Faktor Penyebab Osteoporosis dan Patah Tulang, Kenali Pengobatannya

Faktor penyebab osteoporosis bisa beragam.

oleh Husnul Abdi diperbarui 23 Jun 2023, 12:00 WIB
Diterbitkan 23 Jun 2023, 12:00 WIB
Ilustrasi Osteoporosis
Ilustrasi Osteoporosis (sumber: iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Faktor penyebab osteoporosis bisa beragam. Dari faktor pertambahan usia, faktor perbedaan genetis, aktivitas fisik atau olahraga, penurunan penebalan tulang, dan lain-lain. Dengan mengenali faktor-faktor tersebut, kamu bisa melakukan tindakan pengobatan dan pencegahan yang tepat agar tulang tetap sehat.

Osteoporosis adalah penyakit pengeroposan tulang yang banyak diderita kaum wanita pasca menopause. lni ditandai dengan berkurangnya massa atau kepadatan tulang per unit volume, sehingga dapat menyebabkan patah tulang hanya dengan trauma ringan. 

Namun, siapa saja bisa mengalami penyakit satu ini. Kamu bisa mengenali faktor penyebab osteoporosis agar bisa segera mengambil tindakan pengobatan yang tepat. Hal ini perlu dilakukan agar osteoporosis tidak menimbulkan komplikasi berbahaya lainnya bagi kesehatan tubuh.

Berikut Liputan6.com rangkum dari Prof Nicolaas, Senin (11/5/2020) tentang faktor penyebab keropos tulang atau osteoporosis.

Faktor Penyebab Osteoporosis atau Keropos Tulang

ilustrasi osteoporosis/freepik.com
ilustrasi osteoporosis/freepik.com

Faktor Pertambahan Usia

Pertambahan usia menjadi salah satu faktor penyebab osteoporosis yang pertama. Hal ini terjadi karena seiring bertambahnya usia, massa tulang pun juga akan berkurang secara alami. Hal ini dialami oleh pria maupun wanita karena penurunan perlahan-lahan fungsi osteoblus.

Penyebab terbesar kehilangan massa tulang, umumnya terjadi pada masa pasca menopause. Berkurangnya hormon estrogen berpengaruh terhadap peningkatan resorpsi tulang. Hal yang sama juga berlaku bagi wanita yang mengalami operasi pengangkatan rahim. Karena itu wanita lebih sering menderita keropos tulang atau osteoporosis dibandingkan dengan pria.

“Kehilangan kepadatan tulang terjadi sejalan dengan pertambahan usia manusia. Semua orang tentu mengalami hal ini. Tapi, tidak berarti semua orang mengalami osteoporosis," jelas Dr. Nicolaas Budhiparama dari RS Medistra, Jakarta.

Faktor Perbedaan Genetis

Faktor penyebab osteoporosis berikutnya adalah perbedaan genetis. Secara genetis ada perbedaan struktur tulang, misalnya orang yang berkulit hitam relatif lebih kebal terhadap patah tulang osteoporotik dibandingkan dengan tulang orang Barat.

Sedangkan bila dibandingkan dengan orang Barat, tulang orang Indonesia relatif kurang kebal. Masing-masing ras sesungguhnya mempunyai standar kondisi tulang masing-masing. Karena itulah, standar keropos tulang orang Barat berbeda dari orang Indonesia.

"Itu sebabnya, orang Indonesia mudah dinyatakan menderita keropos tulang, karena alat pengukur ketebalan tulang yang digunakan menggunakan standar orang Barat," jelas Dr Nico yang juga praktek di RS Siaga Raya, Jakarta.

Faktor Olahraga

Olahraga juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab osteoporosis. Olahraga diduga dapat meningkatkan pencapaian titik tertinggi pembentukan tulang. Tetapi olahraga yang berlebihan justru akan menimbulkan gangguan hipothalamus dan amenorrhea sekunder. Hal ini dapat mengakibatkan berkurangnya ketebalan tulang.

"Jangan melakukan olahraga secara berlebihan" kutip Liputan6.com dari Prof. D. Chehab yang juga bertugas di KONI.

Faktor Lainnya

Faktor penyebab osteoporosis atau keropos tulang lainnya juga harus dikenali. Faktor-faktor lain yang perlu diperhatikan agar terhindar dari keropos tulang yaitu, imobilisasi yang berkepanjangan (bed rest), merokok dan minum alkohol. 

Kondisi Patah Tulang

Mengenal faktor penyebab osteoporosis tentunya belum lengkap tanpa membahas dampaknya. Osteoporosis sebagai suatu proses penyakit, menimbulkan penurunan ketebalan tulang yang merupakan faktor utama bertambahnya risiko terjadi patah tulang. Kondisi patah tulang dapat disebabkan oleh osteoporosis atau keropos tulang ini.

Ada dua hal penting yang menyangkut penyakit ini, yaitu pencapaian tingkat massa puncak tulang dewasa, dan kecepatan penurunan kualitas tulang. Sehingga, lebih besar ketebalan tulang yang dimiliki seseorang, semakin kecil kemungkinan terjadinya patah tulang karena osteoporotik.

Penurunan ketebalan tulang sampai 10 persen dapat mengakibatkan kemungkinan terjadinya patah tulang sampai dua-tiga kali lipat.

"Pada bagian-bagian tertentu di tubuh kita kalsium lebih cepat hilang, sehingga tulang menjadi rapuh dan cepat patah. Misalnya, tulang lengan bawah, tulang panggul dan tulang belakang," jelas Prof. Dr. Chehab Rukni Hilmy dari RSCM, Jakarta.

Penyebab Patah Tulang dan Pengobatannya

Penyakit Osteoporosis
Penyakit Osteoporosis

Daerah tulang lengan bawah sering patah pada usia 50-an dan 60-an, akibat mencoba menahan jatuh dengan tangan terbuka. Sedangkan patah tulang panggul umumnya terjadi karena terpeleset di kamar mandi, dan sering terjadi pada usia 60-an dan 70-an. Sedangkan usia di atas 70-an, patah tulang punggung sering terjadi, karena jatuh terduduk.

Pengobatan Patah Tulang

Penderita patah tulang lengan bawah dan tulang belakang hampir selalu dapat disembuhkan secara sempurna. Untuk patah tulang belakang, walaupun menimbulkan rasa nyeri hebat, dengan menjalani absolut bed rest selama beberapa hari, disusul dengan fisioterapi, obat-obatan dan menggunakan alat bantu back support, brace atau korset, juga dapat disembuhkan. Tentu saja ini memerlukan perawatan yang lama.

Komplikasi umum patah tulang belakang jika tidak segera diidentifikasi dan tidak diobati dengan tepat bisa menyebabkan penderita menjadi semakin bongkok. Patah tulang panggul merupakan konsekuensi terberat dari osteoporosis, karena tidak dapat diobati secara konservatif dengan pemasangan traksi yang umumnya memakan waktu lama.

Selain itu, penderita usia tua ini umumnya disertai kelainan lain, seperti darah tinggi, dan kelainan paru-paru sehingga harus menjalani bed rest.

Manfaat Kalsium untuk Mencegah Osteoporosis

Kalsium
Kalsium untuk Tulang

Dalam masyarakat kita, tampaknya ada kepercayaan bahwa kalsium dapat mencegah osteoporosis atau keropos tulang. Menanggapi hal ini, Prof. D. Chehab dan Dr. Nico menjelaskan,

"Hasil penelitian yang dilakukan tidak dapat membuktikan bahwa kehilangan massa tulang dewasa adalah hasil dari konsumsi kalsium yang rendah atau kurang memadai. Dari beberapa penelitian yang dilakukan kuat dugaan bahwa pemberian kalsium tambahan pada masa kanak-kanak berpengaruh terhadap titik massa puncak tulang dewasa. Jadi bukan setelah orang yang bersangkutan mencapai titik itu," jelas Dr. Nico.

"Karena itu pemberian kalsium tambahan sebaiknya dilakukan pada masa pertumbuhan, agar anak-anak kelak memiliki kualitas tulang superior," tambah Prof. Dr. Chehab.

"Tetapi yang terpenting adalah menjaga kondisi tubuh kita, agar memiliki daya tahan tinggi untuk melawan penyakit," pesan Prof. Dr. Chehab menutup pembicaraan.

Itulah beberapa faktor penyebab osteoporosis dan patah tulang yang perlu kamu kenali. Selalu jaga kesehatan tulang sejak dini agar terhindar dari berbagai penyakit.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya