Liputan6.com, Jakarta Anxiety disorder adalah gangguan mental yang sangat umum, dan seringkali kurang dipahami dengan baik oleh masyarakat umum. Anxiety disorder adalah ketakutan dan kegelisahan yang berlebihan yang dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan seseorang.Â
Anxiety disorder adalah kondisi yang sering kali disalahpahami sebagai respons wajar terhadap stres atau tekanan. Namun, sebenarnya, anxiety disorder adalah gangguan mental yang menyebabkan ketakutan dan kecemasan yang tidak wajar dan berlebihan.Â
Anxiety disorder berbeda dari kecemasan gejala yang normal yang mungkin kita alami sehari-hari. Pada tingkat yang lebih parah, anxiety disorder adalah kondisi yang dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari dengan normal.
Advertisement
Untuk lebih memahami apa itu Anxiety disorder, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari American Psyhiatric Association pada Rabu (25/10/2023). Pengertian, tipe, penyebab, gejala dan pengobatan anxiety disorder.
Pengertian Anxiety Disorder
Anxiety disorder adalah suatu kelompok gangguan mental yang melibatkan perasaan cemas dan ketakutan yang berlebihan, yang seringkali berdampak pada berbagai aspek kehidupan seseorang. Kecemasan pada dasarnya adalah respons alami otak terhadap stres dan situasi berpotensi berbahaya.Â
Ini adalah mekanisme perlindungan yang telah berkembang sepanjang evolusi manusia untuk memberitahu kita bahwa kita mungkin dalam situasi yang memerlukan reaksi atau tindakan tertentu. Misalnya, kecemasan dapat mendorong seseorang untuk melarikan diri dari bahaya fisik atau menghindari situasi yang berisiko.
Namun, dalam kasus anxiety disorder, kecemasan menjadi terlalu berlebihan dan tidak terkendali. Ini berarti bahwa individu dengan gangguan ini mengalami perasaan cemas dan ketakutan yang konstan, bahkan tanpa adanya ancaman nyata.Â
Kecemasan ini dapat menjadi begitu kuat sehingga mempengaruhi kualitas hidup, hubungan sosial, dan kinerja sehari-hari seseorang. Lebih dari sekadar gejala sementara, anxiety disorder adalah kondisi kronis yang memerlukan perhatian medis dan psikologis yang serius.
Advertisement
Tipe Anxiety Disorder
Anxiety disorder adalah kategori gangguan mental yang beragam, dan masing-masing jenis memiliki karakteristik uniknya sendiri. Pemahaman yang mendalam tentang berbagai tipe anxiety disorder penting agar seseorang dapat mengenali gejala dan meresponsnya dengan baik. Berikut adalah beberapa tipe anxiety disorder yang umum:
1. Generalized Anxiety Disorder (GAD)
Generalized Anxiety Disorder (GAD) adalah salah satu jenis anxiety disorder yang paling umum. Orang yang mengalami GAD cenderung merasa cemas dan khawatir secara berlebihan tentang berbagai hal tanpa alasan yang jelas. Mereka sering mengalami kegelisahan yang persisten terkait dengan masalah sehari-hari, seperti keuangan, pekerjaan, atau kesehatan mereka sendiri atau anggota keluarga. Gejala GAD mencakup kesulitan tidur, ketegangan otot, rasa gelisah, dan kesulitan berkonsentrasi.
2. Panic Disorder
Panic Disorder adalah jenis anxiety disorder yang ditandai oleh serangan panik yang tiba-tiba dan intens. Selama serangan panik, individu dapat mengalami gejala fisik yang mengganggu seperti keringat dingin, nyeri dada, detak jantung yang cepat (palpitasi), atau bahkan sensasi tersedak. Serangan panik seringkali datang tanpa peringatan dan dapat berlangsung selama beberapa menit. Orang dengan panic disorder seringkali takut akan munculnya serangan panik lagi, yang bisa memicu isolasi sosial.
