4 Contoh Argumentasi yang Wajib Disimak, Lengkap dengan Premis yang Sederhana

Argumentasi adalah teknik berbicara untuk mempengaruhi orang lain, tentang suatu ide, pandangan, atau pendapat.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 13 Sep 2023, 16:35 WIB
Diterbitkan 13 Sep 2023, 16:35 WIB
Etika dalam Debat
Ilustrasi Debat Credit: unsplash.com/Evangeline

Liputan6.com, Jakarta Argumentasi adalah teknik berbicara atau menulis, yang digunakan untuk meyakinkan, mempengaruhi, atau membujuk orang lain tentang suatu ide, pandangan, atau pendapat. Tujuan utama dan contoh argumentasi adalah untuk membuktikan, bahwa pandangan atau klaim yang diungkapkan adalah benar atau lebih meyakinkan, daripada pandangan yang berlawanan.

Dalam proses argumentasi, individu atau penulis mengumpulkan bukti, data, atau argumen yang relevan untuk mendukung klaim atau pendapatnya. Contoh argumentasi yang baik biasanya didasarkan pada logika yang kuat, dan bukti yang meyakinkan.

Contoh argumentasi yang baik juga sering melibatkan refutasi, atau merespons argumen yang berlawanan untuk menguatkan klaim yang diusulkan. Selain itu, argumentasi dapat dibangun dengan menggunakan berbagai teknik retorika, seperti penggunaan emosi, otoritas, atau etos, untuk memperkuat daya persuasi.

Argumentasi dapat ditemukan dalam berbagai konteks, termasuk debat politik, diskusi ilmiah, perdebatan etika, pidato, tulisan persuasif, dan bahkan dalam interaksi sehari-hari. Berikut ini contoh argumentasi yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (13/9/2023). 

Memahami Arti Argumentasi

Ilustrasi menulis, teks argumentasi
Ilustrasi menulis, teks argumentasi. (Foto oleh Ketut Subiyanto: https://www.pexels.com/id-id/foto/laptop-buku-catatan-perempuan-tempat-tidur-4132345/)

Sebelum memahami tentang contoh argumentasi dalam berbagai konteks, maka pemahaman tentang arti argumen harus disimak terlebih dahulu. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), argumen adalah alasan yang digunakan untuk memperkuat, atau menolak suatu pandangan, posisi, atau ide tertentu.

Argumen merujuk pada sekelompok pernyataan, di mana beberapa di antaranya disebut sebagai premis-premis, digunakan untuk mendukung pernyataan lain dan mencapai kesimpulannya. Memberikan argumen berarti menyajikan sejumlah premis sebagai dasar, atau alasan untuk mendukung kesimpulan tertentu. Premis-premis dalam sebuah argumen dapat dianggap sebagai dasar-dasar, yang diberikan untuk mendukung suatu pandangan atau ide, yang kemudian dinyatakan dalam bentuk kesimpulan dari argumen tersebut.

Bagian lain dalam pemahaman argumen, adalah mengenal komponen-komponen utamanya. Sebuah argumen dapat diuraikan menjadi tiga komponen kunci, yaitu premis, inferensi, dan kesimpulan. Keberhasilan suatu argumen dapat diukur, dari sejauh mana klaim tersebut didukung. Jika klaim tersebut memiliki dukungan yang kuat, maka argumen tersebut dianggap berhasil. Namun, jika klaim tidak memiliki dukungan yang memadai, maka argumen tersebut dianggap gagal.

Contoh dalam Berbagai Konteks

Ilustrasi Debat
Ilustrasi Debat (Photo by Geron Dison on Unsplash)

1. Argumentasi dalam Debat Politik

Moderator: "Calon Presiden A, apa pandangan Anda tentang reformasi sistem perpajakan?"

Calon Presiden A: "Terima kasih, moderator. Saya percaya bahwa reformasi sistem perpajakan adalah langkah krusial untuk menggerakkan perekonomian negara kita. Premis pertama saya adalah bahwa saat ini, sistem perpajakan kita terlalu rumit dan tidak adil. Banyak perusahaan besar menghindari pajak melalui celah-celah hukum, sementara rakyat biasa terbebani oleh beban pajak yang tinggi.

Premis kedua saya adalah bahwa untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan, kita perlu memberikan insentif kepada perusahaan-perusahaan kecil dan menengah untuk berkembang. Saya akan menciptakan insentif pajak bagi usaha kecil dan menengah agar mereka dapat berinvestasi dan menciptakan lapangan kerja lebih banyak.

Kesimpulan dari argumen saya adalah bahwa kita harus melakukan reformasi menyeluruh, dalam sistem perpajakan kita untuk menjadikannya lebih sederhana, adil, dan mendukung pertumbuhan ekonomi. Dengan langkah-langkah ini, kita akan mencapai tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, menciptakan lapangan kerja baru, dan memastikan bahwa semua warga negara berkontribusi secara adil ke dalam sistem."

Argumentasinya didukung oleh premis-premis yang menjelaskan masalah saat ini, serta rencana tindakan yang konkret (insentif pajak bagi usaha kecil dan menengah) yang diusulkan untuk mencapai tujuan yang diinginkan (pertumbuhan ekonomi dan kesetaraan dalam sistem pajak).

2. Argumentasi dalam Debat Etika

Debater 1: "Saudara-saudari sekalian, hari ini kita berkumpul untuk membahas isu yang sangat penting, yaitu penggunaan hewan dalam penelitian medis. Saya percaya bahwa penggunaan hewan dalam penelitian medis adalah tindakan etis yang penting untuk kemajuan ilmu pengetahuan dan kesehatan manusia. Izinkan saya menjelaskan argumentasi saya.

Premis pertama saya adalah bahwa penelitian medis pada hewan telah menyelamatkan jutaan nyawa manusia selama bertahun-tahun. Vaksin, obat-obatan, dan prosedur medis penting lainnya telah dikembangkan berkat penelitian pada hewan. Dengan demikian, penggunaan hewan dalam penelitian adalah sebuah komponen kunci dalam usaha kita untuk menyelamatkan nyawa manusia.

Premis kedua saya adalah bahwa etika dalam penelitian medis, mengharuskan kita untuk melakukan uji coba pada hewan sebelum mengujicoba pada manusia. Ini melibatkan proses yang cermat dan berstandar tinggi, untuk meminimalkan penderitaan hewan percobaan. Kita berutang pada hewan ini untuk menyelamatkan nyawa manusia, dan kita harus memperlakukan mereka dengan rasa hormat dan peduli.

Kesimpulan saya adalah bahwa penggunaan hewan dalam penelitian medis, adalah tindakan etis karena berkontribusi pada kemajuan ilmu pengetahuan dan penyembuhan penyakit manusia. Namun, kita juga memiliki tanggung jawab moral untuk memastikan, bahwa penggunaan hewan tersebut dilakukan dengan etika yang tinggi, dan perlindungan terhadap hewan percobaan."

3. Argumentasi dalam Diskusi Bisnis

Ilustrasi debat, diskusi
Ilustrasi debat, diskusi. (Photo created by pressfoto on www.freepik.com)

Pemimpin Perusahaan: "Hari ini, kami berkumpul untuk membahas rencana ekspansi internasional kami. Premis pertama saya adalah bahwa pasar lokal kita telah mencapai titik jenuh, dan pertumbuhan kita terbatas di sini. Kita perlu melihat peluang di pasar internasional untuk memperluas bisnis kita.

Premis kedua saya adalah bahwa kami memiliki produk berkualitas, yang telah teruji di pasar lokal. Testimoni pelanggan dan analisis pasar, menunjukkan potensi besar untuk produk ini di luar negeri. Mengapa kita membatasi diri pada pasar lokal saat kita memiliki produk yang bisa bersaing di pasar internasional? Kesimpulan saya adalah bahwa kita harus merencanakan ekspansi internasional sekarang. Ini adalah kesempatan yang tak boleh dilewatkan, untuk pertumbuhan dan keberlanjutan bisnis kita. Dengan langkah yang tepat dan riset pasar yang cermat, kita bisa memasuki pasar internasional dengan sukses dan meningkatkan keuntungan perusahaan."

Dalam contoh ini, pemimpin perusahaan menjelaskan argumennya terkait peluang pertumbuhan yang ada di luar negeri, dan mengajukan rencana tindakan yang konkret untuk mewujudkannya, yaitu riset pasar dan persiapan yang matang sebelum ekspansi.

4. Argumentasi dalam Kehidupan Sehari-Hari 

Anak: "Mama, aku sangat ingin memiliki anjing peliharaan."

Ibu: "Baik, nak, tapi kamu harus memberikan argumen yang kuat tentang mengapa kita perlu memiliki hewan peliharaan."

Anak: "Tentu, Mama. Premis pertama saya adalah bahwa memiliki hewan peliharaan, seperti anjing, dapat membantu kita mengurangi stres dan merasa lebih bahagia. Banyak penelitian telah menunjukkan bahwa berinteraksi dengan hewan peliharaan dapat meningkatkan kesejahteraan emosional kita."

Premis kedua saya adalah bahwa memiliki hewan peliharaan, juga bisa membantu saya belajar tentang tanggung jawab. Saya harus memberi makan, membersihkan, dan merawat hewan peliharaan, yang akan mengajarkan saya banyak hal tentang kepedulian dan kedisiplinan."

Premis ketiga saya adalah bahwa anjing peliharaan dapat menjadi teman yang setia dan bermain bersama saya, terutama ketika saya merasa sendirian atau bosan." Kesimpulan saya adalah bahwa memiliki anjing peliharaan akan memberikan manfaat kesejahteraan emosional, pengajaran tentang tanggung jawab, dan teman yang setia. Ini adalah alasan-alasan kuat mengapa kita perlu memiliki hewan peliharaan di rumah."

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya