6 Perbedaan Membuat Minuman dengan Juicer dan Blender

Minuman dengan juicing dan blending punya nutrisi berbeda.

oleh Anugerah Ayu Sendari diperbarui 21 Jun 2023, 10:50 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 10:50 WIB
ilustrasi jus/pexels
ilustrasi jus/pexels

Liputan6.com, Jakarta Jus merupakan salah satu cara menikmati buah dan sayuran yang nikmat. Banyak orang percaya minum jus buah dan sayuran akan mempermudah penyerapan nutrisi yang ada. Ahli nutrisi menyaranakn untuk minum paling tidak 2 gelas jus setiap hari.

Salah metode yang paling populer untuk menikmati buah dan sayur ini adalah dengan juicing dan blending. Proses juicing dilakukan dengan menggunakan mesin juicer, sedangkan blending menggunakan blender.

Banyak orang menyamakan kedua proses ini. Padahal, membuat minuman dengan juicer dan blender menghasilkan minuman yang berbeda. Perbedaan ini terkait dengan tekstur, nutrisi, dan kandungan serat di dalamnya.

Maka dari itu, penting untuk mengetahui perbedaan membuat minuman dengan juicer dan blending. Dengan mengetahui perbedaan ini kamu bisa tahu jenis minuman apa yang kamu butuhkan.

Berikut perbedaan membuat minuman dengan juicer dan blender, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (9/4/2020).


Perbedaan proses

Liputan 6 default 4
Ilustraasi foto Liputan 6

Perbedaan antara membuat minuman dengan juicer dan blender adalah apa yang dihasilkan dari prosesnya. Dengan juicer, kamu pada dasarnya menghilangkan semua bahan berserat, hanya menyisakan cairan atau ekstrak dari buah dan sayuran. Proses ini menghilangkan serat yang tidak larut dan memungkinkan tubuh memecahnya lebih mudah. Hasil akhir dari minuman dengan juicer adalah cairan halus tanpa serat.

Sementara dengan blender, kamu mencampurkan dan menghaluskan buah tanpa menghilangkan serat dan ampas yang ada. Proses blending tidak mengekstraksi nutrisi yang ada. Sebagai gantinya, ia menggiling seluruh buah dan sayuran, yang mencakup serat dan semuanya. Hasil akhir minuman dengan blender adalah smoothie yang bisa membuatmu kenyang lebih lama.


Kandungan serat

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Minuman yang dibuat dengan juicer mengandung sedikit atau tanpa serat. Ini karena ampas dan serat yang ada pada buah terbuang pada proses ekstraksi.

Sementara pada minuman yang dibuat dengan blender, serat yang ada pada tidak akan terbuang. Serat sangat penting untuk pencernaan yang baik dan kesehatan yang baik.

Serat larut, seperti yang ditemukan dalam apel, wortel, kacang polong, kacang hijau, dan buah jeruk, larut dalam air dan memperlambat pencernaan, yang membantu mengatur kadar gula darah. Serat ini mungkin masih ada pada minuman dengan juicer.

Sedangkan, serat tidak larut yang ada dalam sayuran seperti kembang kol, kentang, dan sayuran berdaun gelap, menambah jumlah besar pada feses dan merangsang usus untuk beraksi. Serat ini bisa hilang saat proses juicing.


Perbedaan penyerapan nutrisi

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Saat buah atau sayur diolah dengan juicer, kamu akan mendapatkan nutrisi yang lebih terkonsentrasi dan lebih mudah diserap tubuh. Ini karena sebagian besar vitamin dan mineral yang ditemukan di dalam buah biasanya berada pada jus atau ekstrak airnya.

Dengan menghilangkan ampas dan bahan berseratnya, tubuh jadi lebih mudah memroses nutrisi. Manfaat inilah yang kurang didapatkan dari smoothie atau minuman yang dibuat dengan blender.


Kandungan antioksidan

jus
Ilustrasi jus (foto: unsplash)

Serat bukan satu-satunya yang ada dalam minuman yang diuat dari blender. Para peneliti menemukan bahwa buah yang diblender memiliki konsentrasi yang lebih tinggi akan senyawa antioksidan dibanding dengan buah yang dijus dengan juicer.

Antioksidan adalah zat yang dapat mencegah atau memperlambat kerusakan sel yang disebabkan oleh radikal bebas. Antioksidan bisa mencegah penyakit kronis seperti kanker, aterosklerosis, dan kehilangan penglihatan.


Perbedaan dalam proses pencernaan

jus buah
ilustrasi anak minum jus/copyright Rawpixel

Proses mencerna kedua minuman ini juga berbeda. Minuman yang dibuat dengan juicer lebih mudah melewati pencernaan dan memiliki proses penyerapan nutrisi yang cepat. Sementara minuman yang dibuat dengan blender cenderung memiliki lebih banyak serat dan lebih lama tinggal di perut.

Keduanya memiliki keunggulan masing-masing. Minuman yang dibuat dengan juicer cocok untuk orang yang harus diet rendah serat dan memerlukan nutrisi dengan cepat. Sementara minuman yang dibuat dengan blender lebih cocok untuk orang dengan diet tinggi serat atau diet penurunan berat badan karena bisa meningkatkan rasa kenyang.


Kandungan gula

jus
ilustrasi jus sayur/Photo by Jose Soriano on Unsplash

Perbedaan minuman yang dibuat dengan juicer dan blender juga bisa dilihat dari cara tubuh memroses gula di dalamnya. Jus dan smoothie bisa meningkatkan gula darah. Tetapi efeknya lebih cepat dan dramatis saat mengonsumsi jus dengan juicer.

Ini karena minuman yang dibuat dengan blender masih memiliki serat yang bisa memberi efek rasa kenyang. Bubur, kulit, dan serat membantu meningkatkan volume minuman, yang membuat lebih kenyang dan membatasi konsumsi gula dan kalori total.

Beda dengan minuman yang dibuat dengan juicer, kamu bisa mengonsumsi lebih banyak buah dan sayuran dari proses ini.


Perbedaan manfaat

Liputan 6 default 2
Ilustraasi foto Liputan6

Membuat minuman dengan juicer lebih menguntungkan bagi mereka yang memiliki masalah pencernaan. Tanpa serat, pencernaan bisa berjalan lebih sederhana. Proses juicing juga dapat membantu mereka yang sedang dalam proses pemulihan. Ini karena nutrisi dalam minuman dengan juicer lebih mudah terserap tubuh dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh dengan cepat.

Sementara itu, minuman dengan blender bermanfaat bagi kamu yang ingin menambah asupan serat harian. Ini bisa berguna bagi kamu yang memiliki masalah pencernaan seperti sembelit atau diare.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya