Liputan6.com, Jakarta Abrasi adalah suatu proses pengikisan pantai yang diakibatkan oleh tenaga gelombang laut dan arus laut atau pasang surut arus laut yang bersifat merusak. Abrasi juga disebut sebagai erosi pantai.
Kerusakan garis pantai akibat abrasi ini dipicu oleh terganggunya keseimbangan alam daerah pantai tersebut. Walaupun abrasi bisa disebabkan oleh gejala alam, namun manusia juga bisa sebagai penyebab utama terjadinya abrasi. Â
Advertisement
Apabila abrasi dibiarkan, maka akan menyebabkan berkurangnya daerah pantai. Ini bisa mengakibatkan daerah pesisir terkena banjir. Salah satu cara untuk mencegah terjadinya abrasi adalah dengan penanaman hutan mangrove. Selain itu, masih banyak cara mencegahnya.
Advertisement
Untuk lebih rinci, berikut ini ulasan mengenai pengertian abrasi, proses terjadinya, dampak, dan cara mencegahnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat (28/1/2022).
Pengertian Abrasi Secara Luas
Abrasi adalah proses pengikisan tanah yang terjadi di daerah pesisir yang diakibatkan oleh ombak atau air laut. Beberapa proses abrasi adalah proses yang terjadi secara alami dan tidak bisa dicegah. Contohnya adalah terjadinya pasang surut air laut dan besarnya gelombang air laut. Namun, kita bisa melakukan beberapa upaya untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan oleh gelombang air laut itu.
Beberapa upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisir dampak tersebut adalah dengan menanam tanaman bakau di pesisir pantai dan menjaga ekosistem terumbu karang. Â Istilah abrasi memiliki makna yang hampir sama dengan erosi pantai. Padahal realitanya abrasi dan erosi pantai merupakan dua fenomena alam yang berbeda.
Advertisement
Pengertian Abrasi Menurut Para Ahli
Terdapat sejumlah pendapat mengenai pengertian abrasi menurut para ahli, antara lain:
Aditya Pebriansyah
Menurut Aditya Pebriansyah menjelaskan bahwa abrasi adalah proses pengikisan tanah yang disebabkan oleh hantaman gelombang laut, air sungai, gletser, atau angin yang ada di sekitarnya.
Undang-Undang No. 24 Tahun 2007
Menurut Undang-Undang No. 24 Tahun 2007, abrasi adalah proses pengikisan pantai oleh tenaga gelombang laut dan arus laut yang sifatnya merusak, yang dipicu oleh terganggu keseimbangan alam di daerah tersebut.
Wibowo
Abrasi adalah proses terkikisnya batuan atau material keras seperti dinding atau tebing batu yang biasanya diikuti oleh longsoran dan runtuhan material di pantai.
Perbedaan Abrasi dan Erosi
Terdapat dua perbedaan erosi dan abrasi. Perbedaan erosi dan abrasi adalah daerah yang terkena dampak proses tersebut dan penyebab terjadinya. Perbedaan pertama tentang daerah yang terkena dampaknya, erosi membuat dampak pada batuan dan tanah. Sedangkan, abrasi terjadi di pesisir pantai. Perbedaan kedua adalah penyebab terjadinya proses pengikisan. Erosi disebabkan oleh air, angin, dan es. Sedangkan, abrasi terjadi karena disebabkan oleh gelombang air laut.
Advertisement
Proses Terjadinya Abrasi
Secara garis besar, proses abrasi dapat terjadi karena dua faktor, yaitu faktor alam dan manusia. Berikut penjelasannya:
1. Faktor Alam
Proses terjadinya abrasi karena faktor alam disebabkan oleh angin yang bertiup di atas lautan yang menimbulkan gelombang dan arus laut, sehingga mempunyai kekuatan untuk mengikis daerah pantai. Dampaknya adalah gelombang yang tiba di pantai dapat menggetarkan tanah atau batuan yang lama kelamaan akan terlepas dari daratan.
2. Faktor Manusia
Abrasi juga disebabkan oleh faktor manusia, misalnya penambangan pasir. Penambangan pasir sangat berperan banyak terhadap abrasi pantai, baik di daerah tempat penambangan pasir maupun di daerah sekitarnya karena terkurasnya pasir laut akan sangat berpengaruh terhadap kecepatan dan arah arus laut yang menghantam pantai.
Dampak Abrasi
Dampak negatif yang diakibatkan oleh abrasi antara lain;
1. Penyusutan lebar pantai sehingga menyempitnya lahan bagi penduduk yang tinggal di pinggir pantai.
2. Kerusakan hutan bakau di sepanjang pantai, karena terpaan ombak yang didorong angin kencang begitu besar.
3. Kehilangan tempat berkumpulnya ikan-ikan perairan pantai karena terkikisnya hutan bakau.
Advertisement
Cara Mencegah Abrasi
Ada berbagai macam cara untuk mencegah terjadinya abrasi. Dilansir dari laman resmi kemdikbud, terdapat empat cara yaitu:
1. Penanaman kembali hutan bakau
Cara mencegah abrasi yang pertama adalah dengan menanam kembali hutan bakau. Dengan melalui rehabilitasi lingkungan pesisir yang hutan bakaunya sudah punah, baik akibat dari abrasi itu sendiri maupun dari pembukaan lahan tambak.
2. Pelarangan penggalian pasir pantai
Cara mencegah abrasi yang lainnya adalah dengan melarang penggalian pasir pesisir. Perlu peraturan baik tingkat pemerintah daerah maupun pusat yang mengatur pelarangan pasir pantai secara besar besaran yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan.
3. Pembuatan pemecah gelombang
Cara mencegah abrasi yang lainnya adalah dengan membuat pemecah gelombang. Pemecah gelombang perlu dibuat di pesisir-pesisir karena dapat mengurangi kekuatan gelombang yang menerjang pantai.
4. Pelestarian terumbu karang
Cara mencegah abrasi yang lainnya adalah dengan melestarikan terumbu karang. Terumbu karang juga dapat berfungsi mengurangi kekuatan gelombang yang sampai ke pantai. Oleh karena itu perlu pelestarian terumbu karang dengan membuat peraturan untuk melindungi habitatnya.