3. Social Anxiety Disorder
Social Anxiety Disorder, juga dikenal sebagai social phobia, adalah ketika seseorang merasa cemas dan sangat sadar diri dalam situasi sosial sehari-hari. Mereka mungkin khawatir bahwa orang lain akan menghakimi mereka, atau mereka akan merasa malu atau diejek. Gejala social anxiety disorder mencakup ketakutan akan berbicara di depan umum, kesulitan berinteraksi dengan orang asing, atau ketakutan akan menjadi pusat perhatian dalam situasi sosial.
4. Specific Phobias
Specific Phobias adalah ketakutan intens terhadap objek atau situasi tertentu. Ini bisa mencakup takut terhadap hewan tertentu, tempat tertentu, atau kondisi tertentu seperti ketinggian atau terbang. Kecemasan dalam kasus ini jauh melampaui apa yang seharusnya rasakan dan seringkali mengarah pada upaya untuk menghindari situasi atau objek yang ditakuti.
5. Agoraphobia
Agoraphobia adalah jenis anxiety disorder yang ditandai oleh ketakutan yang mendalam terhadap berada di tempat-tempat di mana seseorang merasa sulit untuk melarikan diri atau mendapatkan bantuan jika terjadi keadaan darurat. Orang dengan agoraphobia mungkin menghindari situasi seperti naik pesawat terbang, menggunakan transportasi umum, atau berdiri dalam antrian di kerumunan. Hal ini dapat membatasi mobilitas mereka dan memengaruhi kualitas hidup mereka.
6. Separation Anxiety
Separation Anxiety bukan hanya sesuatu yang dialami oleh anak-anak. Orang dewasa juga dapat mengalami separation anxiety disorder. Mereka merasa cemas dan takut ketika seseorang yang dekat meninggalkan pandangan mereka. Mereka selalu khawatir bahwa sesuatu yang buruk mungkin terjadi pada orang yang mereka cintai saat tidak bersama mereka.
7. Selective Mutism
Selective Mutism adalah bentuk social anxiety di mana seseorang yang berbicara secara normal di depan keluarga mereka enggan berbicara di depan umum, seperti di sekolah. Ini sering terjadi pada anak-anak dan remaja.
8. Medication-Induced Anxiety Disorder
Medication-Induced Anxiety Disorder terjadi sebagai respons terhadap penggunaan beberapa obat-obatan tertentu atau obat-obatan ilegal, atau selama proses penarikan obat-obatan tersebut. Gejala ini mirip dengan anxiety disorder dan membutuhkan perhatian medis.
Pemahaman yang mendalam tentang berbagai jenis anxiety disorder adalah langkah pertama dalam mengatasi gangguan ini. Diagnosis yang tepat dan perawatan yang sesuai adalah kunci untuk membantu individu yang mengalami anxiety disorder menjalani kehidupan yang lebih seimbang dan produktif. Penting untuk dicatat bahwa tidak ada solusi tunggal yang sesuai untuk semua orang, dan perawatan yang berhasil seringkali melibatkan kombinasi pendekatan yang berbeda.
Penyebab Anxiety Disorder
Anxiety disorder adalah gangguan mental yang kompleks dan multifaktorial. Penyebab pasti dari anxiety disorder belum sepenuhnya dipahami, namun, beberapa faktor yang mungkin berperan dalam perkembangan gangguan ini. Dalam bab ini, kita akan mengeksplorasi berbagai faktor yang diketahui mempengaruhi timbulnya anxiety disorder.
1. Faktor Genetik
Faktor genetik atau keturunan memainkan peran penting dalam perkembangan anxiety disorder. Penelitian menunjukkan bahwa seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan gangguan kecemasan memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan yang sama. Gen-gen tertentu dapat mempengaruhi cara otak mengatur respon terhadap stres dan kecemasan. Namun, peran genetika ini kompleks, dan tidak satu gen tunggal yang bertanggung jawab atas anxiety disorder. Kombinasi genetik dan faktor lingkungan juga memainkan peran dalam risiko seseorang terhadap gangguan kecemasan.
2. Ketidakseimbangan Kimia Otak
Ketidakseimbangan zat kimia otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin, telah dikaitkan dengan timbulnya anxiety disorder. Zat kimia ini, yang berperan dalam mengatur suasana hati, perasaan bahagia, dan respons terhadap stres, dapat berdampak pada sejauh mana seseorang merasa cemas. Obat-obatan yang mempengaruhi kadar zat kimia ini, seperti antidepresan, sering digunakan dalam pengobatan anxiety disorder.
3. Stres Lingkungan
Stres lingkungan juga dapat menjadi pemicu atau kontributor bagi perkembangan anxiety disorder. Pengalaman stres yang berat, seperti kehilangan orang yang dicintai, trauma fisik atau emosional, atau pengalaman buruk dalam masa kecil, dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami kecemasan. Stressors sehari-hari seperti tekanan pekerjaan, masalah keuangan, atau masalah hubungan juga dapat berkontribusi pada timbulnya anxiety disorder.
4. Gangguan Kesehatan Fisik
Beberapa gangguan kesehatan fisik, seperti penyakit jantung, gangguan tiroid, atau gangguan pernapasan, dapat menyebabkan gejala yang menyerupai anxiety disorder. Ketika seseorang mengalami gejala fisik yang tidak dapat dijelaskan oleh masalah kesehatan fisik yang jelas, dapat timbul kecemasan yang lebih lanjut. Oleh karena itu, diagnosa anxiety disorder harus mencakup pemeriksaan menyeluruh untuk mengesampingkan masalah kesehatan fisik yang mendasari.
5. Penggunaan Obat dan Alkohol
Penggunaan obat-obatan tertentu, terutama obat-obatan stimulan dan penarikan obat tertentu, dapat memicu gejala anxiety disorder. Selain itu, penyalahgunaan alkohol dan narkoba juga dapat meningkatkan risiko timbulnya kecemasan. Ketika seseorang bergantung pada zat-zat tersebut sebagai koping mekanisme, mereka mungkin mengalami kecemasan saat tidak menggunakan atau saat efeknya mereda.
Penting untuk diingat bahwa tidak satu faktor tunggal yang bertanggung jawab atas anxiety disorder. Sebaliknya, gangguan ini seringkali merupakan hasil dari interaksi yang kompleks antara faktor-faktor genetik, lingkungan, dan kepribadian. Untuk mengelola atau mengatasi anxiety disorder, pendekatan yang komprehensif seringkali diperlukan, yang dapat mencakup terapi kognitif perilaku, dukungan sosial, perubahan gaya hidup, dan dalam beberapa kasus, obat-obatan.
Advertisement
Gejala Anxiety Disorder
Gejala anxiety disorder bisa bervariasi dari satu individu ke individu lainnya, tergantung pada jenis gangguan dan sejauh mana gangguan tersebut memengaruhi seseorang. Gejala utama yang sering dikaitkan dengan anxiety disorder mencakup:
a. Perasaan Cemas dan Takut yang Berlebihan
Ini adalah ciri khas dari semua jenis anxiety disorder. Seseorang dengan gangguan ini akan merasa khawatir dan takut secara berlebihan, bahkan dalam situasi di mana rasa takut tersebut tidak seharusnya muncul atau tidak proporsional.
b. Gangguan Tidur
Orang dengan anxiety disorder sering mengalami kesulitan tidur atau tidur yang terganggu. Mereka mungkin mengalami kesulitan tidur (insomnia) atau terbangun secara berkala selama malam.
c. Kesusahan untuk Tetap Tenang dan Diam
Individu dengan gangguan ini mungkin merasa tidak dapat tetap tenang atau diam. Mereka mungkin merasa tegang, gelisah, atau tidak nyaman secara konstan.
d. Gejala Fisik
Anxiety disorder juga dapat memicu gejala fisik seperti tangan atau kaki yang dingin, berkeringat berlebihan, mati rasa, atau kesemutan. Selain itu, perasaan sesak napas, hiperventilasi, detak jantung yang tidak teratur, mulut kering, dan mual juga bisa terjadi.
e. Gangguan Konsentrasi
Kecemasan yang konstan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berkonsentrasi pada tugas atau aktivitas sehari-hari.
f. Obsesi dan Ketakutan yang Berlebihan
Seseorang dengan anxiety disorder seringkali terjebak dalam pemikiran yang berulang tentang kemungkinan bahaya atau peristiwa buruk yang mungkin terjadi. Mereka mungkin merasa terjebak dalam siklus pemikiran negatif yang sulit untuk dihentikan.
g. Menghindari Situasi atau Objek yang Ditakuti
Beberapa jenis anxiety disorder dapat menyebabkan seseorang menghindari situasi atau objek yang menjadi sumber kecemasan mereka. Ini dapat membatasi kehidupan sehari-hari dan aktivitas sosial.
Selain dampak langsung pada kesejahteraan mental dan fisik individu, anxiety disorder juga dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek kehidupan, seperti:
a. Kualitas Hidup yang Menurun
Individu dengan anxiety disorder sering kali merasa bahwa kualitas hidup mereka menurun karena kecemasan yang berlebihan. Mereka mungkin merasa terbatas dalam hal apa yang dapat mereka lakukan dan nikmati.
b. Gangguan Hubungan Sosial
Kecemasan yang konstan dapat mengganggu hubungan sosial. Individu mungkin merasa sulit untuk berinteraksi dengan orang lain, menghadiri acara sosial, atau menjalani hubungan yang sehat.
c. Gangguan dalam Kinerja Pekerjaan atau Sekolah
Kecemasan yang kuat dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk berfungsi dengan baik di tempat kerja atau dalam pendidikan. Mereka mungkin kesulitan untuk menyelesaikan tugas, berkonsentrasi, atau hadir secara konsisten.
d. Gangguan Kesehatan Fisik
Stres yang berkepanjangan yang disebabkan oleh kecemasan dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan fisik, termasuk peningkatan risiko penyakit jantung, gangguan pencernaan, dan gangguan tidur.
Pengobatan Anxiety Disorder
Terdapat berbagai metode pengobatan untuk mengurangi dan mengelola gejala anxiety disorder. Biasanya, orang dengan anxiety disorder menjalani terapi dan mengonsumsi obat-obatan. Beberapa metode pengobatan termasuk:
a. Obat-Obatan
Beberapa jenis obat digunakan untuk mengobati anxiety disorder, seperti antidepressant seperti SSRI dan SNRI, bupropion, benzodiazepin, beta-blocker, antikonvulsan, antipsikotik, buspirone, dan lainnya. Pemilihan obat tergantung pada kasus masing-masing individu.
b. Terapi
Terapi adalah jenis konseling yang membantu individu memahami dan mengelola emosi mereka. Salah satu jenis terapi yang umum digunakan adalah cognitive behavioral therapy (CBT), yang mengajarkan cara mengubah pikiran dan perilaku negatif menjadi positif.
c. Pengelolaan Gejala
Pengelolaan gejala termasuk memahami kondisi Anda, mengikuti rencana perawatan, menghindari makanan dan minuman yang mengandung kafein, menghindari alkohol dan narkoba, menjaga pola makan dan berolahraga, memprioritaskan tidur yang baik, belajar untuk rileks, mencatat perasaan dan pikiran dalam jurnal, mengelola pemikiran negatif, menjalin hubungan sosial yang sehat, dan mencari dukungan dari kelompok dukungan atau terapis.
Anxiety disorder adalah gangguan mental yang dapat mempengaruhi seseorang secara fisik dan emosional. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi ini dan pengobatan yang tepat, banyak individu dapat mengelola gejala mereka dan hidup dengan lebih baik. Pilihan perawatan, baik berupa obat-obatan atau terapi, harus disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing individu. Tidak ada solusi tunggal yang sesuai untuk semua orang, dan perawatan yang berhasil seringkali melibatkan kombinasi pendekatan yang berbeda.
Advertisement