Kritis Adalah Berpikir Mendalam, Rasional, dan Logis, Simak Penjelasannya

Kritis adalah cara berpikir secara mendalam yang melibatkan analisis dan evaluasi yang teliti.

oleh Laudia Tysara diperbarui 27 Jul 2023, 08:20 WIB
Diterbitkan 27 Jul 2023, 08:20 WIB
Taman Literasi Martha Christina Tiahahu
Perpustakaan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu juga dilengkapi pendingin ruangan, stop kontak, Wi-Fi serta bersih dan tertata yang membuat nyaman para pengunjung. Keberadaan ruang baca di area taman diharapkan mampu menjadi daya tarik pengunjung taman sekaligus untuk meningkatkan minat baca masyarakat. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta - Kritis adalah cara berpikir secara mendalam yang melibatkan analisis dan evaluasi yang teliti terhadap suatu permasalahan atau informasi. Ketika seseorang bersikap kritis, mereka tidak hanya menerima informasi begitu saja, tetapi juga mencari pemahaman yang lebih mendalam dengan mempertimbangkan berbagai sudut pandang dan argumen yang relevan.

Selain berpikir mendalam, kritis adalah cara berpikir dengan rasionalitas dan logika. Ketika seseorang berpikir secara rasional, mereka menggunakan penalaran dan bukti yang obyektif untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal. Rasionalitas membantu menghindari keputusan impulsif atau berdasarkan emosi semata, dan sebaliknya, memastikan bahwa penilaian didasarkan pada fakta dan argumen yang kuat.

Di sisi lain, berpikir logis mengarah pada cara berpikir yang konsisten dan koheren, dengan mengikuti aturan dan prinsip-prinsip logika untuk menyusun argumen yang valid dan berarti. Pentingnya berpikir secara mendalam, rasional, dan logis dalam kritis tidak hanya berlaku dalam lingkup akademis, tetapi juga berpengaruh dalam kehidupan sehari-hari.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang arti kritis dalam bahasa Indonesia, Kamis (27/7/2023).

Berpikir Mendalam, Rasional, dan Logis

FOTO: Wajah Baru Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta
Pengunjung membaca buku di Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta, Taman Ismail Marzuki, Cikini, Jakarta Pusat, Senin (27/6/2022). Setelah rampung direvitalisasi, Perpustakaan Umum Daerah Provinsi DKI Jakarta akan kembali dibuka pada Juli mendatang. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Kritis adalah sikap atau kemampuan seseorang dalam berpikir secara teliti, tidak mudah percaya begitu saja, dan selalu berusaha menemukan kesalahan atau kekeliruan dalam suatu hal. Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI menjelaskan kritis adalah sikap yang tajam dalam menganalisis informasi.

Dalam berpikir kritis, seseorang mampu melihat suatu hal dari berbagai sudut pandang sehingga tidak terkesan menghakimi. Orang dengan kemampuan kritis cenderung lebih mudah diterima dalam kelompok atau komunitas apapun, karena mereka dapat berbaur dan beradaptasi dengan baik dalam kehidupan mereka.

Kemampuan berpikir kritis adalah tidak hanya terbatas pada pengetahuan tentang satu jawaban saja. Sebaliknya, individu yang berpikir kritis cenderung mencoba menyusun berbagai kemungkinan jawaban atau solusi terhadap suatu permasalahan. Ini menunjukkan bahwa berpikir kritis adalah melibatkan proses berpikir yang lebih mendalam dan beragam untuk mencapai kesimpulan yang masuk akal.

Menurut Universitas Medan Area (UMA), berpikir kritis adalah sebuah proses mental yang melibatkan analisis dan evaluasi terhadap informasi yang diterima. Pemikiran yang masuk akal dan berfokus menjadi kunci dalam menentukan apa yang dipercayai atau dilakukan oleh individu yang berpikir kritis. Bila demikian, berpikir kritis merupakan esensi dari kemampuan critical thinking.

Berpikir kritis melibatkan pemikiran yang rasional dan logis. Filsuf Prof. Dr. Ahmad Tafsir dalam bukunya yang berjudul Filsafat Ilmu, menjelaskan bahwa rasionalitas dalam berpikir kritis artinya sebuah penalaran dan pemikiran yang masuk akal, terutama dalam memahami objek empiris yang dapat diuji atau diobservasi. Namun, rasionalitas memiliki batas dalam memahami hal-hal yang tidak dapat diuji atau diobservasi.

Di sisi lain, berpikir dengan logika adalah bentuk pemikiran yang masuk akal tanpa terbatas pada objek empiris. Dalam hal ini, logika dapat digunakan dalam segala situasi, termasuk ketika berbicara tentang hal-hal yang abstrak atau tidak dapat diuji. Logika memungkinkan seseorang untuk mempertimbangkan argumen atau konsep secara lebih luas, tanpa batasan objek empiris.

Memiliki kemampuan berpikir kritis adalah kemampuan intelektual yang penting dalam menghadapi berbagai situasi dan masalah. Kemampuan ini melibatkan analisis mendalam, evaluasi, serta penerapan rasionalitas dan logika dalam mencari pemahaman yang lebih baik dan solusi yang lebih akurat.

Sinonim Kata Kritis

Taman Literasi Martha Christina Tiahahu
Perpustakaan Taman Literasi Martha Christina Tiahahu menyediakan lebih dari 1.000 buku secara fisik dan 3000-an buku yang bisa diakses secara online terhubung dengan koleksi e-book Perpustakaan Jakarta. (merdeka.com/Imam Buhori)

Pustaka Digital Indonesia menjelaskan kata kritis dalam bahasa Indonesia memiliki lebih dari 170 sinonim yang perlu diketahui. Berpikir kritis juga melibatkan kemampuan untuk mengenali dan mengatasi bias serta prasangka yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

Sikap kritis yang didasarkan pada berpikir mendalam membantu seseorang menghadapi tantangan kompleks dengan solusi yang terencana dan matang. Rasionalitas dan logika dalam berpikir kritis membantu seseorang dalam mengambil keputusan yang bijaksana, menghindari pemikiran yang bias, dan berkontribusi pada kemajuan intelektual dan sosial.

Sinonim kritis di antaranya sebagai berikut:

  1. Vokal
  2. Bunyi
  3. Suara
  4. Keras
  5. Lantang
  6. Vital
  7. Esensial
  8. Fundamental
  9. Hakiki
  10. Kardinal
  11. Mendasar
  12. Primer
  13. Radikal
  14. Gawat
  15. Genting
  16. Krusial
  17. Kunci
  18. Mendesak
  19. Penting
  20. Perlu
  21. Strategis
  22. Urgen
  23. Teliti
  24. Awas
  25. Jeli
  26. Akurat
  27. Cermat
  28. Ketat
  29. Korek
  30. Open
  31. Saksama
  32. Siasat
  33. Tepat
  34. Hati-Hati
  35. Ingat-Ingat
  36. Waspada
  37. Tegang
  38. Bengkak
  39. Kaku
  40. Kejal
  41. Kejang
  42. Kejat
  43. Kencang
  44. Liat
  45. Pejal
  46. Regang
  47. Sering
  48. Tegak
  49. Terik
  50. Cemas
  51. Empot-Empotan
  52. Panik
  53. Resah
  54. Panas
  55. Runcing
  56. Tanggap
  57. Paham
  58. Peka
  59. Perseptif
  60. Reaktif
  61. Reseptif
  62. Responsif
  63. Menahun
  64. Akut
  65. Berat
  66. Biut Gawat
  67. Kronis
  68. Parah
  69. Payah
  70. Serius
  71. Benar-Benar
  72. Betul-Betul
  73. Khusyuk
  74. Mendalam
  75. Sungguh-Sungguh
  76. Tekun
  77. Berbahaya
  78. Darurat
  79. Rawan
  80. Sulit
  81. Substansial
  82. Biut
  83. Lajat
  84. Lasat
  85. Sekarat
  86. Menarik Jiwa
  87. Meregang Jiwa
  88. Meregang Nyawa
  89. Megap-Megap
  90. Liabel
  91. Rentan
  92. Sensitif
  93. Suseptibel
  94. Terbuka
  95. Terdedah
  96. Capek
  97. Lelah
  98. Letih
  99. Penat
  100. Membandel
  101. Sangat
  102. Lambat
  103. Sendat
  104. Melempem
  105. Pelik
  106. Rumit
  107. Runyam
  108. Selit Belit
  109. Sukar
  110. Susah
  111. Cengeng
  112. Lemah
  113. Lembek
  114. Rapuh
  115. Ringkih
  116. Soak
  117. Teruk
  118. Bahang
  119. Kolor
  120. Beringsang
  121. Gerah
  122. Dedar
  123. Demam
  124. Meriang
  125. Kemarau
  126. Kering
  127. Bergolak
  128. Erotis
  129. Hot
  130. Memberahikan
  131. Menggairahkan
  132. Menggiurkan
  133. Merangsang
  134. Seksi
  135. Sensual
  136. Seronok
  137. Krisis
  138. Terancam
  139. Tajam
  140. N
  141. Ruwet
  142. Bahaya
  143. Terdesak
  144. Terjepit
  145. Terpaksa
  146. Terpojok
  147. Sementara
  148. Temporer
  149. Beban
  150. Bobot
  151. Muatan
  152. Sukatan
  153. Takaran
  154. Timbangan
  155. Ukuran
  156. Elusif
  157. Fatal
  158. Hebat
  159. Muskil
  160. Selit-Belit
  161. Kuat Dugaan
  162. Cenderung
  163. Condong
  164. Memihak
  165. Kuyu
  166. Layuh
  167. Luyu
  168. Membawat
  169. Meralip
  170. Redup
  171. Ruyup
  172. Sayu
  173. Suram
  174. Riskan
  175. Rusuh

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya