Contoh Shalawat serta Salam sebagai Pembukaan Pidato dan Sambutan, Pahami Manfaatnya

Shalawat serta salam umum diucapkan sebagai pembuka pidato atau kata-kata sambutan yang dilakukan di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti di Indonesia.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 03 Okt 2023, 12:50 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2023, 12:50 WIB
Ilustrasi berpidato
Ilustrasi berpidato. (Photo created by wirestock on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Shalawat dan salam adalah dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan penghormatan, berkat, dan doa kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah praktik spiritual yang umum di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

Shalawat adalah doa dan ucapan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW. Ini adalah bentuk ekspresi cinta, rasa hormat, dan pengagungan terhadap Nabi sebagai utusan Allah. Sementara itu, salam adalah ucapan perdamaian dan salam sejahtera yang digunakan dalam bahasa Arab dan oleh umat Islam di seluruh dunia. Ini adalah salah satu bentuk komunikasi positif dan ramah yang diajarkan oleh Islam.

Shalawat serta salam umum diucapkan sebagai pembuka pidato atau kata-kata sambutan yang dilakukan di negara-negara dengan mayoritas penduduk Muslim, seperti di Indonesia. Ini adalah cara untuk mengawali pidato atau ucapan dengan tanda-tanda spiritual, kesantunan, dan penghormatan kepada Allah dan Nabi Muhammad SAW.

Lalu bagaimana cara membuka pidato dan kata-kata sambutan dengan shalawat serta salam? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (3/9/2023).

Contoh Pembukaan Pidato dengan Shalawat serta Salam dalam Bahasa Indonesia

Shalawat memang biasanya diucapkan dalam bahasa Arab. akan tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa shalawat juga dapat kita ucapkan dalam bahasa Indonesia, terutama jika kita gunakan sebagai pembuka pidato. Untuk memahami bagaimana cara menggunakan shalawat serta salam sebagai pembukaan pidato, simak contoh berikut:

 

Assalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

Dengan nama Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, kami membuka acara ini dengan memanjatkan puji syukur kepada-Nya. Shalawat serta salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW, utusan Allah yang membawa cahaya petunjuk kepada seluruh umat manusia.

Alhamdulillah, pada kesempatan yang berbahagia ini, kami berkumpul dalam rangka [sebutkan tujuan atau tema acara], dengan tujuan untuk [sebutkan tujuan utama acara]. Kami mengucapkan terima kasih kepada semua hadirin yang telah meluangkan waktu untuk bergabung dengan kami dalam peristiwa yang istimewa ini.

Kita tahu bahwa saat ini dunia dihadapkan pada berbagai tantangan dan perubahan yang signifikan. Namun, dengan semangat persaudaraan dan kerjasama, kita dapat mengatasi semua rintangan. Mari bersama-sama menciptakan masa depan yang lebih baik bagi kita semua.

Sebelum kita memulai, marilah kita merenungkan makna dari salam yang kita ucapkan satu sama lain, "Assalamu 'alaikum," yang berarti "Salam sejahtera atas kamu." Semoga semangat perdamaian, persaudaraan, dan kerjasama terus mendominasi dalam setiap langkah yang kita ambil.

Sekali lagi, terima kasih atas kehadiran dan partisipasi Anda. Semoga acara ini menjadi ajang yang bermanfaat dan penuh berkah.

Wassalamu 'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh

 

Shalawat serta Salam dalam bahasa Arab

Ilustrasi pidato, ceramah, khotbah
Ilustrasi pidato, ceramah, khotbah. (Photo by Muhammad Adil on Unsplash)

Dalam beberapa kasus, shalawat serta salam juga dapat disampaikan dalam bahasa Arab. Pembukaan dengan shalawat serta salam dalam bahasa Arab biasa digunakan untuk membuka khutbah. Meski demikian, shalawat serta salam dalam bahasa Arab juga dapat digunakan untuk membuka pidato atau kata-kata sambutan secara umum. Berikut contoh pembukaan pidato dengan menggunakan shalawat serta salam dalam bahasa Arab:

 

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

الـحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَـمِيْنَ ، وَالعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ ، فَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِـمِيْنَ ؛ وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى أَشْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَالـمُرْسَلِيْنَ ، نَبِيِّنَا وَحَبِيْبِنَا مُـحَمَّدٍ أَرْسَلَهُ اللهُ رَحْـمَةً لِلْعَالَمِيْنَ ، وَعَلَى أَزْوَاجِهِ الطَّاهِرَاتِ أُمَّهَاتِ الـمُؤْمِنِيْنَ ، وَعَلَى آلِهِ الطَّيِّبِيْنَ وَأَصْحَابِهِ الغُرِّ الـمَيَامِيْنِ ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ ، أَمَّا بَعْدُ

(Alhamdu lillahi rabbil 'alamin, wa'l-'aqibatu lill-muttaqin, fa la 'udwan illa 'ala ath-thalimin; wa's-salatu wa's-salamu 'ala ashrafi al-anbiya'i wal-mursalin, nabiyyina wa habibina Muhammadin arsalahu Allahu rahmatan lil-'alamin, wa'ala azwajihi at-tahirat ummatil-mu'minin, wa'ala aalihi at-tayyibin wa as-habihi al-ghurri al-mayyamin, wa man tabi'ahum bi-ihsan ila yawmi ad-deen. Amma ba'du.)

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama mengingat dan mengucapkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta.

 

Dalam contoh pembukaan pidato di atas, shalawat serta salam tersebut berarti:

Segala puji dipanjatkan pada hadapan Allah Swt., hal yang baik hanya milik bagi orang yang bertakwa dan tidak ada permusuhan terjadi melainkan hanya untuk orang yang zalim.

Sholawat serta salam dipanjatkan untuk nabi sebagai utusan paling mulia, nabi dan kekasih kita Muhammad yang Allah utus menjadi rahmat bagi semesta alam.

Kepada istri-istrinya yang suci, ibu-ibu yang merupakan kaum mukminin, anggota keluarganya yang baik, sahabat-sahabatnya yang mulia dan diberkahi, dan kepada siapa saja yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari pembalasan.

Contoh Lain Pembukaan Pidato dengan Shalawat serta Salam dalam Bahasa Arab

Ilustrasi mikrofon, pidato
Ilustrasi mikrofon, pidato. (Photo created by jcomp on www.freepik.com)

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

Alhamdulillahi rabbil 'alamin. Wa salatu wa salamu 'ala ashraf al-anbiya'i wal-mursalin, nabiyyina wa habibina Muhammadin, arsalahu Allahu rahmatan lil-'alamin. Wa 'ala azwajihi at-taherat ummahatil-mu'minin, wa 'ala aalihi at-tayyibin wa as-habihi al-ghurri al-mayyamin, wa man tabi'ahum bi-ihsan ila yawm ad-deen.

Pada kesempatan yang mulia ini, marilah kita bersama-sama mengingat dan mengucapkan shalawat serta salam kepada junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang merupakan rahmat bagi seluruh alam semesta.

 

Dalam contoh pembukaan pidato di atas, shalawat serta salam tersebut berarti:

Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada yang paling mulia di antara para nabi dan rasul, Nabi kita dan kekasih kita Muhammad, yang Allah mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam. Shalawat dan salam juga kepada istri-istri suci Nabi, ibu para mukmin, serta kepada keluarganya yang baik dan sahabat-sahabatnya yang luhur, dan kepada siapa pun yang mengikuti mereka dengan baik hingga hari kiamat.

Manfaat dan Keutamaan Membaca Shalawat serta Salam

Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955
Ilustrasi Ir Soekarno Pidato KAA 1955

Membaca shalawat serta salam sebagai pembuka pidato umum dilakukan oleh pembicara Muslim. Ini karena membaca shalawat serta salam kepada Nabi Muhammad SAW memiliki manfaat dan keutamaan yang luar biasa menurut pandangan Islam. Berikut adalah sejumlah manfaat membaca shalawat serta salam:

  1. Mendapatkan Shalawat dari Allah: Dengan membaca shalawat, kita mendapatkan rahmat dan kasih sayang Allah. Ini menunjukkan penghormatan dan cinta kita kepada Nabi Muhammad SAW, dan sebagai imbalannya, Allah memberikan berkat-Nya kepada kita.
  2. Syafaat Nabi Muhammad SAW: Membaca shalawat dapat membantu kita mendapatkan syafaat atau pertolongan dari Nabi Muhammad SAW di akhirat. Ini adalah salah satu bentuk penghargaan kepada Nabi yang akan membantu kita dalam kehidupan setelah kematian.
  3. Ikut Jejak Malaikat: Dengan membaca shalawat, kita mengikuti jejak para malaikat abror yang selalu bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW. Hal ini membuat kita bergabung dalam barisan malaikat kebajikan, menunjukkan kesucian hati dan amal kita.
  4. Pembeda dengan Orang Munafik dan Kafir: Membaca shalawat dapat membedakan kita dari orang munafik dan kafir, karena mereka tidak memiliki hubungan yang kuat dengan Nabi Muhammad SAW seperti yang dimiliki oleh orang yang rajin membaca shalawat.
  5. Menghapus Dosa: Shalawat memiliki kekuatan untuk menghapus kesalahan dan dosa-dosa kita. Ini adalah cara untuk membersihkan diri dan memperbaiki hubungan kita dengan Allah.
  6. Dikabulkan Hajat dan Kebutuhan: Membaca shalawat juga dapat membantu dalam dikabulkannya hajat dan kebutuhan-kebutuhan kita. Ini menunjukkan bahwa dengan berhubungan dekat dengan Nabi Muhammad SAW, Allah lebih cenderung mendengarkan doa dan permohonan kita.
  7. Pencerahan Aspek Lahir dan Batin: Shalawat dapat memberi pencerahan pada aspek lahir dan batin kita. Ini mencerminkan kebijaksanaan dan cahaya spiritual yang dapat membimbing kita dalam kehidupan sehari-hari.
  8. Perlindungan dari Azab Neraka: Membaca shalawat dapat memberikan perlindungan dari azab api neraka. Ini menunjukkan bahwa penghormatan kita kepada Nabi Muhammad SAW dapat menghindarkan kita dari hukuman yang pedih.
  9. Mengantarkan ke Surga: Shalawat dapat menjadi kunci yang mengantarkan kita ke dalam surga, tempat kebahagiaan dan keabadian.
  10. Ucapan Selamat dari Allah: Di akhirat, kita akan mendapatkan ucapan selamat dari Allah sebagai penghargaan atas ketaatan kita dalam membaca shalawat.

Dengan demikian, membaca shalawat sebagai pembuka pidato bukan hanya merupakan tindakan penghormatan kepada Nabi Muhammad SAW, tetapi juga memiliki banyak manfaat spiritual dan keagamaan yang mendalam.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya