Liputan6.com, Jakarta Ambeien adalah gangguan kesehatan yang juga dikenal dengan nama wasir. Kondisi medis ini terjadi ketika pembuluh darah di sekitar anus dan dubur mengalami pembengkakan dan peradangan. Ambeien umumnya disebabkan oleh tekanan yang berlebihan pada pembuluh darah tersebut, seperti terlalu banyak mengejan saat buang air besar atau duduk terlalu lama di toilet.Â
Ambeien adalah kondisi yang dapat dibedakan menjadi dua jenis, yaitu ambeien internal dan ambeien luar. Ambeien internal terjadi ketika pembengkakan terjadi di dalam rektum, sementara ambeien luar terjadi ketika pembengkakan terjadi di sekitar anus. Gejala yang umumnya dialami oleh penderita ambeien meliputi rasa gatal dan nyeri pada anus, pendarahan saat buang air besar, dan adanya benjolan yang teraba di sekitar anus.
Meski ambeien dapat menimbulkan ketidaknyamanan, kondisi ini umumnya bisa diatasi dengan perubahan gaya hidup dan pengobatan yang tepat. Jika gejala ambeien terus berlanjut atau memburuk, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter guna mendapatkan penanganan yang sesuai. Berikut ulasan tentang ambeien adalah gangguan kesehatan di rektrum yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (25/10/2023).
Advertisement
Apa Itu Ambeien?
Wasir atau ambeien adalah kondisi di mana pembuluh darah di sekitar anus dan rektum mengalami pembengkakan dan peradangan. Ambeien dapat terjadi baik di dalam maupun di luar anus. Ambeien internal terjadi ketika pembengkakan terjadi di dalam rektum, sehingga sering tidak terlihat atau teraba oleh penderita. Sedangkan, ambeien luar terjadi ketika pembengkakan terjadi di sekitar anus, yang dapat terlihat sebagai benjolan berwarna merah atau biru di luar anus.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya ambeien adalah konstipasi kronis, mengejan terlalu keras saat buang air besar, diare kronis, kehamilan, makanan tinggi lemak dan rendah serat, serta pola hidup yang kurang aktif.Â
Gejala yang umum dialami oleh penderita ambeien meliputi rasa gatal dan nyeri pada anus, pendarahan saat buang air besar, terutama saat mengeluarkan tinja yang keras, dan adanya benjolan yang teraba di sekitar anus.
Penting untuk menjaga pola hidup sehat dan mengatasi faktor risiko yang dapat memicu ambeien. Pengobatan dapat meliputi perubahan pola makan dengan mengonsumsi makanan tinggi serat, menghindari mengejan terlalu keras saat buang air besar, dan menggunakan obat-obatan yang diresepkan oleh dokter. Dalam kasus yang lebih parah, bisa diperlukan prosedur medis seperti skleroterapi atau operasi.
Penyebab Ambeien
Meskipun penyebab pasti ambeien belum diketahui dengan pasti, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya kondisi ini, berikut diantaranya.
1. Konstipasi
Salah satu penyebab ambeien adalah konstipasi kronis atau sulit buang air besar. Ketika seseorang mengalami konstipasi, tinja cenderung menjadi keras dan sulit untuk lewat. Hal ini dapat menyebabkan tekanan tambahan pada pembuluh darah di daerah anus, menyebabkan pembengkakan dan iritasi.
2. Mengejan Terlalu Keras
Mengejan terlalu keras saat buang air besar juga bisa menjadi penyebab ambeien. Mengejan secara berlebihan dapat menyebabkan tekanan yang berlebihan pada daerah anus, memicu pembengkakan pembuluh darah dan menyebabkan ambeien.
3. Diare Kronis
Faktor lain yang bisa menyebabkan ambeien adalah diare kronis yang berulang. Saat seseorang mengalami diare, tinja menjadi cair dan sering kali harus buang air besar lebih sering dari biasanya. Hal ini juga dapat menyebabkan tekanan tambahan pada pembuluh darah di daerah anus.
4. Kehamilan
Kehamilan juga dapat meningkatkan risiko terjadinya ambeien. Selama kehamilan, perubahan hormonal dan peningkatan tekanan pada daerah panggul dapat memicu pembengkakan pada pembuluh darah di daerah anus.
5. Kurang Serat
Pola makan rendah serat dan tinggi lemak, serta gaya hidup yang kurang aktif juga dapat meningkatkan risiko terjadinya ambeien. Kurangnya serat dalam makanan dapat menyebabkan sembelit dan konstipasi, sedangkan gaya hidup yang kurang aktif dapat menyebabkan sirkulasi darah yang buruk di daerah anus.
Advertisement
Gejala Ambeien
Gejala ambeien dapat bervariasi dari ringan hingga parah, berikut diantaranya.
1. Gatal Sekitar Anus
Salah satu gejala umum ambeien adalah adanya rasa gatal pada area sekitar anus. Gatal ini umumnya disebabkan oleh iritasi pada kulit akibat adanya ambeien yang terus-menerus terpapar pada gesekan dengan pakaian atau aktivitas sehari-hari. Selain itu, ambeien yang terkena juga cenderung menjadi lebih sensitif dan mudah teriritasi, yang dapat menyebabkan rasa gatal yang berkepanjangan.
2. Nyeri pada Anus
Nyeri pada area anus juga merupakan gejala umum ambeien. Nyeri ini dapat bervariasi dari ringan hingga parah, tergantung pada tingkat keparahan ambeien. Nyeri ini umumnya terasa ketika Anda duduk atau buang air besar, dan bisa semakin parah jika ambeien tersangkut atau terjepit. Kadang-kadang, nyeri ini juga dapat disertai dengan sensasi terbakar atau perih.
3. Berdarah
Ambeien yang berdarah juga mempengaruhi banyak penderita. Darah dapat muncul pada selembar tisu setelah buang air besar atau dapat terlihat pada feses Anda. Biasanya, ini disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah yang membesar akibat ambeien. Meskipun tidak berbahaya, kemunculan darah ini dapat menjadi sangat mengkhawatirkan dan memicu kecemasan.
4. Rasa Mengganjal
Ambeien juga bisa menyebabkan perasaan berat atau seperti ada yang mengganjal di area anus. Hal ini disebabkan oleh adanya benjolan atau pembengkakan yang terbentuk akibat ambeien. Benjolan ini bisa sangat tidak nyaman dan dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, terutama saat duduk atau bergerak.
5. Keluar Lendir
Gejala ambeien lainnya termasuk keluarnya lendir dari anus, perasaan tidak puas setelah buang air besar, dan sensasi bahwa ada sesuatu yang keluar dari anus saat mengejan. Jika Anda mengalami gejala-gejala tersebut, disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter agar mengetahui kondisi Anda secara lebih lanjut dan mendapatkan pengobatan yang tepat.
Diagnosis Ambeien
Proses diagnosis ambeien dimulai dengan pemeriksaan fisik oleh dokter. Dokter akan memeriksa area anus dan rektum dengan menggunakan sarung tangan medis atau alat khusus. Selama pemeriksaan ini, dokter akan mencari tanda-tanda seperti benjolan, pembengkakan, atau tanda-tanda peradangan.
Selain itu, dokter juga dapat melakukan pemeriksaan rektum atau sigmoidoskopi. Pemeriksaan ini melibatkan penggunaan alat khusus yang disebut sigmoidoskop untuk melihat bagian dalam rektum dan bagian awal usus besar. Ini dapat membantu dokter untuk memeriksa adanya ambeien yang lebih dalam.
Jika gejala ambeien kamu termasuk pendarahan, dokter mungkin akan melakukan kolonoskopi. Prosedur ini mirip dengan sigmoidoskopi, tetapi melibatkan pemeriksaan seluruh usus besar. Dokter akan menggunakan alat fleksibel yang disebut kolonoskop untuk melihat adanya ambeien dan memeriksa apakah ada masalah lain di dalam usus besar.
Selain pemeriksaan fisik dan visual, dokter juga dapat melakukan tes lain untuk memastikan diagnosis ambeien. Ini mungkin termasuk tes darah, tes tinja untuk memeriksa adanya peradangan atau infeksi, atau tes lain yang sesuai dengan kasus Anda.
Setelah mendapatkan diagnosis yang akurat, dokter dapat memberikan rekomendasi dan perawatan yang sesuai. Ini mungkin termasuk perubahan gaya hidup, seperti makan makanan tinggi serat, meningkatkan asupan cairan, dan berolahraga secara teratur. Dokter juga dapat meresepkan salep atau obat yang mengurangi pembengkakan dan mengurangi gejala.
Dalam kasus yang lebih serius, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis untuk mengatasi ambeien. Beberapa prosedur yang umum dilakukan meliputi skleroterapi, pengikatan karet, koagulasi inframerah atau laser, atau pembedahan jika ambeien sangat parah.
Pengobatan Ambeien
Ada beberapa obat yang dapat digunakan untuk mengobati ambeien, tergantung pada tingkat keparahan dan jenis ambeien yang Anda alami. Namun, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum menggunakan obat apa pun untuk memastikan bahwa itu aman dan sesuai dengan kondisi Anda.
Obat yang umum digunakan untuk mengobati ambeien adalah obat-obatan topikal. Ini termasuk salep, krim, atau supositoria yang mengandung bahan-bahan seperti kortikosteroid, anestesi, atau zat astringen. Obat-obatan ini dapat mengurangi pembengkakan, rasa gatal, dan nyeri pada area tersebut. Namun, penggunaan obat topikal biasanya hanya memberikan bantuan sementara, dan tidak mengobati penyebab utama ambeien.
Selain obat topikal, dokter juga dapat meresepkan obat oral yang mengandung zat anti-inflamasi atau zat penghilang rasa sakit. Obat ini membantu mengurangi peradangan dan mengurangi gejala seperti nyeri dan bengkak pada pembuluh darah di area tersebut. Namun, obat oral ini juga hanya memberikan bantuan sementara, dan tidak mengobati ambeien secara permanen.
Pada kasus ambeien yang lebih parah atau tidak merespons pengobatan konservatif, dokter mungkin merekomendasikan prosedur medis. Beberapa prosedur medis yang umum dilakukan untuk mengatasi ambeien adalah,
- Skleroterapi: Prosedur ini melibatkan injeksi zat kimia ke dalam pembuluh darah ambeien untuk menyebabkan pembuluh darah mengkerut dan mengecil.
- Ligasi karet: Prosedur ini melibatkan penggunaan karet khusus yang digunakan untuk mengikat ambeien dan mencegah aliran darah ke area tersebut, sehingga ambeien kering dan menghilang.
- Koagulasi inframerah atau laser: Prosedur ini menggunakan sinar inframerah atau laser untuk membakar atau membekukan pembuluh darah ambeien.
- Hemoroidektomi: Ini adalah prosedur pembedahan di mana dokter mengangkat ambeien yang parah atau sulit diobati. Ini biasanya menjadi pilihan terakhir jika semua metode pengobatan lainnya tidak berhasil.
Advertisement
Pencegahan Ambeien
Pencegahan Ambeien adalah hal yang penting untuk dilakukan guna mencegah terjadinya kondisi tersebut. Ada beberapa langkah sederhana yang dapat dilakukan untuk mengurangi kemungkinan mengalami masalah ini.\, berikut diantaranya.
1. Konsumsi Serat
Mengonsumsi makanan tinggi serat seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian dapat membantu mencegah sembelit dan mengurangi tekanan pada daerah anus. Selain itu, minum cukup air setiap hari juga penting untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dan membantu melancarkan pencernaan.
2. Jangan Mengejan Terlalu Kuat
Tidak hanya pola makan, tetapi juga gaya hidup dapat berperan dalam mencegah ambeien. Hindari duduk terlalu lama di toilet, karena hal ini dapat meningkatkan tekanan pada pembuluh darah di daerah anus. Juga, hindari mengejan terlalu keras saat buang air besar, karena ini juga dapat menyebabkan tekanan berlebih pada anus.
3. Jaga Kebersihan
Selain itu, penting juga untuk menjaga kebersihan daerah anus. Setelah buang air besar, pastikan untuk membersihkan area tersebut dengan lembut menggunakan air hangat dan sabun ringan. Hindari penggunaan tisu toilet yang kasar atau beraroma, karena hal ini dapat menyebabkan iritasi pada daerah sensitif.
4. Jangan Duduk Terlalu Lama
Jika memiliki pekerjaan yang memerlukan duduk terlalu lama, seperti pekerja kantor, pastikan untuk melakukan jeda secara teratur untuk berdiri dan bergerak. Berolahraga secara teratur juga dapat membantu menjaga sirkulasi darah yang sehat dan mencegah penumpukan pada pembuluh darah di daerah anus.
5. Jangan Menahan BAB
Terakhir, penting untuk tidak menunda keinginan buang air besar. Menahan diri saat merasa ingin buang air besar dapat menyebabkan feses menjadi semakin kering dan sulit dikeluarkan, yang dapat meningkatkan risiko ambeien.
6. Hindari Makanan Pemicu Ambeien
Konsumsi buah-buahan merupakan bagian penting dalam menjaga kesehatan serta mencegah penyakit termasuk ambeien. Namun, ada beberapa buah-buahan yang sebaiknya dihindari atau dikonsumsi dengan hati-hati bagi mereka yang memiliki masalah ambeien.
Salah satu buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah jeruk dan jeruk bali. Buah jeruk mengandung asam sitrat yang dapat meningkatkan produksi asam lambung, yang pada gilirannya dapat menyebabkan gangguan pencernaan dan iritasi pada saluran cerna. Ini dapat memperburuk gejala ambeien dan menyebabkan ketidaknyamanan lebih lanjut.
Selain itu, buah nanas juga sebaiknya dikonsumsi dengan hati-hati bagi mereka yang memiliki ambeien. Buah nanas mengandung enzim bromelain yang dapat mempengaruhi kadar gula darah serta meningkatkan risiko peradangan pada usus. Ini bisa menyebabkan peradangan pada pembuluh darah di daerah anus dan memperparah gejala ambeien.
Meskipun begitu, bukan berarti Anda harus sepenuhnya menghindari buah-buahan ini. Konsumsi buah-buahan tersebut masih dapat dilakukan dalam jumlah yang terbatas dan dengan pengawasan ketat. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi mengenai jumlah dan frekuensi konsumsi buah-buahan ini agar dapat mengelola ambeien dengan baik.
Konsumsi garam yang berlebihan juga dapat menyebabkan retensi air dalam tubuh dan menyebabkan pembengkakan lebih lanjut pada pembuluh darah di daerah anus. Ini akan memperburuk gejala ambeien dan menimbulkan ketidaknyamanan.
Selanjutnya, hindari makanan pedas. Makanan pedas dapat meningkatkan peradangan pada saluran cerna, termasuk daerah anus. Ini akan memperparah gejala ambeien seperti nyeri dan gatal. Sebaiknya batasi atau hindari konsumsi makanan pedas jika Anda menderita ambeien.
Hindari juga makanan yang mengandung alkohol. Alkohol dapat menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan sembelit. Ini akan mempersulit buang air besar dan meningkatkan tekanan pada daerah anus yang sudah mengalami pembengkakan. Sebaiknya kurangi atau hindari konsumsi alkohol jika Anda mengidap ambeien.