Fungsi Albumin dalam Tubuh dan Bahayanya Apabila Kekurangan

Jangan sampai kekurangan albumin.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 22 Mei 2023, 03:50 WIB
Diterbitkan 22 Mei 2023, 03:50 WIB
Fungsi Albumin
Albumin (Sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Di dalam tubuh manusia terdapat berbagai macam jenis protein yang beredar dalam darah. Salah satu protein ini adalah albumin. Albumin merupakan protein utama atau jenis protein yang paling banyak terkandung dalam darah.

Protein ini diproduksi oleh organ hati dan memiliki fungsi sebagai pengatur tekanan osmotik. Keberadaan albumin dalam darah ini memiliki fungsi tertentu. Salah satu fungsinya adalah menjaga cairan dalam darah agar tidak bocor pada jaringan tubuh. Oleh karena itu, pada manusia dibutuhkan kesimbangan albumin dalah darah.

Tak hanya itu, masih ada fungsi album lainnya yang sangat berperan penting untuk tubuh manusia. Berikut ini Liputan6.com, Jum’at (19/7/2019) telah merangkum dari berbagai sumber beberapa fungsi albumin lainnya yang perlu diketahui agar kamu tak kekurangan. Pasalnya, apabila kamu kekurangan albumin dalam darah akan mengakibatkan beberapa gejala sakit yang bisa kamu rasakan.

Mengenal tentang Albumin

Fungsi Albumin
Albumin / Sumber: iStockphoto

Albumin merupakan protein utama yang terdapat dalam darah manusia. Albumin diproduksi oleh organ hati. Fungsi albumin sendiri adalah untuk mengatur tekanan dalam pembuluh darah dan menjaganya agar cairan yang terdapat dalam pembuluh darah tidak bocor ke jaringan tubuh sekitarnya.

Nah, saat albumin dalam darah rendah atau yang biasa disebut dengan hipoalbuminemia, penderitanya akan membutuhkan albumin dari luar untuk meningkatkan albumin ke ukuran normal. Umumnya, kurangnya kadar albumin dalam darah ini disebabkan oleh gangguan organ ginjal dan hati, adanya proses peradangan, atau pada orang-orang yang menderita kekurangan gizi.

Untuk mengembalikan jumlah normal albumin dalam darah, biasanya penderita akan diberikan tambahan albumin melalui infus bila kamu dalam keadaan sebagai berikut ini:

- Penyakit kuning pada bayi baru lahir, sebelum dilakukan tindakan transfuse darah tukar.

- Syok hipovolemik, yaitu gangguan pada aliran oksigen ke jaringan akibat tubuh kehilangan 20% cairan atau darah.

Nah, infus albumin ini akan mengganti albumin yang kurang dalam darah. Makah al ini bisa bantu meningkatkan tekanan di dalam pembuluh darah sehingga cairan di luar pembuluh darah akan menuju ke dalam pembuluh darah.

Fungsi Albumin dalam Tubuh

Fungsi Albumin
Fungsi Albumin / Sumber: iStockphoto

Antioksidan di Dalam Darah

Fungsi albumin yang pertama adalah sebagai salah satu antioksidan dalam darah. Albumin bekerja mengikat logam dan bereaksi dengan radikal bebas. Antioksidan sangat dibutuhkan untuk mencegah radikal bebas bereaksi dengan bagian tubuh hingga menyebabkan keruskan sel.

Alat Transportasi dalam Darah

Fungsi albumin lainnya adalah sebgai alat transportasi dalam darah. Produk seperti nutrisi, hormone, hingga obat memerlukan pengangkut untuk diedarkan ke seluruh tubuh melalui darah. Disini protein dalam darah seperti albumin mengambil peran penting untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan oleh tubuh tersebut.

Menjaga Keseimbangan Cairan

Fungsi albumin yang paling utama adalah untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Disini albumin berfungsi menciptakan gradien konsentrasi dalam sel yang membuat sel mampu untuk menarik cairan ketika dibutuhkan dan akan mengeluarkan cairan jika sel terlalu penuh.

Memperbaiki Kerusakan Jaringan

Fungsi albumin yang berikutnya adalah untuk memperbaiki kerusakan jaringan. Pada jaringan yang mengalami kerusakan harus segera diperbaharui agar bisa bekerja dengan baik. Nah, dengan jaringan yang diperbaharui ini maka akan meminimalkan risiko terserang penyakit berbahaya yang bisa mengancam kesehatan manusia.

Apabila jaringan yang rusak tertumpuk akan menjadi virus dan berkembang merusak organ dan menyerangnya. Oleh sebab itu, sangat penting untuk manusia memnuhi kebutuhan albumin dalam tubuh.

Gejala Kekurangan Albumin yang Dirasakan

Fungsi Albumin
Gejala Kekurangan Albumin

Apabila tubuh kekurangan albumin di dalam darah, maka ada masalah kesehatan yang bisa terjadi. Hipoalbuminemia merupakan salah satu kondisi dimana tubuh kamu kekurangan albumin di dalam darah. Perlu diketahui bahwa kadar albumin di dalam darah yang harus tercukupi sebesar 3,5 hingga 5,9 gram/desiliter.

Apabila kadar albumin di dalam darah rendah maka akan mempengaruhi kerja senyawa ini. Salah satu akibatnya adalah cairan yang seharusnya diikat oleh albumin akan keluar dari jaringan tubuh dan memicu terjadinya edema (kondisi dimana tubuh membengkak). Selain itu, kekurangan albumin juga bisa mempengaruhi fungsi ginjal dalam menyaring darah.

Apabila kadar albumin tinggi biasanya disebabkan karena konsumsi obat tertentu seperti hormone androgen, hormone pertumbuhan, insulin, dan steroid anabolik. Salah satu gejala kelebihan albumin adalah dehidrasi akibat tubuh tidak bisa menjaga keseimbangan cairan.

Albumin memiliki banyak peran penting di dalam tubuh, seperti untuk menjaga keseimbangan cairan tubuh serta mengangkut berbagai macam zat dan nutrisi penting bagi tubuh. Apabila kamu kekurangan albumin, ini ada beberapa gejala yang umum dirasakan:

Otot Pegal Linu

Apabila kadar albumin di dalam darah kamu rendah maka akan berdampak buruk pada otot-otot tubuh. Pasalnya, rendahnya kadar protein dalam tubuh akan memudahkan kamu untuk mengalami kelemahan dan kelelehan otot hingga kram pada otot.

Pembengkakan pada Bagian Tubuh

Tanda kekurangan albumin yang umum dirasakan juga adalah tubuh mengalami pembengkakan. Ya, kekurangan albumin bisa menyebabkan penurunan tekanan onkotik tubuh. Tekanan onkotil ini merupakan tekanan yang berfungsi untuk membawa cairan ke dalam sistem peredaran darah.

Nah, apabila takanan onkotik menurun maka bisa menyebabkan pembengkakan di seluruh bagian tubuh atau hanya pada lokasi tertentu.

Asites

Asites merupakan kondisi dimana adanya penumpukan cairan di rongga perut. Apabila kamu sebelumnya pernah didagnosis mengalami penyakit hati, maka risiko munculnya asites ini akan lebih besar. Bila kamu mengalami gejala dengan melihat pembengkakan yang tidak normal di daerah perut, sebaiknya kamu perlu mengkonsultasikannya ke dokter.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya