Surat Al-Kafirun Ayat 1-6, Berikut Terjemah, Isi Kandungan, dan Keutamaannya

Surat Al-Kafirun adalah surat ke-109 dalam Al-Quran dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan di kota Mekah pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 01 Sep 2023, 15:40 WIB
Diterbitkan 01 Sep 2023, 15:40 WIB
Makna Surat Al Baqarah ayat 183
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Liputan6.com, Jakarta Surat Al-Kafirun adalah surat ke-109 dalam Al-Quran dan termasuk dalam kategori surat Makkiyah, yang berarti surat ini diturunkan di kota Mekah pada masa kenabian Nabi Muhammad SAW. Surat ini dinamakan Al-Kafirun karena ayat permulaannya berbicara tentang "orang-orang kafir" atau "orang-orang yang ingkar." 

Dalam surat ini, Allah SWT menyampaikan pesan kepada kaum kafir tentang konsekuensi perbuatan jahat mereka yang akan mendapat pembalasan dari-Nya. Surat Al-Kafirun terdiri dari 6 ayat dan memiliki makna dan keutamaan yang penting. 

Sebagai salah satu surat pendek, Al-Kafirun menjadi surat yang banyak dihafalkan oleh umat Muslim. Surat ini juga banyak dipilih menjadi surat pendek dalam rangkaian salat wajib maupun sunnah. Berikut bacaan surat Al-Kafirun beserta terjemah, isi kandungan, serta keutamaannya yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/9/2023).

Bacaan Surat Al-Kafirun Beserta Terjemahannya

Nuzulul
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Ayat 1

قُلْ يَٰٓأَيُّهَا ٱلْكَٰفِرُونَ

qul yā ayyuhal-kāfirụn

Artinya: Katakanlah: “Hai orang-orang kafir,

Ayat 2

لَآ أَعْبُدُ مَا تَعْبُدُونَ

lā a’budu mā ta’budụn

Artinya: Aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah.

Ayat 3

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Artinya: dan kamu bukan penyembah Tuhan yang aku sembah.

Ayat 4

وَلَآ أَنَا۠ عَابِدٌ مَّا عَبَدتُّمْ

wa lā ana ‘ābidum mā ‘abattum

Artinya: Dan Aku tidak pernah menjadi penyembah apa yang kamu sembah,

Ayat 5

وَلَآ أَنتُمْ عَٰبِدُونَ مَآ أَعْبُدُ

wa lā antum ‘ābidụna mā a’bud

Artinya: “an kamu tidak pernah (pula) menjadi penyembah Tuhan yang aku sembah.”

Ayat 6

لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِىَ دِينِ

lakum dīnukum wa liya dīn

Artinya: Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”

Isi Kandungan Surat Al-Kafirun

ilustrasi Al-Quran/freepik
ilustrasi Al-Quran/freepik

Surat Al-Kafirun adalah surat yang mengajarkan tentang tauhid, perbedaan dalam pelaksanaan ibadah, dan pentingnya toleransi antar umat beragama. Ini merupakan pesan penting dalam Islam untuk memahami konsep tauhid, menjalani ibadah dengan benar, dan menjaga perdamaian antara umat beragama yang berbeda keyakinan.

Isi kandungan Surat Al-Kafirun dapat dibagi menjadi tiga poin sebagai berikut.

1. Perbedaan Sifat Tuhan

Surat Al-Kafirun dimulai dengan Allah ingin menjelaskan perbedaan yang besar antara sifat Tuhan yang disembah oleh umat Nabi Muhammad SAW dan sifat Tuhan yang disembah oleh orang-orang kafir. Allah SWT menekankan bahwa Dia adalah Tuhan yang Maha Esa, yang tidak memiliki anak dan tidak diperanakkan. Ini adalah pernyataan dasar tentang tauhid, keyakinan dalam kesatuan dan keesaan Allah.

2. Perbedaan dalam Pelaksanaan Ibadah

Terkait dengan perbedaan dalam sifat Tuhan, surat ini juga menggambarkan perbedaan dalam bentuk pelaksanaan ibadah. Orang-orang kafir mungkin melakukan ibadah kepada berhala-berhala atau entitas lain yang mereka anggap sebagai tuhan, sementara umat Islam, yang mengikuti ajaran Nabi Muhammad SAW, menyembah Allah Yang Maha Esa. Ini menegaskan pentingnya tauhid dalam ibadah dan menunjukkan bahwa ibadah yang benar hanya ditujukan kepada Allah Yang Maha Esa.

3. Toleransi Antar Umat Beragama

Melalui surat Al-Kafirun, Allah SWT juga menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama. Surat ini mengajarkan bahwa meskipun terdapat perbedaan dalam keyakinan dan ibadah, orang-orang harus tetap menghormati perbedaan tersebut dan melaksanakan ibadah sesuai dengan ketentuan agama masing-masing. Artinya, umat Islam diingatkan untuk menjalani keyakinan mereka tanpa mencampur adukkan urusan agama dengan orang-orang kafir. Ini adalah panggilan untuk menjaga perdamaian dan toleransi dalam masyarakat yang beragam.

Keutamaan Surat Al-Kafirun

Amalan ramadhan
Ilustrasi Al-Qur’an Credit: freepik.com

Berikut keutamaan surat Al-Kafirun,

1. Sepadan dengan Seperempat Al-Qur'an

Salah satu hadits riwayat hadist Rasulullah bersabda,

 قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ" تَعْدِلُ ثُلُثَ الْقُرْآنِ , وَ "قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ" تَعْدِلُ رُبْعَ الْقُرْآنِ , وَكَانَ يَقْرَأُ بِهِمَا فِي رَكْعَتَيِ الْفَجْرِ

Artinya: Qul huwallahu ahad menyamai sepertiga Al Quran dan Qul yaa ayuhal kaafiruun menyamai seperempat Al Quran. Beliau (Rasulullah SAW) membaca kedua surat itu dalam dua rakaat fajar. (HR Thabrani dan Abu Ya'la).

Ini menunjukkan tingginya nilai dan keutamaan surat ini dalam Islam. Meskipun Surat Al-Kafirun hanya terdiri dari 6 ayat, namun pesan-pesan yang terkandung di dalamnya sangat penting dan memiliki bobot yang besar dalam keyakinan Islam.

2. Kebebasan dari Kemusyrikan

Dalam hadits lain yang diriwayatkan oleh Ahmad dan Al-Hakim dijelaskan, “ "Bacalah surat Al-Kafirun, kemudian tidurlah pada waktu selesai membacanya. Sesungguhnya surat ini adalah kebebasan dari kemusyrikan."

Ini menggambarkan bahwa surat ini memiliki kekuatan untuk membersihkan hati dan keyakinan seseorang dari segala bentuk syirik atau penyekutuan dalam ibadah kepada Allah SWT. Surat ini mengajarkan konsep tauhid dengan sangat jelas, dan membacanya dengan sungguh-sungguh bisa membantu seseorang memahami dan mengamalkan tauhid dengan lebih baik.

3. Menyelamatkan dari Penyekutuan (Syirik)

Hadits yang diriwayatkan dari Abu Ya'la melalui Ibnu Abbas dikatakan, "Maukah aku tunjukkan kepada kalian sebuah kalimat yang menyelamatkan kalian dari menyekutukan Allah Ta'ala? Bacalah surat Al-Kafirun ketika kalian hendak tidur."

Ini menunjukkan bahwa surat ini mengandung pesan yang sangat penting tentang penyucian tauhid, yaitu keyakinan dalam kesatuan dan keesaan Allah tanpa adanya sekutu atau penyekutuan. Membaca surat ini secara rutin sebagai bagian dari ibadah atau sebelum tidur adalah cara untuk menjaga keyakinan yang tulus dan murni dalam tauhid.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya