Liputan6.com, Jakarta Penyebab inflasi penting untuk diketahui. Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya inflasi. Inflasi sendiri adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Â
Baca Juga
Penjelasan seputar inflasi tentunya dapat menambah pengetahuan kita tentang inflasi. Tak hanya penyebab, ada beberapa jenis inflasi yang juga perlu untuk dipahami. Tak hanya inflasi dalam sebuah negara ataupun perusahaan, inflasi juga kerap digunakan dalam kehidupan sehari-hari khusunya bagi seseorang yang terjun dalam dunia bisnis.
Advertisement
Ada beberapa faktor yang memengaruhi penyebab inflasi. Oleh sebab itu penting untuk memahami beberapa faktor tersebut yang menjadi penyebab inflasi. Untuk pelaku bisnis, inflasi akan sangat memengaruhi proses operasional perusahaan.
Berikut Liputan6.com merangkum dari berbagai sumber tentang penyebab inflasi hingga cara mengatasinya, Kamis (22/10/2020).
Pengertian Inflasi
Sebelum menelaah tentang faktor penyebab inflasi, penting untuk mengetahui pengertian inflasi. Inflasi adalah gejala ekonomi yang tidak mungkin dihilangkan secara tuntas. Berbagai upaya yang dilakukan biasanya hanya sebatas pengendalian inflasi saja.
Inflasi adalah suatu keadaan perekonomian di suatu negara dimana terjadi kecenderungan kenaikan harga-harga barang dan jasa secara umum dalam waktu yang panjang (kontinu) disebabkan karena tidak seimbangnya arus uang dan barang. Pada umumnya inflasi terjadi ketika jumlah uang yang beredar di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
Pengertian Inflasi Menurut Para Ahli
1. Winardi
Winardi menjelaskan bahwa inflasi merupakan suatu periode pada masa tertentu, terjadi ketika kekuatan dalam membeli terhadap kesatuan moneter menurun. Pengertian Inflasi tersebut dapat timbul apabila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau pun jasa yang ditawarkan.
2. Dwi Eko Waluyo
Selanjutnya yakni menurut Dwi Eko Waluyo, inflasi merupakan salah satu bentuk penyakit-penyakit ekonomi yang sering timbul dan dialami hampir di seluruh negara. Kecenderungan dari kenaikan harga-harga pada umumnya serta terjadi secara terus-menerus. Teori ini dikemukakan dalam buku beliau yang berjudul Teori Ekonomi Makro terbitan tahun 2002.
3. Sadono Sukirno
Sadono Sukirno menyebut inflasi adalah suatu proses kenaikan harga-harga yang berlaku dalam suatu perekonomian. Pernyataan ini dinyatakan pada tahun 2002 dalam bukunya yang berjudul makro ekonomi.
4. Menurut Bank Indonesia
Bank Indonesia (BI) mendefinisikan inflasi dalam Inflation Targeting Framework. Menurut Bank Indonesia, inflasi adalah kecenderungan harga-harga untuk meningkat secara umum dan terus menerus.
Â
Advertisement
Penyebab Inflasi
Setelah mengetahui pengertian inflasi baik secara umum maupun menurut para ahli, selanjutnya merupakan ulasan mengenai penyebab inflasi. Ada beberapa faktor yang memengaruhi terjadinya inflasi. Secara umum, penyebab inflasi adalah karena terjadinya kenaikan permintaan dan biaya produksi.Â
1. Meningkatnya Permintaan (Demand Pull Inflation)
Penyebab inflasi yang pertama yakni meningkatnya permintaan atau demand pull inflation. Inflasi ini bisa terjadi karena permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat terhadap suatu barang. Inflasi terjadi karena munculnya keinginan berlebihan dari suatu kelompok masyarakat yang ingin memanfaatkan lebih banyak barang dan jasa yang tersedia di pasaran. Keinginan yang terlalu berlebihan, permintaan menjadi bertambah, sedangkan penawaran masih tetap yang akhirnya mengakibatkan harga menjadi naik.
2. Inflasi karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory Inflation)
Penyebab inflasi selanjutnya yakni dikarenakan bertambahnya uang yang beredar. Teori inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang uang yang beredar lebih besar dua kali lipat maka harga barang pun menjadi lebih mahal dua kali lipat.
Jumlah uang yang beredar di masyarakat bisa bertambah apabila suatu negara menggunakan sistem anggaran defisit. Sehingga untuk menutup kekurangan anggaran tersebut, negara mencetak uang baru yang menyebabkan harga naik.Â
3. Meningkatnya Biaya Produksi (Cosh Push Inflation)
Faktor penyebab inflasi selanjutnya yakni meningkatnya biaya produksi. Inflasi kenaikan biaya produksi atau cost push inflation disebabkan karena adanya dorongan kenaikan biaya produksi dalam jangka waktu tertentu secara terus menerus. Secara umum inflasi kenaikan biaya produksi ini disebabkan karena desakan biaya faktor produksi yang terus naik. Inflasi yang disebabkan oleh kenaikan biaya produksi biasanya terjadi di negara dengan pertumbuhan ekonomi yang sedang berkembang atau tumbuh pesat namun dengan angka pengangguran yang cukup rendah. Kenaikan biaya faktor produksi biasanya diakibatkan oleh beberapa hal:
- Turunnya nilai tukar mata uang dalam negeri dengan mata uang asing atau depresiasi. Kenaikan nilai tukar mata uang juga menyebabkan bahan baku atau barang dari luar negeri menjadi semakin mahal.
- Inflasi di luar negeri, khususnya negara partner dagang menyebabkan barang dan produk dari luar negeri juga semakin mahal.
- Ketidakseimbangan antara jumlah tenaga kerja dan permintaan barang produksi membuat pemerintah akan menaikkan harga produksi. Salah satu cara menikkan harga produksi adalah dengan menaikkan upah atau gaji karyawan serta merekrut karyawan baru dengan tawaran gaji atau upah yang lebih tinggi. Kebijakan yang seperti ini menyebabkan biaya produksi meningkat, sehingga harga barang produksi juga menjadi naik.
4. Inflasi Campuran (Mixed Inflation)
Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan penyediaan barang dan faktor produksi menjadi turun. Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada.
Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.
5. Inflasi ekspektasi (Expected inflation)
Penyebab inflasi selanjutnya yakni inflasi ekspektasi. Expected inflation atau inflasi inspektasi terjadi sebagai akibat dari perilaku masyarakat yang berpendapat bahwa kondisi ekonomi di masa yang akan datang akan menjadi lebih baik lagi. Harapan masyarakat akan kondisi ekonomi di masa yang akan datang juga bisa menyebabkan terjadinya inflasi permintaan atau juga inflasi biaya produksi. Inflasi jenis ini tergolong sulit untuk dideteksi karena kejadiannya tidak terlalu signifikan.
Dampak dan Cara Mengatasi Inflasi
Setelah mengetahui pengertian dan penyebab inflasi, tentunya ada dampak yang ditimbulkan dari faktor penyebab inflasi tersebut.
1. Dampak Inflasi Terhadap Pendapatan
Inflasi dapat memberikan dampak positif dan negatif terhadap pendapatan masyarakat. Pada kondisi tertentu, misalnya inflasi lunak, justru akan mendorong para pengusaha untuk memperluas produksi sehingga meningkatkan perekonomian. Namun, inflasi akan berdampak buruk bagi mereka yang berpenghasilan tetap karena nilai uangnya tetap sedangkan harga barang/ jasa naik.
2. Dampak Inflasi Terhadap Ekspor
Dampak selanjutnya yakni inflasi juga dapat berdampak terhadap ekspor negara. Kemampuan ekspor suatu negara akan berkurang ketika mengalami inflasi, karena biaya ekspor akan lebih mahal. Selain itu, daya saing barang ekspor juga mengalami penurunan, yang pada akhirnya pendapatan dari devisa pun berkurang.
3. Dampak Inflasi Terhadap Kalkulasi Harga Pokok
Kondisi inflasi akan mengakibatkan perhitungan penetapan harga pokok menjadi sulit karena bisa menjadi terlalu kecil atau terlalu besar. Persentase inflasi yang terjadi di masa depan seringkali tidak dapat diprediksi dengan akurat. Hal ini kemudian akan membuat proses penetapan harga pokok dan harga jual menjadi tidak akurat.Â
4. Dampak Inflasi Terhadap Minat Menabung
Pada kondisi inflasi minat menabung sebagian besar orang akan berkurang. Alasannya, karena pendapatan dari bunga tabungan jauh lebih kecil sedangkan penabung harus membayar biaya administrasi tabungannya.
Â
Cara Mengatasi Inflasi
Jika terjadi inflasi tentunya akan berdampak terhadap beberapa sektor. Namun inflasi tersebut juga bisa diatasi dengan beberapa cara tersebut. Cara-cara yang dapat diambil adalah dengan memberlakukan kebijakan-kebijakan tertentu. Kebijakan yang bisa diambil untuk mengatasi masalah inflasi adalah:
1. Kebijakan Fiskal
Kebijakan fiskal adalah langkah mengatasi inflasi untuk memengaruhi penerimaan dan pengeluaran pemerintah, yang memiliki beberapa keuntungan seperti menghemat pengeluaran pemerintah dan menaikkan tarif pajak.
2. Kebijakan Moneter
Kebijakan selanjutnya yang bisa diambil adalah kebijakan moneter. Kebijakan moneter bertujuan menjaga kestabilan moneter, agar dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk mencapai hal tersebut, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yakni kebijakan penetapan persediaan kas, kebijakan diskonto yaitu untuk meningkatkan nilai suku bunga, dan kebijakan operasi pasar terbuka.
3. Kebijakan Lainnya
Selain kedua jenis kebijakan di atas, ada pula kebijakan-kebijakan lain yang dapat ditetapkan oleh pemerintah untuk mengendalikan atau mengatasi inflasi, yakni meningkatkan produksi dan menambah jumlah barang di pasar. Selain itu juga dapat menetapkan harga maksimum untuk beberapa jenis.
Advertisement
Jenis-jenis Inflasi
Selain pengertian, penyebab inflasi hingga cara mengatasinya, penting juga untuk memahami dan mengenal jenis-jenis inflasi. Utamanya, jenis-jenis inflasi dapat dibagi berdasarkan 3 hal, yakni tingkat keparahan, penyebab dan sumbernya.Â
1. Jenis Inflasi Berdasarkan Tingkat Keparahannya
- Inflasi Ringan : yaitu inflasi yang mudah untuk dikendalikan dan belum begitu menganggu perekonomian suatu negara. Terjadi kenaikan harga barang/jasa secara umum, yaitu di bawah 10% per tahun dan dapat dikendalikan.
- Inflasi Sedang : yaitu inflasi yang dapat menurunkan tingkat kesejahteraan masyarakat berpenghasilan tetap, namun belum membahayakan aktivitas perekonomian suatu negara. Inflasi ini berada di kisaran 10% – 30% per tahun.
- Inflasi Berat : yaitu inflasi yang mengakibatkan kekacauan perekonomian di suatu negara. Pada kondisi ini umumnya masyarakat lebih memilih menyimpan barang dan tidak mau menabung karena bunganya jauh lebih rendah ketimbang nilai inflasi. Inflasi ini berada di kisaran 30% – 100% per tahun.
-Inflasi Sangat Berat (Hyperinflation) : yaitu inflasi yang telah mengacaukan perekonomian suatu negara dan sangat sulit untuk dikendalikan meskipun dilakukan kebijakan moneter dan fiskal. Inflasi ini berada di kisaran 100% ke atas per tahun.
2. Jenis Inflasi Berdasarkan Penyebabnya
- Demand pull inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena permintaan akan barang/ jasa lebih tinggi dari yang bisa dipenuhi oleh produsen.
- Cost push inflation, yaitu inflasi yang terjadi karena terjadi kenaikan biaya produksi sehingga harga penawaran barang naik.
- Bottle neck inflation, yaitu inflasi campuran yang disebabkan oleh faktor penawaran atau faktor permintaan.
3. Jenis Inflasi Berdasarkan Sumbernya
- Domestic inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari dalam negeri. Inflasi ini terjadi karena jumlah uang di masyarakat lebih banyak daripada yang dibutuhkan.
- Imported inflation, yaitu inflasi yang bersumber dari luar negeri. Inflasi ini terjadi pada negara yang melakukan perdagangan bebas dimana ada kenaikan harga di luar negeri.Â
Â