Kognitif adalah Kemampuan untuk Berpikir, Kenali Jenis, Kegunaan, dan Dampaknya

Kognitif adalah hal yang berhubungan dengan atau melibatkan kognisi.

oleh Husnul Abdi diperbarui 19 Mei 2021, 15:40 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2021, 15:40 WIB
Ilustrasi berpikir | Andrea Piacquadio dari Pexels
Ilustrasi berpikir | Andrea Piacquadio dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Kognitif adalah hal yang berhubungan dengan atau melibatkan kognisi. Sementara itu, kognisi merupakan suatu proses yang berhubungan dengan memperoleh pengetahuan dan pemahaman.

Kognitif adalah proses otak yang mendasari banyak aktivitas sehari-hari, dalam kesehatan dan penyakit, sepanjang rentang usia. Fungsi kognitif adalah bagian yang sangat penting untuk kehidupan sehari-hari, mengatur pikiran dan tindakan.

Perkembangan kognitif dipelajari melalui proses mental dan persepsi sensorik. Jenis proses kognitif meliputi berpikir, mengetahui, mengingat, menilai, dan memecahkan masalah.

Kemampuan berkomunikasi, interaksi mendukung orang lain dan kemampuan memaksimalkan semua kemampuan sensorik seperti melihat, mendengar, dan lain-lain diperlukan untuk pengembangan kognitif secara maksimal.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (19/5/2021) tentang kognitif adalah.

Kognitif adalah

Ilustrasi berpikir | Ivan Samkov dari Pexels
Ilustrasi berpikir | Ivan Samkov dari Pexels

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kognitif adalah berhubungan dengan atau melibatkan kognisi. Sementara itu, kata 'kognisi' atau 'cognition' sebenarnya berakar dari bahasa Latin 'cognoscere' yang berarti 'mengenal'. KBBI mendefinisikan kognisi sebagai kegiatan atau proses memperoleh pengetahuan (termasuk kesadaran, perasaan, dan sebagainya) atau usaha mengenali sesuatu melalui pengalaman sendiri. Kognisi juga berarti proses, pengenalan, dan penafsiran lingkungan oleh seseorang.

Sederhanannya, kognitif adalah pemikiran atau kemampuan untuk berpikir. Kognisi pada dasarnya mengontrol pikiran dan perilaku. Kognitif adalah suatu proses berpikir, yaitu kemampuan individu untuk menghubungkan, menilai dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

Menurut Cambridge Cognition, kognisi memiliki dasar fisik di otak dengan lebih dari 100 miliar sel saraf di otak manusia yang sehat. Masing-masing dapat memiliki hingga 10.000 koneksi dengan sel saraf lain yang disebut neuron. Semua ini menjadikannya organ yang sangat rumit.

Kognisi pada dasarnya mengontrol pikiran dan perilaku dan diatur oleh sirkuit otak terpisah yang didukung oleh sejumlah sistem neurotransmitter. Ada sejumlah bahan kimia otak yang memainkan peran utama dalam mengatur proses kognitif; termasuk dopamin, noradrenalin (norepinefrin), serotonin, asetilkolin, glutamat dan GABA.

Kognisi terus berubah dan beradaptasi dengan informasi baru, mengatur perilaku sepanjang umur dan didukung oleh faktor genetik dan lingkungan. Faktor lingkungan ini bahkan bisa terjadi sebelum kelahiran. Misalnya saja sindrom alkohol janin yang berhubungan dengan gangguan kognisi yang parah.

Sepanjang masa bayi, masa kanak-kanak, dan remaja, fungsi kognitif terus berkembang, dan saat memasuki kehidupan dewasa selanjutnya, sebagai bagian dari proses penuaan normal, beberapa fungsi ini mulai menurun saat neuron mati dan mekanisme untuk menggantikan neuron ini menjadi kurang. Memahami kognisi penting tidak hanya untuk perkembangan kognitif yang sehat, tetapi defisit terjadi pada sejumlah gangguan neuropsikologis.

Dampak Kognitif bagi Manusia

Sementara itu, dampak kognitif adalah sebagai berikut:

Memahami dunia. Saat menerima sensasi dari dunia di sekitar, informasi yang dilihat, dengar, rasakan, sentuh, dan cium pertama-tama harus diubah menjadi sinyal yang dapat dipahami oleh otak. Proses persepsi memungkinkan manusia untuk menerima informasi sensorik dan mengubahnya menjadi sinyal yang dapat dipahami dan ditindaklanjuti oleh otak.

Membentuk gambaran. Dunia ini penuh dengan pengalaman indrawi yang tak ada habisnya. Untuk memahami semua informasi yang masuk ini, penting bagi otak untuk dapat mengurangi pengalaman tentang dunia hingga ke dasar. Seseorang bisa mengingat semuanya, jadi peristiwa direduksi menjadi konsep dan ide kritis yang dibutuhkan.

Mengisi kekosongan. Selain mengurangi informasi agar lebih mudah diingat dan dipahami, orang juga menguraikan ingatan ini saat merekonstruksinya. Dalam beberapa kasus, elaborasi ini terjadi ketika orang berjuang keras untuk mengingat sesuatu. Ketika informasi tidak dapat ditarik kembali, otak terkadang mengisi data yang hilang dengan apa pun yang tampaknya cocok.

Berinteraksi dengan dunia. Kognisi tidak hanya melibatkan hal-hal yang terjadi di dalam kepala, tetapi juga bagaimana pikiran dan proses mental ini memengaruhi tindakan. Perhatian pada dunia di sekitar, ingatan peristiwa masa lalu, pemahaman bahasa, penilaian tentang bagaimana dunia bekerja, dan kemampuan untuk memecahkan masalah semuanya berkontribusi pada bagaimana kita berperilaku dan berinteraksi dengan lingkungan sekitar.

Jenis Proses Kognitif

Kognitif
Ilustrasi Kognitif Credit: pexels.com/Christina

Ada banyak jenis proses kognitif. Dirangkum dari Very Well Mind, proses kognitif adalah sebagai berikut:

Perhatian. Perhatian adalah proses kognitif yang memungkinkan orang untuk fokus pada rangsangan tertentu di lingkungan.

Bahasa. Perkembangan bahasa adalah proses kognitif yang melibatkan kemampuan untuk memahami dan mengungkapkan pikiran melalui kata-kata lisan dan tertulis. Ini memungkinkan manusia untuk berkomunikasi dengan manusia lain dan memainkan peran penting dalam pemikiran.

Pembelajaran. Pembelajaran membutuhkan proses kognitif yang terlibat dalam menerima hal-hal baru, mensintesis informasi, dan mengintegrasikannya dengan pengetahuan sebelumnya.

Memori. Memori adalah proses kognitif penting yang memungkinkan orang untuk menyandikan, menyimpan, dan mengambil informasi. Ini adalah komponen penting dalam proses pembelajaran dan memungkinkan orang untuk mempertahankan pengetahuan tentang dunia dan sejarah pribadi mereka.

Persepsi. Persepsi adalah proses kognitif yang memungkinkan orang mengambil informasi melalui indera (sensasi) mereka dan kemudian memanfaatkan informasi ini untuk merespons dan berinteraksi dengan dunia.

Pikiran. Pikiran adalah bagian penting dari setiap proses kognitif. Ini memungkinkan orang untuk terlibat dalam pengambilan keputusan, pemecahan masalah, dan penalaran yang lebih tinggi.

Kegunaan Proses Kognitif

Proses kognitif memengaruhi setiap aspek kehidupan, dari sekolah, pekerjaan, hingga hubungan. Kegunaan proses kognitif adalah sebagai berikut:

Mempelajari hal-hal baru. Belajar membutuhkan kemampuan untuk menerima informasi baru, membentuk ingatan baru, dan membuat hubungan dengan hal-hal lain yang sudah diketahui.

Membentuk kenangan. Memori adalah topik utama yang menarik di bidang psikologi kognitif. Bagaimana manusia mengingat, apa yang diingat, dan apa yang dilupakan mengungkapkan banyak hal tentang bagaimana proses kognitif bekerja.

Membuat keputusan. Setiap kali orang membuat keputusan apa pun, itu melibatkan membuat penilaian tentang hal-hal yang telah mereka proses. Ini mungkin melibatkan membandingkan informasi baru dengan pengetahuan sebelumnya, mengintegrasikan informasi baru ke dalam ide yang sudah ada, atau bahkan mengganti pengetahuan lama dengan pengetahuan baru sebelum membuat pilihan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya