Liputan6.com, Jakarta Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Yaumul ba’ats merupakan satu fase dalam siklus kehidupan setelah hari kiamat. Setelah datangnya hari kiamat, semua manusia yang telah meninggal, termasuk Nabi Adam AS hingga individu terakhir yang hidup di dunia, akan dibangkitkan kembali di yaumul ba'ats.
Advertisement
Baca Juga
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut yaumul ba'ats. Peristiwa ini berlangsung sebagai tahap awal sebelum mereka diminta pertanggungjawaban atas segala perbuatan selama hidup di dunia. Setelah dibangkitkan di yaumul ba’ats, manusia akan berkumpul di sebuah lapangan luas yang disebut yaumul mahsyar.
Advertisement
Dari situ, akan ada serangkaian tahapan yang dihadapi manusia dalam dunia akhirat sebelum akhirnya menerima ganjaran berupa surga atau sanksi neraka. Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut yaumul ba’as.
Untuk memahami konsep yaumul ba’ats secara lebih mendalam, berikut penjelasan lebih lanjut mengenai akhirat, sebagaimana yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (17/8/2023).
Kehidupan Setelah Kematian
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Yaumul ba'as merupakan tahap penting dalam kehidupan setelah alam semesta ini mengalami pemusnahan saat hari kiamat tiba. Oleh karena itu, sebelum menjelajahi konsep yaumul ba'ats, sangat penting untuk memahami hari kiamat dan alam akhirat secara menyeluruh.
Setelah manusia mati, akan ada kehidupan lain yang menanti, yakni kehidupan akhirat. Akhirat merujuk pada kehidupan setelah kematian. Dalam pandangan agama Islam, kematian bukanlah akhir dari perjalanan manusia. Setelah meninggal dunia, manusia akan mengalami kehidupan di alam yang berbeda yang disebut alam akhirat. Dengan kata lain, dalam Islam, kematian hanya merupakan transisi dari dunia ini menuju tahapan berikutnya.
Ini ditegaskan dalam ajaran agama, seperti dalam surat Al-Baqarah ayat 154, yang menyatakan:
"Janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang meninggal di jalan Allah bahwa mereka telah mati, sebenarnya mereka hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya." (Q.S Al-Baqarah:154).
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, setelah meninggal dunia, manusia akan memasuki alam yang berbeda. Namun, sebelum mengalami kehidupan di alam akhirat, mereka akan berada di alam barzah atau alam kubur, tempat mereka menunggu tiba nya hari kiamat.
Setelah hari kiamat terjadi, tahapan kehidupan di akhirat akan dimulai. Setelah hari kiamat, manusia dan seluruh ciptaan Allah akan melalui serangkaian tahapan, termasuk yaumul ba'ats (hari kebangkitan), yaumul hisab (hari perhitungan), yaumul mizan (hari penimbangan), dan yaumul jaza (hari pembalasan). Setiap tahapan ini merupakan bagian integral dari konsep kehidupan di alam akhirat, yang menentukan nasib akhir manusia berdasarkan amal perbuatannya di dunia.
Advertisement
Hari Kebangkitan (Yaumul Ba'ats)
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Istilah Yaumul Ba'ats merujuk pada hari di mana manusia bangkit dari kematian, atau bangkit dari kubur. Yaumul Ba'ats merupakan tahapan penting dalam akhirat, yang terjadi setelah hari kiamat di mana semua makhluk Allah, termasuk manusia, hewan, tumbuhan, gunung, dan planet-planet, mengalami pemusnahan. Pada hari ini, seluruh ciptaan Allah akan dibangkitkan kembali.
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Yaumul Ba'ats adalah saat para manusia yang telah meninggal dunia sejak zaman Nabi Adam hingga manusia terakhir akan bangkit dari kubur mereka. Ini terjadi setelah Malaikat Israfil meniupkan sangkakala yang kedua. Allah SWT berfirman dalam Surah An-Nahl ayat 38:
"Dan mereka bersumpah dengan (nama) Allah dengan sumpah yang sungguh-sungguh, 'Allah tidak akan membangkitkan orang yang mati.' Tidak demikian (pasti Allah akan membangkitkannya), sebagai suatu janji yang benar dari-Nya, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." (An-Nahl: 38)
Hari Pengumpulan (Yaumul Mahsyar)
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Setelah manusia bangkit dari kubur pada Yaumul Ba'ats, mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Yaumul Mahsyar merujuk pada peristiwa pengumpulan manusia setelah mereka dibangkitkan dari alam kubur. Di hari ini, setiap individu akan menerima catatan amalnya selama hidup di dunia. Catatan ini mencakup baik amal buruk maupun amal baik dengan rinciannya.
Bagi orang yang beriman dan beramal saleh, melihat catatan amalnya akan mendatangkan kegembiraan. Namun, bagi mereka yang melakukan tindakan jahat dan kerusakan selama hidup, catatan amal tersebut akan memicu perasaan sedih dan penyesalan. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Kahfi ayat 47:
“Dan (ingatlah) akan hari (yang ketika itu) kami perjalankan gunung-gunung dan kamu akan dapat melihat bumi itu datar dan kami kumpulkan seluruh manusia, dan tidak kami tinggalkan seorangpun dari mereka.” (Al-Kahfi: 47)
Hari Perhitungan (Yaumul Hisab)
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Setelah manusia bangkit dari kubur pada Yaumul Ba'ats, mereka akan dikumpulkan di Padang Mahsyar. Setelah pengumpulan di Yaumul Mahsyar, manusia akan menghadapi hari perhitungan atau Yaumul Hisab. Pada hari ini, setiap amal perbuatan selama hidup di dunia akan dihitung dan diperiksa. Tidak ada amal yang diabaikan, bahkan yang paling kecil sekalipun akan dihitung. Allah berfirman dalam Surah Al-Ghasyiyah ayat 25-26:
"Sungguh, kepada Kami-lah mereka kembali. Kemudian sesungguhnya (kewajiban) Kami-lah membuat perhitungan atas mereka." (Al-Ghasyiyah: 25-26)
Hari Penimbangan (Yaumul Mizan)
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Setelah manusia bangkit dari kubur pada Yaumul Ba'ats, kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar dan mengalami proses hisab, semua amal perbuatan akan ditimbang pada hari Yaumul Mizan. Di hari ini, amal baik dan amal buruk manusia akan ditimbang untuk menentukan bobot dan nilai masing-masing. Timbangan akan menunjukkan apakah amal baik atau amal buruk yang lebih berat.
Jika timbangan menunjukkan bahwa amal baik lebih berat, manusia akan mendapatkan balasan surga. Namun, jika amal buruk lebih berat, mereka akan menerima balasan neraka. Allah berfirman dalam Surah Al-A'raf ayat 8-9:
"Timbangan pada hari itu (menjadi ukuran) kebenaran, barangsiapa yang berat timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang beruntung, Dan barangsiapa yang ringan timbangan (kebaikan) nya, maka mereka itulah orang-orang yang merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami." (Al-A'raf: 8-9).
Advertisement
Hari Pembalasan (Yaumul Jaza)
Hari dibangkitkannya manusia dari alam kubur disebut sebagai yaumul ba’ats. Setelah manusia bangkit dari kubur pada Yaumul Ba'ats, kemudian dikumpulkan di Padang Mahsyar dan mengalami proses hisab, semua amal perbuatan akan ditimbang pada hari Yaumul Mizan.
Setelah itu, manusia akan menerima balasan sesuai hasil timbangan pada Yaumul Jaza. Hari ini adalah waktu di mana setiap individu diberikan balasan sesuai dengan amal perbuatannya di dunia. Allah akan memberikan balasan berdasarkan apa yang telah dilakukan oleh manusia selama hidupnya. Balasannya akan tergantung pada tindakan baik atau buruk yang telah dilakukan.
Bagi mereka yang beramal baik, balasannya adalah kenikmatan di surga. Namun, bagi mereka yang melakukan tindakan jahat, balasannya adalah siksa neraka. Setiap perbuatan, sekecil apa pun, baik ataupun buruk, akan mendapatkan balasan yang adil dari Allah. Allah berfirman dalam Surah An-Najm ayat 39-41:
“Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usaha itu kelak akan diperlihatkan (padanya). Kemudian akan diberi balasan padanya dengan balasan yang paling sempurna.” (An-Najm: 39-41)