Waspada Ayam Gelonggongan, Ini Ciri-cirinya

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyangkal isu soal maraknya ayam gelonggongan yang beredar di pasar.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana Diperbarui 04 Mar 2025, 16:00 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2025, 16:00 WIB
Jelang Puasa, Harga Bahan Pokok Stabil
Pedagang menunjukkan ayam di pasar induk Kramat Jati, Jakarta, Jumat (26/4). Kementerian Perdagangan siap menjaga harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok menjelang Puasa dan Lebaran 2019. (Liputan6.com/Herman Zakharia)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan (Zulhas) menyangkal isu soal maraknya ayam gelonggongan yang beredar di pasar. 

Zulhas terkejut saat mendengar adanya isu ayam gelonggongan yang diperjualbelikan. Lantaran pengusaha ayam potong yang dikenalnya 100 persen dijamin tidak menyalahi aturan. 

"Ini semua pengusahanya mereka usahanya tahunan, puluhan tahun. Jadi tidak ada (ayam gelonggongan). Semua aman, halal, bersih, thoyyib. Sudah, enggak ada," kata Zulhas di Kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Selasa (4/3/2025). 

Ia pun menampik keresahan masyarakat soal adanya ayam potong yang disuntik pakai air kotor. Menko Zulhas memastikan bakal menyerahkan aparat penegak hukum jika menciduk adanya pedagang yang licik.  

"Waduh, ga ada itu isu-isu. Nanti ditangkap polisi kalau ada yang begitu-begitu. Ini semua pengusaha ayam di sini lengkap semua. Ini ayam, halal, thoyyib," ujar Zulhas.

"Pokoknya semua bisa dikonsumsi. Insya Allah terjamin, enggak ada yang main-main," dia menegaskan. 

Adapun kabar soal ayam gelonggongan ini beredar sejak akhir Februari 2025 lalu. Ketika polisi menangkap pembuat ayam gelonggongan berinisial S (31) di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan dalam rangka operasi satuan tugas (satgas) pangan menjelang Ramadhan 1446 Hijriah.

"Bahwa benar telah terjadi pemotongan ayam yang kemudian dicampur dengan air dan tidak sesuai dengan standar produksi," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ardian Satrio Utomo, dikutip dari Antara. 

Ayam Potong Diisi Air

Pada awalnya, petugas mendapatkan informasi dari masyarakat tentang keberadaan pelaku tindak pidana produksi ayam potong diisi dengan air. Tim Opsnal langsung melakukan penyelidikan di wilayah itu dan berhasil menangkap pelaku.

"Sejumlah barang bukti yang disita yakni satu buah jarum suntik, satu buah selang air, lima ekor ayam yang sudah ditusuk air, lima ekor ayam yang belum ditusuk air, satu kompresor, satu tabung gas dan dua lembar kwitansi tanggal 26 Februari 2025," terangnya.

Pelaku memproduksi barang dengan menambah, mengurangi, isi bersih dan tidak sesuai dengan standar produksi.

 

Promosi 1

Ciri Daging Ayam Gelonggongan

Imbas Kenaikan BBM, Harga Pangan Mulai Merangkak Naik
Lapak pedagang ayam potong yang berjualan di Pasar Tradisional Kebayoran, Jakarta Selatan, Senin, (5/9/2022). Pembeli mengeluhkan harga-harga bahan pangan yang mulai naik hari ini, atau 2 hari setelah Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis pertalite, solar, dan pertamax. (Liputan6.com/Johan Tallo)... Selengkapnya

Agar terlihat lebih gemuk dan memiliki daging yang besar, pedagang daging ayam menyuntiknya dengan air dan agar saat ditimbang, daging ayam lebih berat. Berikut ini adalah ciri ayam gelonggongan.

1. Daging ayam terlihat lebih basah

2. Tekstur lebih lembek karena adanya air di bawah lapisan kulit

3. Bila daging diangkat maka akan meneteskan air

4. Bila daging diiris secara melintang dapat mengeluarkan air

 

Ingat! Pedagang Jual Beras Mahal Bakal Disegel

20160525-Operasi-Pasar-Murah-Bulog-Yogyakarta-BH
Seorang calon pembeli memilih beras murah pada operasi pasar murah Bulog DIY di pasar Beringharjo, (25/5). Operasi pasar tersebut di jual bererapa bahan kebutuhan pokok diantaranya,beras,minyak goreng di bawah harga pasaran. (Liputan6.com/Boy Harjanto)... Selengkapnya

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menjamin stok komoditas pangan salah satunya beras di Ramadan 2025 ini dalam kondisi aman. Jika ada pedagang yang menjual beras di atas ketentuan harga eceran tertinggi (HET), Mentan mengancam bakal melakukan penyegelan.

"Sanksi administrasi (bagi pedagang yang jual harga beras di atas HET). Bila masih tidak mematuhi aturan, disegel," tegas Mentan di Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Selasa (4/3/2025).

Ancaman itu tidak sembarang dilayangkan. Lantaran Mentan mendapati hasil produksi beras di awal tahun naik, sementara harga beras terpantau turun.

"Alhamdulillah pangan di bulan suci Ramadan cukup stabil, tapi kita akan tetap kawal sampai Lebaran," ucapnya.

"Kami meminta kepada seluruh pengusaha jangan menaikkan harga pangan di atas HET, karena tidak ada alasan. Dimana produksi khususnya yang strategis seperti beras, minyak goreng, itu lebih dari cukup stoknya. Jadi tidak ada alasan pengusaha menaikkan harga," seru dia.

 

Gandeng TNI dan Polri

Jelang Natal dan Tahun Baru, Stok Beras Aman
Beras dijual di pasar induk cipinang, Jakarta, Kamis (13/12). Direktur Pasar Induk Beras Cipinang Arief Prasetyo Adi memastikan, ketersediaan stok beras di pasar masih dalam kategori aman jelang Natal 2018 dan Tahun Baru 2019. (Liputan6.com/Angga Yuniar)... Selengkapnya

Untuk itu, Mentan bersama TNI/Polri telah merapatkan barisan, guna menindak pengusaha nakal yang bikin harga beras mahal. Menurut dia, Kementerian Pertanian (Kementan) terus menjalin komunikasi intens dengan TNI/Polri dari berbagai tingkat.

"Kami sudah komunikasi sampai tingkat bawah, sampai tingkat polsek Bhabinkamtibnas (bhayangkara pembina keamanan dan ketertiban masyarakat), sampai tingkat babinsa (bintara pembina desa) dari TNI," tuturnya.

Sebelumnya, Perum Bulog juga telah menjamin stok beras aman di sepanjang Ramadan 2025 ini.

Stok beras Bulog

Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog Mokhamad Suyamto menyatakan, pihak ya telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan pasokan beras tetap stabil selama bulan puasa, dengan stok yang mencukupi, baik dari cadangan beras pemerintah (CBP) maupun hasil pembelian gabah dari petani domestik.

"Untuk saat ini total stok beras yang dikuasai Perum Bulog kurang lebih sebanyak 1,9 juta ton," ungkap dia beberapa waktu lalu.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya