Liputan6.com, Jakarta Cara menyimpan ikan asin yang benar memang harus menjadi perhatian, sebab salah-salah justru menyebabkan ikan asin menjadi jamuran dan tidak layak konsumsi. Sebenarnya cara menyimpan ikan asin yang benar tidak sulit.
Ada anggapan keliru jika ikan asin akan tetap awet meski disimpan pada tempat seadanya. Memang, secara umur kelayakan konsumsi ikan asin lebih awet jika dibandingkan jenis bahan makanan lainnya. Namun cara menyimpan ikan asin tetap perlu dengan cara yang benar.Â
Baca Juga
Advertisement
Sebab jika sudah terlanjur berjamur, maka akan sangat berbahaya bagi kesehatan Anda apabila dikonsumsi. Untuk mempraktikkan cara menyimpan ikan asin yang benar tidaklah sulit. Ada beberapa hal penting yang perlu menjadi perhatian khusus, terutama dari memperhatikan jenis ikan asin yang Anda miliki.
Perbedaan jenis ikan asin akan menjadi faktor yang cukup besar ketika mempraktikkan cara menyimpan ikan asin ini. Jenis ikan asin yang basah tentu perlu melalui proses yang lebih panjang sebelum dilakukan penyimpanan. Hal ini karena ikan asin basah masih perlu dilakukan penjemuran tambahan. Jika tidak, kandungan air yang masih ada di dalam ikan asin basah akan menjadi penyebab jamur.
Nah, mungkin Anda cukup penasaran bagaimana cara menyimpan ikan asin yang benar sehingga akan menekan risiko timbulnya jamur. Di bawah ini Liputan6.com telah merangkum informasi mengenai cara menyimpan ikan asin yang perlu diperhatikan agar tidak merugikan Anda kelak, Kamis (25/6/2020).
1. Jangan Mencuci Ikan Asin
Jika Anda bermaksud untuk menyimpan ikan asin dalam jangka waktu lama, sangat tidak disarankan untuk Anda mencuci ikan asin tersebut. Sebab, mencuci ikan asin hanya akan membuat lembap ikan asin, serta meningkatkan risiko timbulnya bakteri dan jamur pada ikan asin tersebut.
Anda bisa mencuci ikan asin jika memang ingin mengolahnya untuk dijadikan makanan. Dan untuk mencuci ikan asin sebelum diolah, Anda dapat menggunakan air hangat supaya kotoran pada ikan asin dapat hilang serta mengurangi kandungan garam berlebih pada ikan asin.
Advertisement
2. Jemur Ikan Asin yang Berjenis Basah
Cara menyimpan ikan asin selanjutnya adalah dengan menjemur jenis ikan asin yang memiliki tekstur basah. Ada beberapa jenis ikan asin yang memang masih cukup banyak memiliki kandungan air berlebih di dalamnya, seperti jenis teri medan dan teri jengki. Untuk jenis tersebut ada baiknya Anda jemur terlebih dahulu. Sebab, proses penjemuran ini selain mampu mengurangi kadar air yang menimbulkan bakteri serta jamur, juga berguna dalam meminilmalisir bau apek pada ikan asin tersebut.
Untuk proses menjemurnya, Anda bisa dengan menggunakan bantuan piring atau tampah bambu. Namun pastikan lokasi menjemur ikan asin ini bersih dan terbebas dari asap kendaraan, debu, dan polusi lainnya.
3. Bungkus Menggunakan Kertas Roti
Agar ikan asin dapat terhindar dari jamur, maka Anda bisa membungkus ikan asing dengan bantuan kertas roti. Sebab kertas roti sangat berguna dalam menyerap cairan pada ikan asin yang disebabkan penguapan. Agar semakin maksimal, Anda bisa menggukan kertas roti hingga beberapa lembar.
Jika sulit mendapatkan kertas roti, Anda bisa menggunakan kertas jenis lain, seperti kertas polos atau kertas buram. Namun disarankan untuk tidak menggunakan kertas koran ya, sebab selain potensi bakteri pada kertas koran yang cukup besar (terutama koran bekas), kertas koran juga memiliki tinta yang berbahaya jika menempel di ikan asin.
Advertisement
4. Perhatikan Lokasi Penyimpanan
Pada kondisi suhu yang dingin sangat berguna untuk mencegah terjadinya proses penguapan dan membantu ikan agar tetap kering. Berbagai jenis ikan asin bisa disimpan pada suhu 7-15 derajat Celcius. Apabila ingin lebih lama dalam menyimpan ikan asin, Anda bisa menyimpan ikan asin tersebut di bagian freezer dengan suhu 4-7 derajat Celcius. Namun pastikan terlebih dahulu ikan asin telah dibungkus dengan kertas dan diletakkan pada wadah kaca yang ditutup rapat.
Namun, apabila tidak ada kulkas Anda masih bisa menyimpan ikan asin di suhu ruang, namun dengan menjemur ikan asin terlebih dahulu hingga benar-benar kering. Setelah dijemur, langkah selanjutnya adalah dengan membungkusnya dengan kertas roti, dan letakkan di wadah kaca yang tertutup rapat. Yang terpenting, ketika sudah terbungkus rapi dan rapat, pastikan tempat penyimpanan ikan asin tidak lembap atau langsung terpapar sinar matahari.
5. Jangan Menyentuh Ikan Asin Tanpa Sarung Tangan atau Alat
Cara terakhir ini sangat penting untuk diperhatikan, meski ikan asin sudah disimpan dengan benar dan berbagai cara di atas sudah dilakukan, namun risiko ikan asin berjamur justru bisa berasal dari kebiasaan kulit tangan yang menyentuh ikan asin secara langsung.
Sebab, kondisi tangan terkadang tetap membawa bakteri dan kelembapan yang berlebih. Meski Anda sudah mencuci tangan dan mengeringkannya, ada baiknya untuk menggunakan bantuan sarung tangan plastik atau tisu serta alat lainnya ketika akan mengeluarkan ikan asin dari wadah penyimpanannya.
Jadi, tidak sulit bukan mempraktikkan cara menyimpan ikan asin yang benar. Selamat mencoba, ya!
Advertisement