai yang terkandung di dalamnya, sehingga dapat memperoleh pengetahuan dan sudut pandangan baru.

3. Fungsi Estetis

Sastra mengandung keindahan pada setiap pemilihan kata yang ada di dalamnya, dengan begitu sastra mampu memukau para penikmatnya

4. Fungsi Moralitas

Sastra yang baik mengandung moralitas tinggi sehingga memberikan pengetahuan moral kepada peminatnya 

5. Fungsi Religius

Banyak sastra yang mengandung ajaran agama, dengan begitu para penikmatnya dapat meneladani nilai-nilai di dalamnya.

Jenis-Jenis sastra

Hari Puisi Nasional
Hari Puisi Nasional yang jatuh setiap 28 April, dirayakan bertepatan dengan hari wafatnya Chairil Anwar.

Sastra terbagi menjadi dua jenis berdasarkan waktu pembuatannya, yakni karya sastra lama dan karya sastra baru. Simak penjelasannya berikut ini:

1. Karya sastra lama

Di Indonesia, karya sastra lama telah hadir sejak awal masa perkembangan sastra Indonesia, yakni dimulai pada 1879 hingga 1942. Karya sastra lama di Indonesia umumnya menggunakan bahasa melayu dan cenderung tidak diketahui secara pasti siapa pengarangnya.

Karya sastra lama mengandung pesan-pesan tentang ajaran agama sampai ajaran mengenai moral. Bentuk karya sastra lama dapat berupa dongeng, mitos, legenda, pantun, gurindam, syair, atau hikayat

2. Karya sastra baru

Berbeda dengan karya sastra lama, karya sastra baru tidak memiliki karakteristik yang murni karena telah terpengaruh dengan budaya asing. Penulis karya sastra baru umumnya diketahui oleh masyarakat, karya sastra baru juga cenderung dinamis mengikuti perkembangan zaman. Misalnya novel, komik, webtoon, soneta, dan lain sebagainya. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya