Liputan6.com, Jakarta - Membaca doa saat hendak mengerjakan aktivitas adalah salah satu anjuran dalam agama Islam yang menunjukkan pentingnya kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Termasuk di antaranya adalah saat melepas pakaian. Saat seseorang mengucapkan doa melepas pakaian, dia mengingatkan diri untuk senantiasa berada dalam naungan dan perlindungan Allah, serta berusaha menjalankan setiap tindakan dengan kesadaran akan kehadiran-Nya.
Membiasakan membaca doa melepas pakaian juga merupakan bentuk syukur umat Muslim kepada Allah SWT. Dalam Islam, syukur adalah ungkapan rasa terima kasih dan pengakuan atas segala nikmat dan karunia yang diberikan Allah kepada hamba-Nya. Seperti halnya melafalkan doa melepas pakaian, umat Muslim menyadari bahwa semua yang dimilikinya, termasuk pakaian yang dipakainya, adalah karunia dari Allah.
Advertisement
Baca Juga
Buku-buku panduan doa dan zikir, seperti "Tuntunan Doa & Zikir Sehari-hari," "Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat," dan "24 Jam Hidup dengan Doa dan Amal Harian Rasulullah," menyajikan berbagai versi doa melepas pakaian yang perlu diketahui oleh umat Muslim. Ini menunjukkan betapa pentingnya doa ini dalam kehidupan sehari-hari dan bagaimana doa tersebut merupakan bagian dari amalan yang dianjurkan dalam agama Islam.
Selain sebagai bentuk syukur, membaca doa melepas pakaian dan memakai pakaian juga memiliki makna mendalam dalam menjauhkan diri dari sikap pamer atau menyombongkan diri, yang sifatnya dibenci Allah. Dalam Islam, kesombongan adalah salah satu sifat buruk yang dihindari dan dikecam. Ketika seseorang membaca doa ini, dia mengingatkan dirinya untuk selalu bersikap rendah hati dan menghindari sikap sombong dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam hal berpakaian.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang doa melepas pakaian agar dilindungi Allah, lengkap teks Arab, latin, dan artinya, Selasa (4/7/2023).
1. بِسْمِ اللهِ الَّذِيْ لاَ إِلَهَ إِلَّا هُوَ
Bismillaahil ladzii laa ilaaha illaa huwa
Artinya:
"Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Dia."
Doa melepas pakaian agar dilindunggi Allah ini diajarkan oleh Rasulullah kepada umatnya, dan diyakini memiliki fungsi sebagai tirai penghalang antara mata jin dan aurat manusia. Melafalkan doa ini, seseorang menyadari kehadiran Allah dan mengakui bahwa tidak ada Tuhan selain Dia, sehingga diharapkan melindungi auratnya dari pandangan makhluk halus yang ada di sekitarnya.
Doa ini juga mengingatkan manusia untuk selalu berada dalam perlindungan Allah dalam segala hal yang dilakukan, termasuk dalam hal berpakaian. Maka dengan kesadaran tersebut, diharapkan individu akan senantiasa menjaga kesopanan dan kewajaran dalam berpakaian serta terhindar dari tindakan yang tidak pantas.
2. اللهم أنزع عني رقة النفاق وثبتني على الإيمان
Allahummanza' annii robqotan nifaaqi wa tsabbitnii 'alal iimaan
Artinya:
"Ya Allah, lepaskanlah dariku ikatan sifat munafik dan tetapkanlah aku pada keimanan."
Doa melepas pakaian ini memiliki makna yang dalam. Di dalam doa ini, seseorang memohon kepada Allah untuk melepaskan ikatan sifat munafik dari dirinya. Sifat munafik merujuk pada ketidakjujuran dalam keyakinan dan perilaku, di mana seseorang bisa berpura-pura sebagai seorang mukmin, tetapi hatinya sebenarnya penuh dengan keraguan dan ketidaksetiaan terhadap agama.
Selain itu, doa ini juga memohon kepada Allah agar dirinya tetap teguh dan kokoh dalam keimanan. Kehidupan dunia penuh dengan godaan, tantangan, dan cobaan yang bisa menggoyahkan keyakinan seseorang. Selalu membaca doa melepas pakaian, seseorang berharap Allah memberikan kekuatan dan keteguhan hati untuk senantiasa berpegang teguh pada keimanan, tidak goyah dalam menghadapi berbagai ujian, dan terus berusaha memperkuat hubungan spiritual dengan-Nya.
Doa melepas pakaian ini mencerminkan kerendahan hati dan kesadaran seseorang atas kelemahannya, sambil berserah diri sepenuhnya kepada Allah untuk mendapatkan perlindungan-Nya dan bimbingan-Nya dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan ujian dan cobaan.
3. بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ
Bismil laahil ladzii laa ilaaha illaa anta
Artinya:
"Dengan nama Allah yang tiada Tuhan selain Engkau." (HR Ibnu Sunni)
Doa melepas pakaian ini mengandung makna pengakuan akan keesaan Allah dan ketiadaan Tuhan selain-Nya. Seseorang menyatakan keyakinan dan pengakuan bahwa hanya Allah yang berhak disembah dan tidak ada Tuhan lain yang layak diibadahi. Makna doa ini mencerminkan tindakan melepas pakaian sebagai momen yang diiringi dengan kesadaran akan kehadiran Allah yang maha kuasa.
Selain itu, doa melepas pakaian ini juga menyiratkan kerendahan hati dan kesadaran akan keagungan Allah. Doa ini mengandung makna penghormatan, ketergantungan, dan ketaatan seseorang kepada Allah dalam setiap aspek kehidupan.
Advertisement
Doa Memakai Pakaian
1. اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرِ مَا هُوَ لَهُ ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ
Allaahumma innii as'aluka min khairi wa khaira maa huwa lahu, wa a'uudzubika min syarrihi wa syarri maa huwa lahu
Artinya:
"Ya Allah sungguh aku mohon kepada Engkau kebaikan pakaian ini dan kebaikan sesuatu yang di dalamnya serta aku berlindung kepada Engkau dari keburukan pakaian ini dan keburukan sesuatu yang ada di dalamnya."
Dari Sa'ad bin Malik bin Sinan:
“Sesungguhnya Rasulullah Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam ketika mengenakan pakaian, semacam gamis, selendang dan imamah, beliau berdoa: Allahumma innii as'aluka khairii wa khairi ma huwa lahu, wa a'udzu bika min syarrihi wa khairi ma huwa lahu.” (HR. Abu al-Khudri)
Dalam doa memakai pakaian ini, Nabi Muhammad Sallallahu 'Alaihi Wa Sallam mengajarkan untuk memohon kepada Allah SWT agar memberkahi pakaian yang dikenakan, baik dari segi kualitas, penampilan, dan manfaatnya.
2. الحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِي كَسَانِي هٰذَا الثَوْبَ وَ رَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَ لَا قُوَّةَ
Alhamdulillahilladzi kasaanii hadzatsaubi wa razaqanii min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin
Artinya:
“Segala puji bagi Allah yang telah Engkau berikan pakaian ini kepadaku, dan memberikan rizki tanpa upaya dan kekutan dariku.”
عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهَا، قَالَتْ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: "مَنْ لَبِسَ ثَوْبًا فَقَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هَذَا الثَّوْبَ وَرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ، غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ"
Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, dia berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
“Barangsiapa yang mengenakan pakaian, kemudian dia mengucapkan: Alhamdulillahilladzi kasaanii hadza ts-tsauuba wa razaqaniihi min ghairi haulin minnii wa laa quwwatin, maka Allah mengampuni dosanya yang telah lalu."
Dalam hadits ini, Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam mengajarkan untuk selalu berdoa saat memakai pakaian baru. Doa tersebut mengandung pengakuan bahwa pakaian yang dikenakan adalah pemberian dari Allah, serta pengakuan bahwa manusia tidak memiliki kekuatan atau kemampuan untuk memperoleh pakaian tersebut tanpa bantuan-Nya.
3. للَّهُمَّ لَكَ الحَمْدُ أنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أسألُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ ما صُنِعَ لَهُ وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرّ ما صُنِعَ لَهُ
Allahumma lakal hamdu anta kasautanihi, as-aluka khairahu wa khaira ma shni’a wa a’udzu bika min syarrihi wa syarri ma shuni’a lahu.
Artinya:
“Ya Allah bagi-Mu segala puji. Engkau telah memakainya untukku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya dan kebaikan apa yang ia dijadikan untuknya, dan aku berlindung dari keburukannya dan keburukan apa yang ia dijadikan untuknya.”
Para ulama Nahdlatul Ulama (NU) dalam situs website resminya menjelaskan ketika akan memakai pakaian, baiknya membaca doa memakai pakaian tersebut. Apa makna doa memakai pakaian tersebut?
Doa memakai pakaian ini mengandung pengajaran untuk bersyukur kepada Allah SWT karena telah memberikan pakaian yang bisa dikenakan. Dalam doa ini, ada pengakuan bahwa Allah SWT-lah yang telah memberikan pakaian tersebut, dan memuji-Nya atas nikmat tersebut.
Adab Berpakaian
Adab berpakaian yang benar sangat penting dalam mencerminkan identitas, nilai-nilai budaya, dan norma sosial suatu masyarakat. Memahami adab berpakaian tidak hanya membantu menghindari perilaku yang tidak pantas, tetapi juga menjaga penghormatan terhadap nilai-nilai agama atau keyakinan, serta menjaga hubungan yang harmonis dengan lingkungan sekitar.
Dalam buku "Pendidikan Agama Islam" karya Bachrul Ilmy, terdapat penjelasan mengenai adab berpakaian dalam Islam yang dimaksudkan.
- Pertama, adab berpakaian dalam Islam melibatkan menutup aurat sesuai dengan batasannya. Bagi laki-laki, batas auratnya adalah dari pusar hingga lutut, sedangkan bagi perempuan, auratnya adalah seluruh tubuh kecuali telapak tangan dan wajah.
- Selain itu, adab berpakaian juga mencakup larangan menggunakan pakaian yang menyerupai seorang pendeta. Hal ini bertujuan untuk menghormati perbedaan dan menjaga kesucian nilai-nilai agama yang ada.
- Selanjutnya, adab berpakaian dalam Islam juga menekankan pentingnya perbedaan dalam berpakaian antara laki-laki dan perempuan. Perempuan tidak seharusnya berpakaian seperti laki-laki, begitu pula sebaliknya, agar menjaga keteraturan dan keharmonisan dalam masyarakat.
- Selain aspek aurat dan perbedaan jenis kelamin, adab berpakaian juga mengajarkan tentang penggunaan pakaian yang tidak berlebihan atau berlebihan sesuai kebutuhan dan norma yang berlaku. Hal ini menunjukkan rasa keseimbangan dan kesederhanaan dalam berpakaian.
- Selanjutnya, membaca doa sebelum menggunakan pakaian merupakan salah satu adab berpakaian yang dianjurkan dalam Islam. Doa ini mencerminkan kesadaran akan kehadiran Allah dalam setiap tindakan dan usaha yang dilakukan.
- Selanjutnya, adab berpakaian juga melibatkan mendahulukan anggota badan sebelah kanan saat mengenakan pakaian. Hal ini merupakan tindakan yang mencerminkan nilai-nilai kesopanan dan kebaikan.
- Selain itu, adab berpakaian dalam Islam melarang penggunaan pakaian yang menunjukkan gambaran lekuk tubuh. Tujuannya adalah menjaga kehormatan dan menjauhkan diri dari perilaku yang tidak senonoh atau provokatif.
- Terakhir, adab berpakaian dalam Islam mengajarkan agar menggunakan pakaian bukan untuk pamer atau menarik perhatian orang lain. Hal ini mengajarkan umat Muslim untuk merendahkan diri dan menjaga kesederhanaan dalam berpakaian, serta menghindari sikap yang mencari popularitas atau pujian dari orang lain.
Advertisement