Liputan6.com, Jakarta - Kritis adalah cara berpikir secara mendalam yang melibatkan analisis dan evaluasi yang teliti terhadap suatu permasalahan atau informasi. Ketika seseorang bersikap kritis, mereka tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mencari pemahaman yang lebih mendalam dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan argumen yang relevan.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Selain berpikir mendalam, kritis adalah cara berpikir dengan rasionalitas dan logika. Ketika seseorang berpikir secara rasional, mereka menggunakan penalaran dan bukti yang obyektif untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal. Rasionalitas membantu menghindari keputusan impulsif atau berdasarkan emosi semata, dan sebaliknya, memastikan bahwa penilaian didasarkan pada fakta dan argumen yang kuat.
Di sisi lain, berpikir logis mengarah pada cara berpikir yang konsisten dan koheren, dengan mengikuti aturan dan prinsip-prinsip logika untuk menyusun argumen yang valid dan berarti. Pentingnya berpikir secara mendalam, rasional, dan logis dalam kritis tidak hanya berlaku dalam lingkup akademis, tetapi juga berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti kritis dalam bahasa Indonesia, Kamis (27/7/2023).
Berpikir Mendalam, Rasional, dan Logis
Kritis adalah sikap atau kemampuan seseorang dalam berpikir secara teliti, tidak mudah percaya begitu saja, dan selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan dalam suatu hal. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan kritis adalah sikap yang tajam dalam menganalisis informasi.
Dalam berpikir kritis, seseorang mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang sehingga tidak terkesan menghakimi. Orang dengan kemampuan kritis cenderung lebih mudah diterima dalam kelompok atau komunitas apapun, karena mereka dapat berbaur dan beradaptasi dengan baik dalam kehidupan mereka.
Kemampuan berpikir kritis adalah tidak hanya terbatas pada pengetahuan tentang satu jawaban saja. Sebaliknya, individu yang berpikir kritis cenderung mencoba menyusun berbagai kemungkinan jawaban atau solusi terhadap suatu permasalahan. Ini menunjukkan bahwa berpikir kritis adalah melibatkan proses berpikir yang lebih mendalam dan beragam untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal.
Menurut Universitas Medan Area (UMA), berpikir kritis adalah sebuah proses mental yang melibatkan analisis dan evaluasi terhadap informasi yang diterima. Pemikiran yang masuk akal dan berfokus menjadi kunci dalam menentukan apa yang dipercayai atau dilakukan oleh individu yang berpikir kritis. Bila demikian, berpikir kritis merupakan esensi dari kemampuan critical thinking.
Berpikir kritis melibatkan pemikiran yang rasional dan logis. Filsuf Prof. Dr. Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu, menjelaskan bahwa rasionalitas dalam berpikir kritis artinya sebuah penalaran dan pemikiran yang masuk akal, terutama dalam memahami objek empiris yang dapat diuji atau diobservasi. Namun, rasionalitas memiliki batas dalam memahami hal-hal yang tidak dapat diuji atau diobservasi.
Di sisi lain, berpikir dengan logika adalah bentuk pemikiran yang masuk akal tanpa terbatas pada objek empiris. Dalam hal ini, logika dapat digunakan dalam segala situasi, termasuk ketika berbicara tentang hal-hal yang abstrak atau tidak dapat diuji. Logika memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan argumen atau konsep secara lebih luas, tanpa batasan objek empiris.
Memiliki kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan intelektual yang penting dalam menghadapi berbagai situasi dan masalah. Kemampuan ini melibatkan analisis mendalam, evaluasi, serta penerapan rasionalitas dan logika dalam mencari pemahaman yang lebih baik dan solusi yang lebih akurat.
Advertisement
Sinonim Kata Kritis
Pustaka Digital Indonesia menjelaskan kata kritis dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari 170 sinonim yang perlu diketahui. Berpikir kritis juga melibatkan kemampuan untuk mengenali dan mengatasi bias serta prasangka yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.
Sikap kritis yang didasarkan pada berpikir mendalam membantu seseorang menghadapi tantangan kompleks dengan solusi yang terencana dan matang. Rasionalitas dan logika dalam berpikir kritis membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang bijaksana, menghindari pemikiran yang bias, dan berkontribusi pada kemajuan intelektual dan sosial.
Sinonim kritis di antaranya sebagai berikut:
- Vokal
- Bunyi
- Suara
- Keras
- Lantang
- Vital
- Esensial
- Fundamental
- Hakiki
- Kardinal
- Mendasar
- Primer
- Radikal
- Gawat
- Genting
- Krusial
- Kunci
- Mendesak
- Penting
- Perlu
- Strategis
- Urgen
- Teliti
- Awas
- Jeli
- Akurat
- Cermat
- Ketat
- Korek
- Open
- Saksama
- Siasat
- Tepat
- Hati-Hati
- Ingat-Ingat
- Waspada
- Tegang
- Bengkak
- Kaku
- Kejal
- Kejang
- Kejat
- Kencang
- Liat
- Pejal
- Regang
- Sering
- Tegak
- Terik
- Cemas
- Empot-Empotan
- Panik
- Resah
- Panas
- Runcing
- Tanggap
- Paham
- Peka
- Perseptif
- Reaktif
- Reseptif
- Responsif
- Menahun
- Akut
- Berat
- Biut Gawat
- Kronis
- Parah
- Payah
- Serius
- Benar-Benar
- Betul-Betul
- Khusyuk
- Mendalam
- Sungguh-Sungguh
- Tekun
- Berbahaya
- Darurat
- Rawan
- Sulit
- Substansial
- Biut
- Lajat
- Lasat
- Sekarat
- Menarik Jiwa
- Meregang Jiwa
- Meregang Nyawa
- Megap-Megap
- Liabel
- Rentan
- Sensitif
- Suseptibel
- Terbuka
- Terdedah
- Capek
- Lelah
- Letih
- Penat
- Membandel
- Sangat
- Lambat
- Sendat
- Melempem
- Pelik
- Rumit
- Runyam
- Selit Belit
- Sukar
- Susah
- Cengeng
- Lemah
- Lembek
- Rapuh
- Ringkih
- Soak
- Teruk
- Bahang
- Kolor
- Beringsang
- Gerah
- Dedar
- Demam
- Meriang
- Kemarau
- Kering
- Bergolak
- Erotis
- Hot
- Memberahikan
- Menggairahkan
- Menggiurkan
- Merangsang
- Seksi
- Sensual
- Seronok
- Krisis
- Terancam
- Tajam
- N
- Ruwet
- Bahaya
- Terdesak
- Terjepit
- Terpaksa
- Terpojok
- Sementara
- Temporer
- Beban
- Bobot
- Muatan
- Sukatan
- Takaran
- Timbangan
- Ukuran
- Elusif
- Fatal
- Hebat
- Muskil
- Selit-Belit
- Kuat Dugaan
- Cenderung
- Condong
- Memihak
- Kuyu
- Layuh
- Luyu
- Membawat
- Meralip
- Redup
- Ruyup
- Sayu
- Suram
- Riskan
- Rusuh
Â