Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya

Penyebab efek rumah kaca ada banyak sekali, mulai dari kebiasaan buruk pada lingkungan, gaya hidup yang tak beraturan, hingga aktivitas manusia.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 10 Jun 2023, 19:40 WIB
Diterbitkan 10 Jun 2023, 19:40 WIB
Ketahui Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya
Ilustrasi Bumi Credit: pexels.com/Amber

Liputan6.com, Jakarta Penyebab efek rumah kaca ada banyak sekali, mulai dari kebiasaan buruk pada lingkungan, gaya hidup yang tak beraturan, hingga aktivitas manusia yang lainnya. Efek rumah kaca merupakan sebuah proses dari suatu pemanasan global.

Pemanasan yang dimaksud di sini adalah kondisi bumi yang mengalami perubahan suhu, di mana keadaan suhu bumi bisa nyaris tidak ada bedanya dengan suhu pada malam ataupun pada siang hari. Kondisi tersebut tentunya bisa menimbulkan ketidakseimbangan pada alam dan ekosistem yang ada di sekitarnya

Pada dasarnya, efek rumah kaca memang dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi, agar perbedaan suhu antara siang dan malam tidak terlalu besar. Namun efek rumah kaca yang berlebihan akan menyebabkan pemanasan global di mana suhu di bumi akan naik secara signifikan yang ditandai dengan hal-hal antara lain mencairnya es di kutub, rusaknya ekosistem, naiknya ketinggian permukaan air laut dan perubahan iklim yang cukup ekstrim. Jika hal ini dibiarkan terus menerus, banyak populasi makhluk hidup yang akan musnah.

Untuk lebih rinci mengenai penyebab efek rumah kaca, dampak hingga cara mengurangi efeknya. Berikut ini telah dirangkum oleh liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (30/6/2021).

Penyebab Efek Rumah Kaca

Ketahui Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya
Ilustrasi Efek Rumah Kaca Credit: pexels.com/Johannes

Ada beberapa penyebab efek rumah kaca yang perlu Anda ketahui, berikut ini penyebab efek rumah kaca yaitu:

1. Penggunaan Bahan Bakar Batu Bara Secara Berlebihan

Penyebab efek rumah kaca yaitu akibat penggunaan bahan bakar bartu bara secara berlebihan. Pembakaran batu bara secara berlebihan pada proses industri maupun pembangkit listrik akan menghasilkan gas sampingan berupa CO2. Gas ini nantinya akan dilepaskan ke udara dalam bentuk emisi.

2. Penggunaan Bahan Bakar Kendaraan Bermotor

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penggunaan bahan bakar kendaraan bermotor. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor menghasilkan gas rumah kaca berupa karbonmonoksida (CO), karbondioksida (CO2), dan uap air (H2O).

3. Penggunaan CFC pada Kulkas maupun AC

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penggunaan CFC pada kulkas maupun AC. CFC merupakan senyawa kimia yang digunakan sebagai pendingin di dalam kulkas maupun AC. Penggunaan CFC secara berlebih bisa mengakibatkan penipisan lapisan ozon. Molekul CFC bersifat ringan sehingga mudah berikatan dengan molekul ozon. Jika CFC dan ozon bereaksi, lapisan ozon menjadi semakin tipis.

4. Pembakaran Hutan Secara Besar-besaran

Salah satu ulah manusia yang menjadi penyebab efek rumah kaca adalah pembakaran hutan secara liar dan besar-besaran. Jika hutan dibakar, akan terbentuk hasil samping berupa gas rumah kaca seperti CO2. Gas ini akan dilepaskan ke udara dan menjadi penahan radiasi sinar Matahari.

5. Industri Pertanian

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat industri pertanian. Penggunaan pupuk nonorganik untuk meningkatkan hasil pertanian ternyata membawa dampak buruk bagi lingkungan. Penggunaan pupuk tersebut bisa menghasilkan gas rumah kaca seperti nitrous oksida (N2O) yang nantinya dilepaskan ke udara.

Ketahui Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya
Kendaraan sepeda motor yang meningkat

6. Industri Peternakan

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat industri peternakan. Limbah industri peternakan seperti kentut dan kotoran sapi ternyata bisa menghasilkan gas rumah kaca, seperti karbondioksida (CO2) dan metana (CH4). Semakin banyak limbah peternakan yang dibiarkan begitu saja, semakin besar pula gas rumah kaca yang dilepaskan ke udara.

7. Penebangan Liar

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat penebangan liar. Selain sebagai sumber makanan, tumbuhan bisa digunakan sebagai media untuk mengurangi efek rumah kaca karena untuk melakukan fotosintesis, tumbuhan membutuhkan karbondioksida dan uap air. Dengan semakin maraknya penebangan liar, keberadaan tumbuhan semakin terancam. Artinya, semakin berkurang pula media untuk mengurangi efek rumah kaca.

8. Penggunaan Kendaraan Bermotor Meningkat

Penggunaan kendaraan bermotor menjadi alasan di mana gas-gas beracun ini meningkat. Apalagi kalau negaranya komsumtif seperti Indonesia. Kendaraan bukan hanya alat transportasi tapi juga alat bergengsi. Itu kenapa, usahakan pakai kendaraan umum. Dengan begitu kita ikut meminimalisir jumlah asap kendaraan yang meningkatkan gas-gas rumah kaca di atmosfer bumi.

9. Pencemaran Laut

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat pencemaran laut. Lautan dapat menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang besar, akan tetapi akibat pencemaran laut oleh limbah industri dan sampah, laut menjadi tercemar sehingga banyak ekosistem di dalamnya yang musnah, yang menyebabkan laut tidak dapat menyerap karbon dioksida lagi.

10. Limbah Rumah Tangga

Penyebab efek rumah kaca lainnya yaitu akibat limbah rumah tangga. Limbah rumah tangga jika dibiarkan akan menghasilkan gas methana dan karbondioksida yang dihasilkan dari bakteri-bakteri pengurai sampah.

Dampak Efek Rumah Kaca

Ketahui Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya
Ilustrasi Es di Kutub Mencari (sumber: unsplash)

Dalam jumlah yang berlebih, gas rumah kaca tentunya akan memiliki dampak negatif yang merugikan manusia dan juga lingkungan. Berikut merupakan dampak dari gas rumah kaca, diantaranya:

1. Naiknya Suhu Permukaan Bumi

Efek rumah kaca merupakan pemicu terjadinya pemanasan global (global warming). Para ahli menyatakan bahwa pemanasan global yang terjadi sekarang diakibatkan oleh emisi rumah kaca pada masa lalu.

2. Iklim yang Tidak Stabil

Apabila gas rumah kaca sudah terlalu banyak, maka dapat menyebabkan iklim menjadi tidak stabil. Suhu di bumi ketika memasuki musim kemarau ataupun musim dingin menjadi ekstrim dan bahkan bisa menyebabkan musim mengalami pergeseran apabila gas tersebut sudah berada dalam level yang berbahaya.

3. Mencairnya Es di Kutub

Jika suhu permukaan Bumi mengalami kenaikan akibat efek rumah kaca, bukan tidak mungkin bongkahan es di Kutub Utara dan Selatan akan mencair dalam jumlah besar.

4. Rusaknya Ekosistem

Kenaikan suhu permukaan Bumi secara signifikan mampu menyebabkan rusaknya habitat makhluk hidup. Akibatnya ekosistem akan terancam rusak.

5. Naiknya Ketinggian Permukaan Air Laut

Mencairnya es di Kutub berpengaruh pada ketinggian permukaan air laut. Semakin banyak es yang mencair, semakin bertambah ketinggian permukaan air laut. Apabila hal itu terjadi terus menerus dapat mengakibatkan banjir pada wilayah yang lebih rendah, bahkan jika sudah dalam level yang berbahaya, kenaikan permukaan air laut dapat menyebabkan semakin kecilnya luas daratan

6. Tingkat Keasaman Air Laut akan Meningkat

Gas rumah kaca yang diemisikan ke udara sebagian akan terserap oleh air laut. Jika kadar gas tersebut semakin banyak, tentu yang terserap oleh air laut juga semakin banyak. Akibatnya, laut menjadi semakin asam.

Cara Mengurangi Efek Gas rumah Kaca

Ketahui Penyebab Efek Rumah Kaca Lengkap Beserta Dampak dan Cara Menguranginya
Ilustrasi hemat listrik | Via: istimewa

Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mengurangi efek gas rumah kaca, antara lain:

1  Menggurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi, ini berarti kita juga mengurangi jumlah polusi dari hasil pembakaran mesin bermotor. Untuk menguranginya kita dapat menggunakan kendaraan publik, dengan menggunakan kendaraan publik selain bisa mengurangi tingkat polusi kita juga bisa mengurangi tingkat kemacetan.

2. Membatasi Penggunaan Pendingin Udara di Rumah

Seperti yang kita tahu, pendingin udara membutuhkan suatu gas yang disebut CFC (Cloro Fluorocarbon) yang dapat membuat lapisan ozon menipis sehingga menyebabkan sinar matahari langsung menuju ke bumi (tidak tersaring lapisan ozon). Maka dari itu kita perlu berhati-hati ketika sedang mengisi gas pendingin udara agar tidak terjadi kebocoran yang bisa berakibat sangat fatal.

3. Efisiensi Penggunaan Listrik

Dengan meminimalisir penggunaan listrik kita dapat mengurangi efek gas rumah kaca. Cara yang dapat dilakukan adalah dengan mematikan lampu yang tidak digunakan serta mencabut alat elektronik yang tidak digunakan.

4. Batasi Penggunaan Plastik

Plastik merupakan senyawa polimer yang sulit terdegradasi di dalam tanah. Untuk mengurangi limbah plastik di dalam tanah, salah satu cara termudah adalah dengan membakarnya. Pembakaran itu akan menghasilkan gas karbondioksida dalam jumlah besar. Untuk itu, batasi penggunaan plastik dengan cara membawa botol air minum sendiri atau membawa tas kain saat berbelanja.

5. Mengelola Sampah

Pengelolaan sampah rumah tangga maupun limbah pabrik dapat dilakukan dengan mengolah sampah menjadi kompos dan memisahkan sampah organik dan non organik.

6. Beralih dari Pupuk Non Organik ke Pupuk Organik

Peningkatan hasil pertanian tidak harus selalu berbasis pupuk kimia atau nonorganik. Jika mampu menggunakan pupuk organik dengan kadar yang optimal, hasil pertanian juga bisa melimpah. Jika pemakaian pupuk non organik bisa dikurangi, maka emisi gas N2O juga akan berkurang.

7. Menggunakan Bahan Bakar Ramah Lingkungan

Penggunaan bahan bakar ramah lingkungan mungkin masih jarang ditemukan di Indonesia. Contoh bahan bakar ramah lingkungan adalah panel surya dan bahan bakar listrik. Bahan bakar tersebut dikatakan ramah karena tidak menghasilkan polutan yang berbahaya bagi lingkungan.

8. Mengolah Limbah Peternakan

Limbah merupakan salah satu penyumpang gas rumah kaca, terlebih limbah peternakan. Untuk mengurangi emisi karbondioksida maupun metana, limbah bisa diolah menjadi biogas. Biogas ini bisa dimanfaatkan sebagai sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil.

9. Menggalakkan Reboisasi

Penanaman kembali hutan yang telah ditebang merupakan salah satu solusi untuk mengatasi emisi gas rumah kaca di udara. Seperti Anda tahu bahwa tumbuhan akan menyerap karbondioksida dan uap air sebagai bahan baku fotosintesis.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya