Liputan6.com, Jakarta Telat Haid merupakan salah satu gangguan dalam siklus reproduksi perempuan. Oleh karena itu cara mengatasi telat haid perlu diketahui. Haid atau menstruasi adalah proses alami pada perempuan berupa keluarnya darah dari vagina yang terjadi setiap bulan. Organ reproduksi perempuan mempersiapkan kehamilan setiap bulannya dengan melepaskan sel telur dari indung telur ke tuba falopi serta penebalan dinding rahim (endometrium).
Ketika tidak terjadi pembuahan, lapisan endometrium akan meluruh sehingga menyebabkan keluarnya darah melalui vagina. Siklus ini dimulai pada masa pubertas dan berlangsung hingga menopause. Normalnya, siklus haid terjadi pada 21-35 hari sekali dan berlangsung selama 3-9 hari. Namun pada situasi tertentu, siklus haid dapat terjadi lebih cepat atau lebih lambat. Untuk situasi seperti ini lah cara mengatasi telat haid diperlukan.
Telat haid kerap kali diidentikan dengan kehamilan, namun kondisi ini sebenarnya dapat disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk stres, perubahan hormonal, atau kondisi medis tertentu. Berikut cara mengatasi telat haid yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (10/10/2023).
Advertisement
1. Jaga Berat Badan
Cara mengatasi telat haid yang pertama adaah memastikan berat badan ideal. Berat badan yang tidak seimbang bisa menjadi faktor utama yang memengaruhi siklus haid. Berat badan yang berlebih atau kurang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon reproduksi. Penting untuk mengetahui apakah berat badan sudah ideal atau tidak dengan menghitung Indeks Massa Tubuh (IMT).
Caranya dengan membagi berat badan dalam satuan kilogram dengan kuadrat tinggi badan dalam satuan meter. Misalnya bila seseorang memiliki berat badan 52 kilogram dan tinggi 1,6 meter makan MIT nya adalah,
52:(1,6x1,6)= 20,3
Jika hasil perhitungan IMT berada dalam rentang 18,5-24,9, itu menunjukkan berat badan ideal. Hasil di bawah 18,5 menandakan berat badan kurang, sementara hasil di atas 25 menunjukkan kelebihan berat badan atau bahkan obesitas.
2. Berolahraga Secara Rutin
Olahraga secara teratur dapat membantu mengatasi telat haid pada remaja yang umumnya memang belum memiliki siklus menstruasi yang rutin. Olahraga juga membantu mengontrol berat badan, yang dapat memengaruhi keseimbangan hormon.
Studi telah menunjukkan bahwa olahraga seperti yoga yang dilakukan secara teratur (sekitar 5 kali seminggu) dengan durasi 35-40 menit per sesi selama 6 bulan, dapat membantu mengontrol hormon dalam tubuh. Termasuk hormon reproduksi yang memengaruhi menstruasi.
3. Membatasi Waktu Olahraga
Meskipun olahraga bermanfaat untuk kesehatan, berolahraga terlalu berat atau terlalu lama dapat mengganggu keseimbangan hormon dan menyebabkan telat haid. Disarankan untuk berolahraga sekitar 60 menit setiap hari untuk menjaga siklus haid yang normal.
Advertisement
4. Beristirahat yang Cukup
Cara mengatasi telat haid selanjutnya adalah memiliki waktu istirahat yang cukup. Kurang tidur dan kebiasaan begadang dapat mengganggu fungsi hormon reproduksi dan menyebabkan telat haid. Oleh karena itu, tidur yang cukup sangat penting. Disarankan untuk tidur selama 8-10 jam setiap malamnya untuk membantu menjaga keseimbangan hormon dan mencegah telat haid.
5. Mengelola Stres dengan Baik
Stres adalah faktor lain yang sering menyebabkan telat haid. Mengelola stres dengan baik dapat membantu menjaga siklus haid yang lebih lancar. Cara mengatasi stres termasuk menjaga keseimbangan antara waktu bermain dan tugas, serta melakukan kegiatan yang menghibur.
6. Mengonsumsi Makanan Sehat dan Bergizi:
Nutrisi yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan hormon, terutama pada remaja. Apalagi remaja juga membutuhkan nutrisi yang cukup untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Makanan sehat yang mencakup daging merah, ikan, sayur, buah, biji-bijian, dan kacang-kacangan penting untuk menjaga tubuh sehat. Hindari makanan cepat saji yang tinggi lemak dan kalori.
7. Konsumsi Jamu Tradisional (Opsional)
Meski perlu dilakukan kajian ilmiah lebih lanjut, jamu tradisional dapat menjadi solusi cara mengatasi telat haid. Bahan-bahan seperti rimpang kunyit, daun sirih, dan asam jawa, dipercaya dapat mengatasi gangguan siklus haid termasuk telat haid. Meskipun semua bahan-bahan ini alami, sebaiknya tidak dikonsumsi secara berlebihan untuk menghindari resiko efek samping yang merugikan kesehatan.
Penyebab Telat Haid
Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, penyebab telah haid tidak selalu dikarenakan kehamilan, terutama jika terjadi pada remaja yang memang umumnya belum memiki siklus haid yang rutin. Setiap individu dapat memiliki faktor yang berbeda dalam menyebabkan telat haid. Beberapa perempuan bahkan mungkin mengalami kombinasi dari beberapa faktor ini. Berikut penyebab telat haid.
1. Fibroid Rahim
Fibroid adalah tumor jinak yang tumbuh di dalam atau di sekitar rahim. Jika fibroid memengaruhi rahim secara fisik atau memengaruhi produksi hormon, ini dapat mengganggu siklus haid normal.
2. Ketidakseimbangan Hormon
Ketidakseimbangan hormon, seperti peningkatan hormon prolaktin atau gangguan hormon tiroid, dapat menyebabkan ketidaknormalan dalam siklus haid.
3. Kanker
Kanker yang memengaruhi organ reproduksi, seperti kanker ovarium atau kanker rahim, dapat memengaruhi siklus haid dan menyebabkan telat haid.
4. Infeksi Menular Seksual (IMS)
Beberapa IMS, seperti klamidia atau gonore, dapat mengganggu siklus haid jika mereka tidak diobati dengan baik.
5. Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS)
PCOS adalah kondisi hormonal yang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, amenore (tidak haid), atau siklus haid yang tidak teratur.
6. Faktor Genetika
Beberapa kelainan genetik tertentu dapat memengaruhi perkembangan sistem reproduksi dan memengaruhi siklus haid.
7. Stres
Stres yang berat dapat memengaruhi produksi hormon dalam tubuh, termasuk hormon yang mengatur siklus haid. Ini bisa menjadi penyebab umum telat haid.
8. Obesitas atau Kekurangan Berat Badan
Berat badan yang sangat berlebih atau terlalu rendah dapat memengaruhi produksi hormon, yang pada gilirannya memengaruhi siklus haid.
9. Diet Ekstrim
Diet yang sangat ketat atau ekstrim dapat mengganggu keseimbangan nutrisi dalam tubuh dan memengaruhi siklus haid.
10. Pengaruh Obat
Beberapa obat-obatan, seperti kontrasepsi hormonal atau obat-obatan psikiatrik, dapat memengaruhi siklus haid.
Advertisement
Kapan Harus Mengunjungi Dokter
Beberapa kondisi telat haid tidak perlu penanganan dokter, apabila sudah mencapai kondisi tertentu sebaiknya segera lakukan pemeriksaan di dokter spesialis kandungan atau bidan. Berikut beberapa indikasi penting yang menunjukkan kapan seseorang sebaiknya mengunjungi dokter jika mengalami telat haid.
1. Terjadi Lebih dari 90 Hari
Telat haid selama lebih dari 90 hari menjadi tanda yang kuat untuk segera mengunjungi dokter. Telat haid dalam jangka waktu yang sangat panjang seperti ini bisa menjadi indikasi adanya masalah serius yang perlu ditangani.
2. Siklus Haid yang Tidak Normal
Selain telat haid, siklus haid tidak normal seperti haid yang terlalu sering atau terlalu jarang, juga dapat menjadi tanda perlu berkonsultasi dengan dokter. Siklus haid yang tidak teratur dapat mengindikasikan masalah hormon atau masalah ginekologis lainnya.
3. Pendarahan Berlebihan atau Haid yang Tiba-tiba Berhenti
Jika mengalami pendarahan menstruasi yang sangat berlebihan atau haid yang tiba-tiba berhenti, ini bisa menjadi tanda adanya masalah ginekologis yang perlu ditinjau oleh dokter.
4. Gejala Tidak Nyaman
Apabila mengalami gejala yang menimbulkan tidak nyaman, seperti nyeri yang sangat hebat, mual, muntah, atau gejala lain yang berhubungan dengan siklus haid, penting untuk mencari penanganan medis sesegera mungkin.
5. Kemungkinan Kehamilan
Terakhir, apabila memiliki kecurigaan bahwa telat haid yang dialami disebabkan oleh kehamilan, segera berkonsultasi dengan dokter untuk konfirmasi kehamilan dan penanganan yang sesuai.