Simbol Sila Pertama Pancasila adalah Bintang, Pahami Nilai dan Maknanya

Simbol sila pertama pancasila adalah Bintang, di mana menggambarkan sebuah cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan, kepada setiap manusia.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 21 Agu 2023, 13:15 WIB
Diterbitkan 21 Agu 2023, 13:15 WIB
Ilustrasi garuda pancasila
Ilustrasi garuda pancasila. (Photo Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Simbol sila pertama Pancasila adalah? Sila pertama dalam Pancasila yaitu "Ketuhanan Yang Maha Esa", memiliki pengertian bahwa bangsa Indonesia mengakui dan mempercayai adanya Tuhan yang Maha Esa, sebagai pencipta alam semesta dan pemegang otoritas tertinggi.

Dengan kata lain, simbol sila pertama Pancasila adalah Bintang ini menyiratkan bahwa dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, bangsa Indonesia bersandar pada nilai-nilai spiritual dan keyakinan pada Tuhan sebagai sumber kebenaran, moralitas, dan hukum yang mengatur tata tertib sosial.

Meskipun Pancasila mengakui keberagaman agama di Indonesia, pengakuan akan Ketuhanan Yang Maha Esa tetap menjadi pijakan utama, dalam membentuk identitas nasional dan karakter bangsa. Perlu dipahami, bahwa Pancasila menggambarkan prinsip-prinsip dasar yang menjadi pijakan, dalam membentuk identitas dan karakter bangsa Indonesia.

Simbol sila pertama Pancasila adalah bintang, di mana menggambarkan cahaya kerohanian yang berasal dari Tuhan kepada setiap manusia. Berikut ini simbol sila pertama Pancasila yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (21/8/2023). 


Simbol Pancasila

Ilustrasi Pancasila
Ilustrasi Pancasila. (Gambar oleh ibnuamaru dari Pixabay.)

Secara etimologis, Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa, di mana secara terminologi, Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara.

Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD 1945. Pada saat sidang pengesahan UUD 1945 beserta Pembukaannya oleh PPKI, naskah Pancasila yang terdapat dalam bagian Pembukaan UUD 1945 adalah sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa

2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

3. Pesatuan Indonesia

4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/ Perwakilan.

5. Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Rumusan Pancasila sebagaimana tecantum dalam pembukaan UUD 1945 inilah, yang secara konstitusional sah dan benar sebagai dasar negara RI. Mengutip dari laman pasla.jambiprov.go.id, simbol sila pertama pancasila adalah Bintang emas lima sudut, yang terletak di tengah perisai burung Garuda. Simbol bintang ini kemudian melambangkan cahaya, yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, yang diyakini oleh seluruh rakyat Indonesia sebagai masyarakat yang berguna.

Bintang dengan lima sudut melambangkan jumlah kepercayaan, atau agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Hindu, dan Budha. Warna hitam sebagai dasar menunjukkan warna alam, yang bermakna bahwa Indonesia berada di bawah lindungan dan rahmat Tuhan Yang Maha Esa.


Nilai-nilai Setiap Sila Pancasila dalam Kehidupan Sehari-hari

Ilustrasi Hari Lahir Pancasila 1 Juni
Ilustrasi Hari Lahir Pancasila 1 Juni. (Image by Freepik)

Pancasila merupakan dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila. Setiap sila memiliki nilai-nilai yang mendasari kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut adalah nilai-nilai setiap sila Pancasila dan peranannya dalam kehidupan sehari-hari. 

1. Sila Pertama

  1. Mengakui adanya Tuhan sebagai puncak keberadaan, dan menghormati berbagai bentuk kepercayaan agama.
  2. Menanamkan nilai-nilai toleransi terhadap keyakinan beragama lain serta menerapkan prinsip keadilan dalam interaksi sehari-hari.
  3. Melakukan ibadah sesuai dengan keyakinan agama masing-masing untuk memperkuat hubungan spiritual.
  4. Menghargai dan belajar tentang keyakinan agama dan budaya lain, untuk membangun pemahaman yang lebih baik lagi.
  5. Menerapkan nilai-nilai moral dan etika dalam tindakan sehari-hari, sebagai bentuk penghormatan pada Tuhan.

2. Sila Kedua

  1. Memastikan setiap orang diperlakukan dengan adil dan memiliki hak asasi yang sama.
  2. Membangun interaksi beradab, melibatkan empati, dan menghindari tindakan yang merendahkan martabat manusia.
  3. Menjunjung tinggi hak asasi manusia tanpa diskriminasi berdasarkan jenis kelamin, agama, atau latar belakang lainnya.
  4. Menunjukkan empati dan kepedulian dengan membantu mereka yang membutuhkan.
  5. Berkomunikasi dengan sopan dan menghormati pandangan orang lain, bahkan jika berbeda.

3. Sila Ketiga

  1. Menciptakan lingkungan yang harmonis di antara masyarakat yang beragam suku, budaya, dan agama.
  2. Mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi atau kelompok.
  3. Memahami dan menghargai beragam budaya di Indonesia sebagai kekayaan nasional.
  4. Membina hubungan baik dengan tetangga dan teman, dari berbagai latar belakang.
  5. Mengambil bagian dalam upaya untuk memajukan negara melalui kegiatan yang positif dan produktif.

4. Sila Keempat

  1. Memberikan peluang kepada setiap individu, untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan.
  2. Menempatkan pemimpin yang memiliki integritas dan kebijaksanaan di posisi penting.
  3. Melibatkan diri dalam diskusi terbuka, dan mempertimbangkan pandangan yang berbeda.
  4. Mengambil bagian dalam pemilihan umum, dengan memahami pandangan dan rekam jejak calon pemimpin.
  5. Menghargai kebijaksanaan dan nasihat para pemimpin yang berlandaskan pada kepentingan bersama.

5. Sila Kelima

  1. Menjamin setiap warga negara memiliki hak yang sama dalam akses terhadap layanan dan peluang.
  2. Menunjukkan sikap saling mendukung dalam memastikan kesejahteraan bersama.
  3. Berbagi dengan mereka yang kurang beruntung melalui sumbangan atau kerja sukarela.
  4. Menyokong program-program pemerintah, atau lembaga amal yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
  5. Melaksanakan kewajiban sosial seperti membayar pajak dan mendukung layanan umum.

Makna dan Fungsi

Ilustrasi lambang negara Indonesia, garuda Pancasila
Ilustrasi lambang negara Indonesia, garuda Pancasila. (Image by ibnuamaru from Pixabay)

Makna pancasila sebagai dasar negara merupakan salah satu pondasi utama, titik acuan bangsa Indonesia dalam mengatur bangsa maupun Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa betapa pentingnya Pancasila dalam mengatur unsur-unsur kehidupan berbangsa dan bernegara, segala bentuk peraturan-peraturan yang ada di Indonesia harus berlandaskan pancasila.

 

Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia memiliki makna yang melampaui sekadar kata-kata. Makna ini meresap dalam segala aspek kehidupan masyarakat dan negara, membentuk pijakan etika, moral, politik, dan sosial yang mendalam. 

1. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa

Mengakui adanya keberadaan Tuhan sebagai sumber segala kebenaran dan moralitas, serta mengajarkan pentingnya mengamalkan nilai-nilai moral dalam hubungan dengan sesama manusia dan alam semesta. Makna sila pertama juga Menekankan kewajiban menghormati keberagaman agama, dan kepercayaan sebagai bagian dari persatuan.

2. Makna Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

Mengandung nilai-nilai kemanusiaan yang universal, seperti martabat, keadilan, dan etika.Menekankan pentingnya berperilaku adil, berempati, dan menghormati hak asasi manusia tanpa pandang bulu.Mendorong manusia untuk saling membantu dan berkontribusi pada kebaikan bersama.

3. Makna Persatuan Indonesia

Makna selanjutnya menunjukkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam keragaman budaya, suku, dan agama. Sila ketiga ini juga mengandung semangat kebersamaan dan solidaritas, yang membentuk semangat nasionalisme. Persatuan ini juga menjabarkan bahwa arti kerukunan dan toleransi sebagai landasan dalam hidup berdampingan, dengan masyarakat yang beragam.

4. Makna Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan

Makna sila selanjutnya ini menunjukkan komitmen pada prinsip demokrasi, yang mewujudkan partisipasi rakyat dalam pengambilan keputusan. Tak hanya itu, namun sila Pancasila ini juga mengajarkan pentingnya mengambil keputusan, secara bijaksana dan kolektif melalui musyawarah dan perwakilan, serta mengajarkan nilai-nilai kepemimpinan yang responsif dan berpihak kepada kepentingan rakyat.

5. Makna Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Sila kelima Pancasila juga memiliki makna, terkait adanya hak setiap warga negara untuk memperoleh kesejahteraan yang setara. Selain itu keadilan sosial ini juga dapat mendorong tindakan dan kebijakan, yang mengurangi kesenjangan sosial, ekonomi, dan pendidikan. Sila ini juga menegaskan peran pemerintah, dalam memastikan kesejahteraan dan hak asasi warga negara.

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya