6 Ciri-Ciri Hamil 2 Minggu yang Jarang Disadari Wanita, Tak Hanya Mual

Tidak hanya mual, ini ciri-ciri hamil 2 minggu yang jarang disadari oleh sebagian wanita.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 10 Jun 2023, 09:10 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 09:10 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustrasi kehamilan (sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Ciri-ciri hamil 2 minggu bisa terdeteksi lewat gejala umum yang juga sering dialami oleh ibu hamil muda. Ciri-ciri hamil 2 minggu ini dipengaruhi perubahan hormon yang bisa terjadi selama kehamilan. Kendati demikian, tanda kehamilan tersebut tidak sepenuhnya akurat dan tetap perlu dilakukan tes kehamilan dengan alat.

Sebenarnya, ciri-ciri hamil 2 minggu yang cukup umum hanya berupa bakal janin di mana tubuh sedang bersiap ovulasi dan akan berakhir pada masa konsepsi. Masa konsepsi sendiri bisa berlangsung saat usia kehamilan memasuki 2 minggu.

Ketika usia kehamilan 2 minggu, konsepsi belum terjadi di dalam tubuh. Akan tetapi, mulai bersiap untuk kehadiran janin. Prosesnya terjadi pada minggu pertama kehamilan, ketika perubahan hormon dalam tubuh berlangsung, lalu pada minggu kedua kehamilan uterus semakin berkembang dan menebal di mana berfungsi sebagai sumber makanan janin.

Sayangnya ciri-ciri hamil 2 minggu jarang disadari oleh sebagian wanita. Terlebih ketika mengandung anak pertama. Para calon ibu muda kerap kali salah mengira sindrom menjelang menstruasi (PMS) sebagai tanda kehamilan sebelum telat period.

Jadi, apa saja ciri-ciri hamil 2 minggu yang harus diketahui? Berikut ini Liputan6.com telah merangkum ciri-ciri hamil 2 minggu dari berbagai sumber, Kamis (31/12/2020).

1. Timbul bercak darah

ilustrasi flek darah
Sumber: Freepik

Ciri-ciri hamil 2 minggu yang pertama yaitu ada bercak darah. Bercak darah tersebut berupa flek yang terjadi setelah ovulasi. Timbulnya bercak darah karena ada implantasi janin yang menempel pada embrio. Namun, bercak ini kerap dikira tanda menstruasi.

2. Morning sickness

Ilustrasi mual | Andrea Piacquadio dari Pexels
Ilustrasi mual | Andrea Piacquadio dari Pexels

Saat hamil muda, para wanita sering mengalami morning sickness. Kondisi ini ditandai dengan mual dan muntah pada 50 persen wanita. Biasanya, morning sickness terjadi pada pagi atau malam hari. Adanya peningkatan hormon dengan tiba-tiba memicu wanita hamil muda jadi mual hingga muntah.

Hormon tersebut bernama Human Chorionic Gonadotrophin dan ada di saluran kencing. Maka tidak heran jika air seni dijadikan sampel test kehamilan.

3. Kram

Perut Merasa Kembung Hingga Mual
Ilustrasi Perut Kembung dan Mual Credit: pexels.com/pixabay

Selanjutnya, ciri-ciri hamil 2 minggu bisa berupa kram. Kram kerap muncul ketika hamil usia muda. Timbulnya kram tersebut juga tidak jauh beda dengan kram saat menstruasi.

Namun, pada beberapa kasus, ibu hamil muda bisa merasakan kram luar biasa. Bahkan, tidak jarang juga yang disertai dengan kontraksi dan terjadi tiap 5-20 menit sekali. Apabila merasakan gejala tersebut, segera periksa ke dokter kandungan, untuk ditangani lebih lanjut.

4. Frekuensi buang air kecil meningkat

Ilustrasi Toilet
Ilustrasi Toilet (pixabay.com)

Ketika hamil, frekuensi buang air kecil meningkat karena ada perubahan di rahim. Ketika hamil 2 minggu, tekanan kandung kemih yang menyebabkan sirkulasi darah akan meningkat dan mengakibatkan kandung kemih cepat terisi urin.

5. Ukuran payudara berubah

[Fimela] payudara
Ilustrasi payudara | unsplash.com

Perubahan ukuran payudara tersebut karena tubuh bersiap untuk proses menyusui. Payudara akan membesar karena ada produksi air susu.

6. Keputihan

Ilustrasi hamil | Daria Shevtsova dari Pexels
Ilustrasi hamil | Daria Shevtsova dari Pexels

Kemudian, ciri-ciri hamil 2 minggu atau seminggu pertama bisa berupa keputihan. Keputihan berfungsi menjaga sistem reproduksi supaya tidak infeksi dan tetap bersih. Sebenarnya, keputihan yang muncul saat awal kehamilan berfungsi untuk melindungi sistem reproduksi dari infeksi.

Kendati demikian, perlu diwaspadai jika kadar keputihan terlalu banyak. Bahkan, jika muncul keputihan yang berwarna kuning atau hijau, berbau tak sedap hingga disertai rasa nyeri juga harus diwaspadai. Segera lakukan pemeriksaan ke dokter apabila mendapati kondisi keputihan yang bisa dibilang tidak wajar tersebut.

Cara Mengetahui Jenis Kelamin Bayi di Kandungan

Ilustrasi USG
Ilustrasi USG. (dok. Unsplash.com/Omar Lopez)

Saat ini, dengan memanfaatkan teknologi kedokteran yang semakin modern, ada cara yang bisa dilakukan agar mengetahui jenis kelamin calon bayi. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan, antara lain:

1. USG

Pada dasarnya, alat kelamin bayi sebenarnya sudah mulai terbentuk ketika usia kehamilan 4 minggu. Akan tetapi, jenis kelamin pada calon bayi baru mudah dibedakan ketika sudah memasuki usia 14 minggu.

Dengan dilakukannya pemeriksaan USG pada usia kehamilan 16-20 minggu, akan mempermudah mengetahui jenis kelamin, namun asalkan dokter kandungan dapat melihat kelamin bayi tanpa ada halangan saat proses USG.

 

2. Tes NIPT (Non Invasive Prenatal Testing)

NIPT adalah jenis tes darah yang dilakukan ketika usia kehamilan sekitar 10 minggu. Tes ini umum dilakukan untuk mendeteksi ada atau tidaknya kelainan down syndrome maupun masalah kesehatan lain yang bisa disebabkan kelainan kromosom. Tes ini juga dapat mendeteksi kromosom laki-laki pada ibu hamil, sehingga bisa akan membantu memperlihatkan jenis kelamin bayi yang sedang dikandung.

 

3. Tes CVS (Chorionic Villus Sampling) dan Amniocentesis

Sama dengan tes NIPT, tes CVS dan Amniocentesis juga akan mendeteksi masalah kelainan down syndrome pada bayi. Tapi sifat kedua tes ini jauh lebih invasif dari tes NIPT. Maka tidak heran, jika tes ini umumnya hanya dilakukan pada ibu yang memiliki risiko keguguran. Tes CVS biasa dilakukan ketika usia kehamilan 10-13 minggu, dan Amniocentesis sendiri akan dilakukan ketika usia kehamilan memasuki usia 16-20 minggu.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya