Penyebab Panu di Wajah, Kenali Faktor Pemicu dan Cara Mengatasinya

Panu bisa mengganggu penampilan jika muncul di wajah

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 20 Mei 2023, 02:40 WIB
Diterbitkan 20 Mei 2023, 02:40 WIB
Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Penyebab panu di wajah penting diketahui. Panu atau Tinea versicolor merupakan kondisi yang menimbulkan bintik atau bercak putih pada kulit. Panu bisa muncul di area kulit mana saja, salah satunya di wajah.

Penyebab panu di wajah pada umumnya tidak berbahaya dan bukanlah penyakit kulit menular. Namun, bercak putih yang disebabkan panu bisa mengganggu penampilan.

Penyebab panu di wajah sama seperti penyebab panu di bagian tubuh lainnya. Penyebab panu di wajah bisa disebabkan sejumlah faktor. Mengetahui faktor penyebab panu di wajah bisa membantu mencegah dan mengatasi timbulnya masalah kulit ini.

Penyebab panu juga berisiko lebih besar dialami orang yang tinggal di wilayah tropis dan subtropis seperti Indonesia. Maka dari itu penting mewaspadai penyebab panu di wajah ini. Berikut penyebab panu di wajah yang berhasil Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin(1/6/2020).

Penyebab Panu Secara Umum

Merasakan Perih dan Gatal
Ilustrasi Kulit Wajah panuan Credit: freepik.com

Panu adalah masalah kulit yang disebabkan oleh jamur Malassezia. Menurut Healthline, jenis jamur ini sebenarnya banyak hidup di kulit dam membantu melindungi kulit dari infeksi. Jamur Malassezia hidup berdampingan dengan sel-sel tubuh dalam hubungan simbiotik, dengan sel-sel kulit dan organisme kecil yang saling mendukung dan saling menguntungkan.

Namun, terkadang jenis jamur ini bisa tumbuh di luar kendali dan memengaruhi pigmentasi kulit. Ketika pertumbuhan jamur Malassezia tidak terkontrol kulit akan mengembangkan bercak kulit yang lebih terang dari kulit di sekitarnya. Kondisi inilah yang disebut dengan tinea versikolor atau panu. Kondisi ini terjadi ketika jenis ragi jamur dari keluarga Malassezia menyebabkan infeksi atau menekan sistem kekebalan tubuh.

Gejala Panu

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Gejala yang timbul akibat panu adalah adanya bercak atau bintik putih pada kulit. Bercak ini bisa timbul pada wajah, lengan, dada, leher, atau punggung. Tinea versikolor yang berkembang pada orang dengan kulit gelap dapat menyebabkan hilangnya warna kulit, yang dikenal sebagai hipopigmentasi. Namun, bagi sebagian orang, kulit mungkin menjadi lebih gelap. Kondisi ini dikenal sebagai hiperpigmentasi. Berikut tanda adanya panu pada kulit:

- Bercak lebih terang atau lebih gelap dari kulit di sekitarnya

- kering, gatal, dan bersisik

- cenderung menghilang dalam cuaca yang lebih sejuk dan kurang lembap

- Sebelum muncul bercak, biasanya muncul bintik terlebih dahulu.

Faktor Penyebab Panu di Wajah

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Sejumlah faktor dapat memicu pertumbuhan jamur Malassezia tak terkendali, ini termasuk:

Cuaca panas

Cuaca panas menjadi salah satu faktor utama munculnya panu. Kulit yang sering terpapar panas dan kelembapan tinggi cenderung lebih tinggi risikonya terkena panu. Ini juga bisa terjadi pada wajah yang tidak dilindungi oleh tabir surya.

Keringat berlebih

Kulit yang berkeringat cenderung memiliki kelembapan dan panas tinggi. Ini bisa menyebabkan pertumbuhan jamur berlebih pada kulit. Keringat berlebih bisa timbul setelah berolahraga, melakukan aktivitas berat, atau kondisi kesehatan tertentu. Jika memiliki keringat berlebih, segera bersihkan wajah.

Faktor Penyebab Panu di Wajah

essence-kezo
ilustrasi kulit berminyak/freepik

Kulit berminyak

Selain berkeringat, kulit berminyak juga bisa menjadi penyebab panu di wajah. Kulit berminyak terjadi ketika kelenjar sebaceous di kulit menghasilkan terlalu banyak sebum. Sebum adalah zat lilin, berminyak yang melindungi dan melembabkan kulit. Kulit berminyak bisa disebabkan oleh genetik, usia, lingkungan, dan produk perawatan kulit.

Perubahan hormon

Panu pada wajah juga bisa disebabkan oleh perubahan hormon. Remaja sering mengalami fluktuasi hormon, sehingga remaja mungkin lebih berisiko terkena tinea versikolor. Namun, perubahan hormon juga bisa terjadi pada orang dewasa karena kondisi tertentu seperti kehamilan atau konsumsi obat tertentu.

Sistem imun yang lemah

Sistem imun yang lemah dapat menyebabkan pertumbuhan jamur berlebih pada kulit. Ini membuat kulit lebih rentan terkena infeksi jamur. Sistem imun yang lemah disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu atau konsumsi obat-obatan tertentu.

Cara Mengatasi Panu

Lip 6 default image
Gambar ilustrasi

Krim antijamur, lotion atau sampo dapat membantu mengobati panu pada wajah. Produk yang sama ini juga dapat membantu mengendalikan infeksi ringan. Obat antijamur yang dijual bebas dapat menghilangkan bercak kulit yang berubah warna. Namun, Anda harus menghubungi dokter jika perawatan ini tidak efektif.

Konsultasikan pada dokter terkait penanganan panu di wajah. Dokter akan menganalisis faktor-faktor seperti iklim, area yang terinfeksi, ketebalan infeksi, dan di mana pada infeksi muncul. Pilihan perawatan yang paling umum meliputi:

- Krim dan lotion yang mengandung selenium sulfida, ketoconazole, atau seng pyrithione.

- Sampo dan obat pembilas tubuh untuk digunakan pada saat-saat bercak muncul, seperti selama periode cuaca yang sangat panas dan lembab.

- Obat antijamur oral untuk digunakan ketika area besar tubuh terinfeksi.

Cara Mencegah Panu

[Fimela] ilustrasi perawatan kulit
ilustrasi perawatan kulit | pexels.com/@sound-on

Panu dapat dicegah dan dikelola dengan beberapa pengobatan rumahan sederhana dan perubahan gaya hidup. Menjaga kulit bersih dan bebas minyak adalah hal terpenting yang dapat dilakukan untuk mencegah infeksi.

Metode pencegahan yang paling efektif adalah kebersihan. Menghapus kelebihan minyak dan kotoran dari kulit dapat membantu melindungi kulit dari panu. Selain itu, mengambil beberapa langkah ekstra agar tetap kering dalam cuaca panas, lembab dan menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dapat membantu menghentikan pertumbuhan jamur Malassezia.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya