Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi? Pahami Pengertian dan Contohnya

Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi tentunya terdapat pada hasil akhir dari interaksi sosial yang dilakukan masyarakat tersebut.

oleh Husnul Abdi diperbarui 08 Jun 2023, 22:20 WIB
Diterbitkan 08 Jun 2023, 22:20 WIB
Ilustrasi masyarakat
Ilustrasi masyarakat. (AFP)

Liputan6.com, Jakarta Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi mungkin menjadi pertanyaan banyak orang. Pasalnya, keduanya merupakan proses sosial masyarakat. Proses ini terjadi akibat interaksi sosial dalam masyarakat yang berbeda-beda suku, agama, ras, dan golongan.

Aktivitas kontak sosial antarbudaya berdampak pada munculnya proses asimilasi dan juga akulturasi. Interaksi sosial pada masyarakat dengan berbagai perbedaan latar belakang tentunya akan menghasilkan perubahan tertentu.

Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi tentunya terdapat pada hasil akhir dari interaksi sosial yang dilakukan masyarakat tersebut. Budaya asli bisa saja masih bertahan, namun bisa juga menghilang karena adanya budaya baru.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/11/2021) tentang apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi.

Pengertian Asimilasi dan Contohnya

Nasi goreng
Nasi goreng merupakan hidangan hasil asimilasi budaya dan kini merepresentasikan hidangan dari Indonesia (Liputan6.com/ Switzy Sabandar)

Dalam mengenali apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi tentunya kamu harus paham dulu pengertian keduanya. Asimilasi adalah bentuk peleburan sifat asli di lingkungan yang baru. Peran asimilasi dapat dimainkan bila timbul golongan-golongan manusia dengan latar budaya yang berbeda. Asimilasi bisa terjadi bila suatu kelompok masyarakat sudah bergaul secara intensif dalam suatu wilayah.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), asimilasi adalah penyesuaian atau peleburan sifat asli yang dimiliki dengan sifat lingkungan sekitar. Asimilasi ini membuat sifat khas dari unsur kebudayaan beberapa golongan itu akan berubah menjadi unsur kebudayaan campuran. Agar bisa mengurangi perbedaan-perbedaan, maka asimilasi dilakukan dengan mempererat kesatuan tindakan, sikap, dan perasaan dengan memperhatikan kepentingan serta tujuan bersama.

Terdapat tiga syarat yang bisa membentuk asimilasi. Adapun tiga syarat asimilasi adalah terjadi pergaulan antar individu atau kelompok secara intensif dalam waktu yang cukup lama. Kemudian, terdapat sejumlah kelompok yang mempunyai kebudayaan berbeda. Terakhir, kebudayaan masing-masing kelompok saling berubah serta menyesuaikan diri.

Asimilasi adalah bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya berbagai usaha untuk mengurangi perbedaan-perbedaan di antara orang-orang atau kelompok manusia. Contoh asimilasi adalah saat orang Jawa yang bertransmigrasi ke Papua akan berasimilasi dengan penduduk setempat, sehingga batas-batas antara kelompok masyarakat tidak begitu jelas lagi terlihat satu dengan lainnya. Banyak di antara mereka yang menikah dengan penduduk setempat.

Asimilasi dalam suatu masyarakat akan berjalan lancar jika di dalamnya ada toleransi antar kelompok yang cukup baik, kesempatan yang seimbang di bidang ekonomi, dan keterbukaan pemikiran sehingga memungkinkan adanya perkawinan campuran antarkelompok yang berbeda. Asimilasi juga akan semakin terdukung kalau ada persamaan sejarah dalam unsur kebudayaan. Misalnya seperti berbagai suku di Indonesia yang sama-sama pernah dijajah Belanda dan Jepang.

Pengertian Akulturasi dan Contohnya

Melihat Masjid Jami Tan Kok Liong yang Memiliki Arsitektur Kelenteng
Akulturasi budaya terlihat di Masjid Jami Tan Kok Liong, Kampung Bulak Rata, Cibinong, Kab Bogor, Senin (4/5/2020). Masjid dengan arsitektur seperti kelenteng ini dibangun pada 2005 lalu oleh M Ramdhan Effendi atau Anton Medan, saat ini kondisinya memprihatinkan. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Setelah memahami pengertian asimilasi, kamu juga perlu mengenal akulturasi dalam pembahasan apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi ini. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, ada tiga pengertian akulturasi yang bisa kamu pahami. Hal ini bisa dilihat secara umum, antropologi, dan secara lingusitik.

Secara umum, akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi. Sementara itu, pengertiaan secara antropologi, akulturasi adalah proses masuknya pengaruh kebudayaan asing dalam suatu masyarakat, sebagian menyerap secara selektif sedikit atau banyak unsur kebudayaan asing itu, dan sebagian berusahan menolak pengaruh itu. Secara linguistik, akulturasi adalah proses atau hasil pertemuan kebudayaan atau bahasa di antara anggota dua masyarakat bahasa, ditandai oleh peminjaman atau bilingualisme.

Akulturasi adalah suatu proses sosial yang timbul saat suatu kelompok manusia dengan kebudayaan tertentu dihadapkan dengan unsur dari suatu kebudayaan asing. Kebudayaan asing ini lambat laun diterima dan diolah tanpa menghilangkan unsur kebudayaan kelompok itu sendiri. Singkatnya, akulturasi adalah proses adaptasi kebudayaan dengan tetap mempertahankan kebudayaan lama.

Contoh akulturasi adalah seni wayang Indonesia yang merupakan perpaduan kesenian Jawa dengan cerita dari India, seperti Mahabarata. Selain itu, pemberian nama pada anak orang Indonesia juga bisa dijadikan contoh akulturasi. Nama anak Indonesia biasanya merupakan gabungan dari budaya Indonesia sendiri yang dipadukan dengan kebudayaan lain, seperti nama Arab.

Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi tentu sudah mulai terlihat setelah kamu mengenali masing-masing pengertiannya ini. Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi memang terdapat pada hasil yang ditimbulkannya.

Apa Perbedaan Antara Asimilasi dan Akulturasi?

Norma
Ilustrasi Masyarakat Credit: unsplash.com/Jacek

Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi dapat dilihat berdasarkan hasilnya. Berbeda dengan akulturasi yang tetap mempertahankan kebudayaan lama, asimilasi membuat budaya asli hilang dan membentuk budaya baru.

Asimilasi adalah suatu proses penggabungan dua kebudayaan berbeda menjadi suatu kebudayaan baru. Proses asimilasi ini dapat diartikan sebagai suatu peleburan budaya dengan menghilangkan budaya asli menjadi suatu budaya baru yang lebih dominan.

Apa perbedaan antara asimilasi dan akulturasi adalah, akulturasi tidak membutuhkan penerimaan dari luar kelompok, sedangkan asimilasi memerlukan penerimaan karena merupakan suatu budaya baru atas peleburan dari dua kebudayaan lama. Selain itu, asimilasi juga membutuhkan orientasi positif terhadap luar kelompok. Secara lebih lanjut, juga membutuhkan adanya identifikasi dengan kelompok luar.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya