Persuasif adalah Cara Komunikasi yang Efektif, Pahami Ciri-Ciri dan Strukturnya

Ketahui apa itu persuasif dan berbagai hal di dalamnya.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 28 Jun 2023, 16:50 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 16:50 WIB
Memberikan Respon yang Sesuai Dengan Karakter Lawan Bicara
Ilustrasi Mengobrol dan Berdiskusi Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Persuasif adalah sebuah cara mengajak atau imbauan yang dilakukan dengan sangat halus. Penggunaan persuasif adalah metode yang sangat cocok apabila digunakan dalam membuat iklan, promosi, kampanye, dakwah, serta berbagai hal lain yang tujuannya mengajak individu maupun khalayak luas.

Apabila lebih jauh melihat dari sisi tujuan, persuasif adalah bagian dari sebuah upaya untuk memengaruhi khalayak baik dari perkataan maupun tulisan. Metode ini tentunya agar khalayak dapat mengikuti ajakan serta imbauan yang disampaikan oleh sang penulis.

Namun, persuasif sendiri lebih umum digunakan dalam bentuk tulisan. Kendati demikian, supaya tulisan atau teks persuasif tersebut bisa efektif, maka perlu memahami apa saja ciri dari teks persuasif itu sendiri terlebih dahulu.

Untuk membahas lebih jauh mengenai persuasif terutama dalam bentuk tulisan, berikut ini Liputan6.com telah merangkumnya dari berbagai sumber, Rabu (13/1/2021).

Pengertian Persuasif

Membaca Buku
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/Burst

Ada beberapa pengertian persuasif. Adapun menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian persuasif adalah bersifat membujuk secara halus (supaya menjadi yakin). Apabila diterapkan ke dalam sebuah tulisan atau kalimat, maka persuasif ungkapan bujukan, rayuan, ajakan, dan imbauan.

Sebenarnya ada tujuan dari dibentuknya tulisan atau kalimat persuasif adalah untuk menyadarkan pembaca. Sekaligus mampu untuk membuat pembaca terbujuk oleh kalimat maupun tulisan yang dibacanya. Biasanya bentuk tulisan atau kalimat persuasif banyak digunakan di dalam iklan. Hal tersebut tentunya ampuh untuk membujuk pelanggan supaya tertarik dan mau untuk membeli produk yang dijual.

Tidak hanya dari segi bisnis, apabila dilihat dari cara komunikasi, persuasif adalah salah satu metode yang digunakan untuk menyampaikan sebuah peringatan dan nasihat. Maka tidak jarang, banyak yang menggunakan cara persuasif untuk menyelesaikan sebuah masalah atau dalam mencapai tujuan berdasar kepentingan tertentu.

Ciri-Ciri Kalimat Persuasif

Mencari Posisi Membaca yang Nyaman
Ilustrasi Membaca Buku Credit: freepik.com

Selain memahami persuasif secara luas, penting juga untuk memahami bagaimana ciri-ciri dari kalimat persuasif. Ciri kalimat persuasif adalah bagian penting sebelum Anda akan mulai membuatnya. Memahami ciri ini juga akan memudahkan penulis dalam menentukan arah kalimat yang hendak dibuat.

 

Berikut ciri-ciri kalimat persuasif adalah sebagai berikut:

1. Bersifat mengajak atau membujuk.

2. Penggunaan tanda baca seru (!), terutama jika kalimat persuasifnya memerintah.

3. Berbentuk paragraf jika dibuat untuk pidato, ceramah, berita, dan lain sebagainya.

4. Umumnya digunakan untuk promosi.

5. Menarik perhatian terutama jika diperuntukkan untuk promosi atau iklan.

6. Mengandung kata ajakan, misalnya marilah, cobalah, ayolah, janganlah, dan masih banyak lagi.

7. Menarik dan bisa dipertanggungjawabkan.

8. Paragraf persuasif yang disertai dengan bukti lebih meyakinkan.

9. Lebih menarik lagi jika kalimat persuasif dibuat berima.

10. Mudah dimengerti.

11. Biasanya menggunakan segala upaya yang memungkinkan pembaca terpengaruh.

12. Kadang-kadang menggunakan alasan yang tidak objektif.

13. Dalam iklan, karangan persuasi ini disebut juga persuasif-provokatif.

Struktur Kalimat Persuasif

Memperbanyak Pengetahuan dan Wawasan
Ilustrasi Membaca Buku Credit: pexels.com/MinAn

Struktur kalimat persuasif punya tatanan dan urutan tertentu dalam penyusunannya. Pada tiap paragraf punya struktur tersendiri. Adapun struktur teks persuasif adalah:

 

Pengenalan Isu

Pertama, struktur teks persuasif adalah pengenalan isu. Pengenalan isu bisa berupa pengantar atau awalan pada teks di paragraf pertama dan mengenalkan isu atau permasalahan yang akan menjadi pembahasan teks persuasif.

 

Rangkaian Argumen

Kemudian, pada paragraf selanjutnya, berupa rangkaian argumen serta pendapat-pendapat mengenai isu yang dikemukakan sebelumnya. Pada bagian ini dikemukakan juga mengenai data atau fakta yang mendukung argumen tersebut.

 

Pernyataan Ajakan atau Bujukan

Lalu, terdapat berbagai kalimat ajakan atau bujukan terkait dengan topik yang dibahas. Bagian ini berisi pernyataan ajakan berupa kalimat-kalimat dorongan kepada para pembaca untuk melakukan sesuatu. Pernyataan ajakan ini dapat berupa tersirat maupun tersurat pada teks.

 

Penegasan Pernyataan Sebelumnya

Kemudian, yang terakhir untuk mengeaskan kembali berbagai pernyataan sebelumnya pada teks persuasif. Penegasan kembali bertujuan untuk memperkuat pernyataan serta argumen sebelumnya.

Contoh Kalimat Persuasif

[Fimela] Buku
Ilustrasi membaca buku | unsplash.com/@fabspotato

Topik yang dapat diangkat dalam tulisan persuasif adalah topik yang umum digunakan untuk memengaruhi orang lain. Ringkasnya, kalimat persuasif adalah cara mengajak mereka melakukan sesuatu yang Anda inginkan melalui tulisan. Berikut contohnya:

1. Minum jus sayur untuk kesehatan.

2. Yoga untuk jaga kesehatan jasmani serta rohani.

3. Mengenakan helm SNI mengurangi risiko ketika terjadi kecelakaan.

4. Jangan merokok agar jantung sehat.

5. Jangan hujan-hujan, supaya tidak masuk angin.

6. Rajin minum air mineral ini supaya sehat.

7. Berhenti makan sembarangan supaya terhindar dari sakit perut.

8. Belajar yang rajin supaya kaya pengetahuan.

9. Rajin menabung supaya kaya.

10. Hati-hati ketika berkendara dan patuhi rambu lalu lintas, keluarga menunggu di rumah.

 

Dengan memahami contoh-contoh dari kalimat persuasif tersebut tentu akan memudahkan Anda dalam membuat pembaca lebih mudah memahami. Selain itu, dengan metode persuasif yang tepat, maka akan membuat tujuan untuk memengaruhi tercapai.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya