Apa Manfaat dari Teknologi Pangan? Simak Tujuan dan Contoh Produk yang Dihasilkan

Teknologi pangan adalah salah satu cabang ilmu yang berkembang pesat dan memiliki peran penting dalam memenuhi kebutuhan pangan global.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 27 Sep 2023, 10:55 WIB
Diterbitkan 27 Sep 2023, 10:55 WIB
Ilustrasi teknologi pangan
Ilustrasi teknologi pangan. (Image by usertrmk on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Apa manfaat dari teknologi pangan? Teknologi pangan adalah sebuah bidang ilmu dan praktik yang berkaitan dengan penggunaan berbagai teknik, pengetahuan, dan inovasi dalam proses produksi, pemrosesan, penyimpanan, dan distribusi makanan.

Apa manfaat dari teknologi pangan? Menurut Dahrul Syah (2011), kebutuhan manusia akan bahan pangan yang sehat, bergizi, dan aman mendorong perlunya pemahaman yang komprehensif dalam ilmu pendukung. Sehingga Ilmu dan Teknologi Pangan diharapkan dapat memainkan peran aktif, dalam membimbing perubahan ini menuju arah yang lebih positif.

Apa manfaat dari teknologi pangan? Teknologi pangan umumnya mencakup pengembangan metode pengemasan yang tepat, untuk menjaga kualitas dan keamanan makanan. Ini termasuk pengemasan vakum, kemasan aseptik, dan penggunaan bahan pengemas yang sesuai.

Penerapan teknologi pangan juga dapat memperhitungkan dampak lingkungan, dari produksi makanan dan mencari cara untuk mengurangi jejak lingkungan, seperti dengan mengurangi limbah dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam. Berikut ini manfaat teknologi pangan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/9/2023). 

 

1. Keamanan Pangan yang Lebih Baik

Ilustrasi pangan. Dok Unsplash
Ilustrasi pangan. Dok Unsplash

Apa manfaat dari teknologi pangan? Salah satu manfaat utama teknologi pangan, adalah peningkatan keamanan pangan. Teknologi digunakan untuk mendeteksi dan mencegah kontaminasi mikroba berbahaya, zat kimia beracun, dan bahan asing dalam makanan. Contohnya adalah penggunaan sensor canggih dan sistem pemantauan, yang memungkinkan produsen makanan untuk mengidentifikasi masalah potensial dalam rantai pasokan mereka dengan cepat. Hal ini mengurangi risiko keracunan makanan dan penyakit, yang dapat disebabkan oleh makanan yang tercemar.

2. Peningkatan Nilai Nutrisi

Teknologi pangan juga memberikan kontribusi besar, dalam mempertahankan dan meningkatkan nilai nutrisi dalam makanan. Misalnya, teknologi pemrosesan makanan seperti pengeringan vakum, pengolahan dengan tekanan tinggi, dan metode fermentasi canggih memungkinkan makanan untuk tetap kaya akan vitamin dan mineral penting. Selain itu dengan bantuan teknologi, maka makanan fungsional yang memiliki manfaat kesehatan tambahan, seperti makanan rendah gula, rendah lemak, atau tinggi serat, dapat dikembangkan untuk membantu mengatasi masalah gizi, seperti obesitas dan penyakit jantung.

3. Peningkatan Umur Simpan

Teknologi pangan memungkinkan produk makanan memiliki umur simpan yang lebih lama. Metode pengawetan seperti pasteurisasi, pengalengan, pembekuan, dan pengemasan vakum menghambat pertumbuhan mikroba yang merusak makanan, sehingga makanan dapat disimpan lebih lama tanpa mengorbankan kualitas atau keamanannya. Ini membantu mengurangi pemborosan makanan, dan meningkatkan ketersediaan pangan sepanjang tahun, terutama dalam menghadapi tantangan musiman.

4. Inovasi Produk

Apa manfaat dari teknologi pangan? Teknologi memungkinkan pengembangan produk makanan yang lebih inovatif dan beragam. Ini mencakup makanan alternatif untuk individu dengan preferensi diet khusus, seperti vegetarian atau vegan, serta untuk mereka yang memiliki alergi makanan. Teknologi juga mendukung perkembangan makanan berbasis tanaman, daging buatan, dan produk makanan yang lebih berkelanjutan.

5. Efisiensi Produksi yang Lebih Tinggi

Dalam sektor pertanian, teknologi pangan memungkinkan peningkatan efisiensi produksi. Pertanian modern mengandalkan teknologi seperti traktor otomatis, penggunaan drone untuk pemantauan tanaman, dan sistem irigasi yang cerdas untuk menghasilkan lebih banyak hasil, dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit. Ini membantu meningkatkan produksi pangan global, dan mengurangi tekanan terhadap lingkungan.

6. Keterjangkauan Pangan

Dengan adanya teknologi, produk pangan dapat diproduksi dan didistribusikan dengan lebih efisien, yang pada gilirannya dapat mengurangi harga makanan. Hal ini memungkinkan akses yang lebih mudah, bagi kelompok masyarakat yang kurang mampu atau berpenghasilan rendah, ke makanan yang berkualitas dan bergizi.

7. Perbaikan Dalam Rantai Pasokan

Teknologi juga digunakan untuk memperbaiki rantai pasokan pangan global. Sistem manajemen rantai pasokan yang terhubung secara digital memungkinkan produsen, distributor, dan pengecer untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan lebih baik. Ini membantu memastikan pasokan pangan yang lancar dan stabil, bahkan dalam situasi darurat atau krisis.

8. Keberlanjutan Lingkungan

Apa manfaat dari teknologi pangan? Teknologi pangan juga berperan dalam menjaga keberlanjutan sistem pangan. Ini termasuk penggunaan teknik pertanian berkelanjutan, pengemasan ramah lingkungan, dan upaya untuk mengurangi limbah pangan. Teknologi juga digunakan dalam pengembangan metode pertanian yang lebih efisien dalam penggunaan air dan energi, serta dalam mendukung praktik pertanian organik yang berkelanjutan.

Tujuan

Ilustrasi pangan di pasar
Ilustrasi pangan di pasar/Kementan.

Merujuk kepada sumber dari laman bppsdmk.kemkes.go.id, jika pertumbuhan penduduk mencapai 2%, dalam rentang waktu 35 tahun, maka penduduk Indonesia diharapkan akan mencapai sekitar 320 juta orang. Tantangannya adalah banyak petani di daerah pedesaan memiliki lahan pertanian yang terbatas. Selain itu, tingkat kerusakan pasca panen masih tinggi, diperkirakan mencapai antara 30-40%. Oleh karena itu, upaya untuk mengatasi kerusakan pasca panen dengan memanfaatkan teknologi pangan diharapkan dapat membantu mengurangi masalah kelangkaan pangan.

Teknologi pangan sendiri memiliki tujuan-tujuan yang sangat penting dan mendalam, yang mewarnai seluruh rantai pasokan makanan, dari pertanian hingga meja makan. Tujuan-tujuan ini mencerminkan kebutuhan manusia akan makanan yang lebih aman, lebih berkualitas, lebih bergizi, dan lebih berkelanjutan. Berikut adalah gambaran tentang tujuan utama dari teknologi pangan diantaranya: 

1. Teknologi digunakan untuk mendeteksi, mencegah, dan mengendalikan kontaminasi mikroba berbahaya, toksin, dan bahan asing dalam makanan.

2. Dengan peningkatan keamanan pangan, kita dapat menghindari keracunan makanan yang berpotensi fatal dan melindungi kesehatan konsumen.

3. Teknologi pangan bertujuan untuk meningkatkan kualitas makanan dalam berbagai aspek. Ini mencakup penggunaan teknik pemrosesan seperti pengalengan, pasteurisasi, dan pengeringan untuk menjaga rasa, tekstur, aroma, dan warna makanan yang optimal.

4. Metode pemrosesan yang tepat dan inovasi dalam formulasi makanan, digunakan untuk mempertahankan kandungan vitamin, mineral, serat, dan nutrisi penting lainnya.

5. Tujuan teknologi pangan juga mencakup menjadikan produk pangan lebih terjangkau, dan mudah diakses oleh berbagai lapisan masyarakat. 

Penting bagi semua individu, terutama mereka yang terlibat dalam industri makanan atau kuliner, untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana menghasilkan makanan yang memiliki standar kualitas, nilai gizi yang baik, dan menjaga tingkat kebersihan yang tinggi. Komponen bahan pangan memiliki umur simpan yang bervariasi, di mana beberapa makanan hanya dapat bertahan sebentar dan rentan terhadap kerusakan, sementara yang lain dapat disimpan dalam jangka waktu yang lebih lama.

Contoh

Ilustrasi pangan. Dok Unsplash
Ilustrasi pangan. Dok Unsplash

Teknologi pangan merupakan salah satu aspek paling dinamis dalam industri makanan, dan terus berkembang dengan pesat seiring dengan tuntutan akan makanan yang lebih aman, berkualitas, dan bergizi. Dengan terobosan-terobosan baru yang tak kenal henti dalam ilmu dan teknik pangan, kita telah menyaksikan bagaimana teknologi ini mampu mengubah cara kita memandang, memproses, dan mengonsumsi makanan. Berikut ini terdapat beberapa contoh produk yang dihasilkan diantaranya: 

Roti yang Beragam

Roti adalah salah satu contoh nyata makanan hasil dari teknologi pangan yang sangat umum. Proses pembuatan roti melibatkan pencampuran berbagai bahan seperti tepung terigu, air, gula, garam, dan ragi. Peran kunci ragi adalah untuk memicu fermentasi anaerobik dalam adonan, yang menghasilkan gas dan membuat roti mengembang. Tidak hanya terbatas pada tepung terigu, roti saat ini dapat dibuat dengan berbagai jenis tepung, seperti tepung gandum atau tepung labu kuning untuk pilihan yang lebih sehat. Penggunaan susu juga sering digunakan, untuk menciptakan tekstur yang lebih lembut. Teknologi modern telah membawa berbagai resep roti dengan rasa dan tekstur yang beragam.

Tempe dan Oncom

Tempe adalah salah satu makanan khas Indonesia, yang banyak digunakan sebagai pelengkap hidangan, seperti ayam bakar atau ikan goreng. Bahan dasar utama dalam pembuatan tempe adalah kacang kedelai. Proses fermentasi dengan menggunakan berbagai jenis jamur, menjadi kunci utama dalam menghasilkan tempe yang kaya protein. Sementara itu, oncom yang juga terbuat dari kacang tanah, mengalami proses fermentasi serupa. Keduanya adalah produk yang memanfaatkan teknologi pangan, dalam menghasilkan makanan yang lezat dan bergizi.

Yoghurt

Yoghurt adalah contoh produk susu yang dihasilkan melalui teknologi pangan. Proses pembuatan yoghurt melibatkan pemanasan susu, hingga mencapai suhu tertentu, kemudian melalui proses fermentasi. Probiotik berkembang selama proses ini, menciptakan rasa asam yang khas pada yoghurt. Keju, yang juga merupakan produk susu, mengalami proses penggumpalan susu dengan penambahan asam atau enzim yang dibantu oleh bakteri baik. Sebelum proses ini, susu umumnya dipanaskan untuk membunuh bakteri patogen dalam proses yang dikenal sebagai pasteurisasi. Setelah itu, bakteri baik ditambahkan ke dalam susu untuk mengubah laktosa menjadi asam laktat.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